Latar Belakang
Remaja merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa
yang ditandai sejumlah perubahan biologis, kognitif, dan emosional.
Perubahan biologis yaitu pertambahan tinggi badan, perubahan
hormonal, dan kematangan seksual. Perubahan kognitif yang terjadi
adalah meningkatnya berpikir abstrak, idealistik, dan logis. Perubahan
sosio emosional meliputi tuntutan untuk mencapai kemandirian, konflik
dengan orang tua dan keinginan untuk meluangkan waktu bersama
teman sebaya. Oleh karena itu, masa remaja adalah masa yang lebih
banyak membutuhkan zat gizi. Remaja membutuhkan asupan zat gizi
yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Masalah gizi yang biasa dialami pada masa remaja salah satunya adalah
anemia. Anemia adalah penurunan kuantitas sel-sel darah merah dalam
sirkulasi atau jumlah hemoglobin berada dibawah batas normal. Gejala
yang sering dialami antara lain lesu, lemah, pusing, mata berkunangkunang, dan wajah pucat. Anemia dapat menimbulkan berbagai dampak
pada remaja antara lain menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah
terkena penyakit, menurunnya aktivitas dan prestasi belajar karena
kurangnya konsentrasi.
Pentingnya program penanggulangan anemia pada WUS dan Remaja
Puteri, karena pada WUS dan remaja puteri mempersiapkan kondisi fisik
wanita sebelum hamil agar siap menjadi ibu yang sehat, dan pada
waktu hamil tidak menderita anemi. Menyadari kondisi ekonomi pada
saat ini kebutuhan zat besi sulit sekali untuk dapat terpenuhi dari
makanan. Oleh karena itu salah satu pilihan untuk mencegah dan
menanggulangi anemia adalah dengan mengkonsumsi Tablet Tambah
Darah yang merupakan suplementasi zat besi yang harganya relative
murah, sehingga dimungkinkan sasaran mampu menyediakan sendiri.
Dari berbagai penelitian di dalam dan di luar negeri telah terbukti bahwa
suplementasi zat besi dapat meningkatkan haemoglobin/gram dalam
jangka waktu 4 bulan. Disamping itu keterbatasan pemerintah dalam
menyediakan suplementasi zat besi secara gratis (jumlah WUS dan
remaja puteri lebih dari 4 kali dari ibu hamil), maka dikembangkan
kehilangan zat besi 1,3 mg per hari, sehingga kebutuhan zat besi lebih
banyak dari pada laki-laki.
Dari uraian diatas dianggap perlu untuk melaksanakan Pertemuan
Bimbingan Teknis Pencegahan dan Penanggulangan Anemia
Remaja Puteri Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016,
sebagai persiapan untuk Pelaksanaan dan Pencegahan dan
Penanggulangan Anemia Remaja Puteri di 13 Kabupaten/Kota di
Kalimantan Selatan.
II.
Tujuan :
A.
Tujuan Umum :
Mendiseminasikan dan menginformasikan program pencegahan dan
penanggulangan anemia remaja puteri di Kalimantan Selatan.
B. Tujuan Khusus :
1.
4.
Peserta
Peserta Kabupaten/Kota:
Peserta Kabupaten/Kota berjumlah 91 orang, masing-masing Kab/Kota
terdiri dari 7 orang :
1. Kasi Gizi/Penanggung Jawab Gizi Dinas Kesehatan (1 orang)
2. PJ Kegiatan Kesehatan Remaja/PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja) Dinas Kesehatan (1 orang).
3. Kepala Puskesmas Terpilih (1 orang).
4. Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Terpilih (2 orang)
5. Penanggung Jawab Kesehatan Remaja/PKPR Puskesmas Terpilih (2
orang)
Peserta Provinsi, sebanyak :
1. BP3A Provinsi Kalimantan Selatan.
2. BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan.
3. PKBI Provinsi Kalimantan Selatan.
4. Ketua DPD PERSAGI Kalimantan Selatan.
5. Ketua IAKMI Kalimantan Selatan.
6. Ketua IBI Kalimantan Selatan.
7. Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes RI di Banjarbaru.
8. Pengelola Kesehatan Remaja/Anak Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Selatan.
9. Pengelola Program PKM (UKS) Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Selatan.
4
10.
6 (Enam) orang Staf Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Selatan.
VI. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Forum Koordinasi Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada
Remaja Puteri ini akan dilaksanakan pada :
Hari
Tanggal
Tempat
: Kamis sd Sabtu
: 28 30 April 2016
: Hotel Palm Banjarmasin
Jl. S. Parman No. 189 Banjarmasin
VII. Pelaksana
Pelaksana Pertemuan ini adalah Seksi Kesehatan Gizi Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Selatan.
VIII. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini dibebankan pada DPA-SKPD Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016.
JADUAL TENTATIVE
PERTEMUAN BIMBINGAN TEKNIS PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN ANEMIA REMAJA PUTERI PROVINSI KALIMANTAN
SELATAN
Hotel Palm Banjarmasin, 28 - 30 April 2016
WAKTU
ACARA
MODERATOR/
PJ
Ayu Wulan P.,
SKM
Kepala Dinas
Kesehatan
Kusumorini, SP,
MM
Abdul Basit,
S.Gz, MPH
Hj. Sumarni
Syukrie, AMKeb
20.00
20.00
21.00
Lanjutan : Diskusi
Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Remaja Puteri dengan
TTD Mandiri di Kalimantan Selatan (Kepala Bidang Pelayanan
Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan).
Hari II Jumat, 29 April 2016
08.00
Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi Pada WUS dan
10.00
Remaja Puteri Berbasis Bukti
(Dr. Toto Sudargo, M.Kes Kepala Dept. Gizi Kesehatan FK
UGM).
10.00
Rehat Kopi
10.15
10.15
Program Kesehatan Remaja di Kalimantan Selatan (Kepala Seksi
11.15
Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan)
11.15
Permasalahan Kesehatan Remaja Puteri di Kalimantan Selatan
12.15
(Ketua PKBI Kalimantan Selatan).
12.15
ISHOMA
14.00
14.00
Peran Promosi Kesehatan dalam Meningkatkan Indikator Keluarga
15.15
Sehat
(Kepala Bidang Promosi dan SDK Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Selatan)
15.15
Pengalaman Kabupaten dalam Pencegahan dan Penanggulangan
16.30
Anemia Remaja Puteri (Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten
Banjar).
16.30
Rehat Kopi
16.45
16.45
Program Pembinaan Gizi Masyarakat di Kalimantan Selatan (Kepala
18.15
Seksi Kesehatan Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan).
Hari III, Sabtu, 30 April 2016
08.00
Persiapan Pelaksanaan Program Pencegahan dan Penanggulangan
10.00
Anemia Remaja Puteri di Kalimantan Selatan Tahun 2016 (Tim Seksi
Kesehatan Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan).
10.00
Rehat Kopi
10.15
10.15
RTL dan Kesepakatan
11.30
11.30
PENUTUPAN
12.00
Hj. Sumarni
Syukrie, AMKeb
Didy Ariady,
SKM, M.Kes
Hermawandi,
SKM
Hermawandi,
SKM
Hj. Sumarni
Sukrie, AMKeb
Abdul Basit,
S.Gz, MPH
Kabupaten/Kota
Kasi Gizi
Tim Administrasi