Anak yang santun, tenang dan penurut biasanya adalah dambaan para orang tua. Semua orang tua
pastinya akan sangat senang memiliki anak yang mudah diatur, penurut dan tidak suka melawan. Hal itu
akan sangat memudahkan tugas orang tua dalam mengasuh anak, terutama ibu. Sebab, mengasuh anak
adalah proses belajar tiada akhir yang sangat melelahkan secara fisik dan mental.
Dibutuhkan kesabaran yang tidak berujung untuk menjadi orang tua agar bisa menemukan cara mendidik
anak yang tepat. Teebih lagi jika memiliki anak yang suka melawan dan sangat sulit diarahkan atau
diatur. Tentunya orang tua akan merasa kewalahan dan seringkali kehilangan kesabaran ketika sudah
tidak tahu harus melakukan apa. Sementara si kecil terus membuat ulah yang ajaib, bahkan
menjengkelkan ketika di dalam dan di luar rumah.
Penyebab Anak Suka Melawan
Untuk mengetahui cara terbaik mendidik anak yang suka melawan, orang tua perlu mengetahui
penyebabnya lebih dulu. Anak yang suka melawan pastinya ada pemicunya, misalnya beberapa hal ini:
Meniru Orang Tua – Kebiasaan orang tua sangat mudah ditiru anak. Ia bisa belajar melawan
orang tua jika biasa menyaksikan ayah dan ibunya bertengkar dalam keseharian, atau melihat sifat salah
satu atau kedua orang tuanya yang keras kepala. Dampak broken home terhadap anak juga bisa
menyebabkan anak belajar melawan orang tua.
Terlalu Memanjakan – Jika orang tua tidak mengerti cara memanjakan anak yang baik maka
anak akan terlalu terbiasa dituruti kemauannya. Dia akan melawan dan marah jika suatu saat orang tua
tidak mengabulkan apa yang dia inginkan.
Kurangnya Komunikasi – Kurangnya kasih sayang, perhatian dan ikatan yang terjalin antara
orang tua dan anak akan mengganggu kelancaran komunikasi sehingga tidak ada pula saling pengertian
antara orang tua dan anak.
Mengurangi Sifat Melawan dari Si Kecil
Pada fase tertentu, anak memang akan mengalami sikap melawan orang tua dan sulit diarahkan untuk
mengikuti peraturan. Namun hal ini akan berlangsung sementara saja, saat anak sedang dalam fase
mencari jati dirinya dan mulai menyadari keberadaan dirinya. Jika anak terus bersikap melawan
sepanjang waktu, itu berarti ada yang salah dalam pola pengasuhan orang tua. Cobalah mengurangi sikap
anak yang suka melawan dengan cara mendidik anak yg suka melawan orang tua ini:
Anda juga menyiapkan konsekuensi ketika anak tidak mengikuti aturan sebagai bagian dari pendidikan
keluarga dan pendidikan karakter anak usia dini. Sikap konsisten diperlukan ketika anak tidak mau
mengikuti aturan yang telah ditetapkan, maka anak akan mengalami konsekuensi tertentu. Seperti
kehilangan waktu bermain keesokan harinya jika menolak belajar, dan lain sebagainya.