Anda di halaman 1dari 14

Calcium Channel Blocker (CCB)

1. FARAH RIZQIATUL MUNA


(1617000391)

2. NADYA GITA PRAJA


(1617000491)

3. NURUL HIKMAH
SIYAMMIATUN
(1617000531)

4. AYU ATIKA
(1617000571)

SS1 FARMASI
CALCIUM CHANNEL BLOKER
(CCB)
Pengertian :
Merupakan golongan obat yang bekerja
secara selektif ,masuknya ion Ca2+ melewati
saluran lambat yang ada pada sel membran
(sarkolema) otot-otot dan pembuluh darah,
sehingga membengkakkan arteri jantung, dan
membutuhkan pengiriman oksigen ke otot
jantung dengan spasme arteri koroner.
Golongan Obat secara struktur
kimia
Berdasarkan struktur kimia, CCB dapat
dibedakan atas 5 golongan obat:
-Dyhidropyridine (DHP): Amlodipine, Felodipine,
kIsradipine, Nicardipine, Nifedipine,
Nimodipine,
Nisoldipine, Nitrendipine.
-Dyphenilalkilamine: Verapamil dll.
-Benzotiazepin: Diltiazem dll,
-Piperazine: Sinarizine dll,
-Lain-lain: Bepridil dll.
Penggolongan obat secara
Farmakokinetik
Dibagi menjadi Tiga , yaitu :
1. Verapamil (calan),
2. nifedepine (procardia), dan
3. diltiazem (cardizem),

80-90 % dari penghambat rantai kalsium


diabsorbsi melalui mukosa gastrointestinal,
setelah dimetabolisme oleh hati akan
mengurangi tersedianya obat bebas dalam
sirkulasi, dan hanya 20 % verapamil, 45-65%
diltiazem, dan 35-40% nifedipine yang tersedia
Mekanisme Kerja

CCB menghambat pemasukan ion-Ca ekstrasel ke dalam sel


dan dengan demikian dapat mengurangi penyaluran impuls
dan kontraksi myocard serta dinding pembuluh.
VERAPAMIL
Indikasi :
angina variant dan stabil, aritmia, dan hipertensi ringan sampai sedang.

Kontraindikasi :
kombinasi dengan beta-blockers dan anti-aritmika dapat menimbulkan
gangguan penyaluran-AV kuat, hipotensi atau gagal jantung

Dosis :
pada angina stabil/variant : 1-2 dd 240 mg tablet SR (Slow Release), pada
hipertensi, aritmia : 3-4 dd 80 mg, max. 720 mg sehari untuk beberapa
minggu.

Efek samping :
konstipasi, lelah, pusing, sakit kepala, mual, pergelangan kaki bengkak ,
Hipotensi, bradycardia, insufisiensi jantung, serta obtipasi.
DILTIAZEM
 Indikasi :
Angina varian & stabil, dan obat anti-aritmia kelas IV

 Kontraindikasi :
Peringatan penggunaan pada pasien dengan gangguan hepar dan
ginjal, serta terkait risiko hipotensi

 Dosis :
Angina variant/stabil oral : 3-4 dd 40 mg , maks. 3 dd 120 mg.
Hipertensi : 3 dd 60 mg, bila perlu dinaikkan sampai 3 dd 120 mg.
Aritmia i.v. 1 dd 0,25-0,3 mg/kg dalam 2 menit

 Efek samping : pusing terutama saat duduk atau pada saat bangkit
berdiri, nyeri kepala, gangguan saluran cerna dan bradikardia
(Anonim,
NIFEDIPIN
 Indikasi :
Hipertensi, angina, dan fenomena raynaud .

 Kontraindikasi :
Hindari penggunaan nifedipine pada pasien gagal jantung

 Dosis nifedipine :
Hipertensi : 3 dd 10-20 mg atau 2 dd 20-40 mg retard d.c ,
berangsur-angsur dinaikkan sampai maksimal 6 dd 20 mg. Atau 1
dd 30-120 mg tablet hari d.c.
Pada raynaud : 2 dd 10-20 mg tablet retard d.c.

 Efek samping :
efek samping utama penggunaan nifedipine adalah hipotensi
(keadaan tekanan darah rendah), hipotensi terjadi terutama pada
titrasi awal atau pada saat dosis dinaikkan, efek samping lainnya
dapat berupa nyeri kepala, pusing berputar, sembelit,mual,
muntah dan mulut kering.
Perbedaan tiap obat
1. Verapamil digunakan untuk pengobatan angina, hipertensi,
dan aritmia. Obat ini merupakan antagonis kalsium dengan
kerja inotropik negatif yang poten, mengurangi curah
jantung, memperlambat denyut jantung, dan mengganggu
konduksi AV.
2. Diltiazem efektif untuk sebagian besar angina. Selain itu,
sediaan kerja panjangnya juga digunakan untuk terapi
hipertensi.
3. Nifedipin merelaksasi otot polos vaskular sehingga
mendilatasi arteri koroner dan perifer. Obat ini lebih
berpengaruh pada pembuluh darah dan kurang berpengaruh
pada miokardium dari pada verapamil. nifedipin tidak
mempunyai aktivitas antiaritmia.
Interaksi Obat CCB
Obat CCB yang sering berinteraksi dengan
obat lain antara lain adalah verapamil (Calan,
Isoptin) atau diltiazem (Cardizem). Dihilangkan
karena verapamil dan diltiazem mengurangi
eliminasi dari sejumlah obat-obat oleh hati.
Melalui transisi ini, verapamil dan diltiazem
akan mengurangi eliminasi dan meningkatkan
kadar carbamazepine, simvastatin,
atorvastatin, dan lovastatin. Ini dapat menjurus
pada keracunan dari obat-obat ini.
Efek Samping obat CCB

Efek-efek samping: sembelit, mual, sakit


kepala, ruam, edema (pembengkakan kaki-
kaki dengan cairan), tekanan darah rendah,
keadaan mengantuk, dan kepusingan
Disfungsi hati dan pertumbuhan lebih dari gusi-
gusi
TOKSISITAS & CARA
PENANGANANANNYA
Toksisitas Cara Penanganannya
• Penggunaan terlalu • Arang aktif, irigasi usus
banyak CCB dapat besar, cairan intavena,
menyebabkan tekanan kalsium glukonat,
darah rendah, serta detak glukagon, insulin dosis
jantung yang lambat. Hal tinggi, vasopresor emulsi
ini dapat membuat lipid.
jantung berhenti
berdetak.
• Namun, ada juga
beberapa CCB yang
dapat mengakibatkan
detak jantung menjadi
lebih cepat
Indikasi & kontra indikasi
INDIKASI KONTRAINDIKASI
• Sebagai monoterapi, • kontraindikasi Pada
antagonis kalsium
memberikan manfaat yang pasien dengan PJK,
sama dengan obat AH penggunaan nifedipin
lainnya. Nifedipin oral kerja sederhana dapat
sangat bermanfaat untuk meningkatkan risiko
hipertensi darurat. Varian
Angina stabil kronik infark moikard dan stroke
Aritmia (verapamil) iskemik dan dalam jangka
Kardiomiopati hipertrofik panjang terbukti
Penyakit Raynaud
meningkatkan mortalitas

Anda mungkin juga menyukai