Anda di halaman 1dari 15

BAB III

TINJAUAN LOKASI

3.1. Tinjauan Umum Kabupaten Bandung


3.1.1. Letak Geografis

Gambar 3.1 Peta Kabupaten Bandung


Sumber : Bappelitabangda.bandungkab.go.id

Kabupaten Bandung adalah sebuah Kabupaten di Provinsi


Jawa Barat Indonesia, Ibu kotanya adalah Soreang. Secara
Geografis letak Kabupaten Bandung berada pada 6 0,41’ – 70,19
Lintang Selatan dan diantara 107 022’ – 10805’ Bujur Timur dengan
luas wilayah 176.239,67 Ha. Adapun batas-batas wilayah
Kabupaten Bandunh adalah :
1. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten
Sumedang dan Kabupaten Garus.
2. Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Bandung
Barat.

44 | Bab III
3. Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Bandung
Barat.
4. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Garut,
Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung Barat.

Secara geografis daerah ini dekat dengan pusat ekonomi


seperti akses tol Cipularang yang menghubungkan dengan Pasar
dan Pelabuhan Internasional di Jakarta. Kabupaten Bandung yang
terletak pada ketinggian -/+ 110 meter dpl, lokasi tertinggi yaitu
kecamatan Cipeundeuy sampai ketinggian 2.429 meter dpl
sebagian besar berada di Kecamatan Ciwidey, Rancabali, Kertasari
dan Pasir jambu. Sedangkan wilayah paling sempit, yaitu seluas
14.863.500 Ha atau 4,1 % dari luas wilayah yang tersebar di
Kecamatan Banjar Kertasari, Pacet, Pangalengan dan Pasir jambu
( Profil Kabupaten Bandung, 2009)

45 | Bab III
Tabe 3.1 Wilayah Administrasi Kabupaten Bandung
Sumber : Bappelitabangda.bandungbaratkab.go.id

Gambar 3.2 Peta Administrasi Kabupaten Bandung


Sumber : Bappelitabangda.bandungbaratkab.go.id

46 | Bab III
3.1.2. Topografi
Wilayah Kabupaten Bandung terletak pada ketiggian
-/+ 110 meter dpl, lokasi tertinggi yaitu di Kecamatan
Cipeundeuy sampai ketinggian 2.429 meter dpl di Gunung
Patuha. Wilayah dengan ketinggian kurang dari 2.000 metet
dpl, sebagian besar verada di Kecamatan Ciwidey, Rncabali,
Kertasari dam Pasar jambu. Wilayah dengan ketinggian
tempat di atas 2.000 meter dpl, merupakan wilayah yang
paling sempit, yaitu seluas 14.863.500 Ha atau 4,1% dari
luas wilayah yang tersebar di Kecamatan Banjaran,
Kertasari, Pacet, Pangalengan dan Pasar jambu ( Profil
Kabupaten Bandung, 2009)
Morfologi Kabupaten Bandung terdiri dari wilayah
datar atau landai, kaki bukit, dan penggunungan dengan
meiringan lereng beragam antara 0 - 8% - 15% hingga
diatas 45%. Sebagian besar wilayah Kabupaten Bandung
adalah pegunungan. Diantara puncak-puncaknya adalah :
sebelah utara terdapat Gunung Bukittunggul (2.200 m).
Sebelah Selatan terdapat Gunung Patuha (2.334 m),
Gunung Melabar (2.321 m), serta Gunung Papandayan
(2.262 m) dan Gunung Guntur (2.249 m), keduanya
berbatasan dengan Kabupaten Garut ( Profil Kabupaten
Bandung, 2009).
Dataran Kabupaten Bandung terhampar luas dibagian
tengah Cekungan Bandung dengan kemiringan 0 – 2% dan
2 - 8% ke arah barat dan ke arah sungai Citarum yang
membelah wilayah daro Timur ke Barat. Wilayah ini
merupakan kawasan pesawahan yang subur yang sebagian
diantaranya rawan banjir.

47 | Bab III
Gambar 3.3 Peta Topografi Kabupaten Bandung
Sumber : Dinas SDAPE, Kabupaten Bandung, 2009

3.1.3. Iklim
Iklim kabupaten bandung sangat dipengaruhi oleh
pegunungan yang mengelilingi Kabupaten Bandung,
sehingga cuaca di kota Bandung terasa sejuk dan lembab.
Wilayah Kabupaten Bandung juga dipengaruhi oleh angin
muson dengan curah hujan rata-rata berkisaran antara 1500
sampai dengan 4000mm/tahun. Suhu rata-rata berkisaran
antara 190C sampai dengan 240C pada tahun 2018. Iklim

48 | Bab III
Kabupaten Bandung juga dipengaruhi oleh iklim
pegunungan disekitarnya, namun pada beberapa tahun
terakhir mengalami pengingkatan suhu, serta musim hujan
yang lebih lama dari biasanya. Dalam beberapa tahun
terakhir, musim hujan dirasakan lebih lama terjadi di
Kabupaten Bandung.

Tabel 3.2 Temperatur rata-rata kota Bandung


Sumber : BMKG.2018

Secara alamiah, Kabupaten Bandung tergolong


daerah yang cukup sejuk, selama tahun 2018 tercatat suhu
tertinggi di kota Bandung mencapai 30 0C yang terjadi pada
bulan November, suhu terendah di kota Bandung pada
tahun 2018 adalah 18,8 0C yaitu pada bulan agustus, kondisi
rata-rata kota Bandung dari tahun 2018.

3.2. Kondisi Non-Fisik


49 | Bab III
3.2.1. Jumlah Pengunjung
Jumlah pengunjung yang datang ke provinsi Jawa
Barat setiap tahunnya cukup dinamis, dan memiliki kenaikan
jumlah pengunjung setiap tahunnya, angkat tertinggi jumlah
pengunjung pada tahun 2017.

Tabel 3.3 Data pengunjung tamu Indonesia pada Hotel Bintang menurut
Provinsi
Sumber : Badan Pusat Statistik,2017

50 | Bab III
3.2.2. Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang
tersedia pada Hotel Bintang
Jumlah ketersediaan akomodasi, kamar dan tempat
tidur yang tersedia pada hotel bintang mengalami kenaikan
yang varian, tetapi apabila dihubungkan dengan rata-rata
jumlah pengunjung, masih belum memenuhi jumlah
pengunjung.

51 | Bab III
Tabel 3.4 Data jumlah akomodasi, kamar dan tempat tidur
Sumber : Badan Pusat Statistik,2018

3.3. Identifikasi Site


3.3.1. Krieteria Pemilihan Site
Dari ketiga alternatif tapak di atas, dilakukan penilaian
sebagai berikut :

Tapak merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan


rancangan sebuah pusat pemasaran. Tapak yang baik dapat
meningkatkan peluang sebuah pusat pemasaran untuk menunjang
fungsi dan menghasilkan keuntungan bagi bangunan tersebut. Oleh
karena itu, pemilihan taapak merupakan unsur penting yang harus
di pertimbangankan. Adapaun kriteria-kriteria dalam pemilihan
tapak antara lain adalah :

1. Segi sarana-prasarana, infrastruktur serta tata guna


lahanya.

52 | Bab III
2. Segi pencapaian ke lokasi, meski pemilihan lokasi cukup jauh
dari keramaian tetapi berada dikawasan yang mudah dicapai
sehingga kemudahan pencapaian ke lokasi tetap dapat
dipenuhi.
3. Segi Teknis
 Disekitar site tidak boleh terdapat bangunan tinggi
(memungkinkan dengan perhitungan radisu tertentu)
 Site menghadap kearah jalan.
4. Segi Non-Teknis
 Daerah yang nyaman dan aman.
 Mudah dikenali secara visual.
 Memiliki lahan yang cukup luas.
 Memiliki potensi view yang baik.
 Jauh dari sumber kebisingan.
 Memiliki potensi lokasi yang edukatif.

Untuk mempermudah penilaian tapak, kriteria-kriteria


tersebut diberi batasan nilai sebagai berikut :

Tabel 3.4 Batas Kriteria Pemilihan Tapak

No Kriteria Batas Nilai


0 1 2 3
1 Potesi kawasan Tidak Kurang Cukup Berpotensi
berpotensi berpotensi berpotensi
2 Luas lahan Kurang Cukup Memadai Memadai dan
berpotensi memadai dapat
dikembangkan
3 Aksesbilitas Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik
4 Lingkungan sekitar Kurang Cukup Mendukung Sangat
mendukung mendukung mendukung
5 View Kurang Cukup Mendukung Sangat
(Pemandangan sekitar) Mendukung Mendukung Mendukung

Sumber : Analisis Penulis, 2020

Terdapat 3 alternatif tapak dalam perencanaan dan


perancangan Hotel Resort di Kawasan Kabupaten Bandung,
alternatif 1 berada di Jl. Patengan, Kecamatan Rancabali, alternatif

53 | Bab III
2 dan 3. Berada di Jl. Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey dan Jl.
Raya Mekar wangi, Kecamatan Ciwidey.

Tabel 3.5 Alternatif Tapak

N Alternatif Kelebihan Kekurangan


o
1. Alternatif 1 - Luas lahan 3.31 H. - Jalan kurang
- Jauh dari sumber lebar.
kebisingan.
- Memiliki potensi view yang
sangat bagus.
- kondisi jalan cukup baik dan
mudah dicapai
2. Alternatif 2 -Luas lahan 3.34 H. -Memiliki bentuk
-Jauh dari sumber lahan yang
kebisingan. sedikit berbukit.
-Memiliki potensi view yang
baik.
-Memiliki jalan yang lebar dan
kondisi jalan yang lancar.
3. Alternatif 3 -Memiliki luas lahan 4.5 H. -Memiliki bentuk
-Memiliki sumber kebisingan lahan yang
yang kecil. tidak beraturan.
-Memiliki potensi view yang
cukup baik.
-kondisi jalan cukup baik dan
mudah di capai.

Sumber : Analisis Penulis, 2020

3.3.2. Penilaian Tapak

54 | Bab III
Dari ketiga alternatif tapak di atas, dilakukan penilaian
sebagai beriku :

Tabel 3.6 Penilaian Tapak

No Kriteria Penilaian Tapak

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3


0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3
1 Potensi kawasan - - - 3 - - 2 - - - 2 -
2 Luas lahan - - 2 - - - 2 - - - - 3
3 Aksesbilitas - - 2 - - - 2 - - - 2 -
4 Lingkungan sekitar - - 2 - - - 2 - - - 2 -
5 View - - - 3 - - - 3 - - 2 -

JUMLAH 12 11 11
Ket : 0 = Tidak baik, 1 = Kurang baik, 2 = Cukup baik, 3 = Baik

Keterangan Klasifikasi Nilai


Batas Nilai : 0-3 0–3 : Tidak Sesuai
Jumlah Kriteria :4 4–7 : Kurang Sesuai
Nilai Minimal :0x4=0 8 – 12 : Sesuai
Nilai Maksimal : 3 x 4 = 12

Dari penilaian di atas, dapat disimpulkan bahwa tapak yang


dipilih adalah alternatif 1.

3.3.3. Lokasi

55 | Bab III
Gambar. 3.4. Peta Jawa Barat Gambar 3.5. Kabupaten Bandung Gambar 3.6. Kec. Rancabali

Sumber : Badan Pusat Statistik,2019

Gambar 3.7 Kondisi Tapak

Sumber :Google Earth,20120

Lokasi tapak terpilih berada di Jl. Patengan, Kecamatan


Rancabali. Lokasi tersebut sangat sesuai dengan kriteria pemilihan
site. Site seluas +/- 803,36 m atau sekitar 3.31Ha.

3.3.4. Kondisi Eksisting Tapak


Kondisi eksisting merupakan gambaran mengenai kondisi
yang ada pada tapak.

a. Batas-batas Tapak
Tapak yang dipilih memiliki batas-batas sebagai berikut :
- Utara : Villa Kidang Kincana
- Selatan : Perkebunan

56 | Bab III
- Barat : Jl. Patengan
- Timur : Perkebunan

Gambar 3.8 Batas batas Tapak

Sumber : Penulis, 2020

b. Peraturan Bangunan
Menurut Peraturan Daerah No.27 Tahun 2016 Tentang RTRW
Kabupaten Bandung, dibatasi peraturan dengan :

- Luas Lahan : 3.31 Ha.


- Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 50% – 60%
- Koefisien Lantai Bangunan (KLB) :2
- Garis Sempadan Bangunan (GSB) : 15 m

57 | Bab III
- Ketinggian Maksimal Bangunan : 4 Lantai

58 | Bab III

Anda mungkin juga menyukai