Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMBUATAN TABLET AMOXICILLIN TRIHIDRAT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas “Teknologi Sediaan Solid”

Disusun Oleh :

Anggita Deviani D(30519004)


Fuji Ayu(30519021)
Juliani Komalasari (30519026)
Rayhan Tri Handoko (30519035)
Yuni Yunita (30519050)

TINGKAT 3

PRODI FARMASI

POLTEKES TNI AU CIUMBULEUIT BANDUNG

2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Pembuatan Tablet Amoxicillin Trihidrat” ini
dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata kuliah Teknologi Sediaan
Solid. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet
yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan
serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-
baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Bandung, 6 Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................7
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................................7
BAB II........................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................8
A. Pengertian Amoxicillin Trihidrat.................................................................................................8
B. Cara pembuatan tablet amoxicillin............................................................................................10
C. Evaluasi pengujin tablet amoxicillin trihidrat...........................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................................16
A. Kesimpulan..................................................................................................................................16
B. Saran.............................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Amoxicillin adalah obat antibiotik untuk mengatasi penyakit akibat infeksi
bakteri, seperti otitis media, gonore, atau pielonefritis. Obat ini juga sering digunakan
bersama obat proton pump inhibitors (PPIs) untuk menangani tukak lambung yang
disebabkan bakteri H. pylori. Amoxicillin bekerja dengan cara menghambat protein
pembentuk dinding sel bakteri, sehingga dinding sel tidak terbentuk, pertumbuhan bakteri
terhenti, dan akhirnya mati. Amoxicilin tidak digunakan untuk mengatasi infeksi virus,
termasuk flu atau Covid-19.

Amoksisilin mulai dipasarkan pada tahun 1972. Obat ini termasuk dalam Daftar
Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia, obat yang perlu ada dalam sistem kesehatan
mendasar. Obat ini merupakan salah satu antibiotik yang paling sering diresepkan pada
anak-anak. Amoksisilin tersedia dalam bentuk obat generik. Amoksisilin dijual di negara
berkembang dengan harga antara 0,02 dan 0,05 USD per tablet. Di Amerika Serikat,
pengobatan selama sepuluh hari dengan Amoksisilin membutuhkan biaya sekitar 16
USD. Amoksisilin digunakan dalam pengobatan berbagai infeksi, seperti radang telinga
tengah akut, faringitis streptokokus, pneumonia, infeksi kulit, infeksi saluran kemih,
infeksi Salmonella, penyakit Lyme, dan infeksi chlamydia.

Amoksisilin merupakan salah satu dari beberapa turunan semisintetis dari asam 6-


aminopenisilanat (6-APA) yang dikembangkan di Beecham, Inggris pada tahun 1960-an.
Obat ini mulai dijual di pasar pada tahun 1972, dan merupakan
golongan aminopenisilin kedua yang dapat dipasarkan (setelah ampisilin pada tahun
1961).

Amoksisilin dan amoksisilin-klavulanat telah direkomendasikan sebagai obat


pilihan untuk sinusitis yang disebabkan oleh bakteri, tetapi sinusitis lebih banyak
disebabkan oleh virus, sehingga amoksisilin dan amoksisilin-klavulanat tidak efektif, dan
manfaat kecil yang didapat pada terapi dengan amoksisilin mungkin tidak sebanding
dengan efek obat tidak diinginkan yang banyak. Amoksisilin direkomendasikan sebagai
pengobatan lini pertama untuk pneumonia pada orang dewasa oleh National Institute for
Health and Care Excellence, dalam bentuk tunggal (untuk pneumonia ringan sampai
sedang) atau dalam bentuk kombinasi dengan makrolida. Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) merekomendasikan amoksisilin sebagai pengobatan lini pertama untuk radang
paru-paru yang tidak terlalu parah.

Terjadinya reaksi alergi terhadap amoksisilin dapat terjadi secara tiba-tiba dan
intens; tindakan medis harus dilakukan sesegera mungkin. Fase awal dari reaksi tidak
diinginkan tersebut biasanya dimulai dari perubahan kondisi mental, ruam kulit dengan
gatal yang intens, dan demam, mual, dan muntah. Gejala yang tampak bahkan yang tidak
mencurigakan harus ditangani dengan serius. Namun, untuk gejala alergi yang lebih
ringan, seperti ruam, bisa terjadi pada saat selama pengobatan, bahkan sampai seminggu
setelah pengobatan dihentikan. Untuk beberapa orang yang alergi terhadap amoksisilin,
efek samping dapat berakibat fatal karena anafilaksis.

Penggunaan kombinasi amoksisilin/asam klavulanat lebih dari satu minggu dapat


menyebabkan hepatitis ringan terhadap beberapa pasien. Anak-anak yang mengonsumsi
amoksisilin berlebihan menunjukkan gejala letargi, muntah, dan disfungsi ginjal. Sebagai
turunan dari ampisilin, amoksisilin merupakan satu golongan dengan penicillins, dan
merupakan antibiotik β-lactam. Amoksisilin bekerja dengan menghambat sintesis
dari dinding sel bakteri. Amoksisilin menghambat cross-linkage di antara rantai polimer
peptidoglikan linear yang membentuk komponen utama dari dinding sel dari
bakteri Gram-positif dan komponen minor dari Gram-negatif. Bakteri Gram negatif
umumnya tahan terhadap antibiotik Beta-laktam. Amoksisilin memiliki dua gugus yang
dapat terionisasi di dalam tubuh manusia (gugus amino di posisi alfa terhadap gugus
karbonil amida dan gugus karboksil)

Cetak atau kempa langsung dilakukan jika:


1. Jumlah zat khasiat per tabletnya cukup untuk dicetak.
2. Zat khasiatnya mempunyai sifat alir yang baik (free-flow).
3. Zat khasiat berbentuk kristal yang bersifat free-flowing.
Metode ini digunakan untuk bahan yang mempunyai sifat mudah mengalir sebagaimana
sifat-sifat kohesinya yang memungkinkan untuk langsung dikompresi dalam tablet tanpa
memerlukan granulasi basah atau kering.
Kempa langsung dapat diartikan sebagai pembuatan tablet dari bahan-bahan yang
berbentuk kristal atau serbuk tanpa merubah karakter fisiknya. Setelah dicampur dengan
ukuran tertentu. Metode ini digunakan pada bahan-bahan (baik obat maupun bahan
tambahan) yang mudah mengalir dan memiliki kompresibilitas yang baik yang
memungkinkan untuk langsung ditablet dalam mesin tablet tanpa memerlukan proses
granulasi. Pada umumnya obat yang dapat dibuat degan metode kempa langsung hanya
sedikit, karena bahan-bahan yang memiliki sifat-sifat tersebut diatas tidak banyak. Cara
kempa langsung ini sangat disukai karena banyak keuntungan yaitu secara ekonomi
merupakan penghematan besar karena relatif hanya menggunakan sedikit alat, energi dan
waktu. Metode ini sangat sesuai untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan kelembaban
tinggi dan dapat menghindari kemungkinan terjadi perubahan zat akibat pengkristalan
kembali yang tidak terkendali selama proses pengeringan.
Bahan pengisi untuk kempa langsung yang paling banyak digunakan adalah selulosa
mikrokristal, laktosa anhidrat, laktosa semprot-kering, sukrosa yang dapat dikempa dan
beberapa pati termodifikasi, misalnya tablet Hexamin, tablet NaCl, tablet KMnO4.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Amoxicillin Trihidrat?
2. Bagaimana cara pembuatan tablet Amoxicilin Trihidrat?
3. Bagaimana evaluasi pengujian tablet Amoxicilin Trihidrat?

C. Tujuan Penelitian
1. Utuk mengetahui apa itu Amoxicillin Trihidrat
2. Untuk mengetahui cara pembuatan tablet Amoxicillin Trihidrat
3. Untuk mengetahui evaluasi pengujian tablet Amoxicillin Trihidrat
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Amoxicillin Trihidrat


Amoxicillin adalah obat antibiotik untuk mengatasi penyakit akibat infeksi
bakteri, seperti otitis media, gonore, atau pielonefritis. Obat ini juga sering digunakan
bersama obat proton pump inhibitors (PPIs) untuk menangani tukak lambung yang
disebabkan bakteri H. pylori. Amoxicillin bekerja dengan cara menghambat protein
pembentuk dinding sel bakteri, sehingga dinding sel tidak terbentuk, pertumbuhan bakteri
terhenti, dan akhirnya mati. Amoxicilin tidak digunakan untuk mengatasi infeksi virus,
termasuk flu atau Covid-19.
Amoksisilin mulai dipasarkan pada tahun 1972. Obat ini termasuk dalam Daftar
Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia, obat yang perlu ada dalam sistem kesehatan
mendasar. Obat ini merupakan salah satu antibiotik yang paling sering diresepkan pada
anak-anak. Amoksisilin tersedia dalam bentuk obat generik. Amoksisilin dijual di negara
berkembang dengan harga antara 0,02 dan 0,05 USD per tablet. Di Amerika Serikat,
pengobatan selama sepuluh hari dengan Amoksisilin membutuhkan biaya sekitar 16
USD. Amoksisilin digunakan dalam pengobatan berbagai infeksi, seperti radang telinga
tengah akut, faringitis streptokokus, pneumonia, infeksi kulit, infeksi saluran kemih,
infeksi Salmonella, penyakit Lyme, dan infeksi chlamydia.
Amoksisilin merupakan salah satu dari beberapa turunan semisintetis dari asam 6-
aminopenisilanat (6-APA) yang dikembangkan di Beecham, Inggris pada tahun 1960-an.
Obat ini mulai dijual di pasar pada tahun 1972, dan merupakan
golongan aminopenisilin kedua yang dapat dipasarkan (setelah ampisilin pada tahun
1961).
Amoksisilin dan amoksisilin-klavulanat telah direkomendasikan sebagai obat
pilihan untuk sinusitis yang disebabkan oleh bakteri, tetapi sinusitis lebih banyak
disebabkan oleh virus, sehingga amoksisilin dan amoksisilin-klavulanat tidak efektif, dan
manfaat kecil yang didapat pada terapi dengan amoksisilin mungkin tidak sebanding
dengan efek obat tidak diinginkan yang banyak. Amoksisilin direkomendasikan sebagai
pengobatan lini pertama untuk pneumonia pada orang dewasa oleh National Institute for
Health and Care Excellence, dalam bentuk tunggal (untuk pneumonia ringan sampai
sedang) atau dalam bentuk kombinasi dengan makrolida. Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) merekomendasikan amoksisilin sebagai pengobatan lini pertama untuk radang
paru-paru yang tidak terlalu parah.
Amoksisilin cukup sering digunakan untuk pengobatan infeksi kulit,
seperti jerawat. Obat ini cukup efektif untuk mengobati jerawat ketika tidak mempan
diberikan antibiotik lainnya seperti doksisiklin dan minosiklin. Efek yang tidak
diinginkan dari amoksisilin serupa dengan antibiotik β-laktam lainnya, seperti mual,
muntah, ruam, dan kolitis karena antibiotik. Diare juga mungkin terjadi. Efek lainnya
yang lebih jarang terjadi antara lain insomnia, kebingungan, kecemasan, dan sensitivitas
pada cahaya dan suara. Perawatan medis segera diperlukan jika terdapat tanda-tanda
terjadinya efek ini.
Terjadinya reaksi alergi terhadap amoksisilin dapat terjadi secara tiba-tiba dan
intens; tindakan medis harus dilakukan sesegera mungkin. Fase awal dari reaksi tidak
diinginkan tersebut biasanya dimulai dari perubahan kondisi mental, ruam kulit dengan
gatal yang intens, dan demam, mual, dan muntah. Gejala yang tampak bahkan yang tidak
mencurigakan harus ditangani dengan serius. Namun, untuk gejala alergi yang lebih
ringan, seperti ruam, bisa terjadi pada saat selama pengobatan, bahkan sampai seminggu
setelah pengobatan dihentikan. Untuk beberapa orang yang alergi terhadap amoksisilin,
efek samping dapat berakibat fatal karena anafilaksis.
Penggunaan kombinasi amoksisilin/asam klavulanat lebih dari satu minggu dapat
menyebabkan hepatitis ringan terhadap beberapa pasien. Anak-anak yang mengonsumsi
amoksisilin berlebihan menunjukkan gejala letargi, muntah, dan disfungsi ginjal. Sebagai
turunan dari ampisilin, amoksisilin merupakan satu golongan dengan penicillins, dan
merupakan antibiotik β-lactam. Amoksisilin bekerja dengan menghambat sintesis
dari dinding sel bakteri. Amoksisilin menghambat cross-linkage di antara rantai polimer
peptidoglikan linear yang membentuk komponen utama dari dinding sel dari
bakteri Gram-positif dan komponen minor dari Gram-negatif. Bakteri Gram negatif
umumnya tahan terhadap antibiotik Beta-laktam. Amoksisilin memiliki dua gugus yang
dapat terionisasi di dalam tubuh manusia (gugus amino di posisi alfa terhadap gugus
karbonil amida dan gugus karboksil).

B. Cara pembuatan tablet amoxicillin


Dilakukan dengan metode kempa langsung
Cetak atau kempa langsung dilakukan jika :
1. Jumlah zat khasiat per tabletnya cukup untuk dicetak.
2. Zat khasiatnya mempunyai sifat alir yang baik (free-flow)
3. Zat khasiat berbentuk kristal yang bersifat free-flowing.
Metode ini digunakan untuk bahan yang mempunyai sifat mudah mengalir
sebagaimana sifat-sifat kohesinya yang memungkinkan untuk langsung dikompresi dalam
tablet tanpa memerlukan granulasi basah atau kering.
Kempa langsung dapat diartikan sebagai pembuatan tablet dari bahan-bahan yang
berbentuk kristal atau serbuk tanpa merubah karakter fisiknya. Setelah dicampur dengan
ukuran tertentu. Metode ini digunakan pada bahan-bahan (baik obat maupun bahan
tambahan) yang mudah mengalir dan memiliki kompresibilitas yang baik yang
memungkinkan untuk langsung ditablet dalam mesin tablet tanpa memerlukan proses
granulasi. Pada umumnya obat yang dapat dibuat degan metode kempa langsung hanya
sedikit, karena bahan-bahan yang memiliki sifat-sifat tersebut diatas tidak banyak. Cara
kempa langsung ini sangat disukai karena banyak keuntungan yaitu secara ekonomi
merupakan penghematan besar karena relatif hanya menggunakan sedikit alat, energi dan
waktu. Metode ini sangat sesuai untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan kelembaban
tinggi dan dapat menghindari kemungkinan terjadi perubahan zat akibat pengkristalan
kembali yang tidak terkendali selama proses pengeringan.
Bahan pengisi untuk kempa langsung yang paling banyak digunakan adalah selulosa
mikrokristal, laktosa anhidrat, laktosa semprot-kering, sukrosa yang dapat dikempa dan
beberapa pati termodifikasi, misalnya tablet Hexamin, tablet NaCl, tablet KMnO4.

Prosedur pembuatan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Timbang semua bahan yang akan digunakan
3. Mixing semua bahan; amoxicillin trihidrat, avicel ph 102, talkum, mg stearat
4. Tampung massa cetak
5. Timbang berat brutto, tarra dan netto
6. Cetak dengan mesih dengan berat rata – rata 700 mg
7. Lakukkan control selama pencetakan

C. Evaluasi pengujin tablet amoxicillin trihidrat


1. Uji kecepatan alir granul
a. Metode corong
 Sejumlah 100 granul dimasukkan ke dalam corong yang terdapat pada alat
 Wadah penampung granul disiapkan dibagian bawah corong
 Saat pengukuran tutup corong dalam keadaan terbuka, sehingga granul mulai
meluncur melewati corong.
 Waktu yang diperlukan granul untuk mengalir melalui corong dicatat
 Kecepatan aliran dihitung dengan membagi bobot granul (100 gram) dengan
waktu yang dibutuhkan granul untuk melewati corong (g/detik). Aliran granul
yang baik > 4 g/detik.
b. Metode sudut istirahat adalah sudut antara lereng dan dasar granul
tinggi puncak granul
Sudut istirahat (ᵅ) : Arc Tangen ᵅ =
jari− jari lingkaran
Waktu : 1 menit
Diameter : 12 cm
Tinggi : 4 cm
T 4
Hasil : Tan : = = 0,667
r 6

2. Uji komprebilitas
 Merupakan presentase selisih volume granul tanpa dimampatkan terhadap volume
setelah pemampatan.
 Cara = 25 gram granul dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 ml dan volumenya
dicatat (V0/kerapatan nyata). Kemudiaan dilakukan pengetukan dengan alat.
 % T harus lebih kecil dari 20%, jika lebih besar maka sulit dikempa.
(V 1−V 0)
 %T= x 100%
V1

Waktu ketuk

2x 97 ml

3x 93 ml

5x 92 ml

5x 88 ml

5x 88 ml

5x 88 ml

(V 1−V 0)
%T= x 100%
V1
(8 8−100)
= x 100%
88
= 13,63%
Pustaka harus <20%

3. Uji LOD (Los On Drying)


 Alat untuk menentukan % massa yang hilang (air komponen yang mudah
menguap) selama pemanasan pada suhu tertentu (70℃)
 (W awal – W akhir) : W awal x 100%
Hasil yang di dapat yaitu :
Waktu : 4 menit
: 1,65

4. Uji Keseragaman Bobot


 Diambil 10 tablet secara acak lalu ditimbang masing- masing tablet
 Jumlah keseluruhan tablet 100 (kaplet)
Satuan gram

0,69 0,685 0,68 0,70 0,69 0,69 0,70 0,69 0,70 0,68

0.695 0,684 0,69 0,69 0,70 0,70 0,69 0,685 0,68 0,68

5. Uji Keseragam Ukuran


 Perbandingan diameter dan tebal
 Diambil secara acak 10 tablet, lalu diukur diameter dan tebalnya menggunakan
jangka panjang (diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1⅓
tebal tablet).

No Diameter kaplet (cm) Tebal kaplet (cm)

1. 1,1 0,7

2. 1,2 0,7

3. 1,2 0,3

4. 1,1 0,2

5. 1,1 0,1

6. 1,1 0,7

7. 1,1 0,7

8. 1,1 0,1

9. 1,1 0,4

10. 1,1 0,7

6. Uji Friabilitas
 Dilakukan dengan alat firabilitator terhadap 20 tablet yang diambil secara
acak.
 Paramter yang diukur adalah kerapuhan tablet terhadap gesekan atau
bantingan selama waktu tertentu.
 Friabilitas dipengaruhi oleh sudut tablet yang kasar, kurang daya ikat serbuk.
 Tablet diambil secara acak dibersihkan satu-persatu, lalu timbang.
a−b
 Rumus = F = x 100%
a
Hasil :
 tablet sebelum diuji (20 kaplet) = 13,785 gram
 tablet sesudah diuji (20 kaplet) = 13,640 gram

W 1−W 2
%F= x 100%
W2

13,7 85−13,6 40
= x 100%
13,7 85

= 1,051%

7. Uji Kekerasan
1) 4
2) 4
3) 4
4) 9
5) 4
6) 6
7) 7
8) 6
9) 7
10) 7
- Syarat : Tablet besar : 7-10 kg/cm 2
Tablet kecil : 4-6 kg/cm 2
- Dilakukan dengan menggunakan hardness tester terhadap 10 tablet yang
diambil secara acak
8. Uji Disolusi
 Media : 900 ml air
 Alat tipe 2 : 15 rpm
 Waktu : 30 menit

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan mulai dari praformulasi, formulasi pembuatan,
pengujian serta evaluasi tablet yang sudah jadi maka dapat disimpulkan :
1. Metode pembuatan tablet amoxicillin ini dapat dilakukan dengan cara kempa
langsung berdasarkan kajian praformulasi.
2. Zat-zat yang digunakan yaitu : Amoxicillin, Avicel, Talkum, dan Mg Stearat.
3. Hasil kadar yang didapat pada uji disolusi/kadar yaitu kadar pertama 93,25% dan
kadar kedua yaitu 80,06%.

B. Saran
1. Untuk praktikan harus lebih teliti dalam menimbang, mengukur, dan lebih hati – hati
dalam menggunakan alat.
2. Untuk laboratorium agar melengkapi alat dan bahan yang masih kurang, agar
praktikum dapat berjalan sesuai prosedur.
DAFTAR PUSTAKA

1. Modul Praktikum Teknologi Sediaan Solid


2. Laporan Resmi Praktikum Teknologi Sediaan Solid
3. Farmakope Indonesia

Anda mungkin juga menyukai