Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

DI KLINIK BUNGA MELATI KOTA MALANG


TANGGAL 26 FEBRUARI – 7 APRIL 2018

EVALUASI PELAYANAN KB DAN


PERMASALAHANNYA DI KLINIK BUNGA MELATI

Oleh:
Amida Halimatus Sa’diyah 140612605036

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PEMINATAN KESEHATAN REPRODUKSI
2018
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG
DI KLINIK BUNGA MELATI KOTA MALANG
TANGGAL 26 FEBRUARI – 7 APRIL 2018

EVALUASI PELAYANAN KB DAN


PERMASALAHANNYA DI KLINIK BUNGA MELATI

Disusun Oleh :
Amida Halimatus Sa’diyah (140612605036)

Telah disahkan dan diterima dengan baik oleh:

Malang, Mei 2018


Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

Melinda Dita, A.ST.,Gz. dr. Desi Ariwinanti, M.PH


NIP. 198212222010122002

Mengetahui,
Ketua Jurusan
Kesehatan Masyarakat
Universitas Negeri Malang

drg. Rara Warih Gayatri, M.PH


NIP. 198202192008012006

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya Nabi
Muhammad SAW karena dengan rahmat dan petunjuk-Nya penyusun dapat
menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Magang di Klinik Bunga Melati (KBM)
dengan lancar.
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada
pembaca terkait pelaksanaan kegiatan magang yang telah dilaksanakan pada
tanggal 26 Februari 2018–7 Maret 2018. Kegiatan magang dilaksanakan di Klinik
Bunga Melati Malang.
Penulisan laporan magang ini tidak terlepas dari dukungan bantuan, dan
saran dari berbagai pihak. Atas keberhasilan dalam menyelesaikan penyusunan
laporan ini, penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu kepada:
1. Allah SWT, karena atas kehendak-Nya dapat menyelesaikan laporan magang.
2. Orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan baik secara moril
ataupun materil.
3. Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat, drg. Rara Warih Gayatri, M.PH
4. Dosen pembimbing magang, dr. Desi Ariwinanti M.PH
5. Pembimbing lapangan, Melinda, ST., Gz
6. Seluruh petugas dan karyawan di Klinik Bunga Melati yang telah membantu
selama berjalannya kegiatan magang
7. Teman-teman yang telah memberikan saran pada penyusunan laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan pelaksanaan
magang ini masih terdapat kekurangan, maka dari itu saran dan masukan dari
pembaca sangat diperlukan.

Malang, Mei 2018

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................ 2
1.3 Manfaat ...................................................................................... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1 Sejarah Berdirinya PT. Griya Melati Diagnostik ....................... 4
2.2 Visi, Misi, Tujuan dan Moto Klinik Bunga Melati (KBM) ....... 5
2.3 Lokasi Klinik Bunga Melati ....................................................... 6
2.4 Jenis Pelayanan .......................................................................... 6
2.5 Keluarga Berencana (KB) .......................................................... 9
2.6 Jenis-jenis Kontrasepsi ............................................................... 10

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Metode Pelaksanaan Magang ..................................................... 13
3.2 Lokasi dan Waktu Kegiatan Magang ......................................... 14
3.3 Kerangka Operasional ................................................................ 14
3.4 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 15
3.5 Jadwal Kegiatan ......................................................................... 15

BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG


4.1 Kegiatan Magang ....................................................................... 23
4.2 Identifikasi Masalah ................................................................... 26
4.3 Pemecahan Masalah ................................................................... 27

BAB V PEMBAHASAN
5.1 Permasalahan .............................................................................. 30
5.2 Rekomendasi Pemecahan Masalah ............................................. 30
5.3 Produk dari Rekomendasi Program ............................................ 33

BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ................................................................................. 38
6.2 Saran ........................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 39


LAMPIRAN ................................................................................................. 41

iv
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Tabel 2.1 Jadwal Pelayanan Dokter Spesialis KUBM ................................... 9
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Harian ................................................................. 15
Tabel 4.1 Analisis SWOT Pelayanan KB dan Permasalahannya di KBM .... 28
Tabel 4.2 Perhitungan analisis SWOT ........................................................... 28

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
3.1 Kerangka Operasional Kegiatan Magang .............................................. 14
5.1 Leaflet Kontrasepsi Bagian Pertama ...................................................... 34
5.2 Leaflet Kontrasepsi Bagian Kedua ......................................................... 35

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO)
merupakan suatu keadaan sehat secara mental, fisik dan keadaan sosial secara
utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses
reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan.
Tidak sedikit masyarakat yang kurang memahami akan pentingnya
kesehatan reproduksi. Oleh karena itu perlu berbagai upaya untuk membantu agar
masyarakat mampu memahami dan menyadari akan pentingnya kesehatan
reproduksi. Upaya tersebut antara lain adalah dengan melakukan promosi, KIE
(Komunikasi Informasi dan Edukasi) serta kegiatan advokasi yang juga sangat
berpengaruh. Sebagai langkah awal pencegahan, peningkatan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan reproduksi yang dilakukan adalah dengan
memberikan informasi mengenai hal-hal yang dapat dilakukan seperti kegiatan
promotif dan KIE.
Ruang lingkup kesehatan reproduksi menuntut keterlibatan berbagai pihak
secara lintas program dan lintas sektor. Sebagai penyedia layanan kesehatan
tingkat pertama Klinik Bunga Melati (KBM) selain berperan dalam pelayanan
kesehatan secara umum juga harus berperan serta menjalankan program terkait
kesehatan reproduksi yang salah satunya adalah mengenai Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA).
Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang (Kesmas UM)
melaksanakan kegiatan magang sebagai salah satu program perkuliahan guna
mempersiapkan para mahasiswa dalam memasuki dunia kerja serta mampu
menularkan ilmu yang didapatkan selama di bangku perkuliahan kepada
masyarakat umum. Hal ini juga didasarkan pada Pedoman Akademik Universitas
Negeri Malang tahun akademik 2017/2018 Bab VI tentang Kuliah Praktik Kerja
Lapangan (KPKL).
Dalam pelaksanaan program magang yang diadakan oleh jurusan
Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang yang salah satunya

1
dilaksanakan di Klinik Bunga Melati ini dapat memberikan pengalaman secara
langsung di dunia kerja dalam menghadapi masyarakat umum secara langsung.
Pelaksanaan program magang ini bertujuan untuk memberikan bekal pengalaman
dan keterampilan kerja praktis yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang nyata.
Salah satu bentuk kegiatan magang pada Klinik Bunga Melati ini adalah dengan
melakukan promosi dan KIE yang diharapkan bermanfaat kepada masyarakat
khususnya kepada ibu terkait akan pentingnya kesehatan reproduksi. Dengan
adanya dukungan dan kerja sama dari pihak klinik maka pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan program magang adalah untuk memperoleh
pengalaman, keterampilan dalam suatu lingkungan kerja, memperkaya
pengetahuan di dunia kerja dalam rangka memperkaya pengetahuan dan
keterampilan di bidang ilmu kesehatan masyarakat, serta melatih kemampuan
bekerja sama dengan baik bagi peserta magang maupun instansi tempat
magang.

2. Tujuan Khusus
a. Memperoleh informasi terkait profil Klinik Bunga Melati.
b. Mengetahui mekanisme kerja di Klinik Bunga Melati.
c. Membantu pelaksanaan kegiatan dan program kerja di Klinik Bunga
Melati.
d. Mengidentifikasi permasalahan di tempat magang dan khususnya
terkait permasalahan di bidang kesehatan reproduksi.
e. Merumuskan dan mencari alternatif pemecahan masalah di Klinik
Bunga Melati.

2
1.3 Manfaat
Melalui kegiatan magang diharapkan mampu memberikan manfaat baik
bagi peserta magang, instansi tempat magang, dan bagi jurusan Kesehatan
Masyarakat Universitas Negeri Malang.
a. Bagi Mahasiswa Peserta Magang
1. Memperoleh pengalaman, keterampilan dalam suatu lingkungan kerja,
memperkaya pengetahuan di dunia kerja.
2. Melatih kemampuan bekerja sama dengan tim di lingkungan kerja dan
profesionalitas di lingkungan kerja.
3. Mahasiswa dapat menerapkan teori yang didapatkan pada perkuliahan di
tempat magang.
b. Bagi Instansi Klinik Bunga Melati
Klinik Bunga Melati sebagai tempat magang dapat memperoleh
manfaat berupa tenaga, ide-ide baru, solusi untuk permasalahan yang terdapat
pada klinik dan saran yang membangun dari mahasiswa. Klinik Bunga Melati
juga dapat melihat Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial dan kompeten
di kalangan mahasiswa serta dapat dijadikan pertimbangan untuk direkrut
sebagai karyawan pada Klinik Bunga Melati.
c. Bagi Jurusan Kesehatan Masyarakat
Mampu menjalin hubungan kerja sama yang menguntungkan antara
pihak jurusan dan instansi dengan memberikan gambaran implementasi
Kesehatan Masyarakat sebagai referensi di Klinik Bunga Melati selaku instansi
kesehatan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Berdirinya PT. Griya Melati Diagnostik


Menurut Profil Griya Melati Diagnostik (2015) perusahaan ini berawal
dari berdirinya Rumah Sakit Ibu dan Anak Melati Husada yang sudah berdiri
sejak Tahun 1998 dan didirikan oleh Ibu Prapti Hariyanto. Karena RSIA Melati
Husada adalah pelayanan Rawat Inap maka beliau mengembangkan usahanya ke
pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama dengan mendirikan sebuah Klinik.
Berdasarkan surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Nomor:
445.BP/309/35.73.306/2007 yang memberikan ijin tetap kepada PT. Griya Mekar
Melati untuk menyelenggarakan Klinik Melati Husada yang berdomisili di Jl.
Jaksa Agung Suprapto No. 23. Dari surat yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan
Kota Malang, maka secara sah operasional Klinik Melati Husada dapat berjalan.
Didirikan pada tanggal 17 April 2007 dengan Direktur Bapak Donny Hary Putra,
SH., sesuai dengan Surat Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Nomor:
001/X/2007/RUPS tentang penunjukan Direktur Operasional Laboratorium Klinik
Melati Husada. PT. Griya Mekar Melati mempunya 3 (tiga) jenis pelayanan, yang
pertama adalah pelayanan Klinik Rawat Jalan yang diberi nama Klinik Melati
Husada dengan dokter penanggung jawab klinik dr. Lisa Andriani. Yang kedua
adalah pelayanan apotek, sesuai dengan surat ijin Apotek Bunga Melati Nomor:
442/11/35.73.306/2007 yang di keluarkan oleh Walikota Malang dengan Apoteker
Penanggung Jawab Apotek (APA) Drs. Abdul Razak, Apt.,Sp.FRS. Yang ketiga
adalah pelayanan laboratorium sebagai pelayanan penunjang di Klinik Melati
Husada, sebagai penanggungjawab dr. Daniel Boentoro Hadiwidjaja, Sp. PK
(Alm).
Seiring dengan perkembangan persaingan bisnis khususnya dibidang
kesehatan, Klinik Melati Husada terus berbenah untuk meningkatkan pelayanan
dan manajemen di dalamnya. Pada tanggal 8 September 2009 secara sah memiliki
ijin perusahaan berbadan Perseroan Terbatas (PT) yaitu PT. Griya Melati
Diagnostik (sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor: 06 Thn.
2009), dengan begitu secara hukum antara PT. Griya Mekar Melati dengan PT.

4
Griya Melati Diagnostik secara ijin terpisah (sesuai dengan Keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor: AHU-49324.A.H.01.01 Tahun 2009
tentang Pengesahaan Badan Hukum Perseroan). Dengan pergantian nama PT,
diiringi juga pergantiaan nama Klinik rawat jalan dan Laboratorium, yang
sebelumnya Klinik Melati Husada menjadi Klinik Bunga Melati sesuai dengan
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Nomor:
445.KJ/42/35.73.306/2011 tentang pemberian izin tetap perpanjangan
penyelenggaraan dengan penanggung jawab klinik adalah dr. Ria Yoanita. Dan
sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Nomor:
445/8762/101.4/VI/2012 tentang Izin Laboratorium Klinik Umum Madya yang
diberikan kepada Laboratorium Diagnostik Griya Melati dengan penanggung
jawab laboratorium adalah dr. Viva Finhar Insani Nirmala, Sp.PK.

2.2 Visi, Misi, Tujuan dan Moto Klinik Bunga Melati


Visi, misi, tujuan dan moto dari Klinik Bunga Melati adalah sebagai
berikut:
A. Visi Klinik Bunga Melati Malang
Menjadi Klinik Layanan kesehatan terpadu, berkualitas diakui nasional.
B. Misi Klinik Bunga Melati Malang
1. Pelayanan one stop medicare service.
2. Memiliki sumber daya manusia yang profesional dan terus–menerus
mengembangkan kompetensi.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan.
C. Moto Klinik Bunga Melati Malang
Pendamping Kesehatan Terbaik Keluarga Anda.
D. Tujuan Klinik Bunga Melati Malang
1. Menjadi klinik yang berkualitas, dipilih dan terpercaya oleh masyarakat
ikut menjalankan program kesehatan pemerintah guna meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat secara merata dan berkesinambungan.
2. Menjadikan klinik yang mampu memberikan pelayanan efektif, inovatif
dan efisien dengan dukungan sumber daya manusia yang profesional.

5
3. Tercapainya tata kelola klinik yang berdaya guna dalam rangka
mewujudkan pelayanan klinik yang berkelas nasional.

2.3. Lokasi Klinik Bunga Melati


Klinik Bunga Melati memiliki empat cabang antara lain:
1. Klinik Bunga Melati pusat
Berada di Jl. Jaksa Agung Suprapto No.23, Kecamatan Klojen, Kota
Malang.
2. Klinik Bunga Melati cabang Kostrad
Berada di Jl. Raya Malang-Surabaya, Singosari.
3. Klinik Bunga Melati cabang Cakra
Berada di Jl. Watudakon Kendalpayak, Bululawang, Kabupaten Malang.
4. Klinik Bunga Melati cabang Panjaitan
Berada di Jl. Mayjend Panjaitan No.247, Penanggungan, Kota Malang,
5. Klinik Utama Bunga Melati
Berada Jl. Welirang No.27, Oro-oro Dowo, Klojen, Kota Malang.

2.4 Jenis Pelayanan


A. Jenis pelayanan di Klinik Bunga Melati Pusat
Terdapat berbagai jenis pelayanan di Klinik Bunga Melati Pusat antara lain:
1. Poli Umum
Terdapat tiga poli umum di Klinik Bunga Melati pusat. Jadwal
pelayanannya setiap hari Senin sampai Sabtu pukul 07.00-21.00 WIB.
Dengan dokter umum yang bertugas sebanyak lebih dari delapan orang.
2. Poli Gigi
Dokter yang bertugas di poli gigi ada empat dokter, dengan jam
pelayanan setiap hari Senin sampai Sabtu pukul 08.00-21.00.
3. Poli Kandungan
Terdapat dua dokter yang bertugas di poli kandungan ini. Dengan
jadwal hari Senin dan Rabu pukul 18.00 sampai selesai oleh dr. Maria
Ulfa, Sp. OG. Untuk hari Selasa, Kamis dan Jumat pukul 18.00 sampai
selesai oleh dr. Suheni Ninik, Sp. OG.

6
4. Apotek
Apotek Klinik Bunga Melati menyediakan berbagai produk kesehatan
dan melayani resep dokter. Di apotek ini mempunyai pelayanan mobile,
jadi melayani pengantaran obat dan pengambilan resep. Pemesanan obat
juga dapat dilakukan melalui fax dan e-mail. Jam pelayanan apotek setiap
hari Senin sampai Sabtu pukul 07.00-22.00.
5. Radiologi
Jenis pelayanan radiologi antara lain Photo Thorax, Photo Lumbo
Sacral, Photo Skull, Photo Water, Photo Panoramic. Jadwal pelayanan
setiap Senin sampai Sabtu pukul 07.00-21.00 WIB.
6. Laboratorium
Jadwal pelayanan laboratorium setiap hari Senin sampai Sabtu pukul
06.00-21.00 WIB, dengan petugas radiographer, perawat, oleh petugas
perawat, bidan dan analis. Klinik Bunga Melati memiliki pelayanan
mobile laboratory, yang berguna untuk mendekatkan jangkauan pasien
terhadap pelayanan kesehatan, khususnya untuk daerah yang sulit
dijangkau. Mobile laboratory berupa sebuah kendaraan yang dilengkapi
dengan mini laboratorium dan alat rontgen thorax.
7. Konsultasi Gizi
Jadwal pelayanan konsultasi gizi setiap hari Senin sampai Sabtu pukul
07.00-21.00 WIB oleh ahli gizi.
8. Senam Hamil
Jadwal pelayanan senam hamil ini setiap hari Sabtu pukul 09.00 WIB
sampai selesai dengan petugas bidan.
9. USG Abdomen
Jadwal pelayanan USG abdomen ini setiap hari Rabu pukul 12.00
sampai selesai oleh dr. Rima Zakiyah, Sp. Rad.

B. Jenis pelayanan di Klinik Bunga Melati cabang Panjaitan


Jenis pelayanan di Klinik Bunga Melati Cabang Panjaitan antara lain:
1. Poli Umum

7
Terdapat satu poli umum dengan dua dokter yang bertugas setiap harinya
di Klinik Bunga Melati cabang Panjaitan. Jadwal pelayanannya setiap hari
Senin sampai Jumat pukul 07.00-21.00, untuk hari Sabtu pukul 07.00-14.00.
2. Poli Gigi
Dokter yang bertugas di poli gigi ada dua dokter setiap harinya, dengan
jam pelayanan setiap hari Senin sampai Jumat pukul 08.00-17.00.
3. Apotek
Apotek Klinik Bunga Melati cabang Panjaitan menyediakan berbagai
produk kesehatan dan melayani resep dokter. Jam pelayanan apotek setiap
hari Senin sampai Jumat pukul 07.00-21.00, untuk hari Sabtu pukul 07.00-
15.00.
4. Pengambilan Darah
Untuk Klinik Bunga Melati cabang Panjaitan hanya bisa dilakukan
pengambilan darah namun tidak bisa untuk melihat hasil laboratoriumnya.
Jadi jika pasien ingin melakukan cek laboratorium di Klinik Bunga Melati
cabang Panjaitan hanya dilakukan pengambilan darah kemudian untuk hasil
laboratoriumnya dikirim ke Klinik Bunga Melati pusat. Jam pelayanan setiap
hari Senin sampai Jumat pukul 07.00-21.00, untuk hari Sabtu pukul 07.00-
15.00.
5. Konsultasi KB atau Pemeriksaan Kehamilan
Di Klinik Bunga Melati cabang Panjaitan bisa melayani Konsultasi KB
atau pemeriksaan kehamilan ringan yang dilakukan oleh bidan yang bertugas.
Jam pelayanan setiap hari Senin sampai Jumat pukul 07.00-21.00, untuk hari
Sabtu pukul 07.00-15.00.

C. Klinik Utama Bunga Melati (KUBM)


Klinik Utama Bunga Melati ini berada di Jalan Welirang, berbeda dengan
pelayanan di Klinik Bunga Melati cabang lain, pelayanan di Klinik Utama Bunga
Melati ini adalah khusus untuk dokter spesialis. Terdapat enam pelayanan dokter
spesialis antara lain:

8
Tabel 2.1 Jadwal Pelayanan Dokter Spesialis KUBM
No Spesialis Dokter Jadwal
1 Spesialis Anak dr. Haryudi, Sp.A Senin-Jum’at
(18.30-selesai)
dr. Anik P, Sp.A Sabtu (10.00-selesai)
2 Spesialis Penyakit Dalam dr. Budi Prakoso, Sp.PD Senin-Kamis
(16.00-selesai)
3 Spesialis Jantung dr. Cholid, Sp.JP Senin & Rabu
(18.00-selesai)
dr. Heni Martini, Sp.JP Selasa & Kamis
(07.00-selesai)
4 Spesialis THT dr. Hana L K, Sp. THT-KL Senin & Rabu (10.00-
selesai)
Selasa (12.00-selesai)
Kamis, Jum’at, Sabtu
(13.00-selesai)
5 Spesialis Kandungan dr. I Wayan A, Sp.OG Rabu & Sabtu
(18.00-21.00)
6 Spesialis Andrologi Dr. Dicky F, Sp. And Sesuai Perjanjian

2.5 Keluarga Berencana (KB)


2.5.1 Pengertian Keluarga Berencana
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengatur jumlah dan jarak
anak yang diinginkan dengan cara atau alternatif untuk mencegah atau menunda
kehamilan. Menurut Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menjelaskan bahwa
Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan bantuan
sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas.
2.5.2 Manfaat program KB
Sasaran program KB menurut Rencana Strategis BKKBN tahun 2015-
2019 dalam upaya untuk mencapai tujuan utama adalah sebagai berikut:
1. Menurunnya Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)
2. Menurunnya angka kelahiran total/Total Fertility Rate (TFR) per Wanita Usia
Subur (15-49 tahun)
3. Meningkatnya pemakaian kontrasepsi (CPR)
4. Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
5. Menurunnya angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun
6. Menurunnya kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS (15-49 tahun)

9
2.6 Jenis-jenis Kontrasepsi
Terdapat beberapa kontrasepsi yang dapat digunakan dan memiliki masa
pakai jangka panjang dan bukan jangka panjang.
A. Jangka Panjang
Metode kontrasepsi jangka panjang ini masa pakai penggunaannya bisa
sampai beberapa tahun. Beberapa kontrasepsi jangka panjang di antaranya adalah
sebagai berikut:
1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/Intra Uterine Device (IUD)
AKDR/IUD merupakan alat kontrasepsi modern yang penggunaannya
diletakkan pada kavum uteri sebagai usaha kontrasepsi yang memiliki cara kerja
mencegah pembuahan sel telur oleh sperma dan mencegah tertanamnya hasil
pembuahan pada selaput lendir rahim. Umumnya berbahan dasar polyethylene
yang merupakan plastik yang bersifat inert. Metode kontrasepsi IUD memiliki
efektivitas tinggi dan merupakan kontrasepsi jangka panjang yaitu sekitar 10
tahun proteksi dan tidak perlu diganti (Affandi, 2012:81).
2. Implan (susuk)
Implan adalah alat kontrasepsi hormonal jangka panjang berupa susuk
yang dipasang di bawah kulit bagian dalam pada lengan atas. Implan memiliki
cara kerja mencegah lepasnya sel telur dari indung telur dan menebalkan mukus
serviks sehingga tidak dapat dilewati sperma. Metode implan memiliki masa
pakai jangka panjang yaitu 3 sampai 5 tahun (BKKBN, 2017:74).
3. Tubektomi (Metode Operasi Wanita/MOW)
Tubektomi merupakan metode kontrasepsi untuk wanita dengan
melakukan pengikatan atau pemotongan saluran telur atau tuba fallopi agar sel
telur tidak dapat dibuahi oleh sperma. Dalam melakukan tubektomi perlu adanya
prosedur bedah sehingga diperlukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan
lainnya untuk memastikan apakah pasien sesuai untuk menggunakan metode ini
(Affandi, 2012:89).
4. Vasektomi (Metode Operasi Pria/MOP)
Vasektomi merupakan metode kontrasepsi untuk pria dengan melakukan
pengikatan atau pemotongan vas deferens agar sperma tidak keluar dari buah
zakar. Dalam melakukan vasektomi perlu adanya prosedur bedah sehingga

10
diperlukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan lainnya untuk
memastikan apakah pasien sesuai untuk menggunakan metode ini (Affandi,
2012:95).

B. Tidak Jangka Panjang


Metode kontrasepsi yang tidak jangka panjang ini memiliki masa pakai
yang terbatas. Biasanya metode kontrasepsi jenis ini harus terus diulang
pemakainnya setiap akan berhubungan intim, setiap hari sekali atau beberapa
bulan sekali. Beberapa metode kontrasepsi yang tidak jangka panjang di antaranya
adalah sebagai berikut:
1. Kontrasepsi Oral
Salah satu metode untuk menjarangkan kehamilan adalah dengan metode
kontrasepsi oral. Pada dasarnya metode kontrasepsi oral terdiri dari dua macam,
yaitu pil kombinasi dan pil progestin.
a. Pil Kombinasi
Pil kombinasi merupakan pil yang mengandung kombinasi antara hormon
estrogen dan progesteron. Cara kerja pil kombinasi dengan menekan ovulasi,
mencegah implantasi, mengentalkan lendir serviks sehingga sulit dilalui sperma,
dan pergerakan tuba terganggu sehingga menyebabkan transportasi telur juga akan
terganggu (Affandi, 2012:31).
b. Pil Progestin (Mini Pil)
Kontrasepsi mini pil adalah metode kontrasepsi yang mengandung hormon
steroid (progesteron sintesis saja) yang digunakan secara oral (Hidayati, 2012:12).
Cara kerja mini pil dengan mencegah ovulasi atau lepasnya sel telur dari indung
telur, mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma, dan
mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu.
2. Kondom
Kondom merupakan metode kontrasepsi sederhana dengan menggunakan
alat yang berbentuk selubung/sarung karet dapat terbuat dari lateks (karet),
plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada alat
kelamin pria (penis) saat berhubungan seksual. Cara kerja kondom untuk
mencegah terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas

11
sperma pada ujung selubung karet sehingga tidak masuk ke dalam saluran
reproduksi wanita (Affandi, 2012:17).
3. Suntik
Merupakan salah satu kontrasepsi hormonal yang terdiri dari dua jenis,
yaitu disuntikkan secara intramuskuler 2 bulan sekali yang mengandung Depo
Noretisteron Enantat dan yang disuntikkan secara intramuskuler 3 bulan sekali
yang mengandung Depo Medroxyprogesterone Asetate. Kontrasepsi suntik ini
memiliki cara kerja dengan mencegah ovulasi, mengentalkan selaput lendir
sehingga sperma sulit masuk ke dalam rahim, dan menipiskan selaput rahim agar
tidak siap hamil (BKKBN, 2017:73).

12
BAB III
METODE KEGIATAN MAGANG

3.1 Metode Pelaksanaan Magang


Pelaksanaan magang dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu mulai
dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pembuatan laporan magang.
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini dimulai dari pembuatan proposal magang yang akan
diajukan kepada pihak Klinik Bunga Melati yang sebelumnya telah disetujui oleh
Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang. Setelah
proposal disetujui oleh pihak klinik dilakukan komunikasi antara mahasiswa dan
pihak klinik terkait persyaratan administrasi dan segala tata tertib Klinik Bunga
Melati yang harus dipenuhi selama pelaksanaan magang berlangsung.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan magang dimulai setelah mendapat persetujuan dari
pihak klinik sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati kedua belah pihak.
Mahasiswa ditempatkan pada bagian Ruang Tindakan dan pada bagian Rekam
Medis pasien. Ruang tindakan adalah bagian dimana pasien yang telah mendaftar
pada bagian front office/recepsionis datang ke ruang tindakan sesuai dengan
nomor antrian dan dilakukan pengukuran tekanan darah dan dilakukan anamnesa
pasien sebelum masuk ke ruang dokter untuk dilakukan diagnosis. Sedangkan
pada bagian ruang Rekam Medis adalah tempat untuk mencari riwayat lembaran
rekam medis pasien yang akan melakukan pemeriksaan. Mahasiswa juga
diberikan kesempatan untuk melakukan penyuluhan kesehatan kepada pasien
yang dijadwalkan setiap hari Selasa dan Sabtu serta penyuluhan kepada ibu hamil
yang dilakukan pada hari Sabtu setelah dilakukan senam hamil. Mahasiswa juga
ikut mendampingi senam lansia pada Program Pengelolaan Penyakit Kronis
(Prolanis) pada setiap hari Minggu pagi.
Melalui segala rangkaian kegiatan yang dilakukan di Klinik Bunga Melati
mahasiswa dapat melakukan identifikasi masalah yang terdapat selama masa
pelaksanaan kegiatan magang berlangsung. Masalah yang ditemukan kemudian

13
dianalisis lebih lanjut sehingga menghasilkan alternatif pemecahan masalah yang
dapat diaplikasikan dan bermanfaat bagi pihak tempat magang yaitu pihak klinik.
c. Tahap Pembuatan Laporan Magang
Tahap akhir dari kegiatan magang adalah pembuatan laporan hasil
kegiatan magang. Pada tahap ini mahasiswa magang melakukan penyusunan
laporan kegiatan magang yaitu dari berbagai hal yang didapatkan selama kegiatan
magang berlangsung dan kemudian dipresentasikan kepada dosen pembimbing
sebagai bentuk pertanggungjawaban telah melaksanakan kegiatan magang.

3.2 Lokasi dan Waktu Kegiatan Magang


Kegiatan magang dilaksanakan pada tiga tempat, yaitu
1. Klinik Bunga Melati pusat yang beralamat di Jl. Jaksa Agung Suprapto 23,
Klojen, Malang.
2. Klinik Bunga Melati cabang Panjaitan yang beralamat di Jl. Mayjend
Panjaitan No.247, Penanggungan, Klojen, Malang.
3. Klinik Utama Bunga Melati yang beralamat Jl. Welirang No.27, Oro-oro
Dowo, Klojen, Malang.
Waktu : 26 Februari – 7 April 2018
Hari Kerja : Senin – Sabtu (Tanggal merah dan hari Minggu tutup)
Jam Kerja : 07.00–15.00 WIB (Shift Pagi) dan 14.00–22.00 WIB (Shift
Malam).

3.3 Kerangka Operasional


Penyerahan proposan
Pembuatan proposal Pengajuan surat magang magang dan surat
magang ke fakultas pengantar ke Klinik Bunga
Melati

Penyusunan laporan Pelaksanaan magang di Pernyataan penerimaan


magang Klinik Bunga melati mahasiswa magang

Gambar 3.1 Kerangka Operasional Kegiatan Magang

14
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh selama magang dilakukan dengan cara:
a. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati setiap pelaksanaan kegiatan
magang, khususnya terkait kesehatan reproduksi atau terkait KIA
(Kesehatan Ibu dan Anak) Klinik Bunga Melati.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk menggali permasalahan pada program atau
pelayanan kesehatan ibu dan anak Klinik Bunga Melati.

3.5 Jadwal Kegiatan


Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Harian
Hari, Hasil Kerja,
TTD
Minggu Tanggal, Deskripsi Kegiatan Permasalahan dan Durasi
PL
Pukul Solusi
1 Senin, 26 - Mencari & 8 jam
Klinik Februari 2018 mengembalikan Rekam
Bunga (07.00-15.00) Medis (RM) pasien
Melati - Mengisi anamnesa
(KBM) pasien
Pusat - Mencatat laporan
pelayanan
- Mengantar RM & pasien
ke ruang dokter
Selasa, 27 - Mencari & 8 jam
Februari 2018 mengembalikan RM
(07.00-15.00) pasien
- Mengisi anamnesa
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
- Mengantar RM & pasien
ke ruang dokter
Rabu, 28 - Mencari & 8 jam
Februari 2018 mengembalikan RM
(07.00-15.00) pasien
- Mengisi anamnesa
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
- Mengantar RM & pasien
ke ruang dokter
- Mengentry data pasien
yang telah melakukan
pemeriksaan di SIMAK
dan input data Primary
Care(P-Care) BPJS

15
Kamis, 1 - Mencari & 8 jam
Maret 2018 mengembalikan RM
(14.00-22.00) pasien
- Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tekanan darah
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
- Mengantar RM & pasien
ke ruang dokter
- Mengentry data dan
input data Primary
Care(P-Care) BPJS
- Membuat nomer RM
baru
Jumat, 02 - Mencari & 8 jam
Maret 2018 mengembalikan RM
(07.00-15.00) pasien
- Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tensi pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
- Mengantar RM & pasien
ke ruang dokter
- Mengentry data pasien
dan input data Primary
Care(P-Care) BPJS
Sabtu, 03 - Mencari & 8 jam
Maret 2018 mengembalikan RM
(14.00-22.00) pasien
- Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tekanan darah
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
- Mengantar RM & pasien
ke ruang dokter
- Mengentry data dan
input data Primary
Care(P-Care) BPJS
2 Senin, 05 - Mencari & 8 jam
KBM Maret 2018 mengembalikan RM
Cabang (14.00-22.00) - Mengisi anamnesa
Panjaitan pasien
- Mengukur tensi pasien
- Mengantar pasien & RM
ke dokter
- Mencatat laporan
pelayanan
- Membuat surat rujukan
- Input data P-Care
Selasa, 06 - Mencari & 8 jam
Maret 2018 mengembalikan RM
(14.00-22.00) - Mengisi anamnesa
pasien

16
- Mengukur tensi pasien
- Mengantar pasien & RM
ke dokter
- Mencatat laporan
pelayanan
- Membuat surat rujukan
- Input data P-Care
Rabu, 07 - Mencari & 8 jam
Maret 2018 mengembalikan RM
(14.00-22.00) - Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tensi pasien
- Mengantar pasien & RM
ke dokter
- Mencatat laporan
pelayanan
- Membuat surat rujukan
- Input data P-Care
Kamis, 8 - Mencari & 8 jam
Maret 2018 mengembalikan RM
(07.00-15.00) - Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tensi pasien
- Mengantar pasien & RM
ke dokter
- Mencatat laporan
pelayanan
- Membuat surat rujukan
- Input data P-Care
Jumat, 09 - Mendampingi senam 8 jam
Maret 2018 Prolanis pada lansia
(07.00-15.00) - Mencari &
mengembalikan RM
- Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tensi pasien
- Mengantar pasien & RM
ke dokter
- Mencatat laporan
pelayanan
- Membuat surat rujukan
- Input data P-Care
Sabtu, 10 - Mencari & 8 jam
Maret 2018 mengembalikan RM
(07.00-15.00) - Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tensi pasien
- Mengantar pasien & RM
ke dokter
- Mencatat laporan
pelayanan
- Membuat surat rujukan
- Input data P-Care
KBM Minggu, 11 Mendampingi senam 2 jam
Pusat Maret 2018 Prolanis pada lansia
(06.00-08.00)
3 Senin, 12 - Menerima pasien pada 8 jam
KBM Maret 2018 saat pendaftaran

17
Cabang (13.00-21.00) - Mencari &
Welirang mengembalikan RM
- Mengukur tekanan darah
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
Selasa, 13 - Menerima pasien pada 8 jam
Maret 2018 saat pendaftaran
(13.00-21.00) - Mencari &
mengembalikan RM
- Mengukur tekanan darah
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
Rabu, 14 - Menerima pasien pada 8 jam
Maret 2018 saat pendaftaran
(13.00-21.00) - Mencari &
mengembalikan RM
- Mengukur tekanan darah
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
Kamis, 15 - Menerima pasien pada 8 jam
Maret 2018 saat pendaftaran
(13.00-21.00) - Mencari &
mengembalikan RM
- Mengukur tekanan darah
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
Jumat, 16 - Menerima pasien pada 8 jam
Maret 2018 saat pendaftaran
(07.00-15.00) - Mencari &
mengembalikan RM
- Mengukur tekanan darah
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
Sabtu, 17 Libur Hari Raya Nyepi -
Maret 2018
Minggu, 18 Mendampingi senam 2 jam
Maret 2018 Prolanis pada lansia
(06.00-08.00)
4 Senin, 19 - Mencari & 8 jam
KBM Pusat Maret 2018 mengembalikan RM
(14.00-22.00) pasien
- Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tekanan darah
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
- Mengantar RM & pasien
ke ruang dokter
- Mengentry data pasien
- Input data Primary
Care(P-Care) BPJS

18
Selasa, 20 - Mencari & 8 jam
Maret 2018 mengembalikan RM
(14.00-22.00) pasien
- Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tekanan darah
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
- Mengantar RM & pasien
ke ruang dokter
- Mengentry data pasien
- Input data P-Care BPJS
- Penyuluhan kepada
pasien terkait hipertensi
Rabu, 21 - Mencari & 8 jam
Maret 2018 mengembalikan RM
(14.00-22.00) pasien
- Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tekanan darah
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
- Mengantar RM & pasien
ke ruang dokter
- Mengentry data pasien
- Input data P-Care BPJS
Kamis, 22 - Mencari & 8 jam
Maret 2018 mengembalikan RM
(07.00-15.00) pasien
- Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tekanan darah
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
- Mengantar RM & pasien
ke ruang dokter
- Mengentry data pasien
- Input data P-Care BPJS
Jumat, 23 - Mencari & 8 jam
Maret 2018 mengembalikan RM
(07.00-15.00) pasien
- Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tekanan darah
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
- Mengantar RM & pasien
ke ruang dokter
- Mengentry data pasien
- Input data P-Care BPJS
Sabtu, 24 - Mencari & 8 jam
Maret 2018 mengembalikan RM
(07.00-15.00) pasien
- Mengisi anamnesa

19
pasien
- Mengukur tekanan darah
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
- Mengantar RM & pasien
ke ruang dokter
- Mengentry data pasien
- Input data P-Care BPJS
Minggu, 25 - Mendampingi senam 4 jam
Maret 2018 Prolanis dan penyuluhan
(06.00-10.00) dari pihak dokter ke
lansia
5 Senin, 26 - Mencari & 8 jam
KBM Pusat Maret 2018 mengembalikan RM
(07.00-15.00) pasien
- Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tekanan darah
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
- Mengantar RM & pasien
ke ruang dokter
- Mengentry data pasien
- Input data P-Care BPJS
Selasa, 27 - Mencari & 8 jam
Maret 2018 mengembalikan RM
(07.00-15.00) pasien
- Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tekanan darah
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
- Mengantar RM & pasien
ke ruang dokter
- Mengentry data pasien
- Input data P-Care BPJS
Rabu, 28 - Mencari & 8 jam
Maret 2018 mengembalikan RM
(07.00-15.00) pasien
- Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tekanan darah
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
- Mengantar RM & pasien
ke ruang dokter
- Mengentry data pasien
- Input data P-Care BPJS
Kamis, 29 - Mencari & 8 jam
Maret 2018 mengembalikan RM
(14.00-22.00) pasien
- Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tekanan darah

20
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
- Mengantar RM & pasien
ke ruang dokter
- Mengentry data pasien
- Input data P-Care BPJS
Jumat, 30 Libur Wafat Yesus Kristus -
Maret 2018
Sabtu, 31 - Mencari & 8 jam
Maret 2018 mengembalikan RM
(14.00-22.00) pasien
- Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tekanan darah
pasien
- Mencatat laporan
pelayanan
- Mengantar RM & pasien
ke ruang dokter
- Mengentry data pasien
- Input data P-Care BPJS
- Penyuluhan kepada
pasien terkait kolesterol
- Penyuluhan kepada ibu
hamil terkait
preeklampsia
Minggu, 1 Mendampingi senam 2 jam
Maret 2018 Prolanis pada lansia
(06.00-08.00)
6 Senin, 2 April - Mencari & 8 jam
KBM 2018 (14.00- mengembalikan RM
Cabang 22.00) - Mengisi anamnesa
Panjaitan pasien
- Mengukur tensi pasien
- Mengantar pasien & RM
ke dokter
- Mencatat laporan
pelayanan
- Membuat surat rujukan
- Input data P-Care
Selasa, 3 - Mencari & 8 jam
April 2018 mengembalikan RM
(14.00-22.00) - Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tensi pasien
- Mengantar pasien & RM
ke dokter
- Mencatat laporan
pelayanan
- Membuat surat rujukan
- Input data P-Care
Rabu, 04 - Menerima pendaftaran 8 jam
April 2018 pasien
(14.00-22.00) - Mencari &
mengembalikan RM
- Mengisi anamnesa
pasien

21
- Mengukur tensi pasien
- Mengantar pasien & RM
ke dokter
- Mencatat laporan
pelayanan
- Membuat surat rujukan
- Input data P-Care
- Mengikuti rawat luka
dari pihak medis
Kamis, 5 - Menerima pendaftaran 8 jam
April 2018 pasien
(07.00-15.00) - Mencari &
mengembalikan RM
- Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tensi pasien
- Mengantar pasien & RM
ke dokter
- Mencatat laporan
pelayanan
- Membuat surat rujukan
- Input data P-Care
- Mengikuti rawat luka
dari pihak medis
- Mengikuti pemeriksaan
kehamilan dari pihak
bidan
Jumat, 6 April - Menerima pendaftaran 8 jam
2018 (07.00- pasien
15.00) - Mencari &
mengembalikan RM
- Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tensi pasien
- Mengantar pasien & RM
ke dokter
- Mencatat laporan
pelayanan
- Membuat surat rujukan
- Input data P-Care
Sabtu, 7 April - Menerima pendaftaran 8 jam
2018 (07.00- pasien
15.00) - Mencari &
mengembalikan RM
- Mengisi anamnesa
pasien
- Mengukur tensi pasien
- Mengantar pasien & RM
ke dokter
- Mencatat laporan
pelayanan
- Membuat surat rujukan
- Input data P-Care
- Mengikuti rawat luka
dari pihak medis

22
BAB IV
HASIL KEGIATAN MAGANG

4.1 Kegiatan Magang


Pelaksanaan kegiatan magang di Klinik Bunga Melati dilaksanakan mulai
tanggal 26 Februari – 7 April 2018. Pelaksanaan kegiatan magang dilakukan dari
hari Senin hingga hari Sabtu untuk pelayanan pasien yang dibagi menjadi dua
shift, yaitu shift pagi pada pukul 07.00 – 22.00 WIB dan shift siang pukul 14.00 –
22.00 WIB serta telah dibagi menjadi tiga tempat, yaitu Klinik Bunga Melati
pusat, Klinik Bunga Melati Panjaitan, dan Klinik Utama Bunga Melati. Kegiatan
juga dilakukan pada hari Minggu, yaitu mendampingi kegiatan senam Program
Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) pada lansia yang dilaksanakan di Klinik
Bunga Melati pusat.
Kegiatan magang mahasiswa di Klinik Bunga Melati terdiri dari beberapa
kegiatan di mana pada setiap tempat rata-rata memiliki kegiatan yang sama dan
mungkin terdapat sedikit perbedaan pembagian kegiatan. Pelaksanaan kegiatan
magang di Klinik Bunga Melati dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pendaftaran Pasien
Pendaftaran pasien di KBM pusat dan KBM Panjaitan dilakukan pada
bagian Front Office (FO) dengan menggunakan sistem komputer. Sedangkan
untuk Klinik Utama Bunga Melati (KUBM) hanya menyediakan pelayanan
khusus untuk dokter spesialis. Untuk penerimaan pendaftaran pasien hanya
dilakukan secara manual dengan mengambil nomor antrian dan pasien harus
menyerahkan persyaratan yang telah ditentukan oleh klinik sesuai dengan
dokter spesialis yang dipilih.
2. Rekam Medis
Kegiatan ini dilakukan untuk mencari data rekam medis pasien yang
telah mendaftar untuk melakukan pemeriksaan. Rekam medis ini kemudian
akan digunakan untuk mengisi anamnesa pasien, diagnosa penyakit, terapi
pengobatan, dan rujukan jika dokter memberikan rujukan kepada pasien.
Setelah pasien selesai melakukan pemeriksaan pada dokter yang telah

23
memberikan diagnosis setelah itu dilakukan pencatatan pada buku laporan
pelayanan.
3. Anamnesa dan Pengukuran Tekanan Darah Pasien
Kegiatan anamnesa dan pengukuran tekanan darah pasien dilakukan di
ruang tindakan sebelum pasien masuk ke ruang dokter. Kegiatan ini dilakukan
dengan mengisi pada kolom anamnesa dengan menanyakan keluhan yang
dirasakan oleh pasien dan mengukur tekanan darah pasien yang akan
melakukan pemeriksaan. Setelah anamnesa dan pengukuran tekanan darah
pasien diantarkan ke ruang dokter untuk dilakukan pemeriksaan yang lebih
lanjut.
4. Penyuluhan Kesehatan
Kegiatan penyuluhan kesehatan ini dilakukan di Klinik Bunga Melati
Pusat yang dijadwalkan delapan kali penyuluhan dengan masing-masing
mahasiswa melakukan dua kali penyuluhan kepada pasien. Kegiatan ini
dijadwalkan setiap hari Selasa dan Sabtu yang dapat dimulai pada pukul 09.00
WIB. Mahasiswa juga diberikan jadwal untuk melakukan penyuluhan kepada
ibu hamil pada setiap hari Sabtu setelah dilakukan senam hamil yaitu setelah
pukul 09.00 WIB. Media yang digunakan selama penyuluhan ini adalah
dengan menggunakan leaflet ataupun handout.
Penyuluhan kesehatan kepada pasien yang pertama dilakukan pada
hari Selasa, 20 Maret 2018 pada pukul 09.30 terkait hipertensi. Penyuluhan
dengan materi hipertensi ini diambil karena hipertensi merupakan salah satu
dari 10 penyakit yang sering dialami oleh pasien di Klinik Bunga Melati.
Kegiatan penyuluhan hipertensi ini dilakukan dengan tujuan untuk
memberikan informasi kesehatan kepada pasien terkait hipertensi mulai dari
pengertian hipertensi, penyebab, gejala, faktor resiko, dan cara pencegahan
hipertensi.
Penyuluhan pada pasien yang kedua dilakukan pada hari Sabtu, 31
Maret 2018 pada pukul 11.00 WIB dengan pembahasan terkait kolesterol.
Penyuluhan dengan materi terkait kolesterol ini dilakukan karena pada
pemeriksaan laboratorium terdapat banyak pasien yang melakukan cek darah
trigliserida dengan riwayat menderita kolesterol tinggi sebelumnya.

24
Penyuluhan terkait kolesterol ini dilakukan untuk memberikan informasi
terkait pengertian kolesterol, kadar kolesterol dalam tubuh, penyebab
kolesterol tinggi, gejala, pencegahan, dan informasi makanan dengan kadar
kolesterol rendah hingga tinggi.
Penyuluhan kepada ibu hamil dilakukan pada hari Sabtu, 31 Maret
yang dilakukan setelah senam hamil sekitar pukul 10.00 WIB dengan
didampingi dari pihak bidan. Materi yang diberikan kepada ibu hamil adalah
terkait preeklampsia mulai dari pengertian preeklampsia, faktor resiko,
klasifikasi preeklampsia, dan pencegahannya. Hal ini dilakukan agar ibu hamil
dapat jauh lebih waspada terhadap tanda bahaya kehamilan yang salah satunya
adalah terkait preeklampsia.
5. Entry data dan input data Primary Care (P-Care) BPJS
Entry data ini dilakukan untuk memasukkan data pasien melalui
aplikasi SIMAK (Sistem Informasi Manajemen Klinik) untuk memasukkan
data pasien dan mengetahui jumlah pasien yang telah melakukan pemeriksaan
serta untuk menyesuaikan dengan entry data pada saat pendaftaran pasien.
Input data Primary Care (P-Care) BPJS dilakukan untuk memasukkan
data pasien yang terdaftar sebagai peserta BPJS di faskes tingkat 1. Pada P-
Care BPJS ini faskes tingkat 1 khususnya Klinik Bunga Melati dapat dengan
mudah mengakses data pasien yang berobat, jumlah kunjungan, data riwayat
pasien, hingga membuat rujukan.
6. Kegiatan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
Kegiatan ini terkait kegiatan bagi kesehatan ibu dan anak. Kegiatan
KIA yang terdapat di KBM yaitu seperti, pemeriksaan kehamilan, konsultasi
dan pemasangan atau pelepasan alat kontrasepsi KB, dan program bagi ibu
hamil, yaitu senam hamil dan pemeriksaan kehamilan yang dilaksanakan
setiap hari Sabtu pada pukul 09.00 WIB yang biasanya didampingi oleh bidan.
Pada kegiatan senam hamil ini mahasiswa diberikan kesempatan untuk
memberikan penyuluhan yang berhubungan dengan KIA. Penyuluhan yang
diberikan mahasiswa bermacam-macam yang salah satunya yaitu terkait
preeklampsia atau tanda-tanda hipertensi yang timbul setelah 20 minggu
kehamilan. Materi ini diberikan agar ibu hamil selalu rutin memeriksakan

25
kehamilan dan agar tetap waspada akan tanda-tanda buruk yang mungkin
mucul pada saat kehamilan.
Pada KBM pusat terdapat satu poli KIA yang biasa digunakan untuk
beberapa kegiatan seperti konsultasi dan pemasangan KB, pemeriksaan
kehamilan, dan konsultasi kesehatan reproduksi. Untuk kegiatan-kegiatan
tersebut biasanya dilakukan oleh bidan dan apabila terdapat sesuatu yang
berisiko pada pasien maka akan diberikan rujukan kepada dokter spesialis
yang bersangkutan. Di KBM pusat juga terdapat satu dokter spesialis
kandungan yang praktek setiap hari Rabu sore.
7. Kegiatan Senam Prolanis Lansia
Kegiatan senam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) ini
adalah program dari BPJS yang dilaksanakan setiap hari Minggu pukul 06.00-
08.00 WIB dan biasanya pada hari Minggu di akhir bulan akan ada
penyuluhan kesehatan dari pihak dokter. Sedangkan untuk senam Prolanis di
Klinik Bunga Melati Panjaitan dilaksanakan setiap hari Jum’at di minggu
kedua awal bulan pada pukul 06.00-08.00 WIB dan hari Jum’at di akhir bulan.
Kegiatan ini diikuti oleh pasien Klinik Bunga Melati lanjut usia yang memiliki
riwayat penyakit kronis.

4.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan kegiatan magang di atas, ditemukan adanya beberapa masalah
yang diperoleh dari hasil observasi terkait pelayanan KB. Beberapa masalah yang
ditemukan adalah sebagai berikut:
1. Pada saat melakukan konseling KB oleh bidan hanya sebatas melalui
percakapan yang memang bermanfaat bagi pasien akan tetapi terdapat
kemungkinan pasien bisa lupa dan kurang memahami apa yang disampaikan
oleh bidan.
2. Tidak tersedianya poli KIA di Klinik Bunga Melati Panjaitan. Tempat untuk
melakukan pelayanan dan konseling KB di KBM Panjaitan dijadikan satu
ruangan di ruang tindakan di mana tempat tersebut juga digunakan untuk
pengukuran tensi, anamnesis pasien sebelum masuk ke ruang dokter, dan
digunakan untuk perawatan luka pasien. Hal tersebut memungkinkan antar

26
pasien membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat bergantian dalam
menggunakan ruangan.
3. Pada poli KIA KBM pusat tidak terdapat sfigmomanometer (alat ukur tekanan
darah) dan timbangan badan. Sehingga pasien yang akan melakukan
pemeriksaan di poli KIA harus melakukan pengukuran tekanan darah dan
penimbangan di ruang tindakan dan harus bergantian dengan pasien di poli
umum. Hal tersebut juga terkadang membuat pasien diharuskan menunggu
untuk dapat bergantian dengan pasien lainnya.

4.3 Pemecahan Masalah


Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis memilih prioritas
masalah terkait media yang digunakan dalam konseling pelayanan KB. Dari
permasalahan tersebut penulis menganalisis permasalahan dengan menggunakan
analisis SWOT. Menurut Umar dalam Erwiana (2013) ada lima tahap dalam
mengembangkan Matrix Evaluasi Faktor Eksternal (EFE Matrix) dan Matrix
Evaluasi Faktor Internal (IFE Matrix) sebagai berikut:
1. Buatlah key success factors yang mencakup kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman.
2. Tentukan bobot key success factors dengan skala mulai dari 0,0 (tidak penting)
sampai 1,0 (sangat penting). Total seluruh bobot harus 1,0.
3. Selanjutnya setiap key success factors diberi rating antara 1 sampai 4, dimana:
4 = respon sangat bagus
3 = respon di atas rata-rata
2 = respon rata-rata
1 = respon di bawah rata-rata
4. Kalikan masing-masing nilai bobot dengan rating untuk mendapatkan skor
untuk semua key success factors.
5. Jumlah semua skor untuk mendapatkan nilai total skor

27
Tabel 4.1 Analisis SWOT Pelayanan KB dan Permasalahannya di Klinik Bunga Melati
Strenght (kekuatan) Weakness (kelemahan)
1. Keterampilan bidan yang mumpuni 1. Pada ruang KIA tidak terdapat alat
2. Tersedianya berbagai kontrasepsi yang pengukur tensi dan berat badan
ditanggung oleh BPJS 2. Tidak adanya media pendukung KIE yang
3. Terdapat spesialis kandungan setiap hari bidan diberikan ke pasien seperti leaflet
Rabu atau brosur
4. Pelayanan sopan dan ramah 3. Ruang KIE yang kurang memadai di KBM
5. Bidan memiliki pengalaman kerja Panjaitan
4. Tenaga bidan (SDM) yang terbatas pada
setiap shift di KBM Panjaitan

Opportunity (peluang) Threath (ancaman)


1. Bekerjasama dengan asuransi kesehatan 1. Dekat dengan rumah sakit lain yaitu RSSA
selain BPJS 2. Mindset masyarakat tentang banyak anak
2. Gencarnya program KB oleh pemerintah banyak rejeki
3. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota
Malang naik dari tahun 2016 sebanyak 9
orang menjadi 14 orang pada tahun 2017
(Wahyunik, 2017).

Tabel 4.2 Perhitungan Analisis SWOT Pelayanan KB dan Permasalahannya di Klinik Bunga
Melati
Faktor Internal
Variabel Skor Bobot Nilai
Keterampilan mumpuni 4 0,25 1
Kontrasepsi ditanggung BPJS 3 0,15 0,45
Strength Terdapat spesialis kandungan 2 0,15 0,3
Pelayanan baik 4 0,25 1
Pengalaman kerja 4 0,2 0,8
Total Kekuatan 1 3,55
Sarana kurang 3 0,25 0,75
Tidak ada media pendukung KIE 3 0,25 0,75
Weakness
Ruangan terbatas 3 0,2 0,6
SDM terbatas 4 0,3 1,2
Total Kelemahan 1 3,3
x = Total Kekuatan – Total Kelemahan
= 3,55 – 3,3
= 0,25

Faktor Eksternal
Variabel Skor Bobot Nilai
Kemitraan dengan askes 4 0,4 1,6
Opportunity
Gencarnya program KB oleh pemerintah 3 0,25 0,75
Total Peluang 1 2,35
Dekat dengan RS lain 4 0,45 1,8
Threath Mindset masyarakat 3 0,25 0,75
AKI naik 3 0,3 0,9
Total Ancaman 1 3,5
y = Total Peluang – Total Ancaman
= 2,35 – 3,5
= -1,15

28
y

Kuadran Kuadran
III I

0,25
x

Kuadran -1,15 Kuadran


IV II

Kuadran II (Positif, negatif)


Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi
tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi
Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah
tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan
untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karena
itu, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.

29
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Permasalahan
Dari beberapa masalah terkait pelayanan KB yang ditemukan selama
pelaksanaan magang penulis memilih prioritas masalah terkait media yang
digunakan dalam konseling pelayanan KB. Pada saat melakukan konseling KB
oleh bidan hanya sebatas melalui percakapan yang memang bermanfaat bagi
pasien akan tetapi terdapat kemungkinan pasien bisa lupa dan kurang memahami
apa yang disampaikan oleh bidan.

5.2 Rekomendasi Pemecahan Masalah

5.2.1 Rekomendasi Jangka Pendek


1. Membuat jadwal penyuluhan khusus terkait KB
Pembuatan jadwal penyuluhan khusus KB ini dilakukan untuk
memberikan informasi lebih kepada pasien khususnya bagi Pasangan Usia Subur
(PUS) diluar waktu konseling KB dengan pihak bidan. Kegiatan penyuluhan KB
ini dapat diberikan misalnya pada waktu setelah dilakukan senam hamil untuk
memberikan informasi yang mungkin dapat berguna bagi ibu hamil yang ingin
melakukan program KB setelah melahirkan. Penyuluhan juga bisa dijadwalkan
seperti pada saat penyuluhan kesehatan yang biasa dilakukan pada hari Selasa atau
Sabtu.

5.2.2 Rekomendasi Jangka Menengah


1. Kerjasama dengan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) atau lintas sektor
Kerjasama yang dibentuk antara pihak Dinas Kesehatan dan KBM dapat
dilakukan seperti membuat program bersama. Pihak Dinas Kesehatan sebagai
instansi dari pemerintah dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya
yang terdapat di seluruh fasilitas kesehatan khususnya di KBM agar dapat
bersama-sama mendukung tercapainya program yaitu khususnya dalam
penggunaan KB yang salah satu manfaatnya adalah untuk menekan Angka
Kematian Ibu (AKI). Pelaksanaan program tidak hanya dilakukan oleh Dinas

30
Kesehatan saja, akan tetapi juga memerlukan dukungan dari lintas sektor, seperti
BPS sebagai pusat data kependudukan, BKKBN sebagai koordinator promosi
keluarga berencana, ataupun sektor lain yang terkait.
2. Pembuatan media edukasi
Media edukasi dapat berupa bentuk leaflet, media ini memiliki kelebihan
yang dapat disimpan lama sebagai bahan bacaan, dapat digunakan sebagai media
untuk belajar secara mandiri jika pasien tidak melakukan konsultasi dengan bidan,
dan dapat digunakan pada waktu yang diinginkan pasien (Suiraoka, 2010:29-30).
Penggunaan media leaflet juga mempengaruhi terhadap peningkatan
pengetahuan seperti menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Chasanah
(2014) tingkat pengetahuan secara deskriptif mengalami perubahan yang artinya,
pemberian media leaflet dan penyuluhan efektif untuk meningkatkan pengetahuan
seseorang atau kelompok. Hal ini juga didukung menurut Supardi dalam Jauharie
(2016) media leaflet dinilai efektif karena pada metode ceramah dalam
menyampaikan pesan yang terinci mudah dilupakan setelah beberapa lama,
dengan adanya alat bantu visual yaitu media leaflet, penyerapan informasi akan
meningkat. Hal ini dapat dijadikan gambaran untuk diterapkan dalam pelaksanaan
KIE KB di Klinik Bunga Melati yaitu setelah melakukan KIE pada pasien dapat
diberikan leaflet sebagai media pelengkap materi utama yang disampaikan saat
KIE.

5.2.3 Rekomendasi Jangka Panjang


1. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 dalam Institut
Pemerintahan Dalam Negeri (2011) monitoring merupakan suatu kegiatan
mengamati secara seksama suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku
atau kegiatan tertentu dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi
yang diperoleh dari pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam
mengambil keputusan selanjutnya. Sedangkan evaluasi merupakan serangkaian
kegiatan penilaian yang dilakukan secara berkala untuk mengetahui keberhasilan
dalam mencapai tujuan program (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis
Masyarakat, 2013).

31
Langkah-langkah utama yang dapat dilakukan dalam monitoring dan
evaluasi menurut Pusat Kesehatan dan Manajemen Kesehatan (2018) adalah
sebagai berikut:
a. Menetapkan standar dan indikator untuk menilai proses pelaksanaan
program/kegiatan. Standar dapat meliputi semua input yang digunakan (dana,
materi/bahan, SDM, teknologi, cara atau metode, ataupun yang lainnya).
b. Mengumpulkan data dan melakukan investigasi kinerja (pengamatan) dan
pelaksanaan kegiatan untuk dibandingkan dengan standar/indikator yang telah
ditentukan.
c. Pengolahan dan analisis data. Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis
untuk membuat penilaian dan kesimpulan tentang proses pelaksanaan kegiatan.
Hasil analisis dan kesimpulan dapat digunakan lebih lanjut untuk perumusan
rekomendasi tindak lanjut.
d. Pengambil keputusan menyampaikan semua hasil monitoring, pengendalian
dan tindak lanjut kepada semua pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan
program sebagai bentuk proses pengambilan keputusan lebih lanjut.
Monitoring dalam hal ini dapat dilakukan dengan memantau atau
mengamati proses pelaksanaan dari rekomendasi kegiatan program penyuluhan
terkait KB dan pemberian media edukasi pada saat konseling KB yang diberikan
agar dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki program di waktu yang akan
datang.
Evaluasi dalam kegiatan peningkatan pelayanan program KB dengan
rekomendasi kegiatan program penyuluhan terkait KB dan pemberian media pada
saat konseling KB di KBM ini dapat dilakukan dengan menggunakan hasil
monitoring atau pemantauan dari berjalannya program tersebut serta dengan
melakukan analisa yaitu memperhatikan beberapa faktor seperti sistem pelayanan
kesehatan dengan melihat ketersediaan sumber daya pelayanan KB di KBM,
keterjangkauan pelayanan KB, dan kualitas pelayanan KB apakah dapat
mempengaruhi pola perilaku kesehatan seseorang atau tidak. Evaluasi dapat
dilakukan oleh bidan, dokter ataupun tenaga kesehatan yang bertugas pada saat
penyuluhan KB atau pada saat dilakukannya konseling KB yang dapat berupa
bentuk pertanyaan. Evaluasi juga dapat dilakukan dengan selalu memantau

32
pencapaian pengguna/peserta KB atau Contraceptive Prevalence Rate (CPR),
unmet need, Total Fertility Rate (TFR) dan AKI yaitu dengan cara seperti bentuk
rekomendasi program yang telah dijelaskan dengan bekerjasama antara pihak
KBM dengan Dinas Kesehatan atau instansi lintas sektor yang terkait.
Dari seluruh rangkaian rekomendasi program terkait KB sebaiknya
dilakukan pelaporan. Setiap fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan KB
melaporkan hasil pelayanan yang dilakukan setiap bulan pada Puskesmas di
wilayah kerja setempat untuk selanjutnya dilaporkan ke Dinas Kesehatan/Kota
dan SKPD KB setempat (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Hal ini sebagai
bentuk dokumentasi program bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk dapat
dijadikan sebagai informasi keberlangsungan program (penyuluhan terkait KB
dan pemberian media pada saat konseling KB) serta pelaporan pencapaian
pengguna KB yang terdapat pada KBM untuk dapat melihat seberapa berhasil
program tersebut dapat dapat dilaksanakan.

5.3 Produk dari Rekomendasi Program

1. Pembuatan Jadwal Kegiatan Penyuluhan Khusus KB


Pembuatan jadwal penyuluhan ini digunakan untuk memberikan informasi
terkait KB khususnya PUS diluar waktu konseling KB yang dapat dilakukan pada
saat setelah senam ibu hamil bagi pasien yang ingin mendapatkan informasi
terkait penggunaan KB pasca persalinan dan dapat dijadwalkan seperti pada saat
penyuluhan kesehatan yang biasa dilakukan pada hari Selasa atau Sabtu. Berikut
contoh tabel penyusunan jadwal kegiatan penyuluhan yang disusun oleh penulis:
No Kegiatan Waktu Petugas/penanggung Sasaran
pelaksanaan jawab

Keterangan:
a. Kolom kegiatan : Berisi jenis kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan
b. Kolom waktu pelaksanaan : Berisi waktu pelaksanaan kegiatan penyuluhan
c. Kolom petugas/penanggungjawab : Berisi tenaga kesehatan yang bertugas dan
bertanggung jawab dalam kegiatan penyuluhan tersebut

33
d. Kolom sasaran : Berisi sasaran yang akan diberikan penyuluhan

2. Media
Karena pada saat melakukan konseling KB oleh bidan hanya sebatas
melalui percakapan dan berdasarkan hasil analisis SWOT dan perhitungan yang
telah dilakukan, hingga menemukan titik kuadran yang sesuai dengan kondisi
Klinik Bunga Melati, penulis bermaksud untuk memberikan rekomendasi produk
yang sesuai dengan kuadran II yaitu Diversifikasi Strategi dengan pemecahan
masalah berupa pembuatan leaflet terkait kontrasepsi yang dapat digunakan
sebagai sumber informasi bagi para pasien dalam menentukan keputusan untuk
ber-KB. Selain itu pemberian media melalui leaflet ini sebagai media pendukung
informasi dari bidan dan agar pasien dapat membacanya sewaktu-waktu di luar
waktu konsultasi dengan pihak bidan. Media leaflet ini dapat diberikan pada saat
konsultasi atau setelah konsultasi sebagai bahan tambahan atau penunjang
informasi dari pihak bidan.
Leaflet yang digunakan dapat berisi dari beberapa informasi seperti:
manfaat KB dengan penggunaan kontrasepsi, jenis-jenis kontrasepsi, masa
penggunaan kontrasepsi, ataupun kelebihan dan kekurangan dari setiap jenis
kontrasepsi. Berikut adalah gambaran leaflet yang direkomendasikan oleh penulis:

Gambar 5.1 Leaflet kontrasepsi bagian pertama

34
Gambar 5.2 Leaflet kontrasepsi bagian kedua

Selain itu, tabel capaian indikator kinerja program penyuluhan dan


pemberian media edukasi terkait KB juga perlu disusun untuk mengukur tingkat
keberhasilan program dan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi.
1. Tabel capaian jangka pendek
Tabel capaian jangka pendek dari program penyuluhan dan pemberian
media edukasi terkait KB ini adalah meningkatnya pengetahuan dan informasi
pasien terkait KB. Penilaian pengetahuan ini bisa dilihat dengan menggunakan
penilaian berupa kuesioner pretest dan posttest. Berikut contoh tabel capaian
indikator kinerja program penyuluhan dan pemberian media edukasi terkait KB
jangka pendek yang disusun oleh penulis:

35
No Kegiatan Sasaran Indikator Target Hasil
(%) (%)
1 Penyuluhan Mengetahui 1. Mengetahui
jenis-jenis jenis-jenis kontrasepsi dan
kontrasepsi kontrasepsi dan penggunaannya
penggunaannya 2. Mengetahui
Metode
Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP)
dan non MKJP
3. Mengetahui jenis
kontrasepsi untuk
laki-laki dan
perempuan
4. Dll.

Keterangan:
a. Kolom Kegiatan : Berisi jenis kegiatan yang dilaksanakan
b. Kolom Sasaran : Berisi sasaran yang ingin dicapai
c. Kolom Indikator : Berisi tolak ukur suatu program dapat dikatakan berhasil
d. Kolom Target : Berisi seberapa jauh hasil yang ingin dicapai oleh pelaksana
program
e. Kolom Hasil : Berisi hasil yang diperoleh peserta penyuluhan

2. Capaian jangka menengah


Capaian jangka menengah ini berupa bentuk kesadaran dalam
menanamkan pola perilaku masyarakat dalam ikut serta menggunakan kontrasepsi
atau mengikuti program KB. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan pengguna KB
baru dan jumlah pasien yang akan melakukan konseling KB di KBM.

36
3. Tabel capaian jangka panjang
Setelah menilai capaian indikator program jangka pendek dan menengah
di mana pasien atau masyarakat dapat mempraktekkan pola perilaku sehat yaitu
dengan menggunakan kontrasepsi atau mengikuti program KB yang dapat dinilai
dengan menggunakan indikator capaian jangka panjang yang dapat dinilai setiap
tahunnya. Berikut contoh capaian indikator program penyuluhan dan pemberian
media edukasi terkait KB jangka panjang yang disusun oleh penulis:
No Indikator Target KBM Realisasi Capaian Tahun
Tahun 2018 Tahun 2018 2018 (%)
1 CPR
2 Unmet Need
3 TFR
Sumber: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (2016)

Keterangan:
a. Kolom indikator : Berisi indikator program yang ingin dicapai
b. Kolom target KBM tahun 2018 : Berisi sasaran/target indikator dari KBM yang
ingin dicapai pada tahun tersebut
c. Kolom realisasi tahun 2018 : hasil yang mampu dicapai KBM pada tahun
tersebut
d. Kolom capaian : Berisi persentase capaian indikator pada tahun tersebut

37
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Kegiatan magang dilakukan selama 6 minggu yang dimulai pada tanggal
26 Februari – 7 April 2018 di Klinik Bunga Melati. Mahasiswa ditugaskan pada
beberapa bagian seperti Rekam Medis, Ruang Tindakan, Penyuluhan, Kegiatan
KIA, dan Input data pasien.
Hasil yang diperoleh dari pelayanan KB di Klinik Bunga Melati sudah
sesuai dengan Pedoman Manajemen Pelayanan Keluarga Berencana (Kemenkes
RI, 2014). Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan ditemukan beberapa
masalah dan salah satu yang menjadi prioritas adalah terkait media yang
digunakan dalam pelayanan KB. Oleh karena itu, penulis memberikan beberapa
saran antara lain: rekomendasi jangka pendek, yaitu berupa pembuatan jadwal
penyuluhan terkait KB, rekomendasi jangka menengah, yaitu berupa bentuk
kerjasama dengan Dinas Kesehatan atau lintas sektor terkait, pembuatan media
edukasi, dan rekomendasi jangka panjang yaitu monitoring dan evaluasi dari
semua rekomendasi program yang diberikan.

6.2 Saran
Penulis berharap agar beberapa rekomendasi yang diberikan dapat
diterapkan di Klinik Bunga Melati untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan
Klinik Bunga Melati khususnya dalam bidang pelayanan KB serta untuk
meningkatkan pengguna KB yang bermanfaat untuk menekan pertumbuhan
penduduk dan menekan Angka Kematian Ibu (AKI).

38
DAFTAR PUSTAKA

Affandi, B. 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:


PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
BKKBN. 2015. Rencana Strategis Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional Tahun 2015-2019. Jakarta: BKKBN.
BKKBN. 2016. Laporan Instansi Kinerja Pemerintah 2015 Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional. Jakarta: BKKBN.
BKKBN. 2017. Modul Belajar Mandiri. Surabaya: BKKBN.
Chasanah, S.U. 2014. Pemberian Leaflet dan Penyuluhan Terhadap Peningkatan
Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Alat Kontrasepsi KB, 7(1), 209-
216.
Erwiana. 2013. Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan dan Penerapan
Strategi pada Perusahaan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya.
Griya Melati Diagnostik. 2015a. Company Profile Klinik Bunga Melati. Malang:
Griya Melati Diagnostik.
Griya Melati Diagnostik. 2015b. Sejarah PT.GMD. Malang: Griya Melati
Diagnostik.
Hidayati, R. 2012. Metode dan Teknik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Jakarta:
Salemba Medika.
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). 2011. Monitoring dan Evaluasi,
(Online), http://perencanaan.ipdn.ac.id/kajian-perencanaan/kajian-
perencanaan/monitoringdanevaluasi, diakses 17 Mei 2018.
Jauharie, A.P. 2016. Pengaruh Promosi Kesehatan dengan Media Leaflet
Terhadap Peningkatan Pengetahuan Tentang Persalinan Preterm,
(Online), (https://media.neliti.com/media/publications/194566-ID-
pengaruh-promosi-kesehatan-dengan-media.pdf), diakses 3 Mei 2018.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Rencana Aksi Nasional
Pelayanan Keluarga Berencana Tahun 2014/2015. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pedoman Manajemen
Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Kemenkes RI.
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). 2013.
Petunjuk Teknis Pemantauan, Evaluasi, dan Laporan Program Pamsimas,
(Online), http://www.ampl.or.id/pdf/pedoman/pamsimas/PT-2-
9%20Final%20Juknis%20Pemantauan,%20Evaluasi%20dan%20Pelapora
n%202013%20Final%20(koreksi)_C.pdf, diakses 17 Mei 2018.
Pusat Kesehatan dan Manajemen Kesehatan. 2018. Modul VI Monitoring
Pengendalian Evaluasi dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama di Puskesmas, (Online),
(http://chpm.fk.ugm.ac.id/index.php/id/home/root/mainmenu/85-id/pml-
ntt/640-modul-vi-monitoring-pengendalian-evaluasi-dan-pelaporan-
pelayanan-kesehatan-tingkat-pertama-di-puskesmas), diakses 17 Mei
2018.
Suiraoka, I.P., dan I Dewa N.P. 2012. Media Pendidikan Kesehatan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

39
Wahyunik, S. 2017. Angka Kematian Ibu di Kota Malang Kembali Melonjak,
Bandingkan dengan Data Tahun Lalu, (Online),
(http://suryamalang.tribunnews.com/2017/12/21/angka-kematian-ibu-di-
kota-malang-kembali-melonjak-bandiungkan-dengan-data-tahun-lalu),
diakses 24 April 2018.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009 Tentang
Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga.
Universitas Negeri Malang. 2017. Pedoman Pendidikan Universitas Negeri
Malang Tahun Akademik 2017/2018. Malang: BAKPIK Universitas
Negeri Malang.

40
Lampiran-lampiran

Kegiatan penyuluhan hipertensi kepada pasien

Kegiatan penyuluhan kolesterol kepada pasien

41
Kegiatan penyuluhan preeklampsia kepada ibu hamil

Kegiatan senam Prolanis lansia pada hari Kegiatan penyuluhan oleh dokter pada lansia
Minggu

42
Materi penyuluhan tentang kolesterol

43
Materi penyuluhan tentang hipertensi

Materi penyuluhan preeklampsia pada ibu hamil

44

Anda mungkin juga menyukai