2. ANAMNESIS
KeluhanUtama: Nyeri ulu hati
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan nyeri ulu hati sejak 2 hari. Nyeri seperti
terbakar, tidak tembus ke punggung dan tidak menjalar. Tenggorokan
terasa nyeri dan mulut terasa pahit. Mual (+), muntah (-), sesak (+),
demam (-), batuk (-), pilek (-). Keluhan dada berdebar (-). BAB dan BAK
tidak ada keluhan. Pasien sering minum kopi.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien tidak memiliki keluhan ini sebelumnya
Pasien tidak memiliki riwayat darah tinggi
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit kolesterol
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit jantung
Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak ada yang memiliki keluhan yang sama
Tidak ada yang memiliki riwayat penyakit jantung
3. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan di Balai Pengobatan (BP) umum
Puskesmas Leksono 1 pada 5 November 2019 pukul 09.00 WIB
Keadaan umum : compos mentis
GCS: E4V5M6
Tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
RR : 20 x/menit
N: 90 x/menit,reguler
t : 36,7 c
Kulit : turgor cukup
Mata : mata cowong (-/-) konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Hidung : nafas cuping hidung (-/-), sekret (-/-)
Tenggorok : hiperemis (-), tonsil T1-T1
Leher : dalam batas normal
Thorax : bentuk normal
Cor
▪ Inspeksi : Iktus kordis tak tampak
▪ Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC V
▪ Perkusi : Konfigurasi jantung dbn
▪ Auskultasi : BJ I-II reguler, tunggal
Pulmo
▪ Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis
▪ Palpasi : stem fremitus kanan sama dengankiri, nyeritekan (-/-)
▪ Perkusi : sonor seluruh lapangan paru
▪ Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi(-/-)
Abdomen
▪Flat, supel, BU(+)N, NTE (+)
Ekstremitas :
Akral hangat, edem (-/-), crt <2 dtk
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
5. DIAGNOSIS
GERD (Gastroesofageal Reflux Disease)
6. DIAGNOSIS BANDING
1. Gastritis
2. STEMI
7. TATALAKSANA
a. Terapi Farmakologi
Terapi Rawat Jalan:
Omeprazole 2x 20 mg
Sucralfat Syr 3 x C2
PERENCANAA Terapi untuk GERD yang dilakukan untuk pasien ini menggunakan terapi
N DAN farmakologis :
PEMILIHAN Omeprazole 2x20 mg. Omeprazole merupakan golongan PPI. Obat
INTERVENSI golongan PPI (protont pump inhibitor) merupakan obat pilihan
yang terbukti efektif mengatasi gejala serta menyembuhkan lesi
esofagitis. Cara kerja Obat golongan PPI adalah dengan
menghambat/memblok pompa proton (H+, K+, ATPase) yang
terdapat di membran sel parietal gaster, sehingga menghambat
sekresi asam gaster oleh sel parietal secara irreversibel.
Sucralfat Syr 3xC2. Sukralfat bekerja dengan cara membentuk
kompleks polimer yang dapat melapisi jaringan tukak dengan cara
mengikat eksudat protein pada lokasi ulkus. Kompleks polimer
yang terbentuk berfungsi sebagai sawar/barrier yang mencegah
keluarnya asam, pepsin dan asam empedu/bile salts, sehingga
dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan lebih lanjut.
Non farmakologi
Terapi nonfarmakologis berupa meninggikan posisi kepala 6
inchi (15 – 20 cm ) saat tidur, menurunkan berat badan sesuai
IMT ideal, menghindari makanan yang dapat merangsang
GERD seperti cokelat, minuman mengandung kafein, alkohol
dan makanan berlemak – asam – pedas, makan malam paling
lambat 3 jam sebelum tidur dan tidak makan terlalu kenyang
PELAKSANAAN Pada tanggal 5 November 2019 pukul 09.00 bertempat di Balai
Pengobatan (BP) umum Puskesmas Leksono 1. Proses intervensi berupa
anamnesis, melakukan pemeriksaan fisik pada pasien serta memberikan
penatalaksanaan yang komprehensif baik dari terapi farmakologi maupun
non farmakologi. Pasien disarankan untuk kontrol apabila keluhan belum
membaik selama 1 minggu.
MONITORING Dilakukan dengan cara mengfollowup pengobatan pasien pada saat
DAN EVALUASI kontrol.