Anda di halaman 1dari 26

PEMANFAATAN SOLANUN MELONGENA

DALAM BENTUK SEDIAAN CREAM ANTI AGING


UNTUK MEMPERLAMBAT PENUAAN

PROPOSAL PROJECT WORK

Disusun oleh :
KELOMPOK 3
SEPTIANIS NURJANAH 10184546
ANDINI OKTAVIANI 10184556
SENA SEPTIANA 10184575
TRIA ANTIYA 10184583

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH XII
SMK NEGERI BANTARKALONG
2020
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL PROJECT WORK

PEMANFAATAN SOLANUN MELONGENA


DALAM BENTUK SEDIAAN CREAM ANTI AGING
UNTUK MEMPERLAMBAT PENUAAN

Disusun oleh :
KELOMPOK 3
SEPTIANIS NURJANAH 10184546
ANDINI OKTAVIANI 10184556
SENA SEPTIANA 10184575
TRIA ANTIYA 10184583

Tasikmalaya,13 Juli 2020


Menyetujui
Guru Pembimbing,

apt. SRIDANA, S.Farm.,M.M


NIP.19770103 201001 1 006
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, penguasa alam semesta yang telah
memberikan rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulis bisa
menyelesaikan Laporan Project Work tentang tanaman Solanun
Melongena (Terong Ungu). Shalawat dan salam semoga senantiasa
terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para
sahabatnya serta para pengikutnya sampai akhir zaman.
Laporan ini disusun sebagai bukti bahwa penulis telah mengikuti
Program Project Work Jurusan Farmasi sebagai pengganti dari Paktek
Kerja Lapangan (PKL), yang merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan program tersebut di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri Bantarkalong.
Penyusunan laporan ini melibatkan banyak pihak yang ikut berperan
serta dan
membantu penulis. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada yang
terhormat :
1. Bapak Drs. H. Taryo, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri
Bantarkalong
2. Bapak Ir.Nandang Suherlan, selaku Wakasek Hubungan Industri
(Hubin) dan Ketua Project Work di SMK Negeri Bantarkalong
3. Bapak apt. Sridana, S.Farm.,M.M, selaku Ketua Jurusan Farmasi di
SMK Negeri Bantarkalong
4. Bapak apt. Sridana, S.Farm.,M.M, selaku Pembimbing Project Work di
SMK Negeri Bantarkalong
5. Ayah, Ibu tercinta dan keluarga yang telah memberikan motivasi selama
melaksanakan prakerin.
6. Semua teman-teman SMK Negeri Bantarkalong yang sama-sama
berjuang
melaksanakan Project Work.
7. Semua pihak yang ikut berparsitipasi dan membantu penulis.
Laporan Project Work ini disadari banyak keterbatasan dan kekurangan
oleh karena penulis sangat mengharapkan kritik dan saran membangun
demi kesempurnaan laporan ini.
Tasikmalaya, 13 Juli 2020
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL......................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL.............................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................
1.2 Batasan Masalah.............................................................
1.3 Rumusan Masalah...............................................................
1.4 Manfaat Project work .......................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA


(Teori Dasar yang mendukung judul/tema/produk yang dibuat)
BAB III ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 Bentuk desain...............................................................
3.2 Metode perancangan....................................................
3.3 Jadwal/Schedul kegiatan..............................................
3.4 Rencana Anggaran Biaya.............................................
3.5 Alur Kerja......................................................................
3.6 Pemecahan Masalah......................................................
3.7 Rancangan Produk.........................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 3.3.1 Jadwal/schedule kegiatan.....................................
Tabel 3.4.1 Anggaran biaya.............................................................
Tabel 3.5.1 Formula krim..............................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Terong Ungu......................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aging (penuaan) adalah proses yang dialami oleh tubuh manusia
dimana fungsi bagian tubuh semakin berkurang, misalnya kulit yang
semakin menipis dan kemudian muncul keriput. Tanda – tanda penuaan
(aging) mulai muncul di usia sekitar 30 an. Pada usia itu, kulit mulai ada
keriputnya, terutama di sekitar mata dan dahi (Putra, 2010). Antioksidan
adalah zat yang dapat menetralisasi radikal bebas, sehingga atom dan
elektron yang tidak berpasangan mendapat pasangan elektron dan menjadi
stabil.Radikal bebas sendiri merupakan atom atau molekul yang sifatnya
sangat tidak stabil (Tapan, 2005). Antioksidan dapat berupa enzim
(misalnya superoksida atau SOD, katalase, glutation peroksidase), Vitamin
(misalnya vitamin E, C, A dan β karoten), dan senyawa lain (misalnya
flavanoid, albumin, bilirubin, seruloplasmin dan lain – lain) (Winarsi,
2007). Antioksidan memiliki fungsi menetralisir radikal bebas, sehingga
tubuh terlindung dari berbagai macam penyakit degeneratif dan kanker.
Selain itu fungsi dari antioksidan adalahmenekan proses penuaan/anti
aging (Tapan, 2005). Senyawa antioksidan yang berkurang di dalam tubuh
akan mempengaruhi morfologi kulit, kulit menjadi kering, garis-garis
normal kulit terlihat lebih dalam, terdapat kekendoran, hilangnya
elastisitas kulit, dapat timbul lesi kulit, kulit menebal, kasar dan
menyebabkan kulit nampak lebih tua (Lumenta, 2006)
Terong ungu adalah sayuran yang padat nutrisi. Tidak hanya vitamin,
mineral dan serat di dalamnya juga menjadi sumber manfaat terong ungu
untuk kesehatan tubuh kita. Seporsi terong ungu atau sekitar 80 gram,
mengandung 20 kalori, 3 gram serat, 1 gram protein, 5 gram karbohidrat,
5 persen folat dari rekomendasi konsumsi harian, 5 persen kalium dari
rekomendasi konsumsi harian, 10 persen mangan dari rekomendasi
konsumsi harian, 4 persen vitamin K dari rekomendasi konsumsi harian
dan 3 persen vitamin C dari rekomendasi konsumsi harian.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, secara umum rumusan
masalah yang akan diteliti adalah bagaimana cara menjadikan simplisia
terong ungu menjadi sediaan cream anti aging?
Untuk memperoleh jawaban atas pernyataan tersebut, maka secara khusus
dibuat beberapa pernyataan sebagai berikut:
1.Apakah konsentrat simplisia terong ungu (Solanun Melongena) dapat
digunakan sebagai formulasi krim anti-aging ?
2. Apakah krim anti-aging yang diformulasikan menggunakan konsentrat
simplisia terong ungu memiliki khasiat sebagai anti aging ?
1.3 BATASAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas,pemecahan
masalah yang akan dibahas mengenai cream anti aging akan dibahas
secara lebih terperinci dan jelas,sebagai berikut :
 Mengetahui apa itu anti aging dan mengapa ekstrak terong ungu cocok
dijadikan sebagai cream anti aging?
 Memberikan pemahaman mengenai cream anti aging dari ekstrak
terong ungu.
 Memberikan efek baik atau buruk yang dirasakan setelah
menggunakan cream anti aging dari ekstrak terong ungu.
1.4 MANFAAT PROJECT WORK
Bedasarkan rumusan masalah di atas, secara umum manfaatnya adalah
mendeskripsikan mengenai cream anti aging untuk memperlambat
penuaan.
Adapun secara khusus manfaatnya adalah:
 Meningkatkan pemahaman siswa baik dari segi teori maupun praktik
melalui metode pembelajaran project work.
 Mendeskripsikan pelaksanaan maupun metode metode yang di gunakan
pada project work.
 Mendeskripsikan mengenai pelaksanaan pembelajaran project work
dengan menerapkan ekstrak simplisia terong ungu sebagai cream anti
aging untuk memperlambat penuaan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Anti Penuaan ( Anti-aging )
Anti-aging atau anti penuaan adalah produk kosmetik yang digunakan
secara topikal yang mampu mengobati/menghilangkan gejala yang
disebabkan oleh sinar UV atau disebut photoaging pada kulit atau produk
yang dapat mengurangi/memperlama timbulnya gejala-gejala photoaging
(Barel, et al.,2009).
Fungsi dan manfaat anti-aging
Berikut ini adalah beberapa fungsi dan manfaat dari produk anti-aging
menurut Muliyawan dan Suriana (2013) :
1. Fungsi anti-aging
a. Menyuplai antioksidan bagi jaringan kulit.
b. Menstimulasi proses regenerasi sel-sel kulit.
c. Menjaga kelembaban dan elastisitas kulit.
d. Merangsang produksi kolagen.
2. Manfaat anti-aging
a. Mencegah kulit dari kerusakan degeneratif yang menyebabkan kulit
terlihat kusam dan keriput.
b. Kulit tampak lebih sehat, cerah, dan awet muda.
c. Kulit tampak elastis, dan jauh dari tanda-tanda penuaan dini
Penuaan Dini
Penuaan adalah suatu proses alami yang mengarah pada kehilangan
integritas struktual dan fungsi fisiologis dari kulit. Penuaan biologis secara
definisi tidak dapat dihindari oleh pengaruh waktu biologis pada kulit,
yang tidak dipengaruhi oleh paparan sinar matahari berulang (Barel, et al.,
2009).
Penuaan merupakan proses yang alamiah dan tidak ada seorang pun yang
dapat menghindarinya. Seiring bertambahnya usia, maka tanda-tanda
penuaan pada wajah mulai bermunculan. Seperti munculnya kerutan atau
garis-garis halus yang muncul diarea sudut mata, kening, dan sekitar bibir.
Bila garis-garis halus disana mulai muncul, maka menjadi petunjuk bahwa
wajah membutuhkan perawatan yang lebih.Terjadinya kerut atau keriput
disebabkan oleh berkurangnya ketebalan dermis sebanyak 20% pada orang
tua berkaitan dengan hilangnya serat elastin dan kolagen. Kolagen dan
elastin adalah komponen utama lapisan dermis. Hilangnya serat-serat ini
berdampak buruk terhadap kelembaban dan ketegangan kulit
sehingga meninmbulkan kerut atau keriput.
Proses penuaan kulit pada dasarnya ada dua macam :
1. Penuaan kronologi (chonological aging )
Penuaan kronologi terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Proses ini
terjadi karena adanya perubahan struktur, fungsi, dan metabolik kulit
khususnya lapisan dermis dan epidermis seiring dengan bertambahnya
usia.
Perubahan ini ditandai oleh berkurangnya kelenjar minyak, kulit tampak
kering, munculnya kerutan dan bintik-bintik hitam tanda penuaan.
2. Paparan cahaya (photoaging)
Photoaging terjadi karena berkurangnya kolagen dan serat elastis kulit
akibat paparan sinar ultraviolet. Kolagen adalah komposisi utama lapisan
kulit dermis (lapisan bawah dermis). Lapisan dermis merupakan lapisan
kulit yang berperan untuk bertanggung jawab pada sifat elastisitas dan
halusnya kulit.
Kedua sifat ini merupakan kunci suatu kulit disebut indah dan awet muda.
Apabila produksi kolagen menurun pada lapisan dermis kulit, maka kulit
akan terlihat kering dan tidak elastis lagi. Beberapa kasus penuaan terjadi
begitu cepat, dimana tanda – tanda penuaan mulai tampak pada usia yang
relatif muda sekitar 20 tahun. Proses penuaan yang berlangsung lebih
cepat dari yang seharusnya ini dikenal dengan penuaan dini. Penuaan dini
ini disebabkan oleh 2 faktor yaitu:
1.Faktor internal , diantaranya yaitu genetik, asupan nutrisi yang kurang,
dan sakit berkepanjangan.
2. Faktor eksternal, diantaranya yaitu polusi, asap rokok, sinar matahari,
dan efek dari gaya hidup tidak sehat.
Tanda-tanda penuaan dini
Ciri – ciri fisik penuaan dini menurut Noormindhawati 2013 adalah:
1. Keriput dan mengendur
Seiring bertambahnya usia jumlah kolagen dan elastin kulit semakin
berkurang, akibatnya kulit kehilangan elastisitasnya sehingga tampak
keriput dan mengendur.
2. Muncul age spot ( noda hitam )
Muncul diarea yang sering terpapar sinar matahari seperti wajah, lengan,
dan tangan.
3. Kulit kasar
Rusaknya kolagen dan elastin akibat sinar matahari membuat kulit
menjadi kering dan kasar.
4. Pori – pori membesar
Akibat penumpukan sel kulit mati, pori- pori menjadi membesar.
Proses terjadinya penuaan dini
Paparan sinar matahari yang berlebihan merupakan salah satu faktor
penyebab menurunnya produksi kolagen dalam dermis kulit, karena
paparan sinar matahari yang berlebih pada kulit menyebabkan munculnya
enzim proteolisis dari radikal bebas yang terbentuk. Enzim inilah yang
selanjutnya akan merusak kulit,menghancurkan kolagen, dan jaringan
penghubung yang ada dibawah kulitdermis. Akibatnya, paparan cahaya
UV yang berlebih akan menyebabkan proses penuaan pada kulit
berlangsung lebih cepat.
Fitur karakteristik dari penuaan kulit adalah kemampuan untuk regenerasi
kulit yang menurun. Pergantian epidermis membutuhkan 28 hari pada kulit
dewasa muda dan bisa meningkat sampai 40-60 hari seiring bertambahnya
usia.
Pencegahan penuaan dini
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah proses penuaan yang
berlangsung lebih cepat dari pada semestinya sebagai berikut (Prianto,
2014 ):
a. Bagi yang memiliki tipe kulit kering lebih baik menggunakan pelembab.
Pelembab akan melindungi tekstur dan elastisitas kulit.
b. Menghindari paparan langsung sinar matahari dan menggunakan losion
atau krim tabir surya yang memiliki SPF.
c. Menghindari kebiasaan merokok atau berada dilingkungan sekitar yang
penuh dengan asap rokok. Asap rokok bisa menyebabkan kulit kering dan
kusam.
d. Menghindari konsumsi alkohol. Efek dari alkohol yang menarik air dari
dalam tubuh akan menyebabkan kekeringan pada kulit.
e. Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C dan E yang saat
ini
sangat populer sebagai anti-aging dan konsumsi air minum yang cukup.
f. Beristirahat dengan cukup dan menghindari tidur melewati tengah
malam.
Seperti organ lainnya, kulit juga butuh istirahat dan membentuk sel baru.
g. Menghindari mengerutkan wajah karena ekspresi ini akan membentuk
garis yang permanen mnejelang umur 45 tahun. Biasanya ditemui garis
ekspresi pada derah dahi karena pengaruh ekspresi dari bagian alis mata
kearah atas.
Antioksidan
Antioksidan adalah salah satu senyawa yang dapat menetralkan dan
meredam radikal bebas dan menghambat terjadinya oksidasi pada sel
sehinggamengurangi terjadinya kerusakan sel, seperti penuaan dini
(Heranani dan Raharjo,2005). Radikal bebas menyerang membran dan
merusak sel dimana dibutuhkan sistem kekebalan tubuh untuk
melawannya. Jika pembentukan radikal bebas dan penyerangannya tidak
dikendalikan maka dapat menyebabkan terjadinya kerusakan sel.
Kerusakan sel akibat radikal bebas ini dapat diamati secara fisik,
diantaranya seperti kulit kering, suram, kendur, dan kurangnya
kekenyalan.
Ada tiga macam mekanisme kerja antioksidan pada radikal bebas, yaitu
- Antioksidan primer
Mampu mengurangi pembentukan radikal bebas baru dengan cara
memutus reaksi berantai dan mengubahnya menjadi lebih stabil.
- Antioksidan sekunder
Berperan mengikat radikal bebas dan mencegah amplifikasi senyawa
radikal. Beberapa contohnya vitamin A (betakaroten), vitamin C, vitamin
E, dan senyawa fitokimia.
- Antioksidan Tersier
Berperan dalam mekanisme biomolekuler seperti memperbaiki kerusakan
sel dan jaringan yang disebabkan radikal bebas.
Kulit
Kulit merupakan bagian tubuh utama yang diperhatikan dalam kecantikan
kulit. Kulit sendiri merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi
seluruh bagian tubuh membungkus daging dan organ-organ didalamnya.
Luas kulit pada manusia rata-rata ± 2 meter persegi dengan berat 10 kg
jika ditimbang denganlemaknya dan 4 kg tanpa lemaknya atau 16% dari
berat badan seseorang.
Secara umum kulit mempunyai berbagai fungsi, antara lain sebagai alat
proteksi tubuh dari benda luar, untuk melakukan absorbsi, antara lain
absorbsi air,mineral, dan cahaya; alat ekskresi, untuk membantu
pengaturan suhu tubuh; tempat terjadinya pembentukan pigmen; tempat
terjadinya proses pembentukan vitamin D; dan tempat terjadinya
keratinisasi atau pengelupasan kulit mati dan pembentukan sel kulit baru
(Ellis, 2010).
Fungsi kulit
Kulit memiliki berbagai fungsi bagi tubuh, diantaranya :
1. Proteksi (pelindung)
Kulit berfungsi untuk melindungi organ-organ tubuh dari pengaruh
lingkungan luar. Misalnya sinar matahari, zat-zat kimia, perubahan suhu,
dan lain-lain.
2. Thermoregulasi (menjaga keseimbangan temperatur tubuh)
Kulit akan menjaga suhu tubuh agar tetap optimal. Keringat yang keluar
saat suhu udara panas berfungsi untuk mendinginkan tubuh. Keluarnya
keringat adalah salah satu mekanisme tubuh untuk menjaga stabilitas
temperatur.
3. Organ sekresi
Kulit juga berfungsi sebagai organ untuk melepaskan kelebihan air dan
zatzat lainnya, seperti NaCl, amonia, dan lain-lain.
4. Persepsi sensoris
Sebagai alat peraba, kulit akan bereaksi pada perbedaan suhu, sentuhan,
rasa sakit, dan tekanan.
5. Absorpsi
Beberapa zat tertentu bisa diserap masuk kedalam tubuh melalui kulit.
Jenis kulit
Menurut Wasitaatmadja (1997), ditinjau dari sudut pandang perawatan,
kulit
terbagi atas tiga bagian:
1. Kulit normal
Merupakan kulit yang ideal yang sehat, tidak kusam dan mengkilat, segar
dan
elastis dengan minyak dan kelembaban yang cukup.
2. Kulit berminyak
Kulit yang mempunyai kadar minyak dipermukaan kulit yang berlebihan
sehingga tampak mengkilap, kotor, kusam, biasanya pori-pori kulit lebar
sehingga kasar dan lengket.
3. Kulit kering
Kulit yang mempunyai lemak permukaan kulit yang kurang ataupun
sedikit lepas dan retak, kaku, tidak elastis dan terlihat kerutan.
TERONG UNGU
Terong ungu adalah sayuran yang padat nutrisi. Tidak hanya vitamin,
mineral dan serat di dalamnya juga menjadi sumber manfaat terong ungu
untuk kesehatan tubuh kita. Seporsi terong ungu atau sekitar 80 gram,
mengandung 20 kalori, 3 gram serat, 1 gram protein, 5 gram karbohidrat,
5 persen folat dari rekomendasi konsumsi harian, 5 persen kalium dari
rekomendasi konsumsi harian, 10 persen mangan dari rekomendasi
konsumsi harian, 4 persen vitamin K dari rekomendasi konsumsi harian
dan 3 persen vitamin C dari rekomendasi konsumsi harian.
Klasifikasi tanaman terong ungu :
Nama latin : Solanun melongena L
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Trachebionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua)
Subkelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solamaceae (suku terung – terungan)
Genus : Solanum
Spesies : Solanum melongena L
Terong ungu (Solanum melongena L.) adalah sayuran yang mempunyai
antioksidan yang unggul. Terong ungu memiliki kandungan nasunin
yang mempunyai aktivitas signifikan pada radikal bebas yang
berperan utama pada fenomena seperti penuaan, inflamasi, penyakit
kardiovaskular dan kanker. Nasunin merupakan antosianin yang
terkonsentrasi pada kulit terong ungu (Gallo, Naviglio, & Ferrara,
2014).
Krim
Krim didefinisikan sebagai bentuk sediaan setengah padat yang
mengandung satu atau lebih bahan obat yang terdispersi dalam bahan
dasar yang sesuai. Istilah krim digunakan untuk sediaan setengah padat
yang memiliki konsistensi relatis cair diformulasi sebagai emulsi minyak
dalam air atau air dalam minyak (Ditjen, POM., 1995)
Berikut adalah bahan-bahan yang digunakan dalam formulasi dasar krim :
a. Propilen glikol
Dalam sediaan topikal biasa digunakan dengan konsentrasi hingga 15%
sebagai humektan. Larut dalam aseton, kloroform, etanol 95%, gliserin
dan air,larut dalam 1 bagian dalam 6 bagian eter. Fungsi propilen glikol
antara lain sebagai humektan, plastisizer, pelarut, dan bahan penstabil
(Rowe, dkk.,2009)
b. Natrium edetat
Natrium edetat berupa kristal putih, tidak berbau dengan rasa sedikit asam.
Natrium edetat digunakan sebagai zat pengkelat dalam berbagai sediaan
farmasi, termasuk obat kumur, sediaan mata, dan sediaan topikal. Biasanya
digunakan pada konsentrasi antara 0,005 dan 0,1%. Praktis tidak larut
dalam kloroform dan eter, sedikit larut dalam etanol (95%) dan larut dalam
11 bagian air.natrium edetat merupakan zat yang dapat pembentuk kelat
untuk mencegah adanya sisa-sisa kontaminasi logam dalam minyak yang
dapat mengkatalisasi oksidasi(Lieberman, dkk., 1994).
c. Trietanolamin (TEA)
Trietanolamin (TEA) berfungsi sebagai bahan pengalkali, dan sebagai
bahan pengemulsi. Konsentrasi yang digunakan sebagai bahan pengemulsi
adalah sekitar 2-4%. Trietanolamin (TEA) mempunyai ciri tidak berwarna
hingga berwarna kuning pucat, cairan kental mempunyai bau sedikit
ammonia. Larut dalam aseton,methanol, karbon tetraklorida dan air, larut
1 bagian dalam 63 bagian etil eter.(Rowe, dkk., 2009).
d. Setil alkohol
Setil alkohol berbentuk seperti lilin, serpihan putih, bau khas dan lunak,
mudah larut dalam etanol 95% dan eter, kelarutan meningkat dengan
kenaikan suhu, praktis tidak larut dalam air. Konsentrasi yang digunakan
dalam sediaan topikal berkisar hingga 10%. Setil alkohol memiliki fungsi
sebagai bahan pengemulsi, bahan pengeras, pelembut (Lieberman, dkk.,
1994)
e. Asam Stearat
Asam stearat berfungsi sebagai bahan pengemulsi dan juga sebagai bahan
pengeras dalam formulasi krim. Asam stearat berwarna putih atau sedikit
kekuningan, mengkilat, kristal padat berlemak. Mudah larut dalam benzen,
eter,larut dalam etanol 95%, heksana dan propilen glikol, ptl dalam air.
BAB III
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 BENTUK DESAIN
Gambar 3.1 Terong ungu
Terong ungu (Solanun Melongena) akan dibuat dalam bentuk sediaan
cream anti aging,akan dibuat sebanyak 10 wadah pot salep dan akan diberi
label yang cukup menarik.
Dibuatnya cream anti aging dari ekstrak terong ungu karena konsentrasi
ekstrak kulit Terong (Solanum melongena L.) berpengaruh terhadap
seluruh sifat fisik krim yang meliputi organoleptis, daya sebar, daya lekat,
homogenitas dan viskositas serta sifat kimia yaitu pH,dan terong ungu
mudah diolah dalam metode pembuatannya.
3.2 METODE PERANCANGAN
Berdasarkan kajian dari permasalahan terong ungu untuk cream anti aging,
metode yang akan digunakan adalah metode Maserasi. Metode Maserasi
adalah salah satu jenis metode ekstraksi dengan sistem tanpa pemanasan
atau dikenal dengan istilah ekstraksi dingin, jadi pada metode ini pelarut dan
sampel tidak mengalami pemanasan sama sekali. Sehingga maserasi
merupakan teknik ekstraksi yang dapat digunakan untuk senyawa yang tidak
tahan panas ataupun tahan panas. Namun biasanya maserasi digunakan
untuk mengekstrak senyawa yang tidak tahan panas (termolabil) atau
senyawa yang belum diketahui sifatnya. Karena metode ini membutuhkan
pelarut yang banyak dan waktu yang lama.
Secara sederhana, maserasi dapat kita sebut metoda “perendaman” karena
memang proses ekstraksi dilakukan dengan hanya merendam sample tanpa
mengalami proses lain kecuali pengocokan (bila diperlukan). Prinsip
penarikan (ekstraksi) senyawa dari sample adalah dengan adanya gerak
kinetik dari pelarut, dimana pelarut akan selalu bergerak pada suhu kamar
walaupun tanpa pengocokan. Namun untuk mempercepat proses biasanya
dilakukan pengocokan secara berkala.
Pembuatan cream anti aging dari ekstak terong ungu bertujuan untuk
memperlambat penuaan. Khasiat lainnya untuk :
 Membantu mengurangi risiko munculnya penyakit jantung
 Mampu mengontrol kadar gula darah.
 Menurunkan berat badan
 Dipercaya dapat membantu mencegah kanker.
 Baik untuk menjaga kadar kolesterol.
 Menjaga kesehatan hati.
 Menjaga kesehatan otak.

3.3 JADWAL/SCHEDUL KEGIATAN


Tabel 3.3.1

3.4 RENCANA ANGGARAN BIAYA


Tabel 3.4.1
No Nama Harga
1. Terong ungu (Solanun Melongena) Rp.13.000
2. Pot salep

3.5 ALUR KERJA


Pembuatan ini menggunakan desain pembuatan laboratorium.Alat yang
digunakan untuk metode pembuatannya adalah botol
maserasi,waterbath,cawan penguap,neraca analitik digital,indikator
Ph,mikroskop.
Bahan simplisia yang digunakan adalah terong ungu yang diekstraksi
dengan pelarut yang sesuai.
Bahan formula krim
Bahan untuk formulasi sediaan krim terdiri dari span 60,tween 80,vaselin
album,asam stearat,gliserin,metil paraben,propil paraben,dan aquadest.
Tabel 3.5.1
Formula krim
Nama Bahan Fungsi Formula % b/b

Pembuatan Ekstrak
Kulit terong ungu sebanyak 100 g dipotong kecil-kecil direndam dalam
200 mL etanol 70% selama 24 jam dalam kondisi konstan. Setelah itu,
kulit tersebut ditambah 200 mL etanol 70% dan dimaserasi selama 24
jam. Setelah filtrasi, kulit dibiarkan sampai tidak berwarna, sementara
cairan ekstrak berwarna ungu yang pekat. Ekstraknya dikumpulkan

o
dan diambil dikeringkan di waterbath pada suhu 40 C.

Pembuatan Krim Anti Aging


Semua bahan yang akan digunakan ditimbang terlebih dahulu.Fase
minyak (vaselin album, asam stearat, span 60, dan propil paraben)

o
dipanaskan hingga suhu 70 C. Fase air (gliserin, metil paraben, tween

o
80, dan aquadest) dipanaskan hingga suhu 70 C. Fase air sedikit

o
demi sedikit dimasukkan ke dalam fase minyak pada suhu 70 C.
Kemudian dihomogenkan dengan kecepatan 2000 rpm selama 15
menit hingga dingin. Setelah 15 menit masukkan ekstrak kulit terong
ungu (Solanun melongena L.). Kemudian dihomogenkan kembali
menggunakan homogenizer selama 10 menit.
3.6 PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan teori diatas dapat kita simpulkan bahwa aging bukanlah
proses alami atau takdir,tetapi adalah sama dengan proses terjadinya suatu
penyakit.Situasi ini sama dengan kita menghadapi proses aging atau
penuaan,yang ternyata diakibatkan antara lain menurunnya sekresi
Hormon pertumbuhan,sistem imunitas menurun dan adanya radikal bebas
akibat oksidasi oksigen. Berarti aging atau peroses penuaan dapat kita
cegah maupun kita terapi. Faktor yang paling berpengaruh pada penuaan
dini adalah radikal bebas. Penggunaan anti oksidan dari terong ungu
merupakan salah satu cara melawan radikal bebas. Anti oksidan tersebut
dapat digunakan sebagai bahan aktif dalam peroduk kosmetik untuk
memaksimal kan perawatan pencegahan penuaan.
Stabilitas Sediaan Krim
Sediaan krim dapat menjadi rusak bila terganggu sistem
campurannya terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan
komposisi karena penambahan salah satu fase secara berlebihan atau
pencampuran dua tipe krim jika zat pengemulsinya tidak tercampurkan
satu sama lain. Pengenceran krim hanya dapat dilakukan jika
diketahui pengencer yang cocok. Krim yang sudah diencerkan harus
digunakan dalam waktu satu bulan.
3.7 RANCANGAN PRODUK
Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan ini adalah untuk menciptakan produk kecantikan yang
berguna untuk memperlambat penuaan.
Tempat dan Waktu Perancangan
Tempat perancangan produk di kerjakan di rumah dan pelaksanaannya
(praktik) di kerjakan di SMKN BANTARKALONG.
Waktu pelaksanaan di mulai dari tanggal 13 juli 2020 sampai 13
september 2020.
Langkah-Langkah Perancangan Produk
 Membeli dan mempersiapkan alat-alat dan bahan yang akan di
gunakan.
 Pengerjaan proposal produk.
 Pengerjaan produk.
 Pengumpulan tugas.

DAFTAR PUSTAKA

Adeliana, Lina. 2011. Formulasi Sediaan Krim Anti Aging dari Ekstrak
Terong Ungu(Solanun Melongena L). Skripsi. Universitas Padjajaran
Basuny, Amany MM., Arafat, Shaker M., El Marzooq, Maliha A., 2012,
Antioxidant and Antihyperlipidemic Activities of Anthocyanins from
Eggplant Peels, Journal of Pharma Research & Reviews Vol. 2, No. 3
(2012): 50-57 Budiman, Muhammad Haqqi. 2008. Uji Stabilitas dan
Aktivitas Antioksidan Sediaan Krim yang Mengandung Ekstrak Terong
Ungu. Skripsi. Universitas Indonesia FAO statistik. 2011. Top 10 World
Eggplant (Aubergine) Producers 2011. FAO of The United Nations
Muhlisah, Sri, 2004, Tanaman Obat keluarga, Jakarta, Penebar swadaya,
hal 3 Padmadisastra dan Anggia,Y., dan Anggia S., 2007. Formulasi
Sediaan Salep Antikeloidal yang Mengandung Ekstrak Terfasilitasi Panas
Microwave dari Herba Pegagan (Centella asiatica L. Urban) ,
Shipp, Jaclyn dan Abdel-Aal, M. 2010, (Barel, et al.,2009).

Anda mungkin juga menyukai