Anda di halaman 1dari 24

FARMAKOLOGI OBAT PADA

PENYAKIT GINJAL KRONIK

Divisi Ginjal Hipertensi


Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI / RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo,
Jakarta
PENDAHULUAN

 Hubungan antara ginjal dengan obat sangat


penting
 Ginjal merupakan organ utama eksresi obat.

 Sejumlah obat bekerja langsung pada ginjal,


sehingga akan dapat merubah fungsi
glomerulus dan tubulus.
 Obat dapat menimbulkan reaksi yang tak di
inginkan (adverse reaction) pada keadaan
uremia.
PRINSIP UMUM FARMAKOKINETIK OBAT
• Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari
penyerapan, distribusi, metabolisme, dan
eliminasi suatu obat dalam tubuh.
• Dengan pemberian oral, hanya sebagian obat
yang diserap dan masuk dalam sirkulasi
sistemik (bioavailabilitas).
• Dalam plasma, obat terikat dengan protein
atau terdapat dalam bentuk bebas (tak terikat)
PRINSIP UMUM FARMAKOKINETIK OBAT

 Hanya obat yang tidak berikatan dengan


protein yang dapat berinteraksi dengan
reseptor spesifik.
 Dalam eksresi atau eliminasi obat, ada 3
proses yang mempengaruhi :
 Metabolisme oleh hati
 Metabolisme oleh gastrointestinal
 Metabolisme oleh ginjal
PRINSIP FARMAKOKINETIK OBAT

OBAT ORAL OBAT PARENTERAL

Sirkulasi
sistemik terikat
HATI protein

bentuk bebas

GINJAL RESEPTOR
METABOLIK SPESIFIK
AKTIF/INAKTIF
ELIMINASI
BIOAVAILABILITAS (BA)
• B.A. :
–  obat yang mencapai sirkulasi sistemik
setelah pemberian oral
x 100%
–  obat yang diberikan melalui intravena

• Penyakit Ginjal Kronik (PGK) mempengaruhi


penyerapan dan bioavailabilitas obat.
BIOAVAILABILITAS (BA)
• Pada PGK :
– Edema gastrointestinal
– Gastroparesis
– Mual Penyerapan obat 
– Muntah
– Urea kel. ludah 

• Asidosis menyebabkan perubahan konfigurasi


molekul albumin  kapasitas protein untuk
mengikat obat   bentuk bebas 
EKSKRESI OBAT MELALUI GINJAL

• Melalui filtrasi glomerulus


• Sekresi tubulus proksimal
EKSKRESI OBAT MELALUI GINJAL
Filtrasi glomerulus
 Bergantung pada konsentrasi obat dalam
plasma, ikatan obat-protein, dan LFG.
 Tidak dipengaruhi oleh BM obat, kecuali
dekstran (BM 70.000), yang bertahan dalam
tubuh sampai beberapa minggu.

 Jumlah obat yang difiltrasi meningkat paralel


dengan jumlah obat yang tdak terikat
protein (hipoalbuminemi, uremi)
EKSKRESI OBAT MELALUI GINJAL
• Filtrasi glomerulus
 LFG   mengurangi ekskresi obat dan
memperpanjang waktu paruh obat yang diekskresi
melalui ginjal
 LFG dihitung dari klirens kreatinin

KK = (140 - umur) x BB ideal


72 x KS

• KK : klirens kreatinin, BB : berat badan,


KS : kreatinin serum
EKSKRESI OBAT MELALUI GINJAL

Sekresi tubulus ginjal


 Transport aktif obat dari kapiler peritubular
 sel tubulus  lumen tubulus
 Sangat sulit untuk menilai fungsi tubulus

 Secara praktis, bila klirens kreatinin


berkurang  sekresi tubulus menjadi lebih
lambat.
PENILAIAN AWAL UNTUK PEMBERIAN OBAT

• Anamnesis dan pemeriksaan yang teliti :


– Obat-obat yang dipakai sebelumnya
– Alergi obat
– Adanya interaksi obat-obatan

• Pasien dialisis minum obat banyak :


– Anti-hipertensi - koreksi asidosis
– Pengikat fosfat - kontrol hiperhomosistein
– Anti-hiperkolesterol - diuretik
PENILAIAN AWAL UNTUK
PEMBERIAN OBAT

 Kemungkinan mendapat “adverse


reactions” 3 x lebih besar dari pasien
dengan fungsi ginjal normal.

 bila memungkinkan kegunaan satu


macam obat dapat pula digunakan
untuk kondisi lain (mis. Antagonis-Ca)
PENILAIAN AWAL UNTUK
PEMBERIAN OBAT

 Penting untuk mengetahui adanya


peningkatan volume cairan ekstraseluler
(mis. edema, asites)

 Edema dan asites, meningkatkan distribusi


obat-obatan yang larut dalam air dan yang
terikat protein  konsentrasi plasma 

 Dehidrasi  volume distribusi  


konsentrasi plasma 
PENGHITUNGAN DOSIS OBAT PADA PGK

• Dosis awal : VD x BBI x Kp

– VD : volume distribusi obat (L/kg)


– BBI: berat badan ideal (kg)
– Kp: konsentrasi obat dalam plasma yang
diinginkan.
PERHITUNGAN DOSIS OBAT PADA PGK

• Dosis obat selanjutnya : Dosis normal x Df

• Df : t ½ normal / t ½ gagal ginjal

 Df : fraksi dari dosis normal yang akan diberikan.


 t ½ : waktu paruh obat pada pasien dengan fungsi
ginjal normal.
 t ½ gagal ginjal : waktu paruh obat pasien dengan
gangguan fungsi ginjal.
PERHITUNGAN DOSIS OBAT PADA PGK

 Selain mengubah dosis, pemberian obat


dapat pula dilakukan dengan
memperpanjang interval pemberian

 Interval pemberian obat pada PGK =


Interval pemberian normal / Df
CONTOH
• Setelah pemberian dosis awal suatu obat
sebanyak 2 gram IV, pada orang normal
obat tersebut diberikan sebanyak 1 gram
IV setiap 12 jam.

• Bagaimana pemberian obat selanjutnya


pada gangguan fungsi ginjal bila masa
paruh obat itu menjadi 20 jam.
JAWAB
1. Dosis obat selanjutnya
 Dosis normal x Df
 1 x 12/20 gram
 12/20 gram : 3/5 gram = 0.600 gram.

2. Interval obat
 12
12/20
 12 x 20/12 = 20 jam
OBAT DAN DIALISIS

 Sebagian obat dikeluarkan saat dialisis


melalui proses difusi membran dialisis

 Lebih efektif bila BM < 500 Dalton dan


bila < 90% yang terikat pada protein
OBAT DAN DIALISIS
 Pengeluaran obat saat dialisis dapat
ditingkatkan dengan :
 Menambah aliran darah
 Menambah aliran cairan dialisat
 Memakai dialiser dengan permukaan yang
lebih luas.

 Pengeluaran obat saat dialisis lebih banyak


jika memakai membrane high-flux
Dosis obat pada PGK
LFG Penambahan
Nama obat > 50 mL/mnt 10 – 50 < 10 mL/mnt Setelah HD
mL/mnt
Acarbose 50 – 100% Dihindarkan Dihindarkan Tidak diketahui
Acebutotol 100% 50% 30 – 50% Tidak
Acetaminophen Tiap 4 jam Tiap 6 jam Tiap 8 jam Tidak
Acetylsalisilate Tiap 4 jam Tiap 4-6 jam HINDARI Ya
Allopurinol 75% 50% 25% ½ dosis
Amikacin 60 – 90% 30% - 70% 20 – 30% 2/3 dosis nominal
tiap 12 jam tiap 12 jam tiap 12-18 jm
Amlodipine 100% 100% 100% Tidak
Amoxicillin Tiap 8 jam Tiap 8-12 jm Tiap 24 jam Ya
Ampicilin Tiap 6 jam Tiap 8-12 jm Tiap 12-24 jm Ya
Azathioprine 100% 75% 50% Ya
Dosis obat pada PGK

LFG Penambahan
Nama obat > 50 mL/mnt 10 – 50 < 10 mL/mnt Setelah HD
mL/mnt

Betamethasone 100% 100% 100% Ya

Bisoprolol 100% 75% 50% Tidak diketahui

Captopril 100% 75% 50% Tidak diketahui


tiap 8-12 jam tiap 12-18 jam tiap 24 jam

Carvedilol 100% 100% 100% 25 – 30%

Cefadroxil Tiap 12 jam Tiap 12-24 jm Tiap 24-48 jm 0.5 – 1.0 gram

Cefepine Tiap 12 jam Tiap 16-24 jm Tiap 24-48 jm 1.0 gram

Cefoperazone 100% 100% 100% 1.0 gram

Ceftriaxone 100% 100% 100% Ya

Chloramphenicol 100% 100% 100% Tidak

Anda mungkin juga menyukai