KARDIOVASKULAR
1
FUJI NAMORA HASIBUAN
RSUP. H. Adam Malik-Medan
0813-7080-6362
fujinamorahasibuan@yahoo.co.id
2
HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti materi
pelatihan ini peserta
mampu melakukan
pemberian obat-obatan
kardiovaskular
3
INDIKATOR HASIL BELAJAR:
4
DEFENISI
Obat kardiovaskuler
Kelompok obat yang mempengaruhi &
memperbaiki sistem kardiovaskuler (jantung
dan pembuluh darah) secara langsung ataupun
tidak langsung (Setiadi, 2017).
5
JENIS OBAT-OBATAN
Anti Angina
Obat Gagal Jantung
Anti Aritmia
Anti Hipertensi
Anti Koagulasi
6
7
ANTI AN GI N A
Mengatasi atau mencegah serangan akut
angina pectoris dan pencegahan jangka
panjang serangan angina
Obat Anti Angina: Beta Bloker, Nitrat dan
Calisium Chanel Bloker
8
BETA BLOKER
- Mengurangi denyut jantung
- Menurunkan tekanan darah
- Menurunkan kontraktilitas miokard
- Hipotensi
- Bronkospasme
- Impotensi
Efek samping:
Hipotensi, pusing, sakit kepala, berdebar-
debar, mual, muntah dan pingsan
NITRAT INJEKSI
Cedocard Diberikan secara IV dengan dosis mulai
0,5 mg s/d 50 mg/menit, NTG dosis 5 – 100
µg/menit
15
DIURETIK
-Dikenal “loop Diuretik”, di loop henle
penyekatan reabsorbsi Na dan Cl
Menurunkan volume cairan ekstra selluler
Menurunkan pre-load
19
DOBUTAMIN
Meningkatkan curah jantung dengan
memperbaiki kontraktilitas
Menurunkan SVR (tahanan sistemik)
Umumnya Bersifat β adrenergik efek kuat
Efek samping:
- Takikardi
- Mual
- Sakit kepala
- Aritmia
DOBUTAMIN
Dosis:
Diberikan secara IV dengan dosis mulai 1 s/d 10
µg/KgBB/I, dapat juga dinaikkan hingga 20
µg/KgBB/I , kadang hingga 40 µg/KgBB/I
Rumus : Instruksi x BB x jam = cc/jam
Pengenceran
Efek samping:
- Takikardi
- Hipertensi
- Mual, muntah
DOPAMIN
Dosis:
Diberikan secara IV dengan dosis mulai 1 s/d 10
µg/KgBB/I, dapat juga dinaikkan hingga 20
µg/KgBB/I
Rumus : Instruksi x BB x jam = cc/jam
Pengenceran
Dosis:
Efek samping: Diberikan secara IV : untuk henti
- Takikardi jantung tak terbatas. Dosis 1 – 5
- Sakit kepala µg/KgBB untuk maintanance TD
- Ansietas
NOREPHINEPRIN
(NOREADRENALIN)
Bersifat vasokontriktor
Meningkatkan SVR
Umumnya efeknya α, tapi bisa juga β
Bisa memperburuk CO dan jangka panjang
atau berlebihan kurang baik terhadap pemb.
Darah perifer
Efek samping:
- Takikardi
- Sakit kepala
- Ansietas
NOREPHINEPRIN
Dosis:
Diberikan secara IV dengan dosis mulai 0,001 s/d
1,0 µg/KgBB/I, digunakan untuk maintenance TD
Dibagi 4 kelas:
Kelas I Sodium Chanel Bloker
Kelas II Beta Adrenergic Bloker
Kelas III Prolong Repolarization (Amiodarnore)
Kelas IV Calsium Chanel Bloker (Adenosine)
28
SODIUM CHANNEL BLOCKER
Indikasi mencegah AF atau Afib berulang (Kelas
IA) contoh: Quinidine tablet
Efek samping: Vertigo, AV Blok, delirium dll
Indikasi : VT (Kelas IB) cont: Lignocin injeksi,
oral
Efek samping: pusing, mual, agitasi, disorientsi,
henti jantung
Indikasi: Takikardi (IC) Conth: Flecainide injeksi
dan oral
Efek samping: pusing, mual, muntah
29
BETA ADRENERGIC BLOKADE
Indikasi: Aritmia Jantung, AP, dan
Hipertensi
Kontra Indikasi: Asma bronkial, PPOK, dan
Gagal Jantung
30
PROLONG REPOLARIZATION
-> Indikasi pada SVT berulang, VT
- Contoh: Amiodarone
- Dosis: 5 mg/Kg BB dalam 50-100 cc D5%
- Dosis pemeliharaan : 900 mg / 24 jam
- Pemberian sebaiknya Vena sentral
31
KALSIUM CHANNEL BLOCKER
- Menghambat pemasukan calsium dalam sel dan
otot polos
- Mencegah kontraksi dan mengurangi afterload
- Indikasi : SVT, Pengontrol rate pada AFib or AFlu
Karena obat-obatan
Contoh: ATP Kyowa 20 mg/ampul
ATAU………………………….
Class V:
Fargoxin : menurunkan ventrikuler rate
Afib atau Afluter
Dosis : I : 0,5 mg/10 cc water for injeksi,
dapat diulang setiap 4 jam dengan dosis
0,25 mg sampai tercapai efek digitalis.
Dosis max 1,25 mg/ 24 jam
Perhatian: Pantau EKG setiap pemberian
dan setiap 4 jam
E RT E NSI
ANTI HIP
Umumnya bekerja Menurunkan TD deng
Menurunkan CO (bete bloker dan Diuretik)
Menurunkan tahanan perifer
Diuretik adalah obat utama Hipertensi
36
JENIS-JENIS DIURETIK
1. Boros Kalium (loop diuretik )
Mengeluarkan K+ , contoh: HCT, Furosemide/lasix
Bekerja di Loop on Henle
Dosis: 20 – 80 mg (oral), 10 – 40 mg (IV), loading dose 40 mg
kemudian disesuaikan dgn Creatinin clearance ( 10 – 40 mg/jam).
3. Thiazide Diuretik
Bekerja di tubulus distal yang menghambat Na difiltrasi
Efek diuretiknya tidak sebaik loop diuretik Hipertensi, menurunkan
resiko stroke dan SKA
A GU L A SI
ANTI KO
Antikoagulan : Heparin dan Warfarin
Antitrombotik Agen: Fibrinolitik, r-TPA
Pengontrol platelet (penghambat fungsi
platelet)
38
A GU L A SI
ANTI KO
Tujuan:
Mencegah penimbunan fibrin
Mencegah perluasan trombus
Mencegah komplikasi tromboemboli
39
TROMBOLITIK/FIBRINOLITIK
Indikasi : ACS (Infark Miocard Akut)
Efek : M’hancurkan fibrin y terbentuk pd fase
IMA
Jenis: - Selektif (r-TPA) : Dose max: 100 mg
- Non-selektif (Streptokinase): 1,5 jt Unit
Perhatikan Kontraindikasi:Riwayat perdarahan,
Riwayat Stoke dan lainnya
Pemberian biasanya dilanjutkan dengan obat
antikoagulan
Perhatikan kemungkinan komplikasi:
perdarahan, alergi
STREPTASE
Teknik Pengenceran:
1,5 Juta Unit (1 flacon) diencerkan menjadi 100
cc NaCl 0,9% atau D5%
Obat biasanya diberikan tanpa premedikasi
Sediakan juga inotropik untuk antisipasi TD<<<
Pasang IV line 2 line
Gunakan Infus pump untuk memberikan
streptase harus habis dalam 1 jam tanpa
komplikasi
INDIKASI TROMBOLITIK
Sakit dada khas infark< onset ≤ 12 jam sejak
serangan
ST elevasi >1 mm pada 2 sadapan extremitas
atau > 2 mm pada sadapan perikordial
Adanya LBBB baru
PENILAIAN KEBERHASILAN
1. Keluhan nyeri dada berkurang
2. Perubahan EKG: ST elevasi berkurang
OBAT ANTIKOAGULAN
Menghambat pembekuan trombin dari protrombin
Mencegah pembekuan darah
Diindikasikan : tromboemboli
Pemberian secara Oral, IV atau SC
Perhatikan adanya hematom pada saat pemberian SC
Monitor nilai ApTT: diharapkan 1,5 – 2 kali nilai kontrol
Monitor efek samping: Hematuri…..
Jenis: Oral (Warfarin), Parenteral (Heparin), dan
LMWH (Lovenox, Arixtra, Fraxiparin, Fragmin)
Pemberian Warfarin: harus disesuaikan dengan hasil
lab:PT dan INR (Range: 2 – 3)
ANTIKOAGULAN
HEPARIN
LMWH
Pemberian IV Pemberian SC
Dosis: Bolus 60 Dosis Bervariasi:
IU/KgBB max 4000 IU Lovenox 1 syrg/12
Cek aPTT / 6 jam jam, Arixtra 2,5
(Target aPTT 1,5 – 2 x mg/Hari
nilai kontrol) Tidak perlu cek aPTT
Harus pasang IV line Praktis
Efek perdarahan >>> Tanpa IV line
Efek perdarahan <<<
HEPARIN
Dosis:
Diberikan secara IV dengan bolus 60 UI/KgBB max
4000 UI, selanjutnya maintenance 12
UI/KgBB/jam max 1000 UI
Rumus : Instruksi = cc/jam
Pengenceran
kontrol pasien
ANTI PLATELET
Bekerja mencegah perlengketan platelet
Indikasi: AP, Pergantian katup, trombosis
arteri
Sering diberikan sebagai kelanjutan dari anti
koagulan
Sebaiknya obat diberikan setelah makan
Contoh: Aspirin, Triclopidin, Clopidogrel,
Cilostazol (Pletaal)
GANGGUAN ELEKTROLIT
1. Kalium
Kadar kalium normal
3.5 – 5.5 Meq/L
Masalah : kekurangan atau kelebihan kalium
Hipokalium :
Tanda dan gejala :
Tak ada nafsu makan, mual dan muntah
Otot –otot kejang
Lemah ,bingung
Hemiparese,edema papil,koma
Koreksi dengan Kcl
Dengan perhitungan : (4.5 – K) x BB
3
Pemberian : diencerkan dengan NaCl 0.9 atau Dext 5 % .
HIPERKALEMIA
Nilai > 5.5 meq/l
Gejala: kelemahan otot sebagai tanda awal
Aritmia, bradikardi dan blok
Kelemahan otot wajah ,lidah,tangan dan kaki
Mual,kolik,diare
Perubahan pada EKG gel T yang tinggi,kompleks QRS
yang melebar
Pengobatan:
Bila keadaan tidak gawat hentikan pemberian kalium
Pemberian insulin dan dext hipertonik intra vena
dapat mendorong kalium kedalam sel ( 500 ml Dext
5% +insuli 10 Iu )
NATRIUM (SODIUM)
Nilai normal : 135 – 145 Meq
Masalah ; Kelebihan natrium atau kekurangan
natrium
Hiponatrium
Tak ada nafsu makan, mual dan muntah
Otot –otot kejang
Lemah ,bingung
Hemiparese,edema papil,koma
Koreksi dengan Nacl 3%
0.6 x BB x (140 – Na )
Cara pemberian : sesuai dengan kekurangan
Natrium
Hipernatremi
Tanda dan gejala
Rasa haus,suhu tubuh meningkat
Disorientasi,halusinasi
Koma
Hiperaktif bila dirangsang
Pengobatan :
Dengan infus Nacl 0.3% hati –hati terjadi edema serebri
CALSIUM
Lemah , iritabilitas,tetani,delirium,kejang
Disorientasi,anoreksia,mual dan aritmia
jantung
EKG : perpanjang PR interval,QRS lebar
Koreksi : 1 – 2 Gr MGSO4 atau 0,2 cc/KgBB
HIPERMAGNESIUM
Tanda dan gejala :
Hipotensi, kelemahan otot dan paralise
Mual,muntah
Koreksi :
o Bila gagal ginjal dapat diberikan diuretik atau dialisa
o Kalsium intra vena 5 – 10 meq
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Observasi TTV sebelum dan sesudah pemberian
NITRAT, terutama TD
Anjurkan pasien untuk tetap duduk atau baring
setelah pemberian NITRAT
Anjurkan pasien tidak berdiri mendadak,
setelah minum NITRAT, mencegah hipotensi
postural
Info kepada pasien tentang dosis, efek
samping serta penyimpanan obat
Infokan segera menemui dokter atau perawat
jika pemakaian obat nitrat 3 x berturut-turut
TIDAK mengurangi ANGINA
54
ASUHAN
KEPE R AWATA N
55
PENGK A J IA N
Riwayat kesehatan sekarang
Pengobatan sekarang: dosis, rute, frekuensi,
kepatuhan, alergi, pengetahuan pasien
Riwayat pengobatan terdahulu:obat dibeli sendiri
Sikap dan lingkungan : pola makan, budaya,
anggota keluarga, sumber keuangan
Obat bentuk cair (sirup) lebih cepat diabsorbsi
Kaji efek samping obat
Kaji tanda-tanda toksisitas obat
56
AH KE P E RAWAT N
MASAL
Ansietas berhubungan kurang terpapar
informasi (D.0080)
Mayor:
S: Merasa Bingung
O: tampak tegang
57
AH KE P E RAWAT N
MASAL
Ketidakpatuhan berhubungan dengan efek
samping program pengobatan (D.0114)
Mayor:
S: Menolak menjalani pengobatan
Menolak mengikuti anjuran
O: Perilaku tidak menigkuti program pengobatan dan
tidak menjalankan anjuran
Minor
O: Tampak komplikasi/masalah kesehatan menetap
atau meningkat
58
AH KE P E RAWAT N
MASAL
Defisit Pengetahuan berhubungan
keterbatasan kognitif, kurang minat
belajar, kurang mampu mengingat,
kekeliruan mengingat anjuran (D.0111)
Mayor:
S: Menanyakan masalah yang dihadapi
O: Menunjukkan prilaku tidak sesuai anjuran
dan persepsi yang keliru
59
INTE RV E NSI
Periksa literature obat
Lapor perawat atau dokter jaga bila obat
dengan waktu paruh yang panjang
diberikan hanya 1 x sehari
Pantau batas terpeutik obat yang bersifat
lebih toksik
60
ANSIETAS
Tingkat Ansietas Menurun (L.09093)
Kriteria hasil:
1. Verbalisasi kebingungan dan kekhawatiran berkurang
2. Perilaku tegang menurun
Reduksi Ansietas (I.09314)
Observasi
1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu dan
stresor)
2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
3. Monitor tanda-tanda ansietas (vebal dan non verbal)
Terapeutik
Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Edukasi
Informasikan segera faktual mengenai diagnosis, pengobatan dan
prognosis
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu 61
KE PAT U H AN
Tingkat Kepatuahn Meningkat (L.12110)
Kriteria hasil:
1. Verbalisasi kemauan mematuhi pengobatan Meningkat
2. Verbalisasi mengikuti anjuran meningkat
62
P E NGE TA H UA N
DEFISIT
Tingkat Pengetahuan Meningkat (L.12111)
Kriteria hasil:
1. Perilaku seuai anjuran Meningkat
2. Perilaku sesuai pengetahuan meningkat
63
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tawarkan pasien untuk minum sebelum
mengkonsumsi NITRAT secara SL
Informasikan Beta Bloker libido dan KGD
menurun
Info ACE inhibitor batuk
Info Diuretik perubahan pola BAK
Anjurkan konsumsi tinggi serat mencegah
konstipasi
Ajurkan tidak menghentikan pengobatan tanpa
saran dokter/petugas kesehatan
Monitor EKG - pasien dgn terapi ANTIARITMIA
Lakukan pemeriksaan ELEKTROLIT secara berkala
64
DOKUME NTA S I
Sebagai informasi yang tertulis
Dokumentasi keperawatan media
komunikasi efektif
Sebagai bahan bukti pertanggungjawaban
dan tanggunggugat
65
PRINSIP PEMBERIAN OBAT 8B1W
Dahulu 5 BENAR 6 BENAR 8 BENAR 1 WASPADA
1. Benar Pasien (Gelang identitas, No RM)
2. Benar Obat (Label Obat TRIPLE CHECK)
3. Benar Dosis ( Dosis disesuaikan dengan instruksi)
4. Benar Waktu ( Diberikan sesuai waktu)
5. Benar Cara/Rute (Periksa Label Obat: IV, IM etc)
6. Benar Dokumentasi (Setelah diberikan harus
Didokumetasikan)
7. Benar Expired/Kadaluarsa (Perhatikan EXP)
8. Benar Informasi (Pasien Harus mendapatkan Info)
9. Waspada Efek Samping (Hati-hati saat memberikan obat)
MENGHITUNG DOSIS OBAT
Instruksi Dokter:
Pasang Dopamin drip 6 µg/KgBB/I dengan
pengnceran 200 mg/50 cc NaCl 0,9%. BB = 60 Kg.
Berapa cc/jam kah dosis Dopamin tersebut?
72
" Teruslah Berbuat Baik Meski
Tak Dikenal Orang-orang…..
Selayaknya
Jantung
Dia Tak Terlihat Namun Terus
Berdenyut Memberikan
Kehidupan”