3. NURUL HIKMAH
SIYAMMIATUN
(1617000531)
4. AYU ATIKA
(1617000571)
SS1 FARMASI
CALCIUM CHANNEL BLOKER
(CCB)
Pengertian :
Merupakan golongan obat yang bekerja
secara selektif ,masuknya ion Ca2+ melewati
saluran lambat yang ada pada sel membran
(sarkolema) otot-otot dan pembuluh darah,
sehingga membengkakkan arteri jantung, dan
membutuhkan pengiriman oksigen ke otot
jantung dengan spasme arteri koroner.
Golongan Obat secara struktur
kimia
Berdasarkan struktur kimia, CCB dapat
dibedakan atas 5 golongan obat:
-Dyhidropyridine (DHP): Amlodipine, Felodipine,
kIsradipine, Nicardipine, Nifedipine,
Nimodipine,
Nisoldipine, Nitrendipine.
-Dyphenilalkilamine: Verapamil dll.
-Benzotiazepin: Diltiazem dll,
-Piperazine: Sinarizine dll,
-Lain-lain: Bepridil dll.
Penggolongan obat secara
Farmakokinetik
Dibagi menjadi Tiga , yaitu :
1. Verapamil (calan),
2. nifedepine (procardia), dan
3. diltiazem (cardizem),
Kontraindikasi :
kombinasi dengan beta-blockers dan anti-aritmika dapat menimbulkan
gangguan penyaluran-AV kuat, hipotensi atau gagal jantung
Dosis :
pada angina stabil/variant : 1-2 dd 240 mg tablet SR (Slow Release), pada
hipertensi, aritmia : 3-4 dd 80 mg, max. 720 mg sehari untuk beberapa
minggu.
Efek samping :
konstipasi, lelah, pusing, sakit kepala, mual, pergelangan kaki bengkak ,
Hipotensi, bradycardia, insufisiensi jantung, serta obtipasi.
DILTIAZEM
Indikasi :
Angina varian & stabil, dan obat anti-aritmia kelas IV
Kontraindikasi :
Peringatan penggunaan pada pasien dengan gangguan hepar dan
ginjal, serta terkait risiko hipotensi
Dosis :
Angina variant/stabil oral : 3-4 dd 40 mg , maks. 3 dd 120 mg.
Hipertensi : 3 dd 60 mg, bila perlu dinaikkan sampai 3 dd 120 mg.
Aritmia i.v. 1 dd 0,25-0,3 mg/kg dalam 2 menit
Efek samping : pusing terutama saat duduk atau pada saat bangkit
berdiri, nyeri kepala, gangguan saluran cerna dan bradikardia
(Anonim,
NIFEDIPIN
Indikasi :
Hipertensi, angina, dan fenomena raynaud .
Kontraindikasi :
Hindari penggunaan nifedipine pada pasien gagal jantung
Dosis nifedipine :
Hipertensi : 3 dd 10-20 mg atau 2 dd 20-40 mg retard d.c ,
berangsur-angsur dinaikkan sampai maksimal 6 dd 20 mg. Atau 1
dd 30-120 mg tablet hari d.c.
Pada raynaud : 2 dd 10-20 mg tablet retard d.c.
Efek samping :
efek samping utama penggunaan nifedipine adalah hipotensi
(keadaan tekanan darah rendah), hipotensi terjadi terutama pada
titrasi awal atau pada saat dosis dinaikkan, efek samping lainnya
dapat berupa nyeri kepala, pusing berputar, sembelit,mual,
muntah dan mulut kering.
Perbedaan tiap obat
1. Verapamil digunakan untuk pengobatan angina, hipertensi,
dan aritmia. Obat ini merupakan antagonis kalsium dengan
kerja inotropik negatif yang poten, mengurangi curah
jantung, memperlambat denyut jantung, dan mengganggu
konduksi AV.
2. Diltiazem efektif untuk sebagian besar angina. Selain itu,
sediaan kerja panjangnya juga digunakan untuk terapi
hipertensi.
3. Nifedipin merelaksasi otot polos vaskular sehingga
mendilatasi arteri koroner dan perifer. Obat ini lebih
berpengaruh pada pembuluh darah dan kurang berpengaruh
pada miokardium dari pada verapamil. nifedipin tidak
mempunyai aktivitas antiaritmia.
Interaksi Obat CCB
Obat CCB yang sering berinteraksi dengan
obat lain antara lain adalah verapamil (Calan,
Isoptin) atau diltiazem (Cardizem). Dihilangkan
karena verapamil dan diltiazem mengurangi
eliminasi dari sejumlah obat-obat oleh hati.
Melalui transisi ini, verapamil dan diltiazem
akan mengurangi eliminasi dan meningkatkan
kadar carbamazepine, simvastatin,
atorvastatin, dan lovastatin. Ini dapat menjurus
pada keracunan dari obat-obat ini.
Efek Samping obat CCB