Anda di halaman 1dari 74

PEMBERIAN OBAT-OBATAN

KARDIOVASKULAR

1
FUJI NAMORA HASIBUAN
RSUP. H. Adam Malik-Medan
0813-7080-6362
fujinamorahasibuan@yahoo.co.id

2
HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti materi
pelatihan ini peserta
mampu melakukan
pemberian obat-obatan
kardiovaskular

3
INDIKATOR HASIL BELAJAR:

Setelah mengikuti mata pelatihan


ini, peserta mampu :
1. Menjelaskan Pemberian Obat-
obat Kardiovaskular
2. Melakukan Pemberian Obat-
obat Kardiovaskular

4
DEFENISI
Obat kardiovaskuler
Kelompok obat yang mempengaruhi &
memperbaiki sistem kardiovaskuler (jantung
dan pembuluh darah) secara langsung ataupun
tidak langsung (Setiadi, 2017).

5
JENIS OBAT-OBATAN

 Anti Angina
 Obat Gagal Jantung
 Anti Aritmia
 Anti Hipertensi
 Anti Koagulasi

6
7
ANTI AN GI N A
 Mengatasi atau mencegah serangan akut
angina pectoris dan pencegahan jangka
panjang serangan angina
 Obat Anti Angina: Beta Bloker, Nitrat dan
Calisium Chanel Bloker

8
BETA BLOKER
- Mengurangi denyut jantung
- Menurunkan tekanan darah
- Menurunkan kontraktilitas miokard

- Contoh: Propanolol, Bisoprolol, Metoprolol


- INDIKASI: AP, Aritmia, Hipertensi
Efek Samping:
- Penurunan DJ

- Hipotensi

- Bronkospasme

- Impotensi

Kontra Indikasi: P. Paro Obstruktif


DM dgn Hipoglikemia
AV Blok derajat 2-3
9
NITRAT
- Vasodilator pembuluh darah yg kuat
- Mengurangi kebutuhan oksigen miokard
- Menurunkan kontraktilitas miokard

- Contoh: ISDN, Cedocard, Fasorbid, NTG


(tablet,injeksi)
Oitnment dan Patch
 Indikasi: AP, MCI, Hipertensi

Efek Samping: Pusing, Hipotensi


Palpitasi, Takikardi

Kontra Indikasi: Hipersensitif, uncorrect hipovolemik, Cardiac


Tamponade, Effusi pericard
10
DOSIS NITRAT
 SL: 5 mg, setiap 5 menit, max 3 tab dlm 15
mnt
 Oral: 5 – 60 mg, short acting setiap 4 – 6 jam,
long acting 1x/hari
 IV : 5 – 600 mcg/menit, continue
 Transdermal: dipakai selama 12 – 24 jam,
kemudian di lepas

Efek samping:
Hipotensi, pusing, sakit kepala, berdebar-
debar, mual, muntah dan pingsan
NITRAT INJEKSI
Cedocard Diberikan secara IV dengan dosis mulai
0,5 mg s/d 50 mg/menit, NTG dosis 5 – 100
µg/menit

 Rumus : Instruksi x jam = cc/jam


Pengenceran

 Sediaan : Cedocard 1 amp (10 mg), NTG 1


amp :10 mg/50 mg
KALSIUM ANTAGONIS
- Menghambat pemasukan calsium dalam sel dan
otot polos
- Vasodilator
- Menurunkan tahanan pembuluh darah perifer
- Mengurangi kebutuhan oksigen miokard
- Meningkatkan suplay oksigen ke Miokard

- Contoh: Nifedipin, Verapamil, Diltiazem

Efek Samping: Menurunkan TD

Kontra Indikasi: Hipersensitivitas


13
OBAT PENDUKUNG
SAAT NYERI AKUT
 Obat jenis Narkotika dapat diberikan pada
pasien SKA untuk menghilangkan nyeri dada
yang berat
 Contoh: Morphina 10 mg/10 cc water for
injection, Dosis: 2,5 mg bolus IV pelan
 Atau Pethidin 100 mg/10 cc water for
injection
Dosis: 25 mg bolus IV pelan
AG AL J AN T U N G
O BAT G
 GJ: Keadaan ketidakmampuan jantung
sebagai pompa darah untuk memenuhi
secara adekuat kebutuhan metabolisme
tubuh

 Obat Gagal jantung: Diuretik, ACE Inhibitor


Digitalis dan Inotropik

15
DIURETIK
-Dikenal “loop Diuretik”, di loop henle 
penyekatan reabsorbsi Na dan Cl
Menurunkan volume cairan ekstra selluler
Menurunkan pre-load

- Contoh: Furosemide (Tablet dan Injeksi)

Efek Samping: Hipotensi, gangguan elektrolit

Kontra Indikasi: Asidosis metabolik


Kehamilan, menyusui
16
ACE INHIBITOR
- Agen penghambat (Penyekat) pembentuhan Angiotensin II
 Menurunkan TD
- Menurunkan beban awal (pre load) dan beban akhir
(afterload)

- Contoh: Captopril, Ramipril, enalapril dll


INDIKASI: Gagal jantung, Hipertensi, Post MCI

Efek Samping: Hipotensi, Hiperkalemia


Batuk

Kontra Indikasi: Hipotensi, renal insufiensi,


hiperkalemia,
kehamilan, menyusui
17
DIGITALIS
- Meningkatkan kontraktilitas miokard Inotropik +
- Menurunkan Denyut Jantung (kronotropik -)

- Contoh: Digoksin (tablet), Fargoxin (injeksi)

Efek Samping: Total AV Blok, Keracunan digitalis

Dosis terapeutik: 1 – 2 mg/ 24 jam


Cara Pengenceran: 1 amp/10 cc water
for injeksi
18
INOTROPIK

19
DOBUTAMIN
Meningkatkan curah jantung dengan
memperbaiki kontraktilitas
Menurunkan SVR (tahanan sistemik)
 Umumnya Bersifat β adrenergik efek kuat

Efek samping:
- Takikardi
- Mual
- Sakit kepala
- Aritmia
DOBUTAMIN
 Dosis:
Diberikan secara IV dengan dosis mulai 1 s/d 10
µg/KgBB/I, dapat juga dinaikkan hingga 20
µg/KgBB/I , kadang hingga 40 µg/KgBB/I
 Rumus : Instruksi x BB x jam = cc/jam
Pengenceran

 Sediaan : Dobutamin ampul/flacon 250 mg


DOPAMIN
 Digunakan untuk memperbaiki hemodinamik
 Merupakam zat yang bersifat vasopressor
 Digunakan terutama dalam mengatasi gagal
jantung akut, shock kardiogenik untuk
memperbaiki flow ke ginjal

Efek samping:
- Takikardi
- Hipertensi
- Mual, muntah
DOPAMIN
 Dosis:
Diberikan secara IV dengan dosis mulai 1 s/d 10
µg/KgBB/I, dapat juga dinaikkan hingga 20
µg/KgBB/I
 Rumus : Instruksi x BB x jam = cc/jam
Pengenceran

 Sediaan : Dopamin 200 mg/ampul


DOPAMIN……………………….
Dosis rendah ( 1 – 2,5 µg/KgBB/I )dapat menyebabkan
vasodilatasi shg dapat meningkatkan renal blood flow,
pengeluaran garam (sodium) dan urine
Dosis sedang ( 2,5 – 5 µg/KgBB/I ) dapat merangsang
β1 adrenoreseptor: meningkatkan kontraktilitas
miokard dan meningkatkan implus konduksi
Dosis tinggi ( > 5 µg/KgBB/I )dapat merangsang α
adrenoreseptor (vasokoktriktor) dan meningkatkan TD
Ingat:
Pergeseran terhadap efek obat, dari inotropik yg
sifatnya dilator menjadi kontriktor
ADRENALIN (EPHINEPRIN)
 Meningkatkan resistensi perifer
Meningkatkan CO dan TD, Menurunkan SVR
Meningkatkan α dan β efek
Digunakan dalam keadaan emergency

Dosis:
Efek samping: Diberikan secara IV : untuk henti
- Takikardi jantung tak terbatas. Dosis 1 – 5
- Sakit kepala µg/KgBB untuk maintanance TD
- Ansietas
NOREPHINEPRIN
(NOREADRENALIN)
 Bersifat vasokontriktor
Meningkatkan SVR
Umumnya efeknya α, tapi bisa juga β
Bisa memperburuk CO dan jangka panjang
atau berlebihan kurang baik terhadap pemb.
Darah perifer

Efek samping:
- Takikardi
- Sakit kepala
- Ansietas
NOREPHINEPRIN
 Dosis:
Diberikan secara IV dengan dosis mulai 0,001 s/d
1,0 µg/KgBB/I, digunakan untuk maintenance TD

 Rumus : Instruksi x BB x jam = cc/jam


Pengenceran

 Sediaan : Vascon 1 amp (4 mg), Levosol 1 amp


(8 mg)
AN T I AR I T MI A
 Umumnya digunakan untuk aritmia takikardi

 Dibagi 4 kelas:
Kelas I  Sodium Chanel Bloker
Kelas II  Beta Adrenergic Bloker
Kelas III Prolong Repolarization (Amiodarnore)
Kelas IV  Calsium Chanel Bloker (Adenosine)

28
SODIUM CHANNEL BLOCKER
 Indikasi mencegah AF atau Afib berulang (Kelas
IA) contoh: Quinidine tablet
Efek samping: Vertigo, AV Blok, delirium dll
 Indikasi : VT (Kelas IB) cont: Lignocin injeksi,
oral
Efek samping: pusing, mual, agitasi, disorientsi,
henti jantung
 Indikasi: Takikardi (IC) Conth: Flecainide injeksi
dan oral
Efek samping: pusing, mual, muntah

29
BETA ADRENERGIC BLOKADE
 Indikasi: Aritmia Jantung, AP, dan
Hipertensi
 Kontra Indikasi: Asma bronkial, PPOK, dan
Gagal Jantung

 Contoh: Atenolol dan Metoprolol

30
PROLONG REPOLARIZATION
-> Indikasi pada SVT berulang, VT
- Contoh: Amiodarone
- Dosis: 5 mg/Kg BB dalam 50-100 cc D5%
- Dosis pemeliharaan : 900 mg / 24 jam
- Pemberian sebaiknya Vena sentral

Efek Samping: Hipotensi, bradikardi,


memperburuk gagal jantung
Kontra Indikasi: SB, AV Blok,
SSS,penyakit tiroid

31
KALSIUM CHANNEL BLOCKER
- Menghambat pemasukan calsium dalam sel dan
otot polos
- Mencegah kontraksi dan mengurangi afterload
- Indikasi : SVT, Pengontrol rate pada AFib or AFlu

Contoh:Verapamil Diltiazem, Nicardipine


(Perdipine), Nifedipine (Adalat), Amlodipin

Efek Samping: Menurunkan TD

Kontra Indikasi: Hipersensitivitas


32
NICARDIPINE (PERDIPHINE)
 Dosis:
Diberikan secara IV dengan dosis mulai 0,5
s/d 6 mcg/KgBB/I

 Rumus : Instruksi x BB x jam =


Pengenceran cc/jam

 Sediaan : Perdipine amp (10 mg)


 Biasa diberikan pada penanganan
Hipertensi Krisis/Emergency
ADA BUKU YANG MEMBAGI 5
CLASS……
Class V:
 ADENOSIN : menimbulkan perpendekan potensial
aksi, hiperpolarisasi membran sel dan menghambat
otomatisasi. Indikasi: EKG SVT dan PSVT
 Efek samping: dapat menimbulkan asistol, maka
penggunaan obat ini harus menggunakan EKG
monitor.
 Dosis: 6 mg secara IV bolus cepat, jika tidak respon
tingkatkan menjadi 12 mg secara IV bolus cepat
 Kontra: AV Blok 2 type 2, takikardi

Karena obat-obatan
 Contoh: ATP Kyowa 20 mg/ampul
ATAU………………………….

Class V:
 Fargoxin : menurunkan ventrikuler rate
Afib atau Afluter
 Dosis : I : 0,5 mg/10 cc water for injeksi,
dapat diulang setiap 4 jam dengan dosis
0,25 mg sampai tercapai efek digitalis.
Dosis max 1,25 mg/ 24 jam
 Perhatian: Pantau EKG setiap pemberian
dan setiap 4 jam
E RT E NSI
ANTI HIP
 Umumnya bekerja Menurunkan TD deng
Menurunkan CO (bete bloker dan Diuretik)
 Menurunkan tahanan perifer
 Diuretik adalah obat utama Hipertensi

36
JENIS-JENIS DIURETIK
1. Boros Kalium (loop diuretik )
Mengeluarkan K+ , contoh: HCT, Furosemide/lasix
Bekerja di Loop on Henle
Dosis: 20 – 80 mg (oral), 10 – 40 mg (IV), loading dose 40 mg
kemudian disesuaikan dgn Creatinin clearance ( 10 – 40 mg/jam).

2. Hemat Kalium (Potassium-sparing)


Menahan K+ , contoh: Spironolactone
Bekerja di Distal renal tubule dan collecting duct
Dosis: 25 mg (oral), IV dose (-)

3. Thiazide Diuretik
Bekerja di tubulus distal yang menghambat Na difiltrasi
Efek diuretiknya tidak sebaik loop diuretik  Hipertensi, menurunkan
resiko stroke dan SKA
A GU L A SI
ANTI KO
 Antikoagulan : Heparin dan Warfarin
 Antitrombotik Agen: Fibrinolitik, r-TPA
 Pengontrol platelet (penghambat fungsi
platelet)

38
A GU L A SI
ANTI KO
Tujuan:
 Mencegah penimbunan fibrin
 Mencegah perluasan trombus
 Mencegah komplikasi tromboemboli

39
TROMBOLITIK/FIBRINOLITIK
Indikasi : ACS (Infark Miocard Akut)
Efek : M’hancurkan fibrin y terbentuk pd fase
IMA
Jenis: - Selektif (r-TPA) : Dose max: 100 mg
- Non-selektif (Streptokinase): 1,5 jt Unit
 Perhatikan Kontraindikasi:Riwayat perdarahan,
Riwayat Stoke dan lainnya
 Pemberian biasanya dilanjutkan dengan obat
antikoagulan
 Perhatikan kemungkinan komplikasi:
perdarahan, alergi
STREPTASE

Teknik Pengenceran:
1,5 Juta Unit (1 flacon) diencerkan menjadi 100
cc NaCl 0,9% atau D5%
 Obat biasanya diberikan tanpa premedikasi
 Sediakan juga inotropik untuk antisipasi TD<<<
 Pasang IV line 2 line
 Gunakan Infus pump untuk memberikan
streptase harus habis dalam 1 jam tanpa
komplikasi
INDIKASI TROMBOLITIK
Sakit dada khas infark< onset ≤ 12 jam sejak
serangan
ST elevasi >1 mm pada 2 sadapan extremitas
atau > 2 mm pada sadapan perikordial
 Adanya LBBB baru

PENILAIAN KEBERHASILAN
1. Keluhan nyeri dada berkurang
2. Perubahan EKG: ST elevasi berkurang
OBAT ANTIKOAGULAN
 Menghambat pembekuan trombin dari protrombin
 Mencegah pembekuan darah
 Diindikasikan : tromboemboli
 Pemberian secara Oral, IV atau SC
 Perhatikan adanya hematom pada saat pemberian SC
 Monitor nilai ApTT: diharapkan 1,5 – 2 kali nilai kontrol
 Monitor efek samping: Hematuri…..
 Jenis: Oral (Warfarin), Parenteral (Heparin), dan
LMWH (Lovenox, Arixtra, Fraxiparin, Fragmin)
 Pemberian Warfarin: harus disesuaikan dengan hasil
lab:PT dan INR (Range: 2 – 3)
ANTIKOAGULAN
HEPARIN
LMWH

 Pemberian IV  Pemberian SC
 Dosis: Bolus 60  Dosis Bervariasi:
IU/KgBB max 4000 IU Lovenox 1 syrg/12
 Cek aPTT / 6 jam jam, Arixtra 2,5
(Target aPTT 1,5 – 2 x mg/Hari
nilai kontrol)  Tidak perlu cek aPTT
 Harus pasang IV line  Praktis
 Efek perdarahan >>>  Tanpa IV line
 Efek perdarahan <<<
HEPARIN
 Dosis:
Diberikan secara IV dengan bolus 60 UI/KgBB max
4000 UI, selanjutnya maintenance 12
UI/KgBB/jam max 1000 UI
 Rumus : Instruksi = cc/jam
Pengenceran

 Sediaan : Heparin 25000 UI/flacon


 Cek apTT setiap 12 jam target 1,5 – 2 kali nilai

kontrol pasien
ANTI PLATELET
 Bekerja mencegah perlengketan platelet
 Indikasi: AP, Pergantian katup, trombosis
arteri
 Sering diberikan sebagai kelanjutan dari anti
koagulan
 Sebaiknya obat diberikan setelah makan
 Contoh: Aspirin, Triclopidin, Clopidogrel,
Cilostazol (Pletaal)
GANGGUAN ELEKTROLIT
 1. Kalium
 Kadar kalium normal
 3.5 – 5.5 Meq/L
 Masalah : kekurangan atau kelebihan kalium
 Hipokalium :
 Tanda dan gejala :
 Tak ada nafsu makan, mual dan muntah
 Otot –otot kejang
 Lemah ,bingung
 Hemiparese,edema papil,koma
Koreksi dengan Kcl
 Dengan perhitungan : (4.5 – K) x BB
3
 Pemberian : diencerkan dengan NaCl 0.9 atau Dext 5 % .
HIPERKALEMIA
 Nilai > 5.5 meq/l
 Gejala: kelemahan otot sebagai tanda awal
 Aritmia, bradikardi dan blok
 Kelemahan otot wajah ,lidah,tangan dan kaki
 Mual,kolik,diare
 Perubahan pada EKG gel T yang tinggi,kompleks QRS
yang melebar
Pengobatan:
Bila keadaan tidak gawat hentikan pemberian kalium
Pemberian insulin dan dext hipertonik intra vena
dapat mendorong kalium kedalam sel ( 500 ml Dext
5% +insuli 10 Iu )
NATRIUM (SODIUM)
 Nilai normal : 135 – 145 Meq
 Masalah ; Kelebihan natrium atau kekurangan
natrium
 Hiponatrium
 Tak ada nafsu makan, mual dan muntah
 Otot –otot kejang
 Lemah ,bingung
 Hemiparese,edema papil,koma
 Koreksi dengan Nacl 3%
 0.6 x BB x (140 – Na )
 Cara pemberian : sesuai dengan kekurangan
Natrium
 Hipernatremi
 Tanda dan gejala
 Rasa haus,suhu tubuh meningkat
 Disorientasi,halusinasi
 Koma
 Hiperaktif bila dirangsang
Pengobatan :
Dengan infus Nacl 0.3% hati –hati terjadi edema serebri
CALSIUM

 Nilai normal : 8.5 – 10.5 Meq/l


 Masalah: Kekurangan calsium dan kelebihan calsium
 Hipocalcium
 Tanda dan gejala :
 Jari-jari tangan tegang
 Kejang otot perut
 EKG : interval QT memenjang
 Koreksi dengan Ca glukonas 0.5 cc/KgBB
 Atau dengan CaCl2 0.2 cc/KgBB
 Hipercalcium
 D40% 2 cc/KgBB + insulin 0.1cc/KgBB
 Diberikan dengan cara calsium diencerkan dengan
Nacl 0.9% dan dext 5 %
MAGNESIUM
 Kadar normal: 1.5- 2.5 Meq/l
 Masalah :
 Hipomagnesium
 Tanda dan gejala

 Lemah , iritabilitas,tetani,delirium,kejang
 Disorientasi,anoreksia,mual dan aritmia
jantung
 EKG : perpanjang PR interval,QRS lebar
 Koreksi : 1 – 2 Gr MGSO4 atau 0,2 cc/KgBB
HIPERMAGNESIUM
Tanda dan gejala :
 Hipotensi, kelemahan otot dan paralise
 Mual,muntah

Koreksi :
o Bila gagal ginjal dapat diberikan diuretik atau dialisa
o Kalsium intra vena 5 – 10 meq
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
 Observasi TTV sebelum dan sesudah pemberian
NITRAT, terutama TD
 Anjurkan pasien untuk tetap duduk atau baring
setelah pemberian NITRAT
 Anjurkan pasien tidak berdiri mendadak,
setelah minum NITRAT, mencegah hipotensi
postural
 Info kepada pasien tentang dosis, efek
samping serta penyimpanan obat
 Infokan segera menemui dokter atau perawat
jika pemakaian obat nitrat 3 x berturut-turut
TIDAK mengurangi ANGINA
54
ASUHAN
KEPE R AWATA N

55
PENGK A J IA N
 Riwayat kesehatan sekarang
 Pengobatan sekarang: dosis, rute, frekuensi,
kepatuhan, alergi, pengetahuan pasien
 Riwayat pengobatan terdahulu:obat dibeli sendiri
 Sikap dan lingkungan : pola makan, budaya,
anggota keluarga, sumber keuangan
Obat bentuk cair (sirup) lebih cepat diabsorbsi
 Kaji efek samping obat
 Kaji tanda-tanda toksisitas obat

56
AH KE P E RAWAT N
MASAL
 Ansietas berhubungan kurang terpapar
informasi (D.0080)
Mayor:
S: Merasa Bingung
O: tampak tegang

57
AH KE P E RAWAT N
MASAL
 Ketidakpatuhan berhubungan dengan efek
samping program pengobatan (D.0114)
Mayor:
S: Menolak menjalani pengobatan
Menolak mengikuti anjuran
O: Perilaku tidak menigkuti program pengobatan dan
tidak menjalankan anjuran
Minor
O: Tampak komplikasi/masalah kesehatan menetap
atau meningkat

58
AH KE P E RAWAT N
MASAL
 Defisit Pengetahuan berhubungan
keterbatasan kognitif, kurang minat
belajar, kurang mampu mengingat,
kekeliruan mengingat anjuran (D.0111)
Mayor:
S: Menanyakan masalah yang dihadapi
O: Menunjukkan prilaku tidak sesuai anjuran
dan persepsi yang keliru

59
INTE RV E NSI
Periksa literature obat
Lapor perawat atau dokter jaga bila obat
dengan waktu paruh yang panjang
diberikan hanya 1 x sehari
 Pantau batas terpeutik obat yang bersifat
lebih toksik

60
ANSIETAS
Tingkat Ansietas Menurun (L.09093)
Kriteria hasil:
1. Verbalisasi kebingungan dan kekhawatiran berkurang
2. Perilaku tegang menurun
Reduksi Ansietas (I.09314)
 Observasi
1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu dan
stresor)
2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
3. Monitor tanda-tanda ansietas (vebal dan non verbal)
 Terapeutik
Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
 Edukasi
Informasikan segera faktual mengenai diagnosis, pengobatan dan
prognosis
 Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu 61
KE PAT U H AN
Tingkat Kepatuahn Meningkat (L.12110)
Kriteria hasil:
1. Verbalisasi kemauan mematuhi pengobatan Meningkat
2. Verbalisasi mengikuti anjuran meningkat

Reduksi Ansietas (I.09314)


 Observasi
1. Identifikasi kepatuhan menjalani program pengobatan
 Terapeutik
Buat komitmen menjalani pengobatan dengan baik
Libatkan keluarga untuk mendukung program pengobatan yang dijalani
 Edukasi
Informasikan program pengobatan yang harus dijalani
Anjurkan keluarga untuk mendampingi dan merawat pasien selama pengobatan
Anjurkan pasien dan keluarga melakukan konsultasi ke pelayanan kesehtana terdekat

62
P E NGE TA H UA N
DEFISIT
 Tingkat Pengetahuan Meningkat (L.12111)
Kriteria hasil:
1. Perilaku seuai anjuran Meningkat
2. Perilaku sesuai pengetahuan meningkat

Edukasi Program Pengobatan (I.12441)


 Observasi
1. Identifikasi pengetahuan tentang pengobatan yang direkomendasikan
 Terapeutik
Fasilitasi informasi tertulis atau gambar untuk meningkatkan pemahaman
Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan
 Edukasi
Jelaskan manfaat dan efek samping pengobatan
Jelaskan cara oenyimpanan, pembelian kembali dan pemantauan sisa obat
Anjurkan mengkonsumsi obat sesuai indikasi
Anjurkan bertanya jiak ada sesuatu yang tidak dimenagerti

63
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
 Tawarkan pasien untuk minum sebelum
mengkonsumsi NITRAT secara SL
 Informasikan  Beta Bloker libido dan KGD
menurun
 Info  ACE inhibitor batuk
 Info  Diuretik  perubahan pola BAK
 Anjurkan konsumsi tinggi serat  mencegah
konstipasi
 Ajurkan  tidak menghentikan pengobatan tanpa
saran dokter/petugas kesehatan
 Monitor EKG - pasien dgn terapi ANTIARITMIA
 Lakukan pemeriksaan ELEKTROLIT secara berkala
64
DOKUME NTA S I
Sebagai informasi yang tertulis
Dokumentasi keperawatan  media
komunikasi efektif
 Sebagai bahan bukti pertanggungjawaban
dan tanggunggugat

65
PRINSIP PEMBERIAN OBAT 8B1W
 Dahulu 5 BENAR  6 BENAR  8 BENAR 1 WASPADA
1. Benar Pasien (Gelang identitas, No RM)
2. Benar Obat (Label Obat TRIPLE CHECK)
3. Benar Dosis ( Dosis disesuaikan dengan instruksi)
4. Benar Waktu ( Diberikan sesuai waktu)
5. Benar Cara/Rute (Periksa Label Obat: IV, IM etc)
6. Benar Dokumentasi (Setelah diberikan harus
Didokumetasikan)
7. Benar Expired/Kadaluarsa (Perhatikan EXP)
8. Benar Informasi (Pasien Harus mendapatkan Info)
9. Waspada Efek Samping (Hati-hati saat memberikan obat)
MENGHITUNG DOSIS OBAT
Instruksi Dokter:
Pasang Dopamin drip 6 µg/KgBB/I dengan
pengnceran 200 mg/50 cc NaCl 0,9%. BB = 60 Kg.
Berapa cc/jam kah dosis Dopamin tersebut?

Jawab: Rumus = instruksi x BB x jam


Pengenceran
Pengenceran 50 cc = 200 mg
1 cc = 200 mg/ 50 = 4 mg
 4 mg = 4 x 1000 µg = 4000 µg
Maka: cc/ jam = 6 x 60 x 60 : 4000 = 5,4 cc/jam
LATIHAN:
Instruksi Dokter:
1. Pasang Dobutamin 5 µg/KgBB/I dengan BB:
60 kg, Kemasan Dobutamin 250 mg/ 50 cc
NaCl 0,9%. Berapa cc/jam?
2. Pasang NTG drip 10 µg/menit dgn BB: 50Kg,
Kemasan NTG 50 mg/50 cc NaCl 0,9%.
Berapa cc/jam?
3. Pasang Heparin drip 25000 UI/50 cc NaCl
0,9%. Bolus pelan 4000 UI, maintenance 800
UI/jam. Berapa cc dosis bolus dan
Maintenance?
MENGHITUNG DOSIS OBAT
Instruksi Dokter:
Pasang Dobutamin drip 5 µg/KgBB/I dengan
pengnceran 250 mg/50 cc NaCl 0,9%. BB = 60 Kg.
Berapa cc/jam kah dosis Dobutamin tersebut?

Jawab: Rumus = instruksi x BB x jam


Pengenceran
Pengenceran 50 cc = 250 mg
1 cc = 250 mg/ 50 = 5 mg
 5 mg = 5 x 1000 µg = 5000 µg
Maka: cc/ jam = 5 x 60 x 60 : 5000 = 3,6 cc/jam
MENGHITUNG DOSIS OBAT
Instruksi Dokter:
Pasang NTG drip 10 µg/I dengan pengnceran 50
mg/50 cc NaCl 0,9%. BB = 50 Kg. Berapa cc/jam
kah dosis NTG tersebut?

Jawab: Rumus = instruksi x jam


Pengenceran
Pengenceran 50 cc = 50 mg
1 cc = 50 mg/ 50 cc =
1mg
 1 mg = 1 x 1000 µg = 1000 µg
Maka: cc/ jam = 10 x 60 : 1000 = 0,6 cc/jam
MENGHITUNG DOSIS OBAT
Instruksi Dokter:

Jawab: Rumus = instruksi x jam


Pengenceran

Pengenceran 50 cc = 25000 unit


1 cc = 25000/50 = 500 ui

Maka: 4000/500 = 8 cc bolus maintenance 800 ui


= 1,6 cc/jam
ANY QUESTION

72
" Teruslah Berbuat Baik Meski
Tak Dikenal Orang-orang…..
Selayaknya

Jantung
Dia Tak Terlihat Namun Terus
Berdenyut Memberikan
Kehidupan”

Pelatihan Keperawatan Kardiologi Tingkat Dasar


74

Anda mungkin juga menyukai