Astrid Gayatri
RS dr. Moewardi Surakarta
Emergency Unit
Obat yang digunakan dalam penanganan
kegawatdaruratan medis yang dilakukan dalam
waktu secepatnya dan dengan indikasi yang tepat
Tujuan : Mengembalikan fungsi sirkulasi &
mengatasi keadaan gawat darurat lainnya
Perlu pengawasan ketat, cepat, tepat, sesuai indikasi
Pemberi obat adalah orang yang kompeten di
bidangnya
Mengetahui indikasi & kontraindikasi pemberian
obat
Mampu melakukan penghitungan dosis yang
tepat
Mampu memberikan obat emergensi dengan cara
yang tepat
Mengetahui hal-hal yang perlu dievaluasi setelah
pemberian obat
Injeksi
◦ IV bolus : diberikan langsung
◦ IV flush : setelah dibolus dilanjutkan dg 10-20 cc
normal salin
◦ Drip/ infus : dicampur infus/ menggunakan infus
pump/ syringe pump
Supposituria
Peroral
PENTING : Selalu perhatikan kemasan dan ED
Obat Perbaikan
Obat RJP Lainnya
Sirkulasi
•Lidokain •Salbutamol
•Atropin •Dextrose
•Morfin •Diazepam
Indikasi : henti jantung (VF, VT pulseless, asistole, PEA),
anafilaksis, hipotensi berat, bradikardi
Dosis
◦ Cardiac arrest : 1 mg, atau 0,1 ml/kgBB,
1:10.000 larutan adrenalin titrasi
◦ Anafilaktik : 0,1-0,15 mg SC/IM diulang 15mnt
◦ Infus : 25mg dalam 250 ml d5% mulai dengan 5mg/mnt dinaikkan
sampai mencapai hasil yang diharapkan
Lama Kerja: pendek (cepat) hanya beberapa menit pada iv
Efek : Hipertensi, aritmia, iskemik jantung, fibrilasi
ventrikel
Peringatan: Penderita jantung, aritmia, penderita yang
mendapat infuse adrenalin harus dimonitor dengan ketat
(HR↑ BP↑ O2↑)
Indikasi : henti jantung,
aritmia ventrikel berulang
(VT atau VF dg hemodinamik tak stabil)
Dosis :
◦ Henti jantung : 300 mg (dlm 20-30 ml D5%) IV bolus
◦ Aritmia ventikel : 150 mg IV dalam 10 menit
◦ Maintenance : 1 mg/ menit IV dlm 6 jam, kemudian 0,5
mg/ menit dlm 18 jam (dosis maksimal : 2,2 g/hr)
Observasi tanda vital setelah pemberian
Efek : Hipotensi pd pemberian berulang,
Bradikardi
Indikasi : VT/ VF, Multifokal PVC
Dosis :
◦ henti jantung krn VF/VT : dosis inisial 1-1,5 mg/kg IV bolus
◦ VF refrakter : 0,5-0,75 mg/kg IV bolus, diulang tiap 5-10
menit, maks 3 x pemberian (3 mg/kg)
◦ Endotrakeal : 2-4 mg/kg
• Efek
◦ Anestesi lokal, juga menstabilkan membran sel
miokard sehingga berefek sebagai anti aritmia
◦ Depresi pernafasan
◦ Kejang
◦ Bradikardi arrest
◦ Menurunkan HR
Indikasi : Asistole/ PEA (second line setelah adrenalin), unstable
bradikardia, keracunan kolinergik (organofosfat) sebagai
antikolinergik
Dosis :
◦ Asistole/ PEA : 1 mg IV flush, diulang 3-5 menit (maks 3 mg)
2-3 mg dilarutkan dlm 10 ml NS
◦ Bradikardi : 0,5 mg IV flush, diulang tiap 3-5 menit
◦ Keracunan organofosfat : 1-2 mg, diulang tiap 2-5 menit
Efek
Meningkatkan konduksi (HR ↑)
Menurunkan sekresi kelenjar
Memperburuk iskemia miokard (takikardi, palpitasi)
Hipertensi, kejang
Efek: inotropik kuat, ↑nadi dan menguatkan kontraksi, melalui efek
simpatis reseptor beta, ↑cardiac output. Hati hati Takikardi,
hipertensi, aritmia, iskemik jantung
Sediaan: 250 mg/5 ml dalam flacon
Indikasi: gagal jantung, shock, obat pilihan kedua untuk bradikardi ,
hipotensi (TDS < 70 mmHg)
Dosis: larutkan 250 mg kedalam 250-1000 dextrose 5%, dan mulai
dengan dosis 2,5 mg/kgBB/menit, dan dapat dinaikkan sesuai
kebutuhan.
PERHATIAN
Setelah target tercapai turunkan perlahan (tapering)
Jangan melarutkan dengan natrium bikarbonat, pengenceran dg
D5%, D5 ½ NS, RL
Diberikan dg syringe pump atau infusion pump, harus selalu didrip
bukan bolus
Bisa menyebabkan takikardi, vasokonstriksi yg eksesif
Indikasi : kasus pump problem (gagal jantung kongestif,
kongestif pulmonum) dg TDS 70-100 mmHg & tidak ada
tanda-tanda shock yang berhubungan dengan CHF, AMI, CKD
Dosis : 2-20 ug/kg per menit, titrasi shg HR tidak meningkat
10% dr baseline
Efek: merupakan ionotropik kuat, ↑ HR dan menguatkan
kontraksi, meningkatkan CO. Hati hati takikardi, hipertensi,
aritmia, iskhemi jantung
Sediaan: 250 mg/20 ml dalam flakon
PERHATIAN
Cegah pemberian pada TDS < 100 mmHg & ada tanda-tanda
syok
Menyebabkan takiaritmia
Tidak boleh mencampur dengan natrium bikarbonat
Indikasi : syok kardiogenik berat, hipotensi
signifikan vasodilatasi yang hebat (TDS < 70 mmHg)
Hanya diberikan melalui IV
Efek: vasokonstriksi pembuluh darah → tekanan
darah ↑. Hati hati hipertensi, vasokonstriksi
berlebihan, iskemik miokard, aritmia
Sediaan: 1 mg/ml dalam ampul
Dosis: larutkan 4 mg dalam 250 ml D5%, infus
dimulai dengan dosis 4-8 mg/menit titrasi
Indikasi : terapi adjuvant edema paru, hipertensi
emergensi, TIK, gagal jantung, kelebihan cairan,
pastikan bahwa penderita tidak dehidrasi
Dosis : 0,5-1 mg/kg diberikan 1-2 menit, jika tidak
berespon 2mg/kg diberikan pelan 1-2 menit
(pemberian lazim dengan drip/ syringe pump)
Efek: merupakan diuretik poten. Hati hati dehidrasi,
hipovolemia, hipotensi, hipokalemia/ gangguan
keseimbangan elektrolit lainnya
Sediaan: 20 mg/2 ml dalam ampul
Lama kerja: 2-4 jam
Indikasi : Nyeri akut (nyeri dada pd sindrom koroner
akut), Edema paru akut kardiogenik
Efek: Merupakan Analgesik opiat yang bekerja pada
otak dan medula spinalis
Sediaan: 10 mg/ml dalam ampul
Dosis : inisial : 2-4 mg IV dlm 1-5 menit, dosis
ulangan 2-8 mg pd interval 5-15 menit
Lama Kerja: 2-6 jam
Efek samping: hipotensi, mual, muntah, depresi nafas,
kontraksi otot polos kadang kolik kantung empedu,
dapat memperburuk nyeri pada kolik renal, sedasi
gatal di kulit
Indikasi : atrial fibrilasi, gagal jantung kongestif,
takikardia supraventrikular
Dosis : digitalisasi cepat (24-36 jam) 4-6 tablet
diberikan satu per satu sampai hasil yg diinginkan
Digitalisasi lambat (3-5 hari) 2-6 tablet, dosis
terbagi
Efek: menurunkan kecepatan konduksi impuls yang
melalui nodus arttrioventrikularis. Meningkatkan
kekuatan kontraksi jantung (efek inotropic positif)
Sediaan: Injeksi: 250 mg/ml dalam ampul. Tablet:
62,5 mg, 125 mg
Perhatian: pemberian digoxin intravena harus pelan
atau perinfus.
Indikasi : menghilangkan gejala asma & bronkospasme
yg bersifat reversible
Efek: Bronkodilatasi, mempengaruhi denyut miokard,
ringan, diuretic ringan
Efek samping : gangguan saluran pencernaan,
takikardia, palpitasi, diuresis, Aritmia
Sediaan: 250 mg dalam 10ml, ampul
Dosis:
IV: 4 mg/kgBB dalam 15 menit
Infus: Berikan dosis bolus diikuti infus 0,5
mg/kgBB/jam, kurang dosis pada usia lanjut, chirrosis
hepatis atau gagal hepar atau penderita dengan
pengobatan crythromcin atau cimetidine
Oral: 100-300 mg 3-4 kali sehari
Rectal: 360 mg suppositoria 1-2 kali sehari
Lama kerja: 6-15 jam
Efek: sedativa, anticonvulsi poten
Sediaan: 100mg/2ml dalam ampu
Indikasi: premedikasi sedasi, anti convulsi, anti
spasmodik, prevensi halusinasi.
Dosis:
◦ IV : 5-20 mg, dengan efek bervariasi pada tiap pasien, pada
pasien tua lebih sensitif
◦ Infus : 80 mg/lt dan diberikan dalam 8 jam
◦ Supp: 10mg/5ml
Efek samping: Mengantuk, kurang kooperatif,
depresi napas atau obstruksi ,hipotensi.
Perhatian: pada pemberian intravena dapat
menyebabkan kerusakan pada vena dan pada
pemberian jangka lama sebaiknya digunakan jalur
vena sentral, sebaiknya dihindari pemberian
intramuskuler karena absorbsinya kurang baik,
selain rasanya nyeri
Efek: merupakan bronkodilator kuat yang bekerja pada reseptor
beta 2 susunan saraf simpatis, juga sebagai relaksan uterus.
Sediaan: aerosol inhaler, nebuliser, injeksi, tablet
Indikasi: bronkospasme, persalinan rematur
Dosis dewasa:
◦ aerosol: 1-2 semprotan tiap 4 jam
◦ nebilizer: 2,5-5 mg tiap 2-4 jam
◦ intramuskular: 500 mg tiap 4 jam
◦ Infus: 3-20 mg/menit titrasi
◦ Tablet: 2-5 tahun: 1-2 mg 3-4 x/perhari
6-12 tahun: 2 mg, 3 -4 x/hari
Lama kerja: 3-6 jam
Perhatian: takikardi, tremor, sakit kepala, hipokalemia terutama
pada pemberian perinfus
Indikasi : hipoglikemik (GDS <60), CKD,
Potensi hipoglikemi
Sediaan : D40%, D10%, D5%
Dosis :
◦ Hipoglikemia : Low : 3 flc IV Bolus D40%
◦ Maintenance : Infus D10%
Efek : Hiperglikemia