Anda di halaman 1dari 55

OBAT-OBAT EMERGENSI

Obat-obat emergensi

Onset cepat  efek segera


Pada umumnya diberikan melalui
injeksi (SC, IM, IV)
Pada umumnya mempunyai rentang
terapi sempit  pengawasan ketat
Contoh: adrenalin
Obat yg dibutuhkan untuk mengatasi
keadaan gawat darurat
Disiapkan dan disediakan ditempat yg
mudah dijangkau
Semua petugas harus tahu tempatnya
Tempat tidak tidak dirubah – rubah
Obat harus selalu siap pakai
Tujuan
• Mengetahui indikasi dan
kontraindikasi pemberian obat
• Mampu melakukan menghitungan
dosis yang tepat
• Mampu memberikan obat2
emergency dengan rute yang tepat
• Mengetahui hal2 yg harus
dievaluasi setelah pemberian obat
Rute pemberian obat
1. TOPIKAL
salep, bedak, cream, dll
2. ORAL
syrup
kaplet, kapsul,
3. SUBLINGUAL
efek sangat bervariasi antar individu
contoh: nifedipin, Nitroglicerin
4. SUPPOSITORIA
5. INJEKSI
INTRADERMAL
SUBKUTAN
INTRAMUSKULER
INTRAVENA
6. ENDOTRAKHEAL (Melalui pipa ET)
Obat untuk masalah jantung
ADRENALIN (EPINEPHRIN)
INDIKASI:
VF, Pulseless VT, PEA, Asystole
Mengatasi gangguan sirkulasi (Syok
distributif)
menghilangkan bronchospasme
SEDIAAN:
ampul 1:1000 (1 mg/1 ml)/ ampul
1:10000 (0,1 mg / 1 ml)
Rute: IV flush, ET (2-3 x dosis IV), Infusion
1 mg/500 ml D5%/NS (2 ug/mL)
DOSIS:
CPR : 1 mg IV flush (diikuti 10 ml
NS), diulang 3-5 menit
2- 2,5 mg ET (dilarutkan dlm
10 ml NS)
Anafilaktik : 0,5 mg SC/IM
Shock : infusion 1 ug/menit, titrasi
sampai max 10 ug/mnt

Bronkodilator : 0,3 mg SC (syarat


kondisi jantung bagus)
Meningkatkan kekuatan kontraksi jantung
Meningkatkan konduksi  HR meningkat
Meningkatkan resistensi vaskuler  BP
naik

mengubah “Fine Ventricular Fibrillation”


menjadi “Coarse Ventricular Fibrillation”
 lebih mudah di DC
Dosis besar dapat menyebabkan iskemia
miokard, angina, dan peningkatan
kebutuhan oksigen miokard
ATROPIN
Golongan antikolinergik
INDIKASI:
Asystole/PEA (2nd line setelah adrenalin)
Unstable bradikardia
Keracunan kolinergik (organofosfat)
SEDIAAN:
Ampul 0,25 mg/ 1 mL
EFEK:
Meningkatkan konduksi  HR naik
Menurunkan sekresi klj  antikolinergik
DOSIS:
Asistol/PEA : 1 mg IV flush, diulang 3 –
5 menit (maks 3 mg)
2 – 3 mg dilarutkan dalam 10
ml NS
Bradikardia : 0,5 mg IV flush, diulang
tiap 3 –5 menit (maks 3 mg)
Keracunan organofosfat: 1-2 mg,
diulang tiap 2-5 menit sampai terdapat
tanda atropinisasi
PERHATIAN:
• Dapat memperburuk iskemia
miokard (takikardi, palpitasi)
• Menyebabkan bradikardia
paradoksal (< 0,5 mg)
• Hipertensi, kejang
• Tidak berguna untuk blok AV node
derajat 2 tipe II dan derajat 3
LIDOKAIN/ LIGNOCAIN
INDIKASI:
Multifokal PVC
VT/ VF
SEDIAAN:
ampul 40 mg/2 mL
DOSIS:
Henti jantung karena VF/VT : dosis inisial 1 – 1,5
mg/kg IV bolus
VF refrakter : 0,5 – 0,75 mg/kg IV bolus, diulang tiap
5 – 10 menit; maksimal 3 kali pemberian (3 mg/kg)
Endotrakeal : 2 – 4 mg/kg
EFEK:
Meningkatkan efek DC shock
Menurunkan HR

EFEK SAMPING:
Depresi pernafasan
Kejang
Bradikardia  arrest
AMIODARON
INDIKASI:
henti jantung refrakter terhadap RJP,
shock, dan vasopresor
Aritmia ventrikel berulang (VF atau VT
dengan hemodinamik tak stabil)

SEDIAAN:
Ampul 150 mg/ 3 ml
DOSIS:
aritmia ventrikel : 150 mg IV dalam 10
menit (15 mg/menit)
Maintenance : 1 mg/menit IV
dalam 6 jam, kemudian 0,5 mg/menit
IV dalam 18 jam (dosis maksimal : 2,2
g/hari)
PERHATIAN:
• waktu paruh sangat panjang (sampai
40 hari)
• interaksi obat yang kompleks dan
multipel
• hipotensi (pada pemberian berulang)
• bradikardi
DOPAMINE
INDIKASI:
Shock (refrakter terhadap pemberian cairan)
obat pilihan kedua untuk bradikardia
simtomatis (setelah atropin)
Hipotensi (TDS < 70 mmHg)
SEDIAAN: Ampul 200 mg/ 5 mL
DOSIS:
2 – 5 ug/kg/menit meningkatkan renal blood
flow
5 – 10 ug/kg/mnt meningkatkan kontraksi
jantung
> 10 ug/kg/ mnt konstriksi sistemik
PERHATIAN:
Setelah target tercapai, turunkan bertahap
(tapering)
Jangan mencampur/melarutkan dengan
natrium bikarbonat, lakukan pengenceran
dengan D5%, D5 1/2 NS, D10 0,18 NS; RL
Diberikan dengan syringe pump atau
infusion pump, harus selalu drip, bukan IV
bolus
Bisa menyebabkan takiaritmia,
vasokonstriksi yang eksesif
Rumus dosis dopamin dalam syringe pump
adalah :
Sediaan dopamine 1 ampul = 200 mg.
Karena 1 mg = 1.000 mikrogram maka 1
ampul = 200.000 mikrogram.
Syringe pump menggunakan spuit 50 cc.
Kecepatan pemberian dalam satuan cc/
jam.
Maka 1 cc cairan dalam syringe pump :
Contoh:
Pasien dengan tekanan darah 80/50
mmHg dan BB 50 kg. Dosis dopamin
dimulai dari 5 mikrogram/kgBB/menit.
Rumus hitung tetesan dopamin per drip :
Contoh:
Pasien dengan berat 80 kg
Diberikan dopamin 10 mcg/kgbb/menit
dalam 250 ml NS (mikrodrip).
Dopamin 1 ampul : 200 mg / 10 ml
Hitung dosis
10 mcg/kgbb/menit
10 mcg x 80 kg x 1 menit
800 mcg / menit
Hitung tetesan
250 ml / 200 mg) x (800 mcg/1 menit)
x (60 gtt / 1 ml)
(250 ml / 200000 mcg) x 800
mcg/menit x 60 gtt/ml
(25 / 20) x 8 x 6 gtt/menit
5/4 x 8 x 6 gtt / menit
60 gtt/menit
DOBUTAMIN
INDIKASI:
Dipertimbangkan untuk kasus pump
problems (gagal jantung kongestif, sembab
paru/congestive pulmonum) dengan TDS 70
– 100 mmHg dan tidak ada tanda-tanda
syok
SEDIAAN: Ampul 250 mg/ 10 mL
DOSIS:
2 – 20 µg/kg per menit, titrasi sehingga HR
tidak sampai meningkat 10 % dari baseline
PERHATIAN:
Cegah pemberian pada TDS < 100
mmHg dan ada tanda-tanda syok
Menyebabkan takiaritmia
Tidak boleh mencampur dengan
natrium bikarbonat
Rumus dosis dobutamin dalam syringe
pump adalah :
Sediaan dobutamine 1 ampul = 250 mg.
Karena 1 mg = 1.000 mikrogram maka 1
ampul = 250.000 mikrogram.
Syringe pump menggunakan spuit 50 cc.
Kecepatan pemberian dalam satuan cc/
jam.
Maka 1 cc cairan dalam syringe pump :
Contoh:
Pasien dengan BB 50 kg. Dosis
dobutamin dimulai dari 5
mg/kgBB/menit.
MORFIN
INDIKASI:
Chest pain dengan Acute Coronary
Syndrome (ACS) yang tak respon dengan
nitrat
Edema paru akut kardiogenik (bila TD
adekuat)
SEDIAAN: Ampul 10 mg/ 1 mL
DOSIS:
Dosis inisial : 2 – 4 mg IV dalam 1 – 5
menit, setiap 5 sampai 30 menit
Dosis ulangan : 2 – 8 mg pada interval 5
sampai 15 menit
Masukkan pelan-pelan dan titrasi
sampai tercapai efek
PERHATIAN
Tidak untuk infark inferior
Bisa menyebabkan depresi napas
Menyebabkan hipotensi (pada pasien
dengan deplesi volume cairan)
Gunakan dengan hati-hati/perhatian
penuh pada kasus infark ventrikel kanan
Antidotum : nalokson (0,4 – 2 mg IV)
NOREPINEFRIN/NORADRENALIN
INDIKASI
Hipotensi akut, septikemia
(keracunan darah oleh bakteri patogenik
dan atau zat-zat yang dihasilkan oleh
bakteri tersebut)
SEDIAAN
1 vial = 4 mg
Dosis : 0,01–0,10 μg/kg/min.
Start : 0,05 μg/kg/min.
Dosis pemberian kelipatan 25
Rumus dosis dobutamin dalam syringe
pump adalah :
Sediaan 1 vial = 4 mg.
Karena 1 mg = 1.000.000 nanogram
maka 1 ampul = 4.000.000 mikrogram.
Syringe pump menggunakan spuit 50 cc.
Kecepatan pemberian dalam satuan cc/
jam.
Maka 1 cc cairan dalam syringe
pump :
OBAT ANTI KEJANG
MIDAZOLAM
Derivet golongan Imidazo-benzodiazepin
Tergolong sedatif / hipnotik
Tidak menyebabkan nyeri suntik,
thrombosis, amnesia anterograde
Omset cepat 1,5 – 2,5 menit, peak cepat
Waktu paru eliminasi cepat 2 – 6 jam
Sediaan : 5 mg dalam 5 cc
15 mg dalam 3 cc
Dosis :
Untuk sedasi
Dewasa < 60 th. : 1 – 2,5 mg IV pelan
> 60 th : 1,5 mg IV pelan (2 mt )
Continous Infusion
Loading dose : 0,01 – 0,05 mg / kg.bb.
IV
Maintenance : 0.02 – 0,1 mg / kg.bb /
jm
Diazepam
Premedikasi dosis : 5 – 10 mg oral
/ IM
Induksi dosis : 0,16 – 0,32 mg
IV
Suplemen regional : 5 – 10 mg IV
Suplemen IV anest : ketamin
Penggunaan lain : Eklampsia
Kejang
Tetanus
OBAT UNTUK ODEMA PARU
FUROSEMIDE/LASIX
INDIKASI
Terapi ajuvan untuk edema paru
akut (ALO : Acute Lung Oedem)
pada pasien, Hipertensi emergensi,
Peningkatan tekanan intrakranial

SEDIAAN
1 Ampul 2 ml = 20 mg
0,5 – 1 mg/kg diberikan 1 – 2 menit, jika
tidak respon : 2 mg/kg diberikan pelan 1
– 2 menit (pemberian lazim dengan
drip/memakai syringe pump)

INGAT!!!!!!!
Jangan pernah memberikan
furosemide bersama dengan obat
lain dalam satu line infus
KONTRAINDIKASI
• Dehidrasi
• Hipovolemia
• Hipotensi
• Hipokalemia atau
gangguan
keseimbangan
elektrolit lainnya
NITROGLISERIN
INDIKASI
• Bedah : mengontrol dengan cepat
hipertensi selama bedah jantung,
menurunkan tekanan darah &
menjaga hipotensi yang terkontrol
selama prosedur bedah, mengkontrol
iskemia miokardial selama dan setelah
bedah kardiovaskuler (jantung dan
pembuluh darah).
• Angina tak stabil yang kebal terhadap
pengobatan dengan β-bloker dan
Nitrat sublingual (di bawah lidah).
• Gagal jantung kongestif sekunder
yang tak responsif terhadap infark
miokardial akut.

SEDIAAN
1 Ampul 10 ml = 10 mg
Dosis awal 15-20 mcg/menit
kenaikan berikutnya 10-15
mcg/menit sampai efek yang
dibutuhkan tercapai.

Perhitungan dosis tidak


menggunakan berat badan
Kontra indikasi
• Anemia yang jelas,
perdarahan otak berat,
hipovolemia tak terkoreksi
atau hipotensi berat.
Pasien dengan
kecenderungan glaukoma
sudut tertutup
Perhatian
• Hipotiroidisme, hipotermia,
malnutrisi, penyakit ginjal atau
hati yang parah.
• Dibutuhkan pengawasan ketat
terhadap denyut nadi dan tekanan
darah
Efek samping
•Sakit kepala, mual, hipotensi,
takhikardia, muntah-muntah,
pembentukan keringat yang banyak,
ketakutan pada sesuatu yang akan
terjadi, keresahan/kegelisahan, otot
berkedut/ bergerenyet, rasa tidak enak
di belakang tulang dada, berdebar,
pusing, nyeri perut.
•Bradikardia paradoksikal
Yang harus tetap
diingat……

MONITORING
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai