Anda di halaman 1dari 26

REFERAT

OBAT VASOPRESSOR DAN VASODILATOR

11 Fakultas Kedokteran
OBAT VASOPRESSOR
OBAT VASOPRESSOR

Vasopresor adalah obat yang dapat menyebabkan vasokontriksi


dengan merangsang kontraksi otot polos pembuluh darah.

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


RESEPTOR

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


DOBUTAMINE
Merk dagang : Dobuject, Dobutamin Giulini, Dobutamine Hameln, Dobutamine HCl
Abbott, Inotrop, Cardiject

Sediaan : Ampul 10 mL = 250 mg

Dosis :
 Laju pemberian yang lazim 2-20 mcg/kg/menit, titrasi sehingga HR tidak sampai
meningkat 10% dari baseline.
 Syringe pump :
• Sediaan dobutamine 1 ampul = 250 mg.
• Karena 1 mg = 1.000 mcg, maka 1 ampul = 250.000 mcg
• Syringe pump menggunakan spuit 50 cc. Kecepatan pemberian dalam satuan cc/jam.
Maka 1 cc cairan dalam syringe pump :
= 250.000 mcg/50 cc = 5.000 mcg
= Dosis x BB x 60 menit/konsentrasi = ……… cc/jam

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


DOBUTAMINE

Indikasi : Dipertimbangkan untuk kasus pump problems (gagal jantung kongestif, edema paru/congestive
pulmonum) dengan TDS 70 – 100 mmHg dan tidak ada tanda-tanda syok.

Kontraindikasi :
 Resisten mekanik dari pengisian dan atau pengosongan ventrikular seperti tamponade perikardial,
perikarditis konstriktif, penyumbatan kardiomiopati hipertrofik, & stenosis aorta berat.
 Hipovolemik berstatus parah.
 Penggunaan bersama dengan obat-obat penghambat mono amin oksidase.

ESO :
 Meningkatnya detak jantung, tekanan darah.
 Dapat memicu aritmia ventrikular baru & peningkatan aritmia ventrikuler yang telah ada sebelumnya.
 Kadang-kadang terjadi kemerahan pada kulit, demam, eosinofilia, bronkhospasme, tidak bisa
menahan berkemih.
 Perubahan kadar gula pada penderita diabetes.

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


DOPAMINE

Merk dagang : Dopac, Dopamin Guilini, Dopamin HCl, Dopamin Hydrochloride Injection, Dopamine,
Indop, Cetadop

Sediaan : Ampul 5 mL = 200 mg.

Dosis :
 Infus IV : pemberiannya memerlukan syringe pump
 Bayi : 1-20 mcg/kg/menit, infus kontinyu, titrasi sampai respon yang diharapkan.
 Anak-anak : 1-20 mcg/kg/menit, maksimum 50 mcg/kg/menit, sampai respon yang diharapkan.
 Dewasa : 1-5 mcg/kg/menit sampai 20 mcg/kg/menit, titrasi sampai respon yang diharapkan.
Infus boleh ditingkatkan 4 mcg/kg/menit pada interval 10-30 menit sampai respon optimal
tercapai.
 Jika dosis > 20-30 mcg/kg/menit diperlukan, dapat menggunakan presor kerja langsung (seperti
epinefrin dan NE)

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


DOPAMINE
 Syringe pump :
• Sediaan dopamine 1 ampul = 200 mg.
• Karena 1 mg = 1.000 mcg, maka 1 ampul = 200.000 mcg
• Syringe pump menggunakan spuit 50 cc. Kecepatan pemberian dalam satuan cc/jam. Maka 1 cc cairan
dalam syringe pump :
= 200.000 mcg/50 cc = 4.000 mcg
= Dosis x BB x 60 menit/konsentrasi = ……… cc/jam

Indikasi : Syok kardiogenik pada infark miokard atau bedah jantung, obat pilihan kedua untuk
bradikardia simtomatis (setelah atropin), hipotensi (TDS 70 – 100 mmHg)

ESO : Dosis berlebih menimbulkan efek adrenergic berlebihan (bisa menyebabkan takiaritmia dan
vasokontriksi yang eksesif). Selama infus dopamine dapat terjadi mual, muntah, takikardia, aritmia, nyeri
dada, nyeri kepala, hipertensi, dan tekanan diastolic.

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


EPINEFRIN/ADRENALIN
Sediaan : Ampul 1 mL = 1mg

Dosis :
 IV/IO : 1 mg diberikan/diulang setiap 3 – 5 menit
 Endotrakeal : 2 – 2,5 mg (2 – 2,5 kali dosis IV/IO), dilarutkan dalam 10 ml PZ/NS
 Infus kontinyu : 1 mg dilarutkan dalam 500 ml NS atau D5%, kecepatan inisial 1 µg/menit dititrasi sampai
mencapai efek.
 Reaksi atau syok anafilaktik : 0,3-0,5 mg SC dapat diulang setiap 15-20 menit.
 Bradikardi atau hipotensi : Diberikan perinfus dengan dosis 1mg (1 mg = 1 : 1000) dilarutkan dalam 500 cc
NaCl 0,9 %, dosis dewasa 1 μg/mnt dititrasi sampai menimbulkan reaksi hemodinamik, dosis dapat mencapai
2-10 μg/mnt

Indikasi :
 Henti jantung : fibrilasi ventrikel (VF), takikardi ventrikel tanpa denyut nadi (pulseless VT), asistol, PEA
(Pulseless Electrical Activity).
 Bradikardia simtomatis.
 Hipotensi berat.
 Anafilaksis, reaksi alergi berat : kombinasi bersama sejumlah besar cairan, kortikosteroid, antihistamin.

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


EPINEFRIN/ADRENALIN

ESO : Pemberian epinefrin dapat menimbulkan gejala seperti perasaan takut, khawatir, gelisah, tegang,
nyeri kepala berdenyut, tremor, rasa lemah, pusing, pucat, sukar bernapas dan palpitasi.
 Pada penderita psikoneurotik, epinefrin memperberat gejala-gejalanya. Epinefrin dapat menimbulkan
aritmia ventrikel.
 Fibrilasi ventrikel bila terjadi, biasanya bersifat fatal ini terutama bila epinefrin diberikan sewaktu
anesthesia dengan hidrokarbon berhalogen atau pada penderita jantung organic.
 Pada penderita syok, epinefrin dapat memperberat penyebab dari syok.
 Pada penderita angina pektoris, epinefrin mudah menimbulkan serangan karena obat ini
meningkatkan kerja jantung sehingga memperberat kekurangan oksigen.
 Peningkatan tekanan darah dan frekuensi nadi dapat menyebabkan iskemia miokard, angina, dan
peningkatan kebutuhan oksigen miokard.
 Dosis besar tidak meningkatkan perbaikan kesudahan (outcome) status neurologis, bahkan bisa
menyebabkan disfungsi miokard post-resusitasi.

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


NOREPINEFRIN
Sediaan : Ampul 4 mL = 4 mg

Dosis :
 Diberikan hanya melalui jalur IV
 Campurkan 4 mg atau 8 mg noradrenalin ke dalam 250 ml D5%, D5NS (bukan NS),
jangan memasukan pada jalur yang sama dengan larutan alkalis.
 Dibutuhkan dosis yang lebih besar untuk meningkatkan perfusi yang adekuat pada
kasus drug-induced hypotension.
 Syringe pump :
• Sediaan NE 1 ampul = 4 mg.
• Karena 1 mg = 1.000 mcg, maka 1 ampul = 4.000 mcg
• Syringe pump menggunakan spuit 50 cc. Kecepatan pemberian dalam satuan cc/jam.
Maka 1 cc cairan dalam syringe pump :
= 4.000 mcg/50 cc = 80 mcg
= Dosis x BB x 60 menit/konsentrasi = ……… cc/jam

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


NOREPINEFRIN

Indikasi : Syok kardiogenik berat dan secara hemodinamik : hipotensi


signifikan (TDS < 70 mmHg) dengan resistensi perifer keseluruhan rendah.

ESO :
 Meningkatkan oxygen demand miocard, TD dan HR.
 Bisa menginduksi aritimia. Hati-hati penggunaan pada pasien iskemia akut;
monitor cardiac output.
 Ekstravasasi obat menimbulkan nekrosis jaringan, jika terjadi : campur
phentolamin 5 – 10 mg ke dalam 10 – 15 ml NS, infiltrasikan ke area
ekstravasasi.

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


SULFAS ATROPINE
Sediaan : Ampul 1 mL = 0,25 mg.

Dosis :
 Premedikasi : Injeksi IV 300-600 mcg, 30-60 menit segera sebelum induksi anestetik dan dengan
peningkatan dosis setiap kali 100 mcg untuk pengobatan bradikardia.
 Dosis 1 mg IV bolus dapat diulang dalam 3-5 menit sampai dosis total 0,03-0,04 mg/kgBB.
 Bradikardi : 0,5 mg IV bolus setiap 3-5 menit maksimal 3 mg dapat diberikan intratrakeal atau
transtrakeal dengan dosis 2-2,5 kali dosis IV diencerkan menjadi 10 cc.

Indikasi : Asystole atau PEA lambat, bradikardi, selain AV blok derajat II tipe 2 atau derajat III, keracunan
organopospat (atropinisasi).

Kontraindikasi : Bradikardi dengan irama EKG AV blok derajat II tipe 2 atau derajat III.

ESO :
 Efek kardiovaskular : Aritmia, hipotensi, palpitasi, takikardia
 Efek lainnya : Anafilaksis.

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


VASOPRESSIN

Dosis : Pada syok vasodilatorik yang refrakter diberikan dalam dosis 0,01-0,04 U/menit

Indikasi : Indikasi klasik untuk terapi diabetes insipidus pituitary dan penanganan awal varises
esophagus serta syok vasodilatorik.

ESO : Mual, hyponatremia.

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


OBAT VASODILATOR
OBAT VASODILATOR

Obat vasodilator adalah merupakan relaksan otot polos vaskuler yang bekerja
langsung pada pembuluh darah menyebabkan :
• Dilatasi pembuluh darah arteri sehingga mengurangi resistensi pembuluh
darah sistemik dan menyebabkan penurunan tekanan darah arteri.
• Dilatasi pembuluh darah vena sehingga menurunkan tekanan darah vena.

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


NITROGLISERIN
Dosis :
 Dewasa : Awal, 5 mcg/menit infus IV, tingkatkan sebanyak 5 mcg/menit IV setiap 3-5 menit sampai 20 mcg/menit sampai
didapat respon klinis, jika tidak ada respon tingkatkan dosis 10 mcg/menit setiap 3-5 menit sampai 200 mcg/menit
 Usila : Pemberian dosis awal serendah mungkin dan tingkatkan hingga efek klinik tercapai. Usila lebih sensitive terhadap
efek hipotensi dan bradikardia dari nitrogliserin.
 Anak-anak : Awal 0,25-0,5 mcg/kg/menit melalui infus IV, titrasi 1 mcg/kg/menit pada interval 20-60 menit untuk
mendapat efek yang diinginkan. Dosis umum adalah 1-3 mcg/kg/menit, maksimum 5 mcg/kg/menit.

Indikasi :
 Angina pectoris : karena nitrat organic menurunkan kebutuhan dan meningkatkan suplai oksigen miokard, maka obat ini
efektif untuk angina yang disebabkan oleh aterosklerosis coroner maupun vasospasme coroner.
 Gagal jantung kongestif.
 Infark jantung : Kegunaan vasodilator dalam penggunaan infark jantung adalah untuk mengurangi luas infark dan
mempertahankan jaringan miokard yang masih hidup dengan cara mengurangi kebutuhan otot jantung..

ESO : Sakit kepala umum ditemukan ini akan berkurang bila obat dilanjutkan atau dosis dikurangi. Efek samping lain pusing,
rasa lemah, dan sinkop yang berhubungan dengan hipotensi postural (takikardi dan palpitasi). Bila terjadi takikardia berat maka
perfusi jantung menurun disamping meningkatkan kerja jantung sehingga dapat memperburuk angina. Karena itu dosis
nitrogliserin harus dititrasi demikian rupa sehingga cukup untuk menghilangkan angina, tetapi tidak sampai menimbulkan
hipotensi atau takikardia. Edema perifer kadang-kadang terjadi pada pemberian nitrat kerja lama, oral maupun topical.

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


AMIODARONE

Sediaan : Ampul 3 mL = 150 mg

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


ISDN (ISOSORBID DINITRAT)
Nama dagang : Cedocard, Farsorbid, Gasorbid, Isorbid, Isovell, Vascardin

Sediaan : Ampul 10 mL = 1 mg/mL

Dosis :
 Infus IV 2-10 mg/jam, dosis maksimum 20 mg/jam.
 Cedocard 5 mg
• Serangan angina akut: 1 tablet
• Profilaksis: 3-4 kali sehari 1-2 tablet.
• Pencegahan serangan malam: 1-2 tablet sebelum tidur
 Cedocard 10 mg
1-3 tablet 4 x/hari (dewasa)
 Cedocard Retard 20 mg
1 tablet 2 x/hari
 Cedocard 20 mg
• Pencegahan serangan angina dimalam hari: 1 tablet
• Dosis umum: 30-160 mg/hari, dikonsumsi 3-4 kali sehari
• CHF tahap awal: ½ tablet
• Dosis efektif: 40-160 mg sehari, pada kasus yang berat hingga 240 mg sehari.

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


ISDN (ISOSORBID DINITRAT)
Indikasi : Vasodilator yang digunakan untuk terapi angina pektoris.
 ISDN digunakan untuk mencegah atau mengobati nyeri dada (angina).
 5 mg dan 10 mg
• Angina pektoris
• Profilaksis serangan angina pada penyakit jantung koroner kronis
• Angina setelah infark miokardium (rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang tidak adekuat)
• Gagal jantung
 20 mg
• Pengobatan & pencegahan angina pektoris
• Angina pectoris yang parah
• Refractory CHF (Congenital Heart Failure)
 IV infusion
• Unresponsive CHF, terutama pasca infark miokard
• Mengontrol refractory angina pectoris

ESO : Sakit kepala, pusing, mual, dan takikardia.

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


HYDRALAZIN

Dosis :
 IV : 100 mg dalam normal saline 1000 mL dengan pompa infus yang dititrasi pada 6-12
mg/jam untuk menjaga tekanan darah pada nilai tertentu.
 IV yang didorong : 5– 10 mg perlahan lahan, dosis tambahan 5-10 mg setiap 20 menit PRN,
dosis tunggal tidak boleh melebihi 20 mg.
 IM : 5-10 mg.
 PO : 100 mg/hari dalam dosis terbagi 4.

ESO : Sakit kepala, mual, berkeringat, aritmia, presipitasi angina, lupus like syndrome (apabila
penggunaan dosis tinggi dan bersifat reversible)

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


CCB (CALCIUM CHANNEL BLOCKER)

Sediaan : Ampul 10 mL = 10 mg.

Dosis :
 Hipertensi emergensi : 0,5 – 6 mcg/kgBB/menit (syringe pump/drip infus)
 Hipertensi akut selama operasi : 2 – 10 mcg/kgBB/menit (syringe pump/drip infus),
10 – 30 mcg/kgBB (bolus IV).

Indikasi : Hipertensi emergensi dan hipertensi krisis selama pembedahan.

ESO : Ileus paralitik, hipoksemia, edema paru, dyspnea, trombositopenia, gangguan fungsi
hati, dan jaundis. Takikardi, hipotensi, peningkatan kreatinin dan BUN, sakit kepala,
nausea, muntah, mual dan hipersensitif.

1 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


SUMBER :

19 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


SUMBER :

19 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


SUMBER :

19 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id


TERIMA KASIH

19 Fakultas Kedokteran www.unissula.ac.id

Anda mungkin juga menyukai