Anda di halaman 1dari 19

TEKNOLOGI BIOPROSES PEMBUATAN KAPSUL EKSTRAK DAUN

YAKON SEBAGAI INHIBITOR KOMPETITIF GLUKOSA DALAM


DARAH PADA PENDERITA DIABETES

Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester


Mata Kuliah Menggambar Teknik

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Dr. M. Maktum Muharja Al Fajri, S.T.
NRP: 760019059

Disusun Oleh:

Robiah Al Adawiyah : 221910401032


Ady Pramasta : 221910401046
Darryl Akeyla Rachman : 221910401067
Alfun Ni’matil Husna : 221910401090
Chinta Ananda Fidia Ningrum : 221910401109

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
JUNI 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. atas segala rahmat, hidayah,
dan karunia-Nya yang telah melimpah pada penulis sehingga dapat menyelesaikan
Makalah ini dengan judul "Teknologi Bioproses Pembuatan Kapsul Ekstrak Daun
Yakon sebagai Inhibitor Kompetitif Glukosa dalam Darah pada Penderita
Diabetes". Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Mata
Kuliah Menggambar Teknik di Teknik Kimia, Universitas Jember.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang


telah memberikan dukungan, bantuan, dan dorongan dalam penyelesaian KTI ini.
1. Dr. M. Maktum Muharja Al Fajri, S.T. selaku dosen Mata Kuliah
Menggambar Teknik,
2. Para anggota kelompok yang telah berkontribusi untuk lancarnya
penelitian,
3. Kepada channel youtube “Si Unyil” yang telah memberikan kami ide,
4. Serta para pihak yang telah berkontribusi.
Semoga hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat pada mahasiswa dan
dosen di lingkungan Universitas Jember.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari keterbatasan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran, kritik, dan
masukan yang membangun dari pembaca terkait makalah ini. Hal ini akan
menjadi bahan evaluasi dan perbaikan bagi penulis di masa yang akan datang.

Jember, 23 Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................................... 3

2.1. Kajian Teori .............................................................................................. 3

2.1.1. Nutraceuticals.................................................................................... 3

2.1.2. Smallanthus Sonchifolius .................................................................. 3

2.1.3. Frukto Oligoskarida .......................................................................... 4

2.2. Produk Smallanthus Sonchifolius ............................................................. 5

2.3. Mekanisme Proses .................................................................................... 7

2.3.1. Pencacahan dan Penggilingan ........................................................... 7

2.3.2. Ekstraksi ............................................................................................ 7

2.3.3. Filtrasi ............................................................................................... 7

2.3.4. Separasi ............................................................................................. 8

2.3.5. Pencampuran ..................................................................................... 8

2.3.6. Pengemasan ....................................................................................... 8

2.4. Hasil dan Pembahasan .............................................................................. 9

2.4.1. Analisis Morfologi Daun Yakon ..................................................... 11

ii
2.4.2. Analisis Komposisi Serat ................................................................ 11

BAB 3 PENUTUP ................................................................................................ 12

3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Smallanthus Sonchifolius ....................................................................... 3


Gambar 2 Frukto Oligosakarida .............................................................................. 6
Gambar 3 Asam Aksorbat C6H8O6 ......................................................................... 8
Gambar 4 Kapsul Daun Yakon ............................................................................... 9
Gambar 5 Bloc Flow Diagram ................................................................................ 9
Gambar 6 Process Flow Diagram ......................................................................... 10

iv
DAFTAR TABEL

Table 1 Reaksi Proses ............................................................................................. 9

v
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Nutraceuticals merupakan sebuah formulasi berupa nutrient yang
dibutuhkan oleh tubuh, di mana nutrient tersebut berguna sebagai
perlindungan dan pengobatan tubuh dari beberapa penyakit yang dapat
menyerang (Puri et al., 2022). Nutrien sendiri atau nutrisi merupakan sebuah
senyawa yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan metabolisme. Upaya
kita dalam menjaga tubuh agar tetap sehat tentunya memiliki banyak sekali
yang dapat dilakukan. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan daun
yakon sebagai nutraceutical. Berdasarkan data International Diabetes
Federation (IDF) diabetes melitus di Indonesia, pada tahun 2013 mencapai
8,5 juta orang, menempati urutan ke-7 dunia. Jumlah itu diperkirakan akan
meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2030 yang mencapai 21,3 juta
orang. Pengobatan diabetes melitus dapat dilakukan secara medis dengan
obat-obatan modern dan suntikan. Pengobatan diabetes melitus memerlukan
jangka waktu yang panjang dan biaya yang mahal, sehingga perlu mencari
obat antidiabetes yang relatif murah dan terjangkau masyarakat.

Sebagai salah satu alternatif adalah penggunaan obat tradisional yang


mempunyai efek hipoglikemia. Pada tahun 1980 WHO merekomendasikan
agar dilakukan penelitian terhadap tanaman yang memiliki efek
menurunkan kadar gula darah karena pemakaian obat modern kurang aman
(Pahlawan & Oktaria, 2016). Alternatif yang dapat dilakukan salah satunya
adalah penggunaan obat diabetes daun insulin atau daun yakon sebagai obat
tradisional yang memiliki efek hipoglikemia. Daun Insulin (Smallanthus
sonchifolius), atau dikenal daun yakon. Tanaman ini mengandung fenol,
chlorogenic, caffeoylquinic, ferulic, fructooligosacaridos, dan flavonoid
yang dapat menurunkan kadar glukosa darah. Ekstrak kasar daunnya
memiliki aktivitas hipoglikemik insulin dengan cara menurunkan produksi
glukosa melalui glukoneogenesis dan pengaturan jalur glikogenolisis
hepatosit dengan menekan produksi glukosa dari hati serta pemecahan

1
glikogen menjadi glukosa. Daun insulin bisa direbus atau dimasak bersama
teh dan diminum dua sampai tiga kali sehari untuk menurunkan dan
mengontrol kadar gula darah. Disimpulkan bahwa daun memiliki peran
sebagai insulin antidiabetes yaitu: sebagai pemanis, meningkatkan sekresi
insulin dan meningkatkan sensitivitas reseptor insulin, menurunkan
produksi gula di hepatosit, memodulasi sindrom metabolik dan dislipidemia,
antioksidan (Pahlawan & Oktaria, 2016).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat ditarik beberapa
rumusan masalah, sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Nutraceutical dan contoh produk dari


Nutraceutical?
2. Apakah yang dimaksud dengan daun yakon dan kandungan yang
terdapat di dalamnya?
3. Apa yang dimaksud dengan Fruktooligosakarida dan perannya
dalam tubuh?
4. Bagaimana fruktooligosakarida tersebut dapat menjadi produk
nutraceutical?
5. Bagaimana proses pembuatan dari produk nutraceutical?

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini memiliki
beberapa tujuan, yaitu:

1. Paham mengenai Nutraceutical dan mengetahui produknya


2. Mengetahui daun Yakon dan kandungan yang terdapat di
dalamnya
3. Dapat memahami Fruktooligosakarida dan perannya dalam tubuh
4. Mengetahui proses industri dari Fruktooligosakarida menjadi
produk Nutraceutical.

2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Kajian Teori
2.1.1. Nutraceuticals
Nutraceuticals merupakan sebuah produk yang selain nutrisi juga
digunakan sebagai obat. Produk nutraceutical dapat didefinisikan
sebagai sebuah zat, yang memiliki manfaat fisiologis. Nutraceutical
juga memberikan perlindungan melawan penyakit kronis,
meningkatkan kesehatan, menunda proses penuaan, meningkatkan
harapan hidup, atau mendukung struktur atau fungsi tubuh (Nasri et
al., 2014). Nutraceuticals merupakan sebuah formulasi berupa
nutrient yang dibutuhkan oleh tubuh, di mana nutrient tersebut
berguna sebagai perlindungan dan pengobatan tubuh dari beberapa
penyakit yang dapat menyerang (Puri et al., 2022). Nutrien sendiri
atau nutrisi merupakan sebuah senyawa yang dibutuhkan oleh tubuh
untuk melakukan metabolisme.

2.1.2. Smallanthus Sonchifolius

Gambar 1 Smallanthus Sonchifolius

Daun yakon atau Smallanthus sonchifolius, merupakan tanaman


tahunan herba yang berasal dari famili Compositae dan Asteraceae
yang merupakan famili bunga matahari. Tanaman ini mengandung
fenol, chlorogenic, caffeoylquinic, ferulic, fructooligosacaridos, dan
flavonoid yang dapat menurunkan kadar glukosa darah. Ekstrak
kasar daunnya memiliki aktivitas hipoglikemik insulin dengan cara
menurunkan produksi glukosa melalui glukoneogenesis dan
pengaturan jalur glikogenolisis hepatosit dengan menekan produksi

3
glukosa dari hati serta pemecahan glikogen menjadi glukosa. Daun
yakon ini sangat ideal untuk penderita diabetes dan orang yang ingin
menurunkan berat badan karena konsumsinya tidak meningkatkan
konsentrasi glukosa dalam darah dan menyediakan sangat sedikit
kalori untuk diet. Sifat-sifat ini sangat terkait dengan senyawa
fenolik dan fructooligosaccharides (FOS) dan terbukti bahwa
senyawa ini memiliki efek menguntungkan pada gizi dan kesehatan.

2.1.3. Frukto Oligoskarida


Frukto Oligosakarida (FOS) adalah suatu senyawa yang terbentuk
dari hasil ekstraksi daun yakon. Frukto Oligosakarida (FOS)
merupakan bahan pangan fungsional yang memiliki manfaat untuk
meningkatkan pertumbuhan probiotik sehingga baik untuk sistem
pencernaan (Choirun Nisa et al., n.d.). FOS memiliki beberapa sifat
fungsional, di antaranya yaitu membantu mengurangi kadar lipid
serum dan kolesterol serum sehingga mengurangi resiko obesitas,
menurunkan tekanan darah, membantu penyerapan kalsium dan
magnesium agar lebih baik untuk menghambat produksi reductase
yang dapat berkontribusi pada kanker. FOS tidak dicerna oleh
saluran pencernaan manusia, dan ketika mereka mencapai usus
besar, mereka secara menguntungkan merangsang pertumbuhan dan
penguatan bakteri spesifik di dalam usus, membantu meningkatkan
jumlah bifidobacteria, serta FOS juga memberikan efek berserat
pada makanan serta rendah kalori sehingga cocok bagi penderita
obesitas (Choirun Nisa et al., n.d.). Yacon mengakumulasi
karbohidrat seperti inulin dan fructooligosaccharides (FOS), polimer
fruktosa, yang tidak dapat dihidrolisis oleh tubuh manusia dan
melewati saluran pencernaan tanpa dimetabolisme, tidak
meningkatkan tingkat glukosa darah, memberikan kalori lebih
rendah dari sukrosa, sangat baik untuk diet hipokalori dan diet untuk
penderita diabetes (Gabriela et al., 2022).

4
2.2. Produk Smallanthus Sonchifolius
Produk nutraceutical tersebar luas pada kalangan dunia medis. Produk
nutraceutical ini bermanfaat selain untuk obat juga bermanfaat sebagai
sebagai nutrisi untuk tubuh. Nutraceutical juga memberikan perlindungan
melawan penyakit kronis, meningkatkan kesehatan, menunda proses
penuaan, meningkatkan harapan hidup, atau mendukung struktur atau fungsi
tubuh (Nasri et al., 2014). Nutraceuticals merupakan sebuah formulasi
berupa nutrient yang dibutuhkan oleh tubuh, di mana nutrient tersebut
berguna sebagai perlindungan dan pengobatan tubuh dari beberapa penyakit
yang dapat menyerang (Puri et al., 2022). Nutrien sendiri atau nutrisi
merupakan sebuah senyawa yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan
metabolisme.

Produk nutraceutical paling populer berada pada kalangan produk diet


serta berupa suplemen kesehatan. Beberapa produk nutraceuticals yang
populer tersebut termasuk olahan ginseng sebagai suplemen, Echinacea
sebagai obat flu, teh hijau, glukosamin, omega-3, lutein, asam folat, dan
minyak ikan cod. Sebagian besar nutraceutical tersebut memiliki beberapa
sifat terapeutik pada tubuh (Nasri et al., 2014).

Produk nutraceutical juga bisa didapat dari olahan daun yakon. Daun
yakon yang secara etimologis telah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya,
mengandung beberapa kandungan senyawa yang dapat dimanfaatkan untuk
mengatur kadar glukosa dalam darah. Beberapa senyawa yang terkandung
dalam sebuah tanaman yakon tersebut meliputi air, protein, lemak, serat,
serta beberapa susunan molekul sakarida. Sakarida tersebut tersusun dari
beberapa jenis gula mulai dari susunan monosakarida hingga polisakarida.
Komposisi sakarida tersebut didominasi oleh molekul fruktosa, glukosa,
serta sukrosa (Lachman et al., 2003).

Kandungan dari beberapa molekul sakarida tersebut, yang menjadi fokus


bahan dalam olahan produk nutraceutical kali ini adalah furktooligosakarida
atau FSO. Fruktooligosakarida disini merupakan sebuah susunan gula yang
membentuk pola oligosakarida. Fruktooligosakarida terdiri atas senyawa

5
fruktosa yang saling berikatan satu sama lain hingga membentuk kumpulan
oligosakarida. Senyawa ini dari asalnya merupakan senyawa monosakarida
yaitu fruktosa yang kemudian saling berikatan hingga membentuk
oligosakarida (Lachman et al., 2003).

Gambar 2 Frukto Oligosakarida

Frukto oligosakarida menjadi fokus ekstraksi pada produk nutraceutical


ini karena dapat mengatur kadar glukosa dalam darah. Fruktooligosakarida
menurut penjelasan yang diberikan sebelumnya pada dasarnya merupakan
sebuah senyawa fruktosa. Sebenarnya, produk nutraceutical ini tidak serta
merta langsung menurunkan kadar gula dalam darah dan mencegah
terjadinya penyakit diabetes. Produk nutraceutical kali ini memanfaatkan
cara kerja fruktosa dalam darah dengan memberikan konsentrasi fruktosa
yang lebih banyak dalam darah. Apabila produk nutraceutical ini
dikonsumsi, hal berikutnya yang terjadi pada tubuh adalah meningkatnya
kadar gula fruktosa dalam darah yang mengakibatkan kondisi seakan-akan
terdapat penurunan konsentrasi glukosa pada darah (Gabriela et al., 2022).
Hal tersebut diakibatkan karena dalam tubuh terdapat sebuah sistem
kesetimbangan gula yang menyebabkan adanya “efek” sifat pergeseran
kesetimbangan gula pada tubuh, yaitu ketika pasokan konsentrasi fruktosa
lebih tinggi daripada konsentrasi glukosa dalam darah, maka kadar glukosa
dalam darah akan menyesuaikan dengan cara menurunkan kadarnya dalam
darah akibat kadar fruktosa yang naik (Pahlawan & Oktaria, 2016). Sistem
tersebutlah yang kemudian menjadi fokus pada produk nutraceutical ini.

6
2.3. Mekanisme Proses
2.3.1. Pencacahan dan Penggilingan
Feed masuk berupa daun dari tanaman dengan nama Smallanthus
Sonchifolia atau biasa disebut dengan Yakon yang ditampung
dengan menggunakan tank terbuka pada nomor T-110. Tank terbuka
digunakan agar mudah untuk memasukkan bahan ke dalam proses.
Dari tank, daun akan dilewatkan pada conveyor pada nomor CO-121
yang akan menuju ke proses pencacahan dengan nomor CC-120
dengan tujuan untuk memperkecil ukuran agar mudah untuk ke
proses selanjutnya. Pada aliran ke dua, daun yakon akan melalui
proses pengeringan dengan suhu 373 K selama 3 jam yang ditujukan
pada nomor D-130. Setelah itu, daun yakon didiamkan terlebih
dahulu. Proses selanjutnya, daun yakon melalui proses penggilingan
dikarenakan daun yakon tidak akan terekstrak dengan baik jika
memiliki diameter daun yang lebih besar. Maka dari itu, daun yakon
dilakukan penggilingan pada nomor RC-150 dan ditampung pada
tank.

2.3.2. Ekstraksi
Daun yakon akan melalui proses ekstraksi dengan pengekstrak
H2O pada suhu 373 K dengan tekanan 56 Pa selama 15 - 30 menit
yang digambarkan pada nomor R-210. Pada proses ekstraksi,
tentunya akan menghasilkan uap air dan gas CO2. Uap air yang
dihasilkan akan menguap dan melalui proses kondensasi yang akan
berubah menjadi air dan dialirkan kembali ke tank ekstraksi. CO2
yang dihasilkan dibuang begitu saja melalui pipa kecil.

2.3.3. Filtrasi
Setelah melalui proses ekstraksi, ekstrak daun yakon beserta
ampas dialirkan menuju penyaringan dengan menggunakan alat
Rotary Filter yang terdapat pada nomor RF-220. Setelah itu, ekstrak
daun yakon akan terpisah dengan ampas dan ekstrak dialirkan

7
menuju tank penyimpanan. Ampas daun yakon akan dibuang dan
bisa diolah menjadi pupuk organik.

2.3.4. Separasi
Ekstrak daun yakon yang telah ditampung akan melalui proses
pengentalan agar ekstrak yang didapatkan sangat maksimal. Proses
ini menggunakan separator. Ekstrak daun yakon akan dipanaskan
dengan suhu 373 K dan tekanan sebesar 56 Pa selama 24 Jam penuh.
Dalam proses separasi ini menghasilkan uap air dan gas CO2 yang
akan dibuang.

2.3.5. Pencampuran
Setelah didapatkan ekstrak daun yakon yang lebih kental. Ekstrak
akan dicampur bersama bubuk lainnya, yaitu bubuk asam askorbat
(C6H8O6) yang berguna sebagai vitamin c pendukung.

Gambar 3 Asam Aksorbat C6H8O6

Dalam proses ini dilakukan dalam waktu 30 menit agar ekstrak dan
bubuk tercampur sempurna. Proses ini digambarkan pada nomor M-
330.

2.3.6. Pengemasan
Setelah melalui proses ini, bubuk yang sudah tercampur oleh
ekstrak daun yakon akan dilakukan proses pengemasan yang
dikemas dalam bentuk pil. Pil yang kami gunakan berasal dari
rumput laut agar tetap memiliki nilai organik.

8
Gambar 4 Kapsul Daun Yakon

Reaksi-reaksi yang terjadi selama proses adalah sebagai berikut:

Reaksi 1 Ekstraksi : Daun Yakon → Fruktooligosakarida.H2O + Analit


Reaksi 2 Separasi : Fruktooligosakarida.H2O + Analit→ Fruktooligosakarida.H2O
Reaksi 3 Evaporasi : Fruktooligosakarida.H2O → Fruktooligosakarida + H2O
Reaksi 4 Pencampuran : Fruktooligosakarida + Vitamin pendukung suplemen → Produk
Table 1 Reaksi Proses

2.4. BFD dan PFD Ekstraksi Daun Yakon

Gambar 5 Bloc Flow Diagram

9
Gambar 6 Process Flow Diagram

2.5. Hasil dan Pembahasan


Hasil dari proses pada pembuatan produk nutraceutical yang berbahan
dasar daun yakon ini, didapatkan sebuah hasil ekstraksi berupa
fruktooligosakarida yang dibutuhkan. Hasil tersebut kemudian juga
ditambah dengan campuran bahan lain yaitu berupa vitamin yang dapat
meningkatkan nilai gizi dan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Proses yang
dilakukan untuk memperoleh hasil ekstrak daun yakon berupa FSO juga
tidak lepas dari beberapa reaksi yang terjadi.

Reaksi-reaksi yang digunakan selama proses ini antara lain yang pertama
yaitu reaksi ekstraksi yang bertujuan untuk menghasilkan ekstrak dari daun
yakon. Hasil ekstrak tersebut didapatkan berupa FSO dengan kandungan air
serta analitnya yaitu berupa fisik daun itu sendiri. Proses kedua merupakan
separasi yang ditujukan untuk memisahkan analit dari produk yang
digunakan. Hasil dari produk tersebut masih mengandung air yang
kemudian dikeringkan pada proses evaporasi untuk menghilangkan kadar
air yang terkandung pada bahan. Serta pada prose terakhir yaitu proses

10
pencampuran bahan utama atau FSO dengan beberapa vitamin untuk produk
agar memiliki nilai nutrisi yang tinggi.

2.5.1. Analisis Morfologi Daun Yakon


Struktur daun yakon seperti tumbuhan lain dalam famili
Asteraceae, yaitu memiliki berkas pembuluh yang membentuk
jaringan berpori yang dianalogikan seperti sarang lebah dengan
berbagai ukuran diameter. Pulp kimia menyajikan serat yang lembut
dan berkelompok dengan koneksi yang halus, tetapi jejak residu
daun yakon tetap ada di serat. Karakteristik morfologi pulp kimia
mencerminkan komposisi kimia dari pulp, menunjukkan efisiensi
proses kimia.

2.5.2. Analisis Komposisi Serat


Komposisi kimia, dan hasil mengandung 24,4% ekstraktif, 14,0%
lignin, dan 61,5% holoselulosa dimasukkan ke dalam proses pulping
kimiawi, dan komposisi kimia dari bahan-bahan tersebut.
Kandungan lignin yang ditemukan lebih rendah daripada tembakau
(23%), bunga matahari (26%), jagung (19%), dan bambu (23-28%)
biomassa. Ini merupakan keuntungan karena membuat proses
ekstraksi serat tidak terlalu ketat, membutuhkan lebih sedikit reagen
kimia dan waktu. Tidak ada laporan dalam literatur tentang
komposisi batang yakon dalam hal ekstraktif, lignin, dan
holoselulosa, menyoroti pentingnya dan inovasi penelitian ini.

11
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Nutraceuticals merupakan sebuah formulasi berupa nutrient yang
dibutuhkan oleh tubuh, di mana nutrient tersebut berguna sebagai
perlindungan dan pengobatan tubuh dari beberapa penyakit yang dapat
menyerang (Puri et al., 2022). Upaya dalam menjaga tubuh agar tetap sehat
tentunya memiliki banyak sekali yang dapat dilakukan, salah satunya yaitu
dengan memanfaatkan daun yakon sebagai nutraceutical. Daun yakon atau
Smallanthus sonchifolius, merupakan tanaman tahunan herba yang berasal
dari famili Compositae dan Asteraceae yang merupakan famili bunga
matahari. Tanaman ini mengandung fenol, chlorogenic, caffeoylquinic,
ferulic, fructooligosacaridos, dan flavonoid yang dapat menurunkan kadar
glukosa darah. Yacon mengakumulasi karbohidrat seperti inulin dan
fructooligosaccharides (FOS), polimer fruktosa, yang tidak dapat
dihidrolisis oleh tubuh manusia dan melewati saluran pencernaan tanpa
dimetabolisme, tidak meningkatkan tingkat glukosa darah, memberikan
kalori lebih rendah dari sukrosa, sangat baik untuk diet hipokalori dan diet
untuk penderita diabetes.

12
DAFTAR PUSTAKA

Choirun Nisa, H., Jannah, M., Ruhaiyah, F., Kurniasih, E., Rekayasa Kimia
Industri, T., Negeri Lhokseumawe, P., & Kimia, T. (n.d.). REVIEW
SINTESIS FRUKTOOLIGOSAKARIDA BERBASIS SUKROSA JALUR
FERMENTASI : Sinbiotic Applied REVIEW SYNTHESIS OF
FRUCTOOLIGOSAKARIDA BASED ON FERMENTATION: Sinbiotic
Applied.

Gabriela, D. B., Eleodoro, D. V., & Weht Celia, B. de. (2022). Topinambur
(Helianthus tuberosus) and yacon (Smallanthus sonchifolius): nutraceutical
crops? Journal of Applied Biotechnology & Bioengineering, 9(2), 41–47.
https://doi.org/10.15406/jabb.2022.09.00283

Lachman, J., Fernández, E. C., & Orsák, M. (2003). Yacon [Smallanthus


sonchifolia (Poepp. et Endl.) H. Robinson] chemical composition and use - A
review. Plant, Soil and Environment, 49(6), 283–290.
https://doi.org/10.17221/4126-pse

Nasri, H., Baradaran, A., Shirzad, H., & Rafieian-Kopaei, M. (2014). New
Concepts in Nutraceuticals as Alternative for Pharmaceuticals. In
International Journal of Preventive Medicine (Vol. 5, Issue 12). www.ijpm.ir

Pahlawan, P. P., & Oktaria, D. (2016). Prizka Putri Pahlawan & Dwita Oktaria │
Pengaruh Daun Insulin (Smallanthus sonchifolius) sebagai Antidiabetik
MAJORITY I Volume 5 I Nomor 4 I Oktober.

Puri, V., Nagpal, M., Singh, I., Singh, M., Dhingra, G. A., Huanbutta, K., Dheer,
D., Sharma, A., & Sangnim, T. (2022). A Comprehensive Review on
Nutraceuticals: Therapy Support and Formulation Challenges. In Nutrients
(Vol. 14, Issue 21). MDPI. https://doi.org/10.3390/nu14214637

13

Anda mungkin juga menyukai