Anda di halaman 1dari 3

10 Cara Mengatasi Anak Tantrum di Depan Umum

Hai Mampaps, pernah menghadapi si kecil “mengambek” atau menangis sampai menjerit-jerit di
tengah umum? Kondisi ini biasa disebut dengan tantrum.
Tantrum memang merupakan hal yang umum terjadi, terutama pada si kecil yang berusia antara
1 hingga 4 tahun.
Tantrum adalah suatu letupan amarah yang sering terjadi pada saat si kecil menunjukkan sikap
penolakan, mulai dari menangis dengan keras, berguling-guling di lantai, menjerit, melempar
barang, memukul-mukul, menendang, dan sebagainya.

Penyebab Tantrum pada Anak


Penyebab tantrum paling umum terjadi pada si kecil antara lain:
1. Kemarahan. Kemarahan ini bisa terjadi akibat beberapa hal, seperti keinginannya yang tidak
terpenuhi, mainnya diambil atau hilang, serta sikap yang membuatnya memaksa melakukan
sesuatu.
2. Kelelahan. Dalam keadaan lelah, sering sekali si kecil merespon segala sesuatu dengan
menolak. Jika terus dipaksakan si kecil bisa semakin mengamuk.
3. Lapar. Lapar yang melanda si kecil juga dapat memicu rasa emosi pada si kecil.
4. Frustasi. ketika si kecil menginginkan sesuatu namun tidak dapat mengungkapkannya, hal ini
disebabkan karena kemampuan bahasanya.
5. Kecemburuan. Pada usia-usia 1 hingga 4 tahun si kecil punya sifat kecemburuan, biasanya
dalam hal kebendaan. Misalnya mainan, tas, sepatu, dan sebagainya. Rasa cemburu dan iri inilah
yang membuat si kecil untuk memaksakan kehendaknya hingga mengamuk jika tidak terpenuhi.

Tanda Tantrum pada Anak yang Melebihi Batas Normal


Tanda tantrum ini harus Mampaps ketahui agar tidak berkepanjangan. Tanda tantrum yang
melebihi batas normal, seperti:
1. Frekuensi Lebih Sering
Jika si kecil mengalami tantrum antara 10 sampai 20 kali dalam satu bulan di rumah, atau lebih
dari 5 kali dalam sehari yang terjadi selama beberapa hari, Mampaps boleh waspada karena ini
sudah masuk tantrum yang melebihi batas normal.
2. Dalam Waktu yang Lama
Pada si kecil yang normal, tantrum biasanya terjadi pada 1 jam pertama dan periode tantrum
selanjutnya hanya 20-30 detik saja. Tetapi tantrum yang melebihi batas normal, jika si kecil
mengamuk dalam waktu yang cukup lama, misalnya hingga 20 atau bahkan 30 menit. Oleh
karena itu, Mampaps bisa waspada.
3. Mengamuk sampai Melukai Diri Sendiri
Tantrum yang melebihi batas normal terlihat ketika si kecil mengamuk disertai dengan
membenturkan kepala, mencakar, menggigit, dan sebagainya yang dapat melukai dirinya sendiri.
Mampaps harus selalu waspada.
4. Mengamuk sampai Melukai Orang Lain
Jika mengamuk sampai melukai orang disekitarnya seperti memukul, mencubit, menyerang atau
bahkan menendang orang-orang di sekitarnya, maka ini sudah di luar batas normal.

Cara Mengatasi Anak Tantrum di Depan Umum


1. Tetap tenang. Mampaps harus mempunyai sikap yang tenang, lemah lembut, dan tidak
terpancing untuk ikut marah.
2. Ajak Si kecil berbicara. Cari tahu penyebab tantrum dan beri pengertian mengenai tantrum.
3. Berikan rasa cinta. Jangan diikuti dengan hukuman, nasihat-nasihat, atau teguran maupun
sindiran-sindiran. Berikanlah rasa cinta dengan memeluknya sehingga memberikan rasa aman
pada si kecil.
4. Cari Pengalihan. Ketika si kecil tantrum, Mampaps bisa mengalihkan tantrumnya dengan
mainan lain, makanan, ajakan, dan sebagainya. Sehingga membuatnya lupa dengan tantrumnya.
5. Kenali kondisi. Mampaps bisa mengenali kondisi apasaja serta kebiasaan-kebiasaan yang
dapat memicu timbulnya tantrum pada si kecil.
6. Hindari pemaksaan. Mengurangi frustasi dengan menawarkan si kecil beberapa pilihan tanpa
harus memaksanya, sehingga mudah membuatnya marah.
7. Ajak dan ajarkan komunikasi yang baik. Ketika tantrum usai, Mampaps bisa ajak dan
ajarkan si kecil untuk berkomunikasi apa yang ia inginkan. Dengan begitu, mencegah untuk
kembali tantrum setiap keinginannya tidak terpenuhi.
8. Hindari Imbalan. Salah satu cara ini juga harus Mampaps terapkan ketika si kecil tantrum.
Tidak membiasakan si kecil mendapatkan imbalan atau hadiah ketika ia tantrum. Hal ini bisa
membuat kebiasaan buruk baginya, dan ia akan sengaja sering tantrum untuk mendapat imbalan.
9. Ajak Si Kecil Mandi. Beberapa Mampaps telah membuktikan, ketika si kecil tantrum
kemudian diajak mandi dan bermain busa sabun, hal ini dapat membuatnya tenang kembali.
10. Berkonsultasi dengan psikologi. Hal ini bisa Mampaps lakukan jika tantrum terus terjadi
berkepanjangan.

Mampaps, tantrum memang sering sekali terjadi pada si kecil dan hal ini normal. Tetapi jangan
sampai dibiarkan berkepanjangan. Mampaps bisa berkonsultasi dengan ahlinya jika tak mampu
lagi mengatasinya. Teruslah perhatikan si kecil untuk tumbuh kembang yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai