Kumpulan Tulisan
dari berbagai sumber
Tantangan Mendidik Anak Laki-Laki Zaman
Now
Febria Indra Hastati, Psikolog
2
Jika orang tua nggak bertanggungjawab, pergi
atau melakukan kekerasan kepada anak, maka
anak ini nantinya tidak akan melakukan sebuah
afiliasi peran atau memberi contoh peran
sebagai ayah, akhirnya dia akan menjadi kurang
maskulin misalnya. Atau misalnya apa yang
dinasihatkan nggak sesuai dengan yang
dilakukan oleh orang tua. Sehingga anak bisa saja
menilai 'ini kok ada kesan munafik ya? Mengapa
saya dengar?' Akhirnya ia menjadi sosok yang
nggak jujur dan bertanggungjawab
3
Mendidik Anak Lelaki Agar Tidak Kasar
Dengan Perempuan
Elly Risman, Psikolog Anak
4
3. Jangan bertengkar di hadapan anak.
5
5. Memberikan anak pemahaman tentang
gender.
6
Mendidik Anak Laki-Laki Bertanggungjawab
Elly Risman, Psikolog Anak
7
Hasilnya anak laki-laki akan cenderung malu
memperlihatkan emosinya.
2. Ajarkan empati
8
Yang perlu orang tua lakukan : Ajarkan anak
untuk merasakan empati dengan mendorongnya
untuk menempatkan dirinya dalam posisi orang
lain.
9
3.Tanamkan rasa hormat kepada orang lain
10
Tapi saat beranjak besar ia mungkin tidak senang
diperlakukan seperti itu lagi.
11
Sehari Bersama Ayah
Irawati Istadi, Pegiat Parenting
12
Sepuluh Menit Cukup
13
Yang Tak Diperoleh dari Ibu
Sabar, Ayah
14
Tinggalkan semua beban pikiran pekerjaan atau
kumpulkan tugas kantor yang harus diselesaikan
esok hari. Niatkan untuk meluangkan waktu
seutuhnya untuk anak-anak. Nikmati gaya lucu
dan kocaknya mereka
15
Mendidik Anak Laki-Laki
Irwan Rinaldi, Pegiat Parenting
16
Pada tahap 15-21 thn, Ayah-Ibu agak mundur
sedikit, anak butuh mentor, yg dipilihkan oleh
Ayah-Ibunya. Karena anak hrs mulai merasakan
rasa sakit, kecewa, marah, memimpin secara
langsung baik secara pikiran mau pun fisik.
17
Ayah hrs buat PRIORITAS bersama anak laki-laki
pada tahap 7-14 thn dan 15-21 thn. Jika tidak
nanti Ayah kesulitan ketika usia 15 tahun ke atas.
Ayah harus mulai mengatur pekerjaan, bisnis,
dan kapan waktu2 berkualitas bersamanya
(bermain bola, pergi berdua, dst). Pilihan Ayah
cuman 2 yaitu take it atau leave it. Jika take it,
Ayah akan mendapatkan anak laki-lakinya, dan
menjadi lelaki sejati. Atau leave it, Ayah melewati
tahap ini, dan Ayah melepaskan anak laki-laki
atau tidak mendapatkannya ketika usia 15 tahun
ke atas.
18
Ayah harus TURUN TANGAN baik anak dlm
keadaan suka maupun duka. Jangan sampai Ayah
hanya hadir pas anak senang, tapi tak hadir
ketika ia mengalami masalah, sedih dan kecewa.
19
Ketiga, Bunda cari bantuan, yg lebih
memerankan secara psikologis, kalau secara fisik
mungkin tidak tergantikan, utk menghebatkan
karakter dan akhlak anak, menumbuhkan spirit
anak laki-laki, bgmn agar ia percaya diri, Kepada
siapa? Sudah tentu kepada karib kerabat yg
paling dekat, mulai dari ring pertama karib
kerabat, berikutnya di sekolah (guru), dan
di luar itu.
20
Peran ayah dalam mendidik anak laki laki
menjadi lebih gentle
Source : nakita.id
21
2. Perilaku. Sosok ayah yang lebih luwes dan
berani membuat anak laki-laki belajar bagaimana
seharusnya seorang laki-laki berperilaku. Anak
akan mulai melihat berbagai aspek perilaku yang
Ayah lakukan mulai dari keberanian, tanggung
jawab, hingga bagaimana bertindak terhadap
orang sekitarnya. Jika Ayah ingin anak lebih
berani, ajak si kecil bermain permainan yang
menantang. Mau punya anak yang bertanggung
jawab? Cobalah melatihnya melakukan pekerjaan
yang sederhana.
22
4. Emosi. Ayah merupakan kunci dari
pengelolaan emosi yang baik pada anak. Kasih
sayang ayah sangat berkontribusi kepada tingkat
kedisiplinan anak. Selain itu, kasih sayang juga
meningkatkan rasa percaya diri anak serta
tingkat kebahagiaannya. “Tak hanya soal
emosinya, anak yang dekat dengan ayah juga
memiliki perkembangan otak yang lebih baik
sehingga berpengaruh pada prestasi
akademisnya.
23
Sudah Laki-Lakikah Anak Kita?
Bendri Jaisyurrahman, Pegiat Parenting
24
Dalam hal ini anak akan mengalami kesulitan di
masa depannya baik dalam hal kepemimpinan,
mengambil keputusan, watak yang keras, dan
lain-lain, sehingga bisa menciptakan banyak
kerusakan dan bencana yang berdampak luas
bagi semua yang ada di sekitarnya.
25
Nilai Penting yang harus Diajarkan Pada Anak
Laki-Laki
Denrich Suryadi, Psikolog
26
2. nilai sosial, meskipun anak laki-laki dikenal
cenderung menggunakan logika dalam bertindak
ketimbang perasaan, bukan berarti mereka tidak
bisa berbaur dengan lingkungannya. Maka
sebagai orang tua kita harus menanamkan nilai-
nilai sosial ini sejak dini. Ajarkan mereka agar
menjadi pribadi yang mudah berempati pada
sekelilingnya. Ketika mereka telah bisa
memahami kebutuhan sosialnya mereka dengan
sendirinya akan merespon dengan inisiatif misal
jika orang tuanya, teman atau gurunya
kesusahan mereka akan langsung membantu.
27
5 Hal Penting yang Diajarkan Ayah Pada Anak
Laki-Lakinya
Source : orami.co.id
28
2. Bagaimana Memimpin Keluarga
Anak laki-laki tidak lahir dengan pengetahuan
tentang bagaimana membangun dan memimpin
keluarga. Dia akan belajar dari ayah yang
memberikannya contoh. Anak laki-laki akan
belajar bagaimana ayah menghabiskan waktu
dengan keluarga, mengajarkan berbagai hal,
bergaul dengan orang lain, beribadah, dan
menghargai serta memperlakukan pasangan.
4. Pandangan Hidup
Anak laki-laki akan melihat ayahnya dalam
berbagai pandangan di berbagai situasi tanpa
ayah harus memberitahukannya. Dia akan
melihat bagaimana ayah mengatasi
permasalahan pekerjaan, keuangan, keluarga,
kesehatan, dan yang lainnya. Dia akan belajar
dari situ.
29
5. Menemukan Jati Diri
Mengenal dan menemukan jati diri sangat
penting untuk anak laki-laki, terutama di usia
remaja. Memiliki ayah yang mendampinginya
akan membuat anak laki-laki punya kesempatan
lebih besar untuk melihat seberapa jauh
kemampuannya dan kekuatannya. Ayah juga bisa
membantu anak laki-laki untuk menyadari bahwa
dirinya berharga.
30
Mendidik Anak Laki-laki agar Mandiri dan
Bertanggung Jawab
Source : Kumparan
31
Misalnya meminta mereka bertanggung jawab
untuk selalu membereskan mainan setelah
selesai bermain, merapikan tempat tidur setelah
bangun, atau belajar makan sendiri tanpa harus
disuapi. Dengan begitu, pada saat yang sama
anak mulai lebih mandiri dan mungkin suka
membuat keputusan untuk dirinya sendiri.
32
2. Biasakan Anak Merapikan Mainan
Kamu bisa meminta anak untuk selalu
menyelesaikan tugas yang sedang ia kerjakan
sebelum bermain. Misalnya seperti mengatakan
pada anak "Kamu boleh main di luar, tapi rapikan
dulu mainan yang tadi kamu pakai ya," atau
"Bereskan dulu tugas sekolah kamu baru boleh
main."
33
4. Hindari Ancaman
34
6. Fokus pada Usaha, Bukan Hasil
35
Mendidik Anak Laki-laki agar Memperlakukan
Perempuan dengan Baik
Source : Popmama
36
1. Melatih keterampilan sosial dan emosional
Masih banyak anggapan masyarakat yang
melabeli sebuah perilaku sebagai 'feminin' dan
'maskulin'. Misalnya, mengungkapkan perasaan
dan menangis sebagai perilaku yang feminin,
sehingga anak laki-laki seharusnya tidak
melakukan itu. Tetapi, sebetulnya tidak ada
perilaku yang bisa dikategorikan berdasarkan
stereotip gender seperti itu.
37
Dorong anak laki-laki Mama untuk lebih terbuka
menunjukkan perasaan mereka, ketika malu,
sedih atau pun kesal. Menahan perasaan-
perasaan ini justru akan mengurangi
kemampuan mereka merasakan empati
terhadap sekitarnya. Jika anak laki-laki kita
memiliki keterampilan mengelola perasaannya
sendiri, mereka dapat mengidentifikasi perasaan
orang lain di sekitarnya dengan lebih baik.
3. Hindari stereotip
Dunia yang sekarang ini, maskulinitas tak lagi
ditelan mentah-mentah dengan stereotip bahwa
"laki-laki dilarang keras menangis" atau "jadi
cowok itu nggak boleh kelihatan lemah".
Pernyataan-pernyataan itu tidak sehat dan hanya
akan membuat anak laki-laki dibesarkan dengan
pola pikir bahwa karena mereka adalah seorang
laki-laki, mereka tak boleh mengungkapkan
perasaannya dan mengurung emosinya.
Akibatnya, anak laki-laki akan tumbuh dan
menangani perasaannya dengan cara negatif.
38
Selain itu, penting bagi orangtua untuk berhenti
menggunakan kata-kata seperti, "Jangan nangis,
kayak anak perempuan!" atau "Anak laki-laki
harus berani dan kuat, jangan kayak anak
perempuan yang lemah," dan sebagainya untuk
mendeskripsikan hal yang rentan.
39
Ajak anak laki-laki mama berdiskusi tentang
suatu kasus di mana ada laki-laki yang bersikap
tidak pantas kepada perempuan. Dengarkan
pendapatnya. Tanyakan padanya apa yang
seharusnya dilakukan oleh laki-laki menghadapi
situasi tersebut. Bantu mereka melihat tentang
stereotip dalam situasi tersebut dan berikan
pemahaman tentang pentingnya menghormati
perempuan dan semua orang.
40
Dengan berteman dengan anak perempuan,
anak laki-laki juga belajar untuk membela teman-
temannya yang direndahkan. Belajar peduli
terhadap anak perempuan akan sangat
membantu anak laki-laki mama mengembangkan
empati dan tumbuh menjadi laki-laki
memandang perempuan setara.
41
Fitrah Seksualitas Anak Laki-Laki [1]
Oleh : Harry Santosa
42
Riset banyak membuktikan bahwa anak anak
yang tercerabut dari orangtuanya pada usia dini
baik karena perang, bencana alam, perceraian,
boarding school dll akan banyak mengalami
gangguan kejiwaan, sejak perasaan terasing
(anxiety), perasaan kehilangan kelekatan atau
attachment, sampai kepada depresi. Kelak ketika
dewasa memiliki masalah sosial dan seksualitas
seperti homoseksual, membenci perempuan,
curiga pada hubungan dekat dsbnya.
43
Kedekatan paralel ini membuat anak secara imaji
mampu membedakan sosok lelaki dan
perempuan, sehingga mereka secara alamiah
paham menempatkan dirinya sesuai
seksualitasnya, baik cara bicara, cara berpakaian
maupun cara merasa, berfikir dan bertindak
sebagai lelaki atau sebagai perempuan dengan
jelas. Ego sentris mereka harus bertemu dengan
identitas fitrah seksualitasnya, sehingga anak di
usia 3 tahun dengan jelas mengatakan "saya
perempuan" atau "saya lelaki"
44
Ketika usia 7 - 10 tahun, anak lelaki lebih
didekatkan kepada ayah, karena di usia ini ego
sentrisnya mereda bergeser ke sosio sentris,
mereka sudah punya tanggungjawab moral,
kemudian di saat yang sama ada perintah Sholat.
45
Begitupula anak perempuan didekatkan ke
ibunya agar peran keperempuanan dan peran
keibuannya bangkit. Maka wahai para ibu
jadikanlah tangan anda sakti dalam merawat dan
melayani, lalu jadikanlah kaki anda sakti dalam
urusan keperempuanan dan keibuan.
46
Di tahap ini secara biologis, peran reproduksi
dimunculkan oleh Tuhan secara alamiah, anak
lelaki mengalami mimpi basah dan anak
perempuan mengalami menstruasi pada tahap
ini. Secara syahwati, mereka sudah tertarik
dengan lawan jenis.
47
Anak lelaki didekatkan ke ibu agar seorang lelaki
yang di masa balighnya sudah mengenal
ketertarikan pada lawan jenis, maka di saat yang
sama harus memahami secara empati langsung
dari sosok wanita terdekatnya, yaitu ibunya,
bagaimana lawan jenisnya harus diperhatikan,
dipahami dan diperlakukan dari kacamata
perempuan bukan kacamata lelaki. Bagi anak
lelaki, ibunya harus menjadi sosok wanita ideal
pertama baginya sekaligus tempat curhat
baginya.
48
dan agar anak anak perempuan kita tumbuh
menjadi perempuan dan ibu sejati.
49
Fitrah Seksualitas Anak Laki-Laki [1]
Oleh : Harry Santosa
50
Usia 7-10 tahun – menumbuhkan dan
menyadarkan potensi gendernya
Ini tahap menumbuhkan identitas menjadi
potensi. Dari konsepsi identitas gender menjadi
potensi gender. Dari keyakinan konsep diri
sebagai lelaki, menjadi aktualisasi potensi diri
sebagai lelaki pada sosialnya. Karenanya di tahap
ini, anak lelaki lebih didekatkan kepada ayah,
agar mendapat suplai “kelelakian” atau
maskulintas, melalui interaksi aktifitas dengan
peran peran sosial kelelakian, misalnya diajak ke
masjid, diajak naik gunung, diajak olahraga yang
macho, dll.
51
Usia 11-14 Tahun – Mengokohkan Fitrah
Seksualitas
52
Tips Mendidik Anak Laki-laki Untuk Ibu
Tunggal
Roslina Verauli, Psikolog
53
Lalu secara emosional, anak tersebut juga tidak
mendapat sentuhan dari seorang ayah.
Akibatnya ketika menginjak masa pubertas, dia
akan merindukan peran ayah yang tidak pernah
didapatkannya tersebut.
54
Apalagi kalau single mom ini nggak punya
pendamping, secara emosional dia bisa tidak
happy sementara pusat emosi dalam sistem
keluarga adalah ibu. Jadi kalau secara emosinal
ibunya nggak sehat, anaknya juga terpengaruh
55
Ketika orang tua memutuskan akan berpisah,
pastikan perpisahan itu terjadi dengan baik-baik
sehingga si anak bisa melihat bahwa ayah dan
ibunya saling mencintai tetapi tidak ada
kecocokan lagi. Dengan begitu, anak akan
mendapatkan kedamaian.
56
Mendidik Anak Laki-laki Bersikap Gentleman
Ratih Ibrahim, Psikolog
57
Meski begitu, saya tetap memilih mendidik
anaknya menjadi gentlemen. Saya bilang sama
suami, ‘Ini soal etiket alias sopan santun dalam
pergaulan.’ Sementara itu, saya bilang sama
anak, ‘Kamu membukakan pintu bukan karena
dia lemah atau tidak bisa, namun karena kamu
adalah laki-laki. So be a gentlemen.’ Anak saya
komplain, ‘Kenapa papa nggak begitu sama
mama?’ Saya jawab saja, ‘Karena dia bukan anak
saya. Kamu anak saya, makanya kamu saya
ajarin.’ ‘Do you blame Oma untuk mengajari Papa
begitu?’ ‘No, Mama terima Papa apa adanya
58
Anak Laki-Laki Boleh Nangis Koq...
Rose Mini, Psikolog
59
Menangis bukan hal tabu
Mendidik anak laki-laki untuk tidak menangis
demi menunjukkan sosok kelaki-lakian si anak
adalah salah. Anda sebaiknya menjelaskan
kepada anak bahwa menangis bukan hal tabu.
Sifat laki-laki sejati bukan masalah boleh
menangis atau tidak. Yang disebut laki-laki sejati
adalah yang bertanggung jawab, peduli,
mengayomi, dan melindungi perempuan. Itu
justru yang jarang diajarkan. Jika anak dididik
sejak dini bahwa ia harus memiliki kualitas
tersebut untuk menjadi laki-laki sejati, maka bibit
sifat kekerasan dapat dihilangkan. Perilaku
kekerasan biasanya terjadi agar dianggap
sebagai laki-laki sejati.
60
Jika ada temannya atau sanak famili mengatakan
si kecil cengeng, beri pengertian kepada mereka
bahwa anak laki-laki juga boleh menangis.
Namun, jika anak Anda terlalu sering menangis,
Anda bisa berkonsultasi kepada ahli
perkembangan anak.
Kakak-adik laki-laki
Di rumah Anda memiliki dua anak laki-laki? Anda
mungkin sering melihat mereka bertengkar
memperebutkan mainan atau makanan, dan
biasanya berakhir dengan si adik yang menangis.
Jika Anda melihat itu, sebaiknya Anda tidak
memarahi si kakak saat adiknya menangis. Selain
akan membuat si kakak menjadi jengkel kepada
adiknya, hal itu juga akan membuat si adik
berpikir bahwa ia dibela, dan nanti akan
menangis kembali saat bertengkar dengan
kakaknya untuk mendapatkan pembelaan.
61
Latih anak laki-laki menunjukkan perasaannya
Hindari membuat stereotipe bahwa anak laki-
laki yang sudah besar tidak boleh menangis.
Luangkan waktu Anda untuk mengecek
keadaan si kecil, misalnya saat makan malam.
Minta ia menceritakan tentang apa yang ia
alami, serta rasakan, hari itu.
Jadilah orang yang siap mendengarkan, tanpa
mengajukan banyak pertanyaan atau saran.
Anak akan lebih suka membuka dirinya ketika
Anda tidak terkesan mengintimidasi ia.
62
Mendidik Anak Laki-Laki dari Perspektif
Neurosains
dr. Aisah Dahlan, C.Ht
63
Suka bermain mobil mobilan dengan
menggerakkannya bersama teman teman
sebayanya. Jadi, tugas orang tua adalah
mengawasi dan menjaganya selama bermain.
64
Jangan sampai anak bermain gadget atau game
terlalu lama. Jangan terlalu memanjakan anak
usia dini dengan gadget karena dampaknya
bahaya. Selain itu, awasi juga apa yang mereka
mainkan dalam gadget. Pastikan mereka tidak
melihat sesuatu yang dilarang atau berbahaya.
Pasitikan juga game yang dimainkan sesuai
dengan usianya.
65