Anda di halaman 1dari 24

PROFIL UPTD PUSKESMAS BATOH

KOTA BANDA ACEH


TAHUN 2020
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik Senior
di SMF/Bagian Family Medicine Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Oleh:
VIRDAYANI
MUTIA CHONZA FAUZI
IKKEL PASMAWITA SISKA
ERY SURYA SEVRIANA
HAFIZ AULIA

Pembimbing:
dr. Elvira Mustafa, M. Kes
dr. Hasnur Elfiyeni
dr. Diana Nasir
dr. Shahna Shahrani
dr. Revina Rusady

SMF/BAGIAN FAMILY MEDICINE


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2020
BAB I
DATA PUSKESMAS

1.1 Letak Geografis

UPTD Puskesmas Batoh berada di Kecamatan Lueng Bata. Terletak di Jl.


Kampus Unmuha Lr. Sehat Desa Batoh Kec. Lueng Bata Kota Banda Aceh.
Wilayah Kecamatan Lueng Bata terdiri dari 9 (sembilan) gampong, yang
berbatasan dengan wilayah:
- Sebelah Barat, Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh
- Sebelah Timur, Kecamatan Ingin Jaya Kab. Aceh Besar
- Sebelah Utara, Kecamatan Darul Imarah Kab. Aceh Besar
- Sebelah Selatan, Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh

UPTD puskesmas Batoh merupakan puskesmas induk yang berada di Kecamatan


Batoh
Grafik 1
Luas Wilayah Kecamatn Lueng bata menurut Desa Tahun 2020
Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja Kecamatan Kuta Raja

1.2 Keadaan Demografi

Jumlah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Batoh sumber data BPS


tahun 2020 adalah 26.419 jiwa yang terdiri dari laki-laki 13.558 jiwa dan
perempuan 12.863 jiwa. (Data BPS 2020) dengan rata-rata sekitar 4 jiwa per
rumah tangga sedangkan kepadatan penduduk mencapai 4.891 km2.

Grafik 2

Jumlah Penduduk di Kecamatan Lueng Bata Tahun 2020

1.3 Struktur Kepemimpinan Puskesmas

Pelaksanaan suatu unit kerja tidak terlepas dari sumber daya manusia dalam
hal ini adalah pegawai yang bertugas di wilayah puskesmas. Struktur
kepemimpinan UPTD Puskesmas Lampaseh terdiri dari:
a. Unsur pimpinan yaitu kepala puskesmas
b. Unsur pembantu pimpinan yaitu tata usaha
c. Unsur pelaksana yang dilaksanakan oleh 6 unit kegiatan upaya kesehatan
wajib, kegiatan kesehatan pengembangan, dan pelayanan penunjang.
Penjelasan dari masing-masing struktur kepemimpinan di UPTD Pskesmas
Lampaseh tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Kepala Puskesmas. UPTD Puskesmas Lampaseh dipimpin oleh seorang
kepala puskesmas yang pendidikannya sudah mencapai magister.
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha/Kasubbag. Kasubbag tata usaha
membawahi beberapa kegiatan antara lain yaitu sistem informasi
puskesmas, kepegawaian, rumah tangga, dan keuangan.
c. Penanggung Jawab UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat yang membawahi :
- Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
- Pelayanan kesehatan lingkungan
- Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
- Pelayanan gizi yang bersifat UKM
- Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
- Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
d. Penanggung Jawab UKM Pengembangan yang membawahi upaya
pengembangan yang dilakukan puskesmas antara lain yaitu:
- Pelayanan kesehatan jiwa
- Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
- Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
- Pelayanan kesehatan olahraga
- Pelayanan kesehatan indera
- Pelayanan kesehatan lansia
- Pelayanan kesehatan kerja
- Pelayanan kesehatan lainnya
e. Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium yang
membawahi beberapa kegiatan antara lain yaitu:
- Pelayanan pemeriksaan umum
- Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
- Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
- Pelayanan gawat darurat
- Pelayanan gizi yang bersifat UKP
- Pelayanan kefarmasian
- Pelayanan laboratorium
f. Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang membawahi:
- Puskesmas pembantu
- Puskesmas keliling
- Bidan desa
- Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

Tabel 1.2 Jumlah Tenaga Kesehatan di UPTD Puskesmas Batoh Tahun 2020
No Jenis Tenaga Jumlah
1 Dokter umum atau dokter layanan primer 5
2 Dokter gigi 1
3 D-III Perawat 6
4 SPK 1
5 D-IV Bidan 3
6 D-III Kebidanan 16
7 Bidan A 2
8 SPPH 2
9 SKM 3
10 Gizi 1
11 Analis Lab 2
Jumlah

1.4 Sarana dan Prasarana

Fasilitas kesehatan dan pendidikan yang ada di wilayah Puskesmas Batoh


adalah:

Tabel 1.3 Daftar sarana dan prasarana UPTD Puskesmas Batoh


No Nama Prasarana Jumlah Keterangan
Puskesmas 1. Pustu Lueng Bata
1. 2
Pembantu 2. Pustu Panteriek

2. Poskesdes 0 -

1. Polindes Lamdom
3. Polindes 3 2. Polindes Blang Cut
3. Polindes Cot Mesjid

4. Posyandu 9
Desa Batoh, Lueng
Bata, Panteriek, Blang
Cut, Lamseupeng,
Lampaloh, Cot Mesjid,
Lamdom, Sukadamai
5. Klinik Bersalin 1 Tara Klinik

Meurasi Batoh, Praktek


dr. Ismed, Putro Phang,
Praktek Iskandar,
Praktek Dokter
6. 8 Praktek Syarifuddin,
Swasta
Drg. Cut Nandalia, drg.
Mahdayanti, drg.
Nanda Saputri
BPS Hj. Ratna Ramlah,
Praktek Bidan
7. 4 Hj. Erni Munir, Cut
Swasta
Fakriadi, Nurmawati
SDN 60 BNA, SDN 62
8. SD/MI 6 BNA, Min Sukadamai,
SD IT Al-Jannah
SMPN 13 BNA,
9. SMP/MTs 4 SMPN 14, MTSN 2,
SMP Ibnu Khaldun
Sistem
10. transportasi Tangga 
vertikal
Ram 
Puskesmas
keliling
11. Ambulance 
(Pusling) dan
Ambulance
BAB II
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN

2.1 Upaya Kesehatan Keluarga termasuk Kesehatan Reproduksi dan KB

Upaya kesehatan keluarga meliputi:


a. Upaya kesehatan maternal
b. Upaya kesehatan balita dan anak pra sekolah
c. Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja
d. Pelayanan keluarga berencana/KB
e. Perawatan kesehatan masyarakat
Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu melahirkan, ibu
menyusui, bayi, anak balita, serta anak pra sekolah. Salah satu unsur yang penting
untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan diantara ibu, bayi, dan anak
sekolah adalah memberikan pemeliharaan yang cukup baik pada waktu hamil dan
dimulai sedini mungkin. Penurunan angka kematian ibu dan anak balita serta
penurunan angka kelahiran merupakan sasaran prioritas dalam pembangunan di
bidang kesehatan. Dalam pengertian ini ditambah juga pendidikan kesehatan
kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para
dukun bayi serta pembinaan kesehatan anak ditaman kanak-kanak.
Adapun tujuan dari program kesehatan ibu dan anak/KIA adalah tercapainya
kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi
ibu dan keluarganya untuk menuju norma keluarga kecil bahagia
sejahtera/NKKBS serta meningkatnya derajat kesehatan anak-anak menjamin
proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan
kualitas manusia seutuhnya.
Kegiatan KIA di UPTD Puskesmas Lampaseh meliputi:
a. Kegiatan yang dilakukan di dalam gedung:
- Pelayanan ANC ibu hamil
- Pemeriksaan ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita
- Pemberian imunisasi tetanus toxoid/TT
- Deteksi dini perkembangan anak usia pra sekolah
- Penyuluhan gizi setiap kunjungan ibu hamil dan pemberian vitamin A
ibu nifas dan tablet besi
- Membuat laporan bulanan dari hasil program dan pembuatan
pemantauan wilayah setempat/PWS
b. Kegiatan yang dilakukan di luar gedung:
Kegiatan yang dilakukan di posyandu:
a. Penyulahan tentang kesehatan ibu hamil, nifas dan menyusui
b. Pemeriksaan ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak balita
c. Pemberian imunisasi tetanus toxoid/TT
d. Pemberian tablet besi
e. Skrining kesehatan ibu hamil serta kunjungan ibu hamil resiko tinggi
f. Meningkatkan pengetahuan dan peran serta kader posyandu dalam
menunjang program kesehatan ibu dan anak
Kegiatan yang dilakukan di taman kanak-kanak:
a. Deteksi dini perkembangan anak usia pra sekolah
b. Kunjungan dan pemeriksaan kesehatan anak di taman kanak-kanak
wilayah kerja puskesmas
Usaha kesehatan sekolah adalah upaya kesehatan masyarakat yang
dilaksanakan dalam rangka pembinaan anak usia sekolah sebagai sasaran utama
untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membina dan mengembangkan nilai
sikap dan tingkah laku menuju hidup sehat. Untuk mewujudkan program tersebut
dilakukan upaya-upaya yang meliputi:
a. Mempertinggi nilai kesehatan bagi siswa
b. Mencegah dan memberantas penyakit
c. Mendiagnosis dan memulihkan kesehatan
d. Usaha rehabilitasi
Dengan demikian setiap anak di beri kesempatan untuk tumbuh dan
berkembang serta dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Hal ini dilaksanakan
dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Penimbangan berat badan
b. Mengukur tinggi badan
c. Melakukan pemeriksaan umum meliputi mata, hidung, telinga, gigi dan
mulut serta personal hygiene secara keseluruhan
d. Penyuluhan sanitasi lingkungan
e. Pelatihan/pembinaan dokter kecil bila perlu
f. Kegiatan perbaikan gizi
g. Rujukan
Keberhasilan pembangunan, baik pembangunan fisik ataupun ekonomi,
pada hakikatnnya tergantung pada unsur manusianya. Perkembangan penduduk
yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan hasil pembangunan termasuk
pembangunan kesehatan. Oleh karena itu pembangunan pengendalian
pertumbuhan jumlah penduduk melalui program keluarga berencana sangat
penting untuk dilakukan.
Keberhasilan keluarga berencana/KB akan berpengaruh secara timbal balik
dengan penurunan angka kematian bayi, angka kematian anak balita, dan angka
kematian ibu maternal. Berarti diperlukan peningkatan program KB terutama
melalui upaya pelestarian pemakaian alat kontrasepsi efektif, terpilih yang diikuti
dengan pengayoman medis bagi peserta/akseptor KB yang memerlukan.
Kegiatan upaya KB di UPTD Puskesmas Lampaseh meliputi kegiatan di
dalam dan di luar gedung puskesmas yaitu:
a. Komunikasi, informasi dan edukasi
b. Pelayanan kontrasepsi kepada akseptor dengan metode yang diinginkan
melalui puskesmas, posyandu, dan pos KB desa
c. Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB
d. Pencatatan dan pelaporan
Keperawatan kesehatan masyarakat merupakan sub sistem dari pelayanan
kesehatan masyarakat. Upaya ini merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan
mengutamakan pelayanan, peningkatan serta pencegahan secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan pengobatan dan pemulihan.
Tujuan program ini antara lain:
a. Masyarakat memahami pengertian sehat dan sakit
b. Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus,
masyarakat untuk melaksanakan upaya keperawatan dasar untuk
mengatasi masalah kesehatan
c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan
dan asuhan keperawatan
d. Terlayaninya kelompok khusus (panti) yang memerlukan pembinaan dan
asuhan keperawatan dasar
e. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang memerlukan penanganan tindak
lanjut dan asuhan keperawatan di puskesmas dan di rumah

Kegiatan perawatan kesehatan di puskesmas meliputi:


a. Penyuluhan di dalam dan di luar gedung puskesmas
b. Perawatan dan pengobatan langsung ke masyarakat
2.2 Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular meliputi:


a. TB paru
b. Malaria
c. Kusta
d. Imunisasi
e. Diare
f. ISPA
g. Demam berdarah dengue
h. Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
i. Sistem kewaspadaan dini
j. Penyakit Menular lainnya
Pemindahan penyakit atau penularan adalah suatu cara bagaimana orang
yang rawan dapat memperoleh penyakit atau infeksi dari orang lain atau hewan
yang sakit. Penyakit menular atau infeksi bisa mengalami penularan melalui:
a. Penularan langsung dari manusia ke manusia
Contoh: Tuberculosis, penyakit kelamin
b. Penularan tidak langsung
- Dengan perantaraan benda yang kotor
Contoh: kolera, disentri
- Dengan perantaraan serangga atau gigitan binatang
Contoh: Malaria, dengue demam berdarah, rabies, filariasis
Untuk mengantisipasi masalah di atas, upaya pencegahan yang dapat
dilakukan meliputi:
a. Memberikan penyuluhan tentang bahaya penyakit menular dan akibat-
akibatnya
b. Memberikan pelayanan pengobatan bagi penderita penyakit menular
c. Memberikan imunisasi atau kekebalan terhadap bayi, anak, ibu hamil dan
calon pengantin

2.3 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular meliputi:


a. Perbaikan Gizi
b. Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi
Program perbaikan gizi keluarga bertujuan untuk menurunkan angka
penyakit gizi kurang yang umumnya banyak diderita oleh masyarakat yang
berpenghasilan rendah (baik di pedesaan dan perkotaan) terutama pada anak balita
dan wanita. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, melalui program gizi ini di
lakukan beberapa usaha antara lain melalui perbaikan pada konsumsi pangan yang
makin beraneka ragam, seimbang dan bermutu gizi. Sasaran pelaksanaan program
gizi antara lain:
a. Penurunan prevalensi kurang kalori protein/KKP pada balita
b. Penurunan prevalensi kurang vitamin A/KVA di daerah rawan dengan
pemberian vitamin A dosis tinggi
c. Penurunan prevalensi anemia gizi pada ibu hamil melalui usaha
perbaikan gizi keluarga/UPGK
d. Pemberian tablet tambah darah pada remaja puteri
UPTD Puskesmas Lampaseh melaksanakan kegiatan usaha peningkatan gizi
melalui:
1. Kegiatan di dalam puskesmas meliputi:
a. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita
b. Penyuluhan bagi ibu yang memiliki bayi dan balita
c. Membuat balok SKDN
d. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk anak balita setiap
bulan Februari dan Agustus dan pemberian vitamin A dosis tinggi
untuk ibu bersalin
e. Memberikan tablet besi untuk ibu hamil
f. Pencatatan dan pelaporan
2. Kegiatan di luar gedung puskesmas meliputi:
a. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita di posyandu
b. Penyuluhan bagi ibu yang memiliki bayi dan balita baik secara
perorangan atau kelompok
c. Pemberian vitamin A dosis tinggi setiap bulan Februari dan Agustus
untuk anak balita dan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk balita.
d. Pemberian tablet besi untuk ibu hamil
e. Melaksanakan pemberian makanan tambahan/PMT pemulihan, PMT
ibu hamil kekurangan energi kalori/KEK
Upaya kesehatan gigi dan mulut di puskesmas adalah upaya kesehatan gigi
dasar paripurna yang di tujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat di
wilayah kerja puskesmas. Kesehatan gigi dan mulut meliputi kegiatan pencegahan
dan pengobatan serta melakukan pendidikan dasar gigi secara menyeluruh.
Prioritas kesehatan gigi dan mulut terutama di berikan kepada ibu
hamil/menyusui, anak-anak (pra sekolah dan sekolah dasar), dan perawatan gigi
emergency dengan tujuan untuk mencapai kesehatan gigi masyarakat yang
setinggi-tingginya. Upaya yang dilakukan di puskesmas meliputi:
1. Pembinaan/pengembangan dengan memberikan penyuluhan kepada
masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut
2. Perawatan gigi secara continu
3. Pelayanan kepada penderita yang berobat
4. Rujukan
Disamping kegiatan di dalam lingkungan puskesmas juga di lakukan usaha
kesehatan gigi sekolah/UKGS dan usaha kesehatan gigi masyarakat
desa/UKGMD antara lain:
1. Penyuluhan gigi dan mulut
2. Pemeriksaan gigi dan mulut
3. Pelayanan kepada masyarakat yang berobat
4. Perawatan gigi atas permintaan
5. Rujukan

2.4 Pengobatan dan Pemulihan Kesehatan

Upaya pengobatan dan pemulihan kesehatan meliputi:


a. Pengobatan dan perawatan
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Pemeriksaan penunjang
Upaya pengobatan di puskesmas adalah segala bentuk kegiatan pengobatan
yang di berikan kepada seseorang untuk menghilangkan gejala-gejalanya yang di
lakukan oleh tenaga kesehatan. Bentuk pelayanan pengobatan di puskesmas di
arahkan kepada kemampuan pengenalan (diagnosis) penyakit dan pengobatan
yang sederhana. Pasien yang berkunjung ke UPTD Puskesmas Lampaseh
sebagian besar adalah pasien berobat jalan. Pasien berobat jalan tersebut
dilakukan pemeriksaan dan pemberian obat-obatan selama tiga hari. Bila
penderita memerlukan pengobatan dan terapi lebih lanjut, penderita akan
dikirim/rujuk ke fasilitas kesehatan yang memiliki sarana lebih lengkap.
Pasien yang berkunjung ke UPTD Puskesmas Lampaseh adalah pasien
umum, pasien peserta asuransi kesehatan sosial/ASKES dan pasien pemegang
kartu jaminan kesehatan masyarakat/Jamkesmas dan pasien yang memegang kartu
jaminan kesehatan Aceh/JKA. Pengadaan laboratorium bertujuan untuk
memberikan pelayanan laboratorium secara cepat dan mudah. Semua itu untuk
menunjang pemberantasan penyakit menular, penyelidikan, epidemiologi dan
pembinaan kesehatan melalui kegiatan berikut:
a. Mengumpulkan dan memeriksa persediaan di puskesmas
b. Mengirim persediaan untuk pemeriksaan lebih lanjut di tingkat lebih
tinggi dalam sistim pelayanan kesehatan

2.5 Kesehatan Lingkungan

Upaya kesehatan lingkungan meliputi:


a. Penyehatan air
b. Hiegine serta sanitasi makanan dan minuman
c. Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah
d. Penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga
e. Penyehatan sanitasi tempat-tempat umum dan industri
f.Pengamanan tempat pengelolan pestisida
g. Klinik sanitasi
h. Pengendalian vektor
Keadaan lingkungan fisik dan biologis penduduk Indonesia boleh di katakan
belum baik dan memadai, hanya sebagian kecil penduduk yang menikmati air
bersih dan fasilitas penyehatan lingkungan. Hal ini berakibat masih tingginya
angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit.
Sebagai program pendukung pelayanan kuratif, kesehatan lingkungan
memegang peranan penting upaya pencegahan (preventif) terhadap penyakit.
Adapun tujuan dari program kesehatan lingkungan antara lain upaya untuk
meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi,
pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum untuk terciptanya lingkungan
yang sehat, bersih, indah serta tidak memberikan pegaruh jelek terhadap
kesehatan mereka.
Tempat pengolahan makanan dan minuman/TP2M, tempat-tempat
umum/TTU, pembinaan rumah sehat serta tempat pembuangan sampah/TPS
menjadi perhatian utama dari program kesehatan lingkungan. Selain upaya
penyuluhan yang di lakukan secara periodik setiap bulan, juga dilakukan
pengawasan terhadap TP2M dan TPU.

2.6 Upaya Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat/PHBS meliputi:


a. Kampanye perilaku hidup bersih dan sehat, makanan dan gizi sehat pada
berbagai tatanan
b. Meningkatkan klarifikasi sasaran potensial
Berjangkitnya suatu penyakit bukan hanya di sebabkan karena kuman tetapi
juga kebiasaan masyarakat menggunakan air sungai untuk buang air besar, gosok
gigi, menyuci makanan dan lain-lain. Oleh karena itu program penanggulangan
masalah kesehatan harus mencakup aspek edukatif yang menangani perilakunya
dan aspek medis yang melakukan penanggulangan epidemiologi.
Mengingat apa yang telah dilakukan diatas penyuluhan kesehatan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap program. Setiap petugas
kesehatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat memiliki tugas
penyuluhan untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, setiap petugas
puskesmas harus memiliki pengetahuan dan kerampilan di bidang medis, teknis
serta di bidang penyuluhan. Penyuluhan kesehatan masyarakat meliputi:
a. Makanan ibu hamil/menyusui
b. Keluarga berencana
c. Gizi pada anak balita
d. Kebersihan lingkungan dan personal higiene
Dalam pelaksanaannya UPTD Puskesmas Lampaseh melakukan kegiatan
program penyuluhan kesehatan dibagi dalam 2 tempat yaitu di dalam gedung
(Puskesmas) dan di luar gedung (posyandu, sekolah, meunasah, dll). Pelaksanaan
penyuluhan tersebut bisa melibatkan perorangan atau kelompok.

2.7 Upaya Pemberdayaan Masyarakat dalam Kemandirian Hidup Sehat

Upaya pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian hidup sehat meliputi:


a. Mendorong terbentuknya pemimpin masyarakat berwawasan kesehatan
b. Mendorong terbentuknya upaya kesehatan bersumber masyarakat
c. Mendorong kepesertaan masyarakat dalam salah satu bentuk program
jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat/JPKM
Dalam proses penyelenggaraan upaya kesehatan, masyarakat dapat berperan
dalam penelaah masalah, penentu rencana pelaksanaan kegiatan dengan upaya
hidup sehat, penilaian hasil kegiatan kesehatan serta pengembangan upaya
kesehatan selanjutnya. Kegiatan masyarakat tersebut dapat bersifat pengobatan,
pencegahan, peningkatan maupun pemulihan sesuai dengan kemampuan dan
wewenang yang dimilikinya. Tujuan dari program peran serta masyarakat/PSM
ini antara lain adalah:
a. Meningkatkan kemampuan pemimpin/tokoh masyarakat dalam merintis
dan menggerakkan upaya kesehatan dimasyarakat
b. Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan
c. Meningkatkan kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam
menggali, menghimpun dan mengelola dana sarana masyarakat untuk
upaya kesehatan
d. Merangsang dan memotivasi masyarakat untuk dapat menggali potensi
yang ada pada desa dan masyarakat setempat

Sasaran dari program ini adalah:


a. Individu yang berpengaruh, baik tokoh formal maupun informal
b. Keluarga
c. Kelompok masyarakat
d. Organisasi masyarakat

2.8 Upaya Pengembangan Kegiatan Program Inovatif

Upaya pengembangan kegiatan program inovatif ini meliputi:


a. Upaya kesehatan usia lanjut
b. Upaya kesehatan mata
c. Upaya kesehatan telinga
d. Upaya kesehatan jiwa
e. Upaya kesehatan olah raga
f. Kecelakaan dan ruda paksa
g. Program pengelolaan penyakit kronis
h. Neoplasma
Pembinaan peran serta masyarakat bertujuan meningkatkan pengembangan
kesehatan masyarakat setempat. Upaya kesehatan mata misalnya di laksanakan
secara terpadu antar program yang ada. Kegiatan yang di lakukan di UPTD
Puskesmas Lampaseh meliputi:
a. Pencegahan terhadap kebutaan dengan pemberian vitamin A dosis tinggi
setiap 6 bulan sekali pada balita
b. Pengobatan kepada penderita penyakit mata ringan di puskesmas
c. Melayani/memberikan rujukan mata
Upaya kesehatan jiwa di puskesmas adalah upaya kesehatan jiwa yang di
laksanakan di tingkat puskesmas secara khusus atau terintegrasi dengan program
puskesmas lainnya. Kegiatan upaya kesehatan jiwa di UPTD Puskesmas
Lampaseh meliputi:
a. Pengenalan dini gangguan jiwa
b. Memberikan upaya pertolongan pertama pada pasien-pasien gangguan
jiwa
c. Kegiatan rujukan ke rumah sakit jiwa
BAB III
Rangkuman Penyakit dan Distribusi Pasien

c.1 Rangkuman Penyakit Pasien di UPTD Puskesmas Lampaseh

Setelah dilakukan kegiatan kepaniteraan klinik senior bagian family


medicine yang dijalankan di UPTD Puskesmas Lampaseh dari tanggal 08 – 20
April 2019 didapatkan 161 orang pasien yang telah mengunjungi UPTD
Puskesmas Lampaseh untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Distribusi jenis
penyakit pasien tersebut ditunjukkan dalam tabel di bawah.
Tabel 3.1 Rangkuman penyakit pasien di UPTD Puskesmas Lampaseh periode 08 – 20
April 2019
No Jenis Penyakit Jumlah Persentase
1 Hipertensi 25 15,6%
2 Common cold 23 14,2%
3 DM tipe 2 20 12,4%
4 Dispepsia 19 11,9%
5 ISPA 20 12,4%
6 Febris 8 4,9%
7 Penyakit kulit infeksi 17 10,6%
8 Diare 14 8,7%
9 Dermatitis alergika 6 3,8%
10 Skabies 9 5,5%
Jumlah 161 100

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa paling banyak pasien


berkunjung ke UPTD Puskesmas Lampaseh dengan penyakit hipertensi yaitu
sebesar 15,6%. Kondisi ini kemungkinan besar disebabkan oleh faktor kebiasaan
masyarakat yang mengkonsumsi makanan dengan kadar asupan garam yang
tinggi, tidak kontrol kesehatan secara teratur dan kemungkinan dipengaruhi faktor
resiko seperti merokok dan konsumsi kopi.
Penyakit common cold menduduki urutan kedua terbanyak dalam distribusi
penyakit di UPTD Puskesmas Lampaseh yaitu sebesar 14,2%. Kondisi ini bisa
dipengaruhi oleh perubahan cuaca yang tidak menentu dalam periode tersebut
sehingga berpotensi menjadi salah satu faktor predisposisi terjadinya penyakit ini.
Pola makan dan gaya hidup yang tidak teratur bisa menjadi faktor resiko dari
penyakit ini.
Penyakit terbanyak selanjutnya adalah diabetes melitus dan ISPA yaitu
sebesar 12,4%. Penyakit DM ini selain dipengaruhi oleh faktor genetik, bisa juga
dipengaruhi oleh faktor resiko seperti pola hidup yang tidak sehat, konsumsi
makanan yang tidak sesuai dengan diet penderita DM, atau konsumsi obat yang
tidak teratur. Penyakit ISPA bisa disebabkan oleh perubahan cuaca yang sering
berubah-ubah serta kurangnya perhatian masyarakat terhadap pentingnya
pencegahan infeksi saluran nafas, seperti sering terpaparnya debu dan asap pada
pasien yang tidak mau menggunakan masker ketika keluar rumah. Penyakit
terbanyak selanjutnya adalah dispepsia yang bisa disebabkan oleh
ketidakteraturan pola makan pada pasien tersebut sehingga menyebabkan angka
kejadian dispepsia yang tinggi.

c.2 Distribusi Pasien Imunisasi di UPTD Puskesmas Lampaseh

Distribusi pasien imunisasi di UPTD Puskesmas Lampaseh dapat dilihat


pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.2 Distribusi pasien imunisasi di UPTD Puskesmas Lampaseh periode 08 – 20
April 2019
Jenis Berat
N Hari/ Umu Imunisas Keteranga
Nama Kelami Bada Alamat
o Tanggal r i n
n n
Senin/ Ayunda Ziya Gampong
1 P 7 bl 7,3 kg IPV
8/4/2019 Yamara Pande
Pentabio
Senin/ M. Iqbal
2 L 8 bl 7,4 kg 3 + Polio Peulanggahan
8/4/2019 Alghifary
IV
Kamis/
Arsyila Gampong
3 11/4/201 P 12 bl 8 kg Campak
Romesa Jawa
9
Kamis/ Pentabio
Lampaseh
4 18/4/201 M. Alfarisyi L 5 bl 7,5 kg 3 + Polio
Kota
9 IV
Kamis/ Tazkiya
Gampong
5 18/4/201 Nurul P 9 bl 9 kg Campak
Jawa
9 Jannah
Kamis/ Pentabio
Razika Aulia Lampaseh
6 18/4/201 P 4 bl 4,8 kg 1 + Polio
Nasution Kota
9 II
Kamis/
7 18/4/201 M. Rasya L 13 bl 8,5 kg Campak Ajun
9

Berdasarkan tabel diatas didapatkan ada 7 pasien yang melakukan imunisasi


di UPTD Puskesmas Lampaseh pada tanggal 8-20 April 2019, diantaranya adalah
1 orang yang melakukan imunisasi Pentabio 1 + Polio II, 2 orang yang melakukan
imunisasi Pentabio 3 + Polio IV, 3 orang yang melakukan imunisasi campak, dan
1 pasien yang melakukan imunisasi IPV.
c.3 Distribusi Pasien ANC di UPTD Puskesmas Lampaseh

Distribusi pasien ante natal care/ANC di UPTD Puskesmas Lampaseh


dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3 Distribusi pasien ANC di UPTD Puskesmas Lampaseh periode 08 – 20 April
2019
Tingg
Usia Berat Tekana i Tabl
N Hari/ Umu DJ T
Nama Kehamil Bada n Fund et Alamat
o Tanggal r J T
an n Darah us Besi
Uteri
1 Senin/ Risna 44 10 - 60 150/80 - BT Asa Lampaseh
8/4/201 th minggu kg mmHg m Kota
9 folat
2 Senin/ Hayati 32 36-37 14 80 110/70 - 32 cm + Lampaseh
8/4/201 Sri th minggu 8 kg mmHg Kota
9 Karya
3 Selasa/ Wiwik 41 20-21 14 77 120/80 - 20 cm + Merduati
9/4/201 Handaya th minggu 4 kg mmHg
9 ni
4 Selasa/ Ratna 31 15 - 61 110/70 - BT Asa Lampaseh
9/4/201 Tiara th minggu kg mmHg m Kota
9 Sari folat
5 Selasa/ Marham 31 25-26 14 60 90/60 - 25 cm + Merduati
9/4/201 ah th minggu 4 kg mmHg
9
6 Selasa/ Meliza 34 15-16 14 52 130/80 - BT Asa Peulanggah
9/4/201 th minggu 0 kg mmHg m an
9 folat
7 Rabu/ Nurlaila 37 28-29 14 79 120/80 - 24 cm + Lampaseh
10/4/20 th minggu 4 kg mmHg Kota
19
8 Rabu/ Zahara 29 26-27 14 65 120/80 + 24 cm + Gampong
10/4/20 Fonna th minggu 8 kg mmHg Jawa
19
9 Rabu/ Suwarni 32 24-25 14 56 120/80 - 24 cm + Gampong
10/4/20 th minggu 0 kg mmHg Jawa
19
10 Kamis/ Yulianti 34 21-22 14 65 150/90 - 20 cm + Keudah
11/4/20 th minggu 0 kg mmHg
19
11 Kamis/ Nurul 28 38-39 14 53 110/80 - 33 cm + Lampaseh
11/4/20 Azmi th minggu 2 kg mmHg Kota
19
12 Kamis/ Derawati 29 18-19 14 57 130/60 - BT Asa Lampaseh
11/4/20 th minggu 0 kg mmHg m Kota
19 folat
13 Kamis/ Salmiah 34 32 14 70 120/70 - 30 cm + Peulanggah
11/4/20 th minggu 0 kg mmHg an
19
14 Kamis/ Marham 31 25-26 14 60 120/70 - 24 cm + Merduati
11/4/20 ah th minggu 0 kg mmHg
19
15 Kamis/ Irawati 38 16 - 49 90/60 - BT Asa Peulanggah
11/4/20 th minggu kg mmHg m an
19 folat
16 Kamis/ Maiyanti 32 29 14 85 130/80 - 25 cm + Gampong
11/4/20 th minggu 0 kg mmHg Jawa
19
17 Senin/ Eva 25 7-8 - 43 100/70 - BT Asa Keudah
15/4/20 Ratnasar th minggu kg mmHg m
19 i folat
18 Senin/ Muliana 25 35-36 14 72 110/80 - 28 cm + Peulanggah
15/4/20 th minggu 0 kg mmHg an
19
19 Senin/ Nurhayat 39 9-10 - 55 120/70 - BT Asa Gampong
15/4/20 i th minggu kg mmHg m Jawa
19 folat
20 Senin/ Loly 28 16-17 15 58 110/70 - BT Asa Merduati
15/4/20 Avanda th minggu 0 kg mmHg m
19 folat
21 Senin/ Dinna 25 19-20 14 49 110/70 - BT Asa Merduati
15/4/20 Marlina th minggu 0 kg mmHg m
19 folat
22 Senin/ Nurasma 34 40 14 72 120/80 - 32 cm + Lampaseh
15/4/20 th minggu 0 kg mmHg Kota
19
23 Senin/ Sarah 27 33-34 14 69 120/80 - 27 cm + Merduati
15/4/20 Dina th minggu 2 kg mmHg
19
24 Selasa/ Firdayan 24 33-34 14 67 110/70 - 30 cm + Keudah
16/4/20 ti th minggu 0 kg mmHg
19
25 Selasa/ Susan 28 19 14 66 110/70 - BT Asa Keudah
16/4/20 Sepriani th minggu 0 kg mmHg m
19 folat
26 Selasa/ Weni 36 37-38 14 67 120/80 - 29 cm + Lampaseh
16/4/20 Oktavia th minggu 6 kg mmHg Kota
19
27 Selasa/ Cutnurli 33 22-23 14 50 100/70 - 20 cm + Lampaseh
16/4/20 a th minggu 0 kg mmHg Kota
19
28 Selasa/ Marlina 23 7 minggu - 49 130/80 - BT Asa Gampong
16/4/20 th kg mmHg m Jawa
19 folat
29 Kamis/ Rita 34 29-30 14 63 100/60 - 28 cm + Lampaseh
18/4/20 Yuningsi th minggu 0 kg mmHg Kota
19 h
30 Kamis/ Asmaul 21 7-8 - 58 120/80 - BT Asa Merduati
18/4/20 Husna th minggu kg mmHg m
19 folat
31 Kamis/ Juliana 29 31-32 14 60 90/60 - 30 cm + Merduati
18/4/20 th minggu 0 kg mmHg
19
32 Kamis/ Yulia 36 35-36 14 50 100/70 - 32 cm + Keudah
18/4/20 Fitriani th minggu 0 kg mmHg
19
33 Kamis/ Yuliati 39 12 14 65 120/70 - BT Asa Keudah
18/4/20 th minggu 0 kg mmHg m
19 folat

Berdasarkan tabel diatas didapatkan sebanyak 33 pasien yang melakukan


pemeriksaan ANC di UPTD Puskesmas Lampaseh. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan sebanyak 6 pasien beresiko tinggi mengalami hipertensi dalam
kehamilan sedangkan untuk resiko tinggi terhadap penyakit lain tidak diketahui
karena minimnya pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan.
BAB IV
PENUTUP

d.1 Kesimpulan

Puskesmas merupakan tempat pelayanan kesehatan lini pertama dalam


masyarakat, karena puskesmas berada di tengah-tengah masyarakat. Puskesmas
sangat diharapkan dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat dalam
memberikan semua pelayanan dasar kesehatan. Keberhasilan suatu puskesmas
dalam menjalankan program-programnya sangat ditentukan oleh manajemen
puskesmas sebagai top manager.
Seluruh kegiatan pokok di UPTD Puskesmas Lampaseh berjalan dengan
baik secara rutin, terorganisir dan lancar. Pengelolaan administrasi dan
kepegawaian dapat berjalan dengan baik bila dilakukan peningkatan disiplin,
pengertian dan kesadaran akan fungsinya sebagai seorang pelayan kesehatan
masyarakat. Kegiatan program kerja tahunan UPTD Puskesmas Lampaseh secara
operasional dilaksanakan oleh staf puskesmas yang terorganisir dalam struktur
organisasi UPTD Puskesmas Lampaseh Kota Banda Aceh. Terlepas dari
keberhasilan dalam pelaksanaan program, masih dijumpai kendala-kendala yang
memerlukan perbaikan untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
di masa yang akan datang.

d.2 Saran

1. Dinas kesehatan, pemerintah daerah serta masyarakat diharapkan untuk


memberikan dukungan agar program-program kesehatan di UPTD
Puskesmas Lampaseh dapat dilaksanakan dengan baik dan sebagaimana
mestinya sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah kesehatan
yang ada di wilayah kerja puskesmas, terutama bidang promotif dan
preventif.
2. Pihak terkait diharapkan agar selalu memfasilitasi sarana dan dana yang
memadai untuk menjaga kelangsungan kegiatan operasional kesehatan di
wilayah kerja puskesmas.
3. Sosialisasi kepada seluruh masyarakat peserta Askes, JKA, dan
Jamkesmas mengenai proses rujukan ke rumah sakit yang lebih tinggi.
4. Peningkatan disiplin, pengertian dan kesadaran petugas puskesmas akan
fungsinya sebagai seorang pelayan kesehatan masyarakat perlu terus
diupayakan agar pengelolaan administrasi dan kepegawaian dapat
berjalan dengan baik.
5. Kerjasama yang baik antara petugas di puskesmas diperlukan demi
kelancaran pelayanan kesehatan yang dilaksanakan kepada masyarat.

Banda Aceh, 26 April 2019


Disetujui,
Kepala UPTD Puskesmas Lampaseh, Dokter Pembimbing,

Razali, SKM, MPH dr. Nurul Fajri


NIP. 19720628 199303 1 001 NIP. 19820202 201103 2 001

Anda mungkin juga menyukai