Anda di halaman 1dari 32

1

PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

BAB I

PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,


kemauan, kemampuan hidup dan perilaku sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal yang ditandai dengan kemampuan
individu untuk hidup produktif secara sosial maupun ekonomi. Untuk mewujudkan
tujuan pembangunan kesehatan tersebut maka diselenggarakan upaya-upaya
kesehatan dengan pendekatan promosi kesehatan (Promotif), pencegahan penyakit
(Preventif), penyembuhan penyakit (Kuratif) dan pemeliharaan kesehatan
(Rehabilitattif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.

World Health Organization (WHO) dalam salah satu publikasi menyatakan


bahwa Sistem Informasi Kesehatan dan tidak dapat berdiri sendiri harus merupakan
bagian fungsional dari system kesehatan tersebut. Oleh karena itu, profil kesehatan
UPTD Puskesmas Tanjung Enim diupayakan untuk lebih berkait dengan sistem
kesehatan.

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Tanjung Enim adalah gambaran situasi


kesehatan di wilayah UPTD Puskesmas Tanjung Enim yang diterbitkan setahun
sekali. Dalam setiap terbitan profil kesehatan memuat berbagai data tentang
kesehatan dan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan, seperti
data kependudukan dan keluarga berencana. Data dianalisis dengan sederhana dan
ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.

Dengan demikian jelas bahwa tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan UPTD


Puskesmas Tanjung Enim Tahun 2017 ini adalah dalam rangka menyediakan
informasi untuk mengevaluasi pencapaian Visi UPTD Puskesmas Tanjung Enim
yaitu “Terwujudnya Masyarakat Lawang Kidul yang Mandiri untuk

Hidup Sehat”.

Untuk mencapai visi tersebut UPTD Puskesmas Tanjung Enim


menjabarkannya kedalam 4 ( Empat ) misi, yaitu :

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


2
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

1. Peningkatan Pelayanan Yang prima sesuai Baku Mutu

2. Meningkatkan Profesionalisme SDM

3. Meningkatkan Kerja Sama Lintas Sektor, Lintas Program dan Peran Serta
Masyarakat.

4. Melengkapi Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan.

Sistematika penyajian Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Tanjung Enim


Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang latar belakang dan tujuan
diterbitkannya Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Tanjung Enim Tahun 2017 serta
sistematika penyajiannya.

BAB II : Gambaran Umum. Pada bab ini disajikan gambaran umum UPTD
Puskesmas Tanjung Enim yang meliputi uraian tentang letak geografis, administratif
dan informasi umum lainnya.

BAB III : Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang indikator
mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi masayarakat.

BAB IV : Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang pelayanan


kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan
penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan
gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan.

BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan. Pada bab ini dijelaskan tentang
sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan dan sumber daya kesehatan
lainnya.

BAB VI : Kesimpulan. Bab ini disi dengan sajian tentang hal-hal penting yang
perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan UPTD Puskesmas
Tanjung Enim Tahun 2017. Selain keberhasilan pencapaian bab ini juga
mengemukakan hal yang dianggap masih kurang dalam rangka pembangunan
kesehatan di masa mendatang.

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


3
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

Lampiran. Bagian ini berisi tabel resume / angka pencapaian UPTD Puskesmas
Tanjung Enim dan 81 tabel data kesehatan dan data yang terkait kesehatan
berdasarkan jenis kelamin.

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 LETAK GEOGRAFIS DAN LUAS WILAYAH

UPTD Puskesmas Tanjung Enim adalah Puskesmas dengan UGD 24 jam


yang terletak di Kecamatan Lawang Kidul dengan Luas Wilayah yaitu 37.646 km²
yang dibatasi :
 Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Muara Enim
 Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Agung
 Sebelah Timur : berbatasan dengan Gunung Megang
 Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Lahat

Sejarah UPTD Puskesmas Tanjung Enim

2.1.1 Balai Pengobatan / balai Kesehatan Ibu dan anak ( BP / BKIA )

UPTD Puskesmas Tanjung Enim pada awalnya berupa balai pengobatan /


Balai Kesehatan Ibu dan Anak ( BP / BKIA ) yang didirikan pada tahun 1965 yang
dipimpin oleh Hj. Rusmina dengan 2 orang Staf yang bernama Bapak Basri
( Perawat ) dan Bapak Sarmat ( Pembantu Perawat ) dengan luas bangunan 78 m² (
13 m x 6 m ) yang terletak di jalan BKIA pasar lama Tanjung Enim Kecamatan
Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim.

2.1.2 UPTD Puskesmas Tanjung Enim

Pada Tanggal 12 Februari 1980 BP / BKIA berkembang menjadi UPTD


Puskesmas Tanjung Enim yang di pimpin oleh dr. Rasyid Ngah dan pindah ke
gedung yang terletak di jalan simpang empat pasar Tanjung Enim dengan luas
bangunan 150 m² ( 10 m x 15 m ).

2.1.3 UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Enim

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


4
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

Pada bulan Januari 2003 UPTD Puskesmas Tanjung Enim pindah ke gedung
bekas kantor camat lama yang di pimpin oleh dr. Hendriyatno dengan luas bangunan
2.088 m² (36 m x 58 m ), luas tanah 2.470 m² ( 38 m x 65 m ) yang terletak di jalan
Jend A Yani no 10 Tanjung Enim. Pada bulan Mei 2004 gedung Puskesmas di
perluas dengan membangun gedung baru bertingkat dua untuk pelayanan dengan
luas bangunan 174 m². Pada bulan juni 2004 UPTD Puskesmas Tanjung Enim
membuka pelayanan Unit Gawat Darurat 24 jam. Seiring dengan peningkatan
jumlah kunjungan dan kebutuhan akan mutu pelayanan kesehatan yang semakin
meningkat, maka pada bulan maret 2006 gedung Puskesmas di perluas dengan
membangun gedung baru seluas 200 m² ( 10 m x 20 m ) untuk pelayanan Un it
Gawat Darurat, Laboratorium.

2.2 KEADAAN KEPENDUDUKAN


Jumlah penduduk wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Enim yang
meliputi Kecamatan Lawang Kidul Tahun 2017 berjumlah 69.681 jiwa, dengan
kepadatan penduduk 2 jiwa/km², dimana terdiri dari 35.374 laki-laki dan 34.307
perempuan dengan jumlah kepala keluarga 18.397 keluarga.

TABEL 2. 2
JUMLAH PENDUDUK WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM
TAHUN 2017
JUMLAH PENDUDUK RASIO
JUMLAH RASIO BEBAN
NO DESA / KELURAHAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JENIS
PENDUDUK TANGGUNGAN
KELAMIN
JML JML
1 2 3 4 5 6 7

1 Lingga 8.464 4.285 4.179

2 Kel Pasar Tanjung Enim 9.222 4.698 4.524

3 Kel Tanjung Enim 13.748 6.934 6.814

4 Tegal Rejo 14.365 7.318 7.047

5 Kel Tanjung Enim Selatan 8.998 4.571 4.427

6 Keban Agung 10.999 5.619 5.380

7 Darmo 3.885 1.949 1.936

JUMLAH 69.681 33.680 32.254

Dari distribusi jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung


Enim tergambar sejumlah 69.681 jiwa. Rasio Puskesmas terhadap jumlah penduduk
untuk pendirian puskesmas adalah 1 : 30.000. Pendiran Puskesmas Tanjung Enim

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


5
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

sudah memenuhi standar rasio Puskesmas bahkan perlu study kelayakan


penambahan Puskesmas
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal merupakan salah


satu tujuan pembangunan kesehatan. Untuk mengukur derajat kesehatan penduduk
secara keseluruhan, Organisasi kesehatan Dunia menyarankan digunakannya
beberapa indikator, yaitu :

3.1 MORTALITAS
Kejadian kematian dalam suatu kelompok dapat mencerminkan kondisi
kesehatan masyarakatnya. Keberhasilan pelayanan kesehatan dan berbagai
program pembangunan kesehatan lainnya juga dapat diukur tingkat kematian yang
ada. Hal tersebut dijabarkan dalam penjelasan berikut :

3.1.1 Angka Kematian bayi (AKB)


Jumlah kematian bayi selama tahun 2017 berjumlah 14 orang bayi yaitu yang
terdapat di Desa Lingga 1 orang laki-laki, Desa Tegal rejo 2 orang bayi perempuan
dan 1 laki-laki, dan di Kelurahan Tanjung Enim 1 orang bayi laki-laki, 1 orang
perempuan, Kelurahan Tanjung Enim Selatan 1 orang bayi laki-laki, Desa Keban
Agung 3 orang bayi laki-laki, 2 orang bayi perempuan, dapat di lihat pada lampiran
tabel 5, sedangkan jumlah kelahiran hidup tahun 2017, bayi laki-laki berjumlah 748
orang dan bayi perempuan berjumlah 772 orang, dapat dilihat pada lampiran Tabel
4.
3.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA)
Balita atau bawah lima tahun adalah semua anak termasuk bayi yang baru
lahir, yang berusia 0 sampai menjelang tepat 5 tahun (4 tahun, 11 bulan, 29 hari).
Balita terdiri dari dua kelompok usia yaitu bayi dan anak balita (berusia 1 sampai
menjelang 5 tahun). Pada tahap ini merupakan bagian yang paling penting dalam
proses tumbuh kembang seorang manusia. Permasalahan kesehatan yang timbul
dalam proses tumbuh kembangnya akan berdampak pada masa depannya bahkan
dapat berakibat fatal yang berujung pada kematian.
AKABA adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun
tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu (termasuk
kematian bayi).
Selama tahun 2017 tidak ada kasus kematian anak balita, dapat di lihat
lampiran Tabel 5.

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


6
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

3.1.3 Angka Kematian Ibu (AKI)


AKI tidak berbeda halnya dengan AKB, dimana informasi yang disajikan
adalah jumlah kematian ibu dengan penyebab kehamilan, persalinan dan nifas.
Selama tahun 2017 tidak terdapat kematian ibu dapat dilihat pada lampiran Tabel 6.

Kematian maternal tersebut disebabkan oleh hipertensi dalam kehamilan


disamping penyebab lain seperti : perdarahan, partus lama dan infeksi. Faktor
eksternal yang menjadi penyebab kematian ibu umumnya diakibatkan keterlambatan
keluarga mengambil keputusan untuk merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih
lengkap.

3.2 MORBIDITAS

Tingkat kesakitan mencerminkan situasi derajat kesehatan masyarakat yang


ada di dalamnya. Data morbiditas yang tercatat selama tahun 2017 menunjukan
penyakit menular masih merupakan masalah utama kesehatan disamping
meningkatnya masalah penyakit tidak menular. Gambaran mengenai morbiditas
penyakit menular dan tidak menular di wilayah UPTD Puskesmas Tanjung Enim
disajikan pada pola 10 penyakit terbanyak sebagai berikut

GRAFIK 10 PENYAKIT TERBANYAK TAHUN 2016

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


7
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

Gambar 2, Sumber : Tata Usaha UPTD Puskesmas Tanjung Enim

Data jumlah kunjungan kasus pada Gambar 2 diatas memperlihatkan di UPTD


Puskesmas Tanjung Enim didominasi oleh Penyakit ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Akut), hipertensi,rematik, dan diare.

Tingginya kunjungan kasus ISPA di wilayah UPTD Puskesmas Tanjung Enim


karena daerah pertambangan sehingga menimbulkan polusi udara yang memicu
infeksi pada saluran pernafasan.

Keadaan tersebut diperparah dengan pola hidup yang belum menerapkan


perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Morbiditas beberapa penyakit menular di wilayah UPTD Puskesmas Tanjung


Enim yang perlu mendapat perhatian diuraikan lebih spesifik pada bahasan berikut.

3.2.1 PENYAKIT MENULAR

Situasi penyakit yang digambarkan pada sub bab ini meliputi penyakit
Malaria, TB Paru, HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual lainnya, Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA), Kusta.

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


8
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

3.2.1.1 Penyakit Malaria

Malaria merupakan penyakit infeksi yang dapat menyebabkan kematian


terutama pada kelompok resiko tinggi (bayi, anak balita dan ibu hamil). Penyakit ini
disebabkan oleh parasit plasmodium yang berkembang biak dalam sel darah
manusia. Secara alami, perpindahan parasit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk
anopheles betina. Oleh karena itu, malaria secara langsung menyebabkan anemia
dan dapat menurunkan produktivitas kerja.
Jumlah penderita malaria positif pada tahun 2017 sebanyak 15 penderita
yang ditemukan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung Enim, dapat dilihat
lampiran Tabel 22.

3.2.1.2 Penyakit TB Paru

Tuberculosis (TB) Paru merupakan salah satu penyakit yang menjadi target
MDG’s (Millenium Development Goals) untuk diturunkan. Diperkirakan sepertiga
penduduk dunia terinfeksi Mycobacterium tuberculosis. Diperkirakan 95% kasus TB
dan 98% kematian TB di dunia terjadi di Negara berkembang (WHO, 2006).

Penyebab utama yang menjadi beban masalah TB antara lain adalah


kemiskinan, kegagalan pelaksanaan program TB, perubahan demografik dan
struktur umur penduduk dunia dan dampak pandemik HIV.

Pada tahun 2017 sebanyak 60 orang penderita BTA positif, dapat lihat Tabel
7. Jumlah Kasus TB Anak usia 0 – 14 tahun 51 orang. Angka kesembuhan
berjumlah 50 orang dan pengobatan lengkap berjumlah 45 orang. Tidak ada jumlah
kematian selama pengobatan dapat dilihat di lampiran tabel 9.

3.2.1.3 Penyakit HIV, AIDS dan Infeksi Menular Seksual Lainnya

Penyakit HIV, AIDS, dan Infeksi Menular Seksual merupakan suatu penyakit
yang menyerang kekebalan tubuh. Dari tahun ke tahun penyakit HIV, AIDS, dan
Infeksi Menular Seksual senantiasa meningkat. Berbagai upaya penanggulangan
telah ditempuh, namun tidak mampu membendung peningkatan kasus yang terjadi.
Permasalahan ini tidak dapat dipungkiri bertalian dengan morbilitas penduduk yang
meningkat pesat disertai peningkatan perilaku seksual yang tidak aman dan
pengguna NAPZA suntik yang meluas. Hal ini disebabkan juga karena penderita IMS

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


9
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

merasa malu untuk berobat ke fasilitas kesehatan sehinga biasanya mereka mencari
pengobatan pada praktek-praktek swasta.
Jumlah Kasus HIV di Kecamatan Lawang Kidul Tahun 2017 tidak ada kasus
AIDS (lihat lampiran tabel 11)

3.2.1.4 Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

Penyakit Pneumonia adalah penyebab utama kematian balita baik di


Indonesia maupun dunia. Namun, tidak banyak perhatian terhadap penyakit ini,
sehingga Pneumonia disebut sebagai The Forgotten Killer of Children (Unicef/WHO
dalam Depkes RI, 2009). Di Negara maju kasus Pneumonia disebabkan oleh virus,
sedangkan di Negara berkembang (termasuk Indonesia) 60% kasus disebabkan
oleh bakteri.
WHO memperkirakan tingkat kejadian (incidence rate) Pneumonia di Negara
dengan AKB di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah sekitar 15-20% per tahun.
Di Indonesia sendiri diperkirakan 10%-20% per tahun.
Departemen Kesehatan RI (program P2 ISPA) menetapkan angka 10%
sebagai target penemuan penderita pneumonia balita per tahun pada suatu wilayah
kerja.
Tahun 2017 jumlah perkiraan penderita pneumonia ditemukan sebanyak 250
orang balita dan yang mendapat penanganan sesuai standar sebanyak 239 orang
(95,6%), dapat dilihat lampiran Tabel 10.

3.2.1.5 Penyakit Kusta

Selama tahun 2017 tidak ditemukan adanya penderita Kusta di wilayah


UPTD Puskesmas Tanjung Enim, dapat di lihat lampiran Tabel 14.

3.2.1.6 Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

Selama tahun 2017 ditemukan penyakit menular yang dapat dicegah dengan
imunisasi PD3I, lihat lampiran Tabel 19 dan tabel 20.

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


10
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

a. Polio

Polio merupakan salah satu dari beberapa penyakit yang dapat membasmi.
Strategi untuk membasmi polio didasarkan atas pemikiran bahwa virus polio akan
mati bila ia disingkirkan dari tubuh manusia dengan pemberian imunisasi.

Strategi yang sama telah digunakan untuk membasmi penyakit cacar pada
tahun 1970 (Depkes RI, 2007).

Program eradikasi polio merupakan suatu upaya kerja sama global.


Organisasi dunia, pemerintah dan non pemerintah telah memberikan komitmen kuat
pada program ini. Untuk meningkatkan sensitifitas penemuan kasus polio, maka
pengamatan dilakukan pada semua kelumpuhan yang terjadi secara akut dan
sifatnya flaccid (layuh), seperti sifat kelumpuhan pada poliomelietis. Penyakit-
penyakit ini yang mempunyai sifat kelumpuhan seperti poliomelietis disebut kasus
Acute Flaccid Paralysis (AFP) dan pengamatannya disebut sebagai pengamatan
Surveilans AFP.

Surveilans AFP adalah pengamatan yang dilakukan terhadap semua kasus


lumpuh layuh akut (AFP) pada anak usia <15 tahun.

Kelompok usia ini rentan terhadap penyakit polio. Pengukuran sensitifitas


penemuan kasus AFP ditetapkan dengan indicator Non Polio AFP rate minimal 2 per
100.000 anak berusia <15 per tahun dan spesimen adekuat 80%.

Hasil surveilans AFP UPTD Puskesmas Tanjung Enim tahun 2017 tidak ada
kasus AFP (Non Polio), dapat di lihat di lampiran tabel 18.

b. Difteri

Difteri disebabkan bakteri Corynebacterium Diphtheriae yang menyerang


bagian atas mukosa saluran pernapasan dan kulit yang terluka. Sepanjang tahun
2017 tidak ditemukannya kasus penderita Difteri. Dapat dilihat pada tabel 19.

c. Pertusis

Penyakit batuk rejan atau juga dikenal sebagai “Pertusis” biasanya terjadi
pada anak-anak di bawah umur 1 tahun. Sepanjang tahun 2017 tidak ditemukannya
kasus penderita pertusis. Dapat dilihat pada tabel 19.

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


11
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

d. Tetanus Neonatorium dan Non Naonatorum

Sepanjang tahun 2017 tidak ditemukan kasus penderita Tetanus Non


Neonatal. Dapat dilihat pada tabel 19.

e. Hepatitis B

Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong


berbahaya di dunia. Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang
menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Sepanjang
2017 tidak ditemukannya kasus penderita Hepatitis B. Dapat dilihat pada tabel 20.

f.Campak

Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang di tandai
dengan demam, batuk, konjungtivitis ( peradangan selaput ikat mata ) dan ruam
kulit. Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak.

Jumlah Kasus campak di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung Enim


tahun 2017 berjumlah 10 orang, 7 orang perempuan dan 3 orang laki-laki di desa
lingga di lihat di lampiran tabel 20.

3.2.1.7 Penyakit Potensial KLB/Wabah

a. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit DBD merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di


Indonesia. Sejak tahun 1968 jumlah kasusnya cenderung meningkat penyebarannya
bertambah luas (Dirjen P2PL Depkes RI, 2008). Hal ini disebabkan penemuan kasus
DBD secara dini bukanlah hal yang mudah. Pada awal perjalanan penyakit, gejala
dan tanda tidak spesifik sehingga sulit dibedakan dengan penyakit infeksi lainnya.
Pada tahun 2017 terdapat penderita DBD di wilayah UPTD Puskesmas
Tanjung Enim berjumlah 27 orang, 1 orang laki-laki, 1 orang perempuan dari
Kelurahan Pasar Tanjung Enim, 3 orang laki-laki, 3 orang perempuan dari kelurahan
Tanjung Enim, 3 orang laki-laki, 5 orang perempuan dari desa Tegal Rejo, 2 orang
perempuan, 2 orang laki-laki dari kelurahan Tanjung Enim Selatan, 1 orang laki-laki,
4 orang perempuan dari desa Keban Agung, dapat. lihat di lampiran tabel 21.

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


12
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

b. Penyakit Diare

Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan derajat kematian


dan kesakitan yang tinggi di berbagai Negara di dunia terutama Negara
berkembang. The Millenium Development Goals (MDG’s) menargetkan untuk
menurunkan dua per tiga kematian anak dalam periode 1990-2017. Diare
menempati urutan kedua penyebab kematian anak, dan sebagai salah satu
penyebab tingginya angka kematian anak di dunia (UNICEF, 2009).
Pada tahun 2017 penderita diare yang ditemukan dan diobati sesuai
tatalaksana penanganan diare sebanyak 1.828 penderita , lihat lampiran tabel 13.

3.2.1.8 Penyakit Filariasis

Filariasis merupakan penyakit infeksi menahun yang disebabkan oleh Cacing


Filariasis dan ditularkan melalui vektor nyamuk yang menyerang saluran dan
kelenjar getah bening serta menyebabkan kecacatan seumur hidup.

Selama tahun 2017 tidak ditemukan kasus Filariasis pada UPTD Puskesmas
Tanjung Enim.dapat dilihat lampiran Tabel 23.

3.2.2 PENYAKIT TIDAK MENULAR

Data penyakit tidak menular (PTM) diperoleh dari laporan kesakitan (LB-1)
dari bidan desa, penanggung jawab pustu dan puskesmas dan Poli PTM UPTD
Puskesmas Tanjung Enim, serta Posbindu PTM di desa / Kelurahan diantaranya
meliputi data penyakit hipertensi, Rheumatik, Diabetes Mellitus, dan deteksi dini
kanker.

3.2.2.1 Rematik

Rheumatoid Artritis atau sering di kenal dengan sebutan rematik merupakan


suatu penyakit autoimun yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada
sendi. Penyakit ini menyerang persendian dan anggota gerak. Penyebab dari
penyakit ini hingga sekarang belum di ketahui.

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


13
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

Sepanjang tahun 2016 jumlah penderita penyakit rematik di UPTD


Puskesmas Tanjung Enim sebanyak 2194 penderita sedangkan pada tahun 2017
meningkat menjadi 3.110 penderita.

3.2.2.2 Hipertensi

Prevalensi hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi


(Aditama, 2012). Selain itu, akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan
masyarakat. Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko yang paling berpengaruh
terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi sering tidak
menunjukkan gejala, sehingga baru disadari bila telah menyebabkan gangguan
organ seperti gangguan jantung atau stroke. Tidak jarang hipertensi ditemukan
secara tidak sengaja pada waktu pemeriksaan rutin atau datang dengan keluhan
lain.

Penduduk usia ≥ 15 tahun dilakukan pengukuran tekanan darah baik yang


datang ke UPTD Puskesmas Tanjung Enim ataupun ke Posbindu PTM di Desa /
Kelurahan. Dapat dilihat dilampiran Tabel 24., dan dilakukan pemeriksaan Obesitas
untuk deteksi dini penyakit tidak menular dapat dilihat di lampiran tabel 25.

Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan sebagian besar


kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal ini terlihat pada 76%
masyarakat belum mengetahui bahwa mereka menderita hipertensi.

Sepanjang tahun 2016 jumlah penderita penyakit hipertensi di UPTD


Puskesmas Tanjung Enim sebanyak 2948 penderita sedangkan pada tahun 2017
jumlah penderita penyakit hipertensi meningkat menjadi 4420 penderita.

3.2.2.3 Kanker

Kanker adalah suatu penyakit yang ditimbulkan oleh sel tunggal yang tumbuh
tidak normal dan tidak terkendali sehingga dapat menjadi tumor ganas yang dapat
menghancurkan dan merusak sel atau jaringan sehat. Ada beberapa jenis kanker
antara lain kanker leher Rahim dan kanker payudara.

Deteksi dini kanker Rahim bisa dilakukan dengan pemeriksaan IVA ( Inspeksi
Visual dengan Asam Asetat ) yaitu pemeriksaan dengan cara mengamati dengan
menggunakan speculum, melihat leher Rahim yang telah di pulas dengan asam

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


14
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

asetat atau asam cuka ( 3-5% ), pada lesi prakanker akan menampilkan warna
bercak putih yang disebut acetowhite epithelium. Sedangkan deteksi dini Kanker
Payudara dengan pemeriksaan payudara secara manual. Lampiran tabel 26.

3.3 STATUS GIZI

Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan


sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas. Oleh karena itu, menjadi suatu
keharusan bagi semua pihak untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatan demi kesejahteraan seluruh rakyat.

Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan
antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari
variable pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi badan / panjang badan, lngkar
kepala, lingkar lengan, dan panjang tungkai (Gibson dalam anwar, 2009). Status gizi
balita diawali dari janin, bayi dan periode dua tahun pertama kehidupan. Hal ini
terjadi karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat.

Masalah gizi pada balita bermula pada saat bayi lahir dengan berat
timbangan rendah. Pada tahun 2017 tidak ada kasus bayi dengan BBLR. Status gizi
masyarakat juga dapat dilihat dari persentase anak balita dengan gizi buruk. Balita
dengan gizi buruk adalah anak balita yang mempunyai berat badan di bawah garis
merah pada Kartu Menuju Sehat (KMS) berjumlah 43 orang .Lihat tabel 47

Anak balita ( 12-59 bulan ) yang mendapat pelayanan kesehatan minimal 8


kali berjumlah 4.732, dapat dilihat di lampiran tabel 46. Anak 0-23 bulan ( BADUTA )
yang ditimbang berjumlah 2.588 dan yang berat badan di bawah garis merah 11,
lihat di lampiran Tabel 45.

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


15
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Sesuai dengan tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan yaitu


untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya
kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.

4.1 PELAYANAN KESEHATAN

Untuk melihat jenis dan keberhasilan pelayanan kesehatan yang diberikan


oleh poskesdes, pustu dan puskesmas ada beberapa indicator yang dapat
digunakan untuk menggambarkan sejauh mana keberhasilannya yang diuraikan
sebagai berikut :

4.1.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1)

Masa kehamilan merupakan masa yang rentan terhadap gangguan


kesehatan bagi ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Seorang ibu mempunyai
peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak.
Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu bisa berpengaruh pada kesehatan
janin dalam kandungannya hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan
anaknya. Oleh karena itu, setiap ibu yang sedang hamil dianjurkan untuk
memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan. Hal ini dilakukan agar
diketahui sejak dini kondisi kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya, sehingga
pada saat melahirkan nanti baik ibu maupun bayinya sehat dan selamat.

Pelayanan kesehatan ibu hamil dikenal dengan pelayanan antenatal.


Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan
perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya. Jenis pelayanan ini
menitikberatkan pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal
dapat dilihat dari cakupan K1 dan K4.

Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan


kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


16
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

antenatal. Sedangkan cakupan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang


mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat
kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada
trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga.

Cakupan kunjungan K1 ibu hamil di UPTD Puskesmas Tanjung Enim pada


tahun 2017 mencapai 100% ibu hamil melakukan kunjungan pertama ke poskesdes
dan puskesmas yaitu sebanyak 1.628 ibu hamil (100%). dapat dilihat lampiran tabel
29.

4.1.2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)

Seorang ibu hamil dianjurkan sedikitnya empat kali memeriksakan


kehamilannya yaitu satu kali pada trisemester pertama, satu kali pada trisemester
kedua dan dua kali pada trisemester ketiga. Pelayanan kesehatan terhadap ibu
hamil dengan standar sedikitnya empat kali selama masa kehamilan tergambar
dalam cakupan K4.

Cakupan K4 yang diharapkan berkisar antara 80-95%, sebaliknya standar


cakupan ibu hamil yang ditoleransi mangkirnya (default toleration) normalnya
berkisar 5-20%. Bila standar cakupan pelayanan dan toleransi mangkir ini tidak
terpenuhi, maka pada dasarnya pelaksanaan program ANC (Antenatal Care) sangat
jelek dan tidak terkendali.

Cakupan K4 pada tahun 2017 ibu hamil melakukan kunjungan untuk


memeriksakan kehamilannya empat kali atau lebih yaitu 1.539 dari 1.628 ibu hamil
(95,8%) dapat dilihat di tabel 29.

4.1.3 Pertolongan Persalinan oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan yang Memiliki
Kompetensi Kebidanan

Proses persalinan merupakan peristiwa yang unik dan mendebarkan, karena


dapat mengancam keselamatan nyawa ibu dan bayi apabila tidak mendapatkan
pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu. Setiap ibu yang melahirkan
diharapkan proses persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi di bidangnya.

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


17
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

Selama kurun waktu tahun 2017 tercatat jumlah ibu yang melahirkan
sebanyak 1.628 orang dimana 1.459 orang diantaranya melahirkan ditolong oleh
tenaga kesehatan yang kompeten (95,1%) dapat di lihat di lampiran tabel 29.
Diharapkan selanjutnya capaian yang ada dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan
lagi seiring dengan perbaikan kualitas dan kompetensi kebidanan tenaga kesehatan.

4.1.4 Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil

Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu


kegiatan imunisasi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus
Tetanus Neonatal. Salah satu sasarannya adalah calon pengantin dan ibu hamil
yang ada di Kecamatan Lawang Kidul. Pada tahun 2017 jumlah ibu hamil
diimunisasi TT-1 sebanyak 368 orang . Sedangkan yang mendapat imunisasi TT-2
sebanyak 400 orang dapat dilihat pada tabel 30. Wanita Usia subur dengan
imunisasi TT2+ sebanyak 926 orang.

4.1.5 Jumlah Ibu Hamil yang mendapat Tablet Fe1 dan Fe3

Selama ibu menjalani proses kehamilan diharapkan dapat mengkonsumsi


tablet tambah darah (Fe) sebanyak 90 tablet. Cakupan pemberian talet Fe ini diukur
dengan melihat cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil yaitu Fe1 dan Fe3.

Cakupan pemberian tablet Fe1 di UPTD Puskesmas Tanjung Enim tahun


2017 sebanyak 1.628 ( 100% ) dan Fe3 pada ibu hamil tahun 2017 di UPTD
Puskesmas Tanjung Enim sebanyak 1.539 ( 95,7% ), dapat dilihat pada lampiran
tabel 32.

4.1.6 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi, Anak Balita, dan Ibu Nifas
Menurut Jenis Kelamin

Vitamin A sangat penting untuk kesehatan dan kelangsungan hidup. Pada


bayi dan anak balita, vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi
(campak, diare dan ISPA), menjaga kesehatan fungsi mata dan membantu proses
pertumbuhan. Ibu nifas yang mendapat cukup asupan vitamin A akan cepat pulih

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


18
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

disamping meningkatkan kandungan vitamin A pada ASI (Air Susu Ibu) sehingga
bayi yang disusui akan lebih kebal terhadap penyakit.

Suplementasi Vitamin A merupakan program intervensi pemberian kapsul


Vitamin A bagi anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas. Suplementasi ini bertujuan selain
untuk mencegah kebutaan juga untuk menanggulangi kekurangan vitaminA (KVA)
yang masih cukup tinggi pada balta sebesar 14,6% (Depkes, 2006).

Kapsul vitamin A yang digunakan dalam kegiatan suplementasi vitamin A


termasuk dosis tinggi. Kapsul terbagi dua untuk pembagian dosis dan sasaran, yaitu
(1) Kapsul biru (mengandung vitamin A 100.000 SI), diberikan pada bayi usia 6-11
bulan sebanyak satu kali pada bulan Februari atau Agustus; (2) Kapsul merah
(mengandung vitamin A 200.000 SI), diberikan kepada anak balita usia 12-59 bulan
setiap bulan Februari dan Agustus; yang kepada ibu nifas (0-42 hari pasca bersalin)
sebanyak dua kali yaitu : satu kapsul diberikan segera setelah persalinan dan satu
kapsul lagi diberikan 24 jam sesudah pemberian kapsul pertama.

Cakupan suplementasi vitamin A untuk bayi di UPTD Puskesmas Tanjung


Enim tahun 2017 diberikan pada 770 anak bayi (6-11 bulan) sebesar 92,6%, lihat di
lampiran tabel 44 pada anak balita (1-4 tahun) diberikan pada 4.821 anak balita
(88,5%), serta balita yang mendapat vitamin A sebanyak 5.646 ( 95,0% ) dapat
dilihat di lampiran tabel 44, dan pemberian vitamin A pada ibu nifas sebanyak 1. 459
ibu nifas (95,1%). Dapat dilihat pada tabel 29.

4.1.7 Cakupan Kunjungan Neonatus

Neonatus adalah bayi dengan usia <28 hari yang harus mendapatkan
pelayanan kesehatan ataupun kunjungan oleh tenaga kesehatan untuk memantau
kondisi kesehatannya. Hal ini dilakukan mengingat pada usia tersebut, bayi sangat
rawan terhadap gangguan kesehatan terutama penyakit Tetanus Neonatorium

Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar


yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 2
kali, selama periode 0 sampai 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan
maupun melalui kunjungan rumah.

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


19
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonates meliputi :

1. Kunjungan Neonatal ke-1 (KN-1) dilakukan pada kurun waktu 1-7 hari setelah
lahir.

2. Kunjungan Neonatal ke-2 (KN-2) atau KN lengkap dilakukan pada kurun waktu
hari ke 8 sampai dengan hari ke-28 setelah lahir.

Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap


pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin kelainan / masalah
kesehatan pada neonatus. Resiko terbesar kematian neonatus terjadi pada 24 jam
pertama kehidupan, minggu pertama dan bulan pertama kehidupannya. Sehingga
jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas
kesehatan selama 4 jam pertama.

Cakupan kunjungan neonates 1 kali ( KN1 ) pada tahun 2017 di UPTD

Puskesmas Tanjung Enim yaitu 1.447 dari 1.446 neonatus sebesar 99% berarti
hampir semua neonatus sudah mendapatkan akses terhadap pelayanan kesehatan
dasar. Dengan demikian diharapkan kedepan usaha yang telah dicapai dapat lebih
ditingkatkan sehingga dapat dicegah sedini mungkin resiko kematian neonatus.
Dapat dilihat pada tabel 38.

4.1.8 Cakupan Kunjungan Bayi

Usia bayi merupakan bagian dari periode emas yang harus memperoleh
pemantauan status kesehatannya. Hal ini dilakukan mengingat bayi masih sangat
rentan terhadap penyakit-penyakit infeksi yang bisa jadi dapat mengancam
keselamatan jiwanya. Upaya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang fatal pada usia
ini salah satunya dengan kunjungan bayi oleh tenaga kesehatan.

Kunjungan bayi merupakan kunjungan bayi termasuk neonates (usia 0-28


hari) untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar oleh dokter, bidan,
perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan. Agar hasil capaian optimal,
kegiatan ini dilakukan paling sedikit empat kali (bayi) dan dua kali (neonatus) di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


20
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

Cakupan kunjungan bayi di UPTD Puskesmas Tanjung Enim Kecamatan


Lawang Kidul tahun 2017 yang mendapat pelayanan kesehatan sebanyak 1.370
( 93.8% ), dapat di lihat di lampiran tabel 40.

4.1.9 Cakupan Desa “Universal Child Immunization” (UCI)

Imunisasi dasar sangat penting diberikan sewaktu bai (usia 0-11 bulan) untuk
memberikan kekebalan dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I). Tanpa imunisasi anak-anak mudah terserang berbagai penyakit, kecacatan
dan kematian.

Imunisasi dasar lengkap adalah apabila sorang bayi telah mendapatkan


imunisasi BCG 1 kali, DPT 3 kali, Polio 4 kali, Hepatitis 4 kali dan Campak 1 kali.
Kelengkapan status imunisasi pada populasi bayi di suatu wilayah digambarkan
dengan melihat cakupan Universal Child Immunization (UCI). Desa UCI tahun 2017
di UPTD Puskesmas Tanjung Enim berjumlah 3 desa dan 4 kelurahan (100%), dapat
dilihat di tabel 41.

4.1.10 Persentase Cakupan Imunisasi Bayi

Imunisasi merupakan upaya preventif untuk menurunkan angka kesakitan,


kecacatan dan kematian akibat beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I). Imunisasi memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan
Human Development Index terkait dengan angka umur harapan hidup karena dapat
menghindari kematian yang tidak diinginkan (Kemkes RI, 2010). Keberhasilan upaya
imunisasi akan dapat meningkatkan kualitas anak bangsa sebagai penerus
perjuangan di masa mendatang.

Hasil pencapaian cakupan imunisasi di UPTD Puskesmas Tanjung Enim


Tahun 2016 BCG sebanyak 1.604, lihat di lampiran tabel 42, Polio sebanyak 1.425 (
97,5% ) DPT/HB1 sebanyak 1.423 ( 97% ), DPT/HB3 sebanyak 1.423 ( 97% ), dan
Campak sebanyak 1.431 (97,4%) lihat di tabel 43.

4.1.11 Persentase Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif

Menyusui sangat penting untuk tumbuh kembang bayi dan anak, baik untuk
kesehatan ibu dan ekonomis bagi keluarga. Bagi yang mendapat ASI Ekslusif adalah

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


21
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

bayi yang mendapat ASI saja sampai berumur 6 bulan. Meskipun ASI sangat
bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi tetapi banyak sebagian ibu-ibu yang tidak
memberikan ASI pada bayi mereka.

Bayi yang mendapat ASI Eksklusif adalah bayi yang mendapat ASI saja
sampai berumur 6 bulan. Tahun 2017 jumlah bayi yang mendapat ASI Eksklusif
sebanyak 558 bayi dari 550 bayi (75,3%), jumlah ini merupakan total keseluruhan
bayi laki-laki dan perempuan yang mendapat ASI Ekslusif dapat dilihat di tabel 39.

4.1.12 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat terciptanya sumber daya


manusia yang berkualitas. Generasi penerus yang saat ini masih balita dengan
masalah gizi pada usia dini akan mengalami gangguan tumbuh kembang dan
meningkatkan kesakitan, menurunkan produktivitas serta kematian. Balita dengan
gizi buruk yang memerlukan perawatan lebih lanjut wajib untuk dilakukan perawatan
baik di fasilitas kesehatan dasar (Puskesmas) maupun di fasilitas kesehatan rujukan
(Rumah Sakit).

Pada tahun 2017 tidak terdapat Balita Gizi Buruk di wilayah UPTD
Puskesmas Tanjung Enim, dapat di lihat si lampiran tabel 48.

4.1.13 Cakupan Pelayanan Anak Balita dan Jumlah Balita Ditimbang

Cakupan penimbangan balita di Posyandu merupakan indikator yang


berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi balita. Pada tahun 2017 persentase balita
ditimbang di UPTD Puskesmas Tanjung Enim berjumlah 6.198 (lihat tabel 47). Dari
6.198 balita yang ditimbang 43 balita mengalami BGM.

4.1.14 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

Anak usia sekolah dasar merupakan generasi penerus sebagai sumber daya
manusia yang sangat potensial di masa mendatang. Pertumbuhan dan
perkembangan anak usia ini akan terganggu karena menderita sakit, kekurangan
atau kelebihan gizi dan masalah psikososial.

Penjaringan kesehatan bagi anak sekolah dasar merupakan salah satu


komponen dalam usaha kesehatan sekolah (UKS). Kegiatan ini merupakan upaya

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


22
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

terpadu lintas sektor dan lintas program dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan anak dan membentuk perilaku hidup sehat anak berada di sekolah. Hal
ini tidak terlepas dari keterkaitan antara kesehatan dan pendidikan sebagai dua dari
tiga indikator indeks pembangunan manusia (IPM) yang menentukan kualitas SDM.

Cakupan penjaringan kesehatan siswa sekolah dasar khususnya anak kelas


1 SD dan setingkat tahun 2017 di UPTD Puskesmas Tanjung Enim mencapai 100%
dari 1.155 murid usia sekolah dasar (lihat lampiran tabel 49).

4.1.15 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

Penyelenggaraan upaya kesehatan mempunyai tujuan untuk mencapai


kemampuan hidup sehat bagi setiap manusia. Adanya kemampuan hidup sehat,
merupakan syarat utama bagi tercapainya derajat kesehatan yang optimal,
selanjutnya akan menghasilkan tenaga kerja yang efektif (Sriawan, 2011).

Program UKS dikenal dengan nama Trias UKS yang salah satunya adalah
pelayanan kesehatan. Program ini dilaksanakan secara komprehensif dengan
mengutamakan kegiatan promotif dan preventif serta didukung dengan kegiatan
kuratif dan rehabilitatif demi tercapainya derajat kesehatan yang optimal. Dalam
pelaksanaannya, petugas kesehatan dibantu oleh guru UKS dan dokter kecil.

Pelayanan kesehatan sesuai standar pada siswa SD dan sederajat pada


tahun 2017 di UPTD Puskesmas Tanjung Enim sebesar 100% dari 1.155 siswa.
Dapat dilihat di tabel 49.

4.1.16 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila

Pelayanan kesehatan salah satunya ditujukan terhadap kelompok usia lanjut,


dimana pada kelompok ini biasanya banyak mengalami gangguan kesehatan
degenerative dan fungsi tubuh lainnya. Dalam upaya meningkatkan status
kesehatan usia lanjut telah dilaksanakan kegiatan program pelayanan kesehatan
usia lanjut.

Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut tahun 2017 adalah 6.718 (lihat
tabel 52). diperlukan usaha yang brsifat promotif yang lebih intens untuk melakukan
pendekatan ke masyarakat khususnya yang telah berusia lanjut.

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


23
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

Jumlah pelayanan kesehatan usia lanjut tahun 2017 meningkat dibandingkan


pada tahun 2016.

4.1.17 Desa Kelurahan Terkena Kejadian Luar Biasa (KLB) yang Ditangani < 24
Jam

Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular, keracunan makanan, keracunan


bahan berbahaya lainnya masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hal ini
bukan saja karena KLB menyebabkan jatuhnya korban kesakitan dan kematian,
tetapi juga menyerap biaya dalam penanggulangannya. Selain itu, berdampak pada
sector ekonomi, pariwisata dan berpotensi menyebar ke wilayah lain. Oleh karena
itu, hal ini membutuhkan perhatian dan penanganan dari semua pihak yang terkait.
Pendeteksian dini yang diikuti tindakan yang cepat dan tepat dapat memperkecil
resiko terjadinya KLB

Selama tahun 2017 terdapat kejadian luar biasa sebanyak 12 orang di desa
Lingga wilayah UPTD Puskesmas Tanjung Enim. Dapat di lihat di lampiran tabel 28.

4.1.18 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan

Upaya meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku individu dan


masyarakat terhadap program dan kegiatan bidang kesehatan dilakukan melalui
promosi kesehatan antara lain penyuluhan kelompok.

4.2 AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Ada beberapa indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses


(keterjangkauan) dan mutu (kualitas) pelayanan kesehatan yang dirinci sebagai
berikut.

4.2.1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Masyarakat Miskin

Keluarga miskin merupakan keluarga yang sangat rentan terhadap masalah


kesehatan sebab kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan dasar
maupun rujukan sangat terbatas terutama biaya. Oleh karena itu, keluarga miskin
(Gakin) perlu dan layak mendapatkan jaminan kesehatan.

Berdasarkan hasil pendataan Gakin tahun 2017 sebanyak 11.493 jiwa yang
termasuk keluarga miskin. Seluruh Gakin (100%) tersebut dijamin kesehatannya

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


24
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

melaui Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Namun, masih


belum lengkapnya data yang diperoleh mengenai peserta yang memanfaatkan
pelayanan kesehatan berupa pelayanan kesehatan rawat jalan. Dapat dilihat pada
lampiran tabel 53.

4.2.2 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat inap dan Gangguan Jiwa

Jumlah kunjungan penderita gangguan jiwa di UPTD Puskesmas Tanjung


Enim pada tahun 2017 sebanyak 1.015 penderita. dapat dilihat pada tabel 54.

Jumlah kunjungan Rawat Jalan tahun 2017, 51.600 orang, sedangkan


Kunjungan Rawat Inap di UPTD Puskesmas Tanjung Enim Tahun 2017 sebanyak 0
orang.

4.3 PERILAKU HIDUP MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN

Perilaku hidup masyarakat khususnya dalam upaya mendukung program


kesehatan dilihat berdasarkan gambaran indikator, sebagai berikut :

4.3.1 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada rumah tangga dinilai berdasarkan 10
indikator yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI
eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan
pakai sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk, makan
buah dan sayur, melakukan aktifitas fisik setiap hari dan tidak merokok didalam
rumah.

Selama tahun 2017 rumah tangga yang dipantau 1.865 rumah tangga (100%)
yang berperilaku hidup bersih dan sehat berjumlah 1.656. Dapat di lihat di lampiran
tabel 57. Masih kurangnya pemantauan tersebut menjadi tugas tenaga kesehatan
untuk meningkatkan kegiatan promosi kesehatan yang optimal agar perilaku hidup
masyarakat yang bersih dan sehat dapat mendukung program kesehatan.

4.3.2 Persentase Rumah Sehat

Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi
kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah,

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


25
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

namun sebagai tempat untuk membangun kehidupan keluarga yang sehat dan
sejahtera.

Untuk menciptakan rumah yang sehat maka diperlukan perhatian terhadap


beberapa aspek yang sangat berpengaruh, antara lain : Sirkulasi udara yang baik,
Penerangan yang cukup, Air bersih terpenuhi, Pembuangan air limbah diatur dengan
baik agar tidak menimbulkan pencemaran, Bagian-bagian ruang seperti lantai dan
dinding tidak lembab.

Jumlah Rumah yang memenuhi syarat di wilayah kerja UPTD Puskesmas


Tanjung Enim meningkat dari tahun 2016 berjumlah 13.207 rumah ( 92,05 % )
menjadi 13.213 rumah ( 92,09 % ) di tahun 2017 dapat dilihat di lampiran tabel 58

4.3.3 Tempat Pengelolaan Makan ( TPM )

Jumlah Tempat Pengelolaan Makan ( TPM ) yang memenuhi syarat Higiene


Sanitasi antara lain Jasaboga berjumlah 15, Rumah Makan / Restoran berjumlah 20,
Depot Air Minum ( DAM ) berjumlah 31, makanan jajanan 0 dapat dilihat di lampiran
tabel 64.

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


26
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

BAB V

SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya kesehatan merupakan unsur terpenting dalam pembangunan


kesehatan secara menyeluruh. Peningkatan kulaitas sumber daya kesehatan
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan di seluruh sarana pelayanan kesehatan
baik ditingkat desa maupun puskesmas. Sumber daya kesehatan terdiri dari tenaga,
sarana dan dana yang tersedia untuk pembangunan kesehatan.

5.1 SARANA KESEHATAN

5.1.2 Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat

Obat dan perbekalan kesehatan merupakan salah satu komponen penting


untuk menunjang pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Selama kurun waktu
tahun 2017 ketersediaan obat menurut jenis obat untuk Puskesmas, Pustu Dan
Poskesdes yang sesuai dengan kebutuhan (tercukupi 100%). Jenis obat yang
menjadi kebutuhan dalam UPTD Puskesmas Tanjung Enim Tahun 2017 secara rinci
dapat dilihat pada lampiran tabel 67.

5.1.3 Sarana Pelayanan Kesehatan

Program Kesehatan Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Masyarakat


dan Upaya Kesehatan perorangan ( Pelayanan Medik Dasar ). Enam Program
Pokok Puskesmas yaitu : Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan
Ibu dan Anak, Pemberantasan Penyakit Menular, Perbaikan Gizi dan Pengobatan.
Fasilitas Pelayanan dan Pemeriksaan Kesehatan terdiri dari : Poliklinik ( Umum,
Gigi, MTBS, Ibu dan Anak, KB, TB & Kusta, Lansia, IMS, UKK, Yankestradkom,
Remaja, Kespro dan PTM ). Unit Gawat Darurat. Disamping itu juga ada fasilitas
pelayanan kesehatan swasta yaitu 1 Unit Rumah Sakit Bukit Asam dan 1 unit klinik
Trijaya Medical Center, 1 klinik Serasi Medika.

Laboratorium Kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan


pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia
atau bahan yang bukan berasal dari manusia. Hal ini dilakukan untuk penentuan

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


27
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang dapat
berpengaruh terhadap kesehatan perorangan dan masyarakat.

Pentingnya sarana pelayanan memiliki laboratorium untuk mempercepat


diagnose penyakit pasien. Pelayanan laboratorium UPTD Puskesmas Tanjung Enim
sudah optimal terhadap semua jenis pemeriksaan laboratorium lengkap.

5.1.4 Posyandu Menurut Strata

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah salah satu sarana pelayanan


pemantauan kesehatan pada bayi, balita dan ibu (bumil, bufas, busui, WUS) milik
masyarakat setempat. Tingkat kemajuan posyandu tergantung dari partisipasi
masyarakat dalam mengembangkan dan mengelola posyandu selain kgiatan-
kegiatan yang diselenggarakan tiap bulan. Penilaian stratifikasi posyandu
mengalami peningkatan tiap tahunnya.

Gambar 3

Persentase Posyandu Menurut Strata


di Wilayah UPTD Puskesmas Tanjung Enim Tahun 2017

Dari gambar diatas bahwa penilaian stratifikasi posyandu di wilayah UPTD


Puskesmas Tanjung Enim pada tahun 2017 sudah banyak posyandu Purnama yaitu
sebanyak 37 buah (63,79%), posyandu madya sebanyak 12 buah (20,69%),

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


28
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

posyandu Mandiri sebanyak 7 buah (12,07%) dan posyandu Pratama 2 buah


(3,45%). Dapat dilihat pada tabel 69.

Mengingat posyandu merupakan salah satu bentuk operasional pemberian


kesehatan secara langsung, maka perlu pendekatan yang kekuatannya terletak
pada pelayanan kesehatan dasar dan kerjasama lintas sektor. Dengan demikian,
melalui posyandu dapat terbina pengembangan kualitas manusia Indonesia sejak
dini yang menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.

5.1.5 Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)

Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) adalah wadah


pemberdayaan masyarakat yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat dan
dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat.

Kondisi UKBM yang ada di wilayah UPTD Puskesmas Tanjung Enim adalah
sebanyak 7 Desa siaga, 7 unit poskesdes dan 58 unit posyandu, secara rinci dapat
dilihat pada lampiran table 69, 70 dan tabel 71.

5.1.6 Data Dasar Puskesmas

Upaya untuk meningkatkan kualitas akses pelayanan terhadap masyarakat


salah satunya adalah dengan melihat data dasar Puskesmas. Informasi yang
termaktub dalam data dasar Puskesmas dapat dijadikan bahan evaluasi untuk
mendukung pengambilan kebijakan.

Kecamatan Lawang Kidul memiliki 1 buah Puskesmas Induk dengan sarana


Unit Gawat Darurat (UGD) 24 jam, Puskesmas Pembantu 3 buah dan Pos
Kesehatan Desa 4 buah. Puskesmas mempunyai 3 unit kendaraan roda 4 yang
digunakan untuk Ambulance dan Pusling, sedangkan kendaraan roda 2 yang
digunakan oleh bidan desa sebanyak 7 unit. Puskesmas juga mempunyai sarana
Laboratorium dengan 1 orang analis laboratorium.

5.2 TENAGA KESEHATAN

Jumlah tenaga kesehatan baik medis maupun paramedis yang tersebar di


Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Poskesdes sebanyak orang. Jumlah
Tenaga Kesehatan berdasarkan keahliannya dapat dilihat pada tabel berikut :

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


29
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

Jumlah Tenaga Kesehatan Dalam Wilayah UPTD Puskesmas Tanjung Enim

Tahun 2017

No Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah


1 2 3
1 Dokter Umum 0 orang
2 Dokter Gigi 1 orang
3 Perawat Gigi 3 orang

4 Perawat 27 orang
5 Bidan 28 orang
6 Tenaga Kefarmasian 3 orang
7 Tenaga Kesehatan Masyarakat 2 orang
8 Tenaga Kesehatan Lingkungan 2 orang
9 Tenaga Gizi Nutrisionis 4 orang
10 Tenaga Laboratorium 1 orang
13 Staf Penunjang Administrasi 4 orang
14 Sopir ( Honda ) 1 orang
15 Cleaning Service ( Honda ) 3 orang
16 Tenaga Kerja Sukarela (TKS) 9 orang
17 Satpam (Jaga Malam) Honda 1 orang

5.3 PEMBIAYAAN KESEHATAN

Bentuk operasional program dan kegiatan pembangunan kesehatan tidak


terlepas dari dana dan anggaran pembiayaan. Sumber Pembiayaan Puskesmas
bersumber pada :

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


30
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

1. Dana APBD Kab / Kota


APBD Kabupaten Muara Enim, termasuk biaya operasional dan
pemeliharaan.
2. APBD Propinsi,
Difokuskan pada dana sharing program berobat gratis Jamsoskes Sumsel
Semesta.
3. Dana APBN
Dana APBN Meliputi JKN ( Jaminan Kesehatan Nasional ) dan BOK ( Biaya
Operasional Kesehatan )
4. Sumber Pemerintah lain
Bersumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim dan CSR PTBA
Dapat di lihat di lampiran tabel 81

BAB VI

PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

Dari uraian Profil kesehatan UPTD Puskesmas Tanjung Enim Tahun 2017
dapat dilihat beberapa Indikator yaitu Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian
Bayi (AKB), umur harapan hidup, status gizi dan angka kesakitan.

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


31
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

1. Kematian ibu dengan penyebab kehamilan, persalinan atau nifas pada tahun
2017 di wilayah UPTD Puskesmas Tanjung Enim terdapat 2 orang kematian
ibu yaitu di Kelurahan Tanjung Enim dan Desa Darmo.
2. Kematian Neonatal terlaporkan pada tahun 2017 berjumlah 14 orang yaitu di
Desa Lingga dan Kelurahan Tanjung Enim 3 orang, Desa Tegal Rejo 2
orang,Kelurahan Tanjung Enim Selatan 1 orang, Desa Keban Agung 5 orang,
Desa Darmo 2 orang.
3. Status Gizi masyarakat dapat dilihat dari beberapa indikator BBLR, status gizi
balita dan desa rawan gizi. Pada tahun 2017 tidak terdapat bayi yang lahir
dengan BBLR dan tidak terdapat balita gizi buruk.
4. Morbiditas berdasarkan pola 10 penyakit terbanyak di wilayah UPTD
Puskesmas Tanjung Enim didominasi oleh Penyakit ISPA.
5. Akses dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat dijamin dengan beberapa
program jaminan antara lain Jamsoskes Sumsel Semesta., dan BPJS
Kesehatan.
6. Kategori rumah sehat pada tahun 2017 yaitu 13.213 ( 92,09% ) rumah yang
ada di wilayah UPTD Puskesmas Tanjung Enim termasuk dalam kategori
rumah sehat.
7. Sarana kesehatan di wilayah UPTD Puskesmas Tanjung Enim tahun 2017
terdiri dari 1 buah Puskesmas Induk dengan sarana Unit Gawat Darurat
(UGD) 24 jam, Puskesmas Pembantu (Pustu) 3 buah, Polindes 7 buah dan
58 Posyandu yang tersebar di 4 desa dan 3 Kelurahan.

6.2 SARAN

Dalam rangka peningkatan cakupan program pembangunan kesehatan


yang dapat dilihat dari pencapaian indicator Standar Pelayanan Minimal (SPM)
maupun indicator SDG’s 2017, perlu dilakukan beberapa upaya antara lain :

1. Perencanaan kegiatan pembangunan kesehatan harus berdasarkan fakta di


lapangan sehingga dapat diwujudkan terhadap penurunan AKI, AKB dan
peningkatan status gizi masyarakat;
2. Melihat masih rendahnya pencapaian target beberapa program maka
dipandang perlu meninjau kembali dan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan petugas kesehatan dalam penatalaksanaan pelayanan
kesehatan;

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )


32
PROFIL KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TANJUNG ENIM 2017

3. Pembaruan dan peningkatan kualitas prasarana dan sarana kesehatan di


UPTD Puskesmas Tanjung Enim, Pustu dan Poskesdes / Polindes.
4. Meningkatkan Monitoring dan Evaluasi pencapaian Program kesehatan
dengan melakukan bimbingan teknik / supervisi ke pustu dan poskesdes;
5. Meningkatkan koordinasi dengan penanggung jawab program di puskesmas
dalam rangka memberikan feed back terhadap pelaksana program yang
sedang berjalan;
6. Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai beberapa indikator
yang dipandang perlu dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat;
7. Meningkatkan kualitas dan kemampuan petugas pengelola data dan
informasi dalam sistem pencatatan dan pelaporan melalui pelatihan dan
bimbingan teknis.

PUSKESMAS BERSERI ( BERSIH SENYUM RAMAH INOVAFIT )

Anda mungkin juga menyukai