Anda di halaman 1dari 2

Batuk Rejan/ Batuk 100 Hari pada Bayi

Hai Mampaps, siapa tak kenal dengan batuk? Hampir setiap orang pasti pernah terkena batuk,
mulai dari si kecil yang berusia bayi hingga kita dewasa. Batuk merupakan ledakan udara keluar
dari dalam saluran napas yang berada di rongga dada yang menimbulkan bunyi yang khas.
Ledakan udara ini menimbulkan efek mendorong keluar semua benda yang ada di sepanjang
saluran napas.

Sekilas tentang Batuk Rejan


Batuk rejan merupakan batuk yang terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu lama bisa
sampai 100 hari. Batuk seperti ini sering juga disebut dengan pertusis. Jenis penyakit ini
disebabkan oleh infeksi bakteri Bordetella pertussis.
Penyakit ini biasanya terjadi pada anak berusia di bawah 1 tahun, dan 90 persen kasus ini terjadi
di negara berkembang.
Biasanya dimulai dengan gejala ISPA (infeksi saluran pernafasan atas) ringan seperti batuk,
bersin dan cairan hidung keluar terus menerus, kemudian sesudah 1 minggu sampai 2 minggu
dilanjutkan dengan batuk yg terus menerus dan diikuti masa di mana ada jeda batuk.
Batuk ini mungkin dapat diikuti dengan adanya muntah, hal ini disebabkan rasa mual yg diderita,
dan pada anak kecil di mana reflek fisiologis yg belum terbentuk secara sempurna maka akan
menimbulkan muntah.

Cara Mencegahnya
Pencegahan penyakit ini dapat di cegah penularan pertusis nya melalui imunisasi. Pemberian
vaksin biasanya dilakukan pada saat si kecil berusia dua, tiga, dan empat bulan bersamaan
dengan vaksin difteri, tetanus, serta Hepatitis B. Imunisasi lanjutan juga sebaiknya
dilakukan pada saat anak berusia 18 bulan dan 5 tahun.
Dengan pemberian imunisasi ini diharapkan kemungkinan terkenanya pertusis akan makin
rendah dan gejala penyakit pun tidak akan seberat kalau tanpa diberikannya imunisasi.

Penanganan
Pengobatan utama yang diberikan pada golongan usia ini adalah dengan antibiotik guna melawan
bakteri penyebab infeksi. Pengobatan lainnya sesuai dengan kondisi si kecil.
Untuk mengatasi agar si kecil tidak rewel ketika terkena pertusis yakni usahakan si kecil cukup
beristirahat.
Berikan cairan yang cukup karena asupan cairan yang cukup bisa membantu mengencerkan
lendir dan mempermudah untuk batuk. Teruslah memberikan si kecil ASI, karena ASI sangat
baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh si kecil.

So Mampaps, jika si kecil mengalami batuk yang tak kunjung sembuh sebaiknya Mampaps
segera membawa si kecil ke dokter agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai