Anda di halaman 1dari 3

Penggunaan Antibiotik

Pasti Mampaps sudah kenal dengan sebutan antibiotik, yups penggunaan antibiotik sekarang ini
sudah banyak digunakan Mampaps, baik dari pengawasan dokter atau pemakaian sendiri.
Tapi apakah Mampaps sudah paham betul apa itu antibiotik?
Antibiotik adalah obat yang mampu membunuh bakteri penyebab infeksi. Seorang dokter akan
meresepkan antibiotik apabila dari pemeriksaan ditemukan tanda dan gejala infeksi bakteri, yang
dapat berupa demam disertai nyeri tenggorok, nyeri telinga, sesak napas, nyeri saat buang air
kecil, maupun keluhan lain.
Antibiotik dapat bekerja langsung membunuh bakteri atau mencegahnya memperbanyak diri,
sehingga bersama-sama dengan sistem daya tahan tubuh, infeksi bakteri dapat diatasi.
Tapi Mampaps, jika penggunaan antibiotik ini tidak dalam pengawasan dokter, atau
penggunaannya tidak tepat, maka bisa saja antibiotik ini menjadi resisten didalam tubuh si kecil
kita.

Mengenal Istilah “Resistensi antibiotik”


Resistensi obat adalah keadaan di mana kuman tidak dapat lagi dibunuh dengan antibiotik.
Penyebabnya bisa akibat dari pemberian antibiotik secara terus menerus secara tidak tepat, baik
itu dalam hal indikasi pemberian, dosis, dan lamanya pemberian, hal inilah yang dapat
menyebabkan terjadinya resistensi terhadap bakteri.
Sebagai contoh, bila pada satu masa bakteri sangat responsif terhadap sebuah antibiotik, dengan
berjalannya waktu karena bakteri tersebut sudah mengenal antibiotik yang sama terus menerus,
bakteri tersebut akan berubah menjadi resisten. Bakteri ini disebut bakteri yang resisten,
sedangkan obatnya akan menjadi antibiotik yang bersifat resisten atau antibiotik resisten.
Mama Papa harus tahu bahwa tidak semua penyakit disebabkan oleh infeksi bakteri dan tidak
semua infeksi disebabkan oleh bakteri.

Apa yang Harus Dilakukan?


Mampaps, agar tidak terjadinya resistensi obat baik untuk si kecil ataupun kita, sebaiknya ada
beberapa hal yang harus Mampaps perhatikan, antara lain:
1. Jangan membeli antibiotik tanpa resep dokter
2. Tidak menggunakan antibiotik selain untuk infeksi bakteri
3. Tidak menyimpan antibiotik di rumah untuk persediaan
4. Tidak memberikan antiobiotik sisa pada orang lain
5. Menggunakan antibiotik secara rasional (antibiotik hanya diberikan untuk indikasi yang jelas)

Bapil menggunakan antibiotik?


Batuk pilek yang sering sekali si kecil alami, sebaiknya Mampaps berkonsultasi dulu ke dokter
atau DSA. Dokter akan menjelaskan penyebab batuk pilek si kecil. Sebagai upaya pengobatan,
dokter mungkin memberikan antibiotik dan mungkin pula tidak dengan alasan si kecil tidak
memerlukannya.
Jika si kecil hanya mengalami batuk pilek biasa, umumnya hanya memerlukan istirahat, banyak
minum, dan obat-obatan untuk mengurangi tanda serta gejalanya, atau dengan kata lain
kemungkinan besar akibat virus.
Pemberian antibiotik untuk kondisi batuk pilek yang diakibatkan oleh virus bukanlah hal yang
benar karena cara kerja antibiotik bukanlah untuk membunuh virus, tapi membunuh bakteri.
Namun apabila gejala tersebut makin parah atau berlangsung cukup lama, segeralah ke dokter.
Sehingga dokter akan memutuskan perlu tidaknya pemberian antibiotik.

Dosis harus dihabiskan. Mengapa?


Mampaps, setiap obat termasuk antibiotik membutuhkan beberapa waktu untuk melihat respon
hasil yang diinginkan. Penggunaan antibiotik yang tepat akan efektif menghentikan infeksi dan
mempercepat penyembuhan. Tergantung pada gejala dan tanda-tanda yang muncul, biasanya
akan berlansung 2-3 hari atau bahkan penggunaan 5-14 hari.
Jika Mampaps berhenti minum antibiotik sebelum waktu yang ditetapkan oleh dokter, Badan
Kesehatan Dunia (WHO) mengungapkan bahwa hal ini berisiko untuk mengalami mengalami
resistensi antibiotik.
Yang harus di perhatikan apabila si kecil sudah tampak sehat namun antibiotik yang diberikan
masih cukup banyak, jangan pernah antibiotik tersebut langsung dihentikan. Berilah antibiotik,
sesuai dengan yang telah diresepkan dan dianjurkan dokter. Dan apabila antibiotik tersebut
masih bersisa, maka Mampaps bisa membuangnya. Tidak perlu disimpan, dan jangan pernah
memberikan kepada siapa pun meskipun tanda dan gejalanya hampir sama selain atas
persetujuan dokter atau DSA.

So, Mampaps jadilah Mama Papa yang bijak untuk si kecil. Jangan pernah mengonsumsi
antibiotik tanpa resep dan anjuran dokter agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai