LAPORAN KASUS
“VERTIGO”
Disusun Oleh:
Alamul Huda, S. Ked.
Pembimbing :
dr. Fajar Patompo
PENDAHULUAN
Vertigo berasal dari bahasa Yunani vertere, yang
berarti memutardan igo yang berarti kondisi.
Vertigo merupakan suatu perasaan gangguan
keseimbangan yang seringkali dinyatakan sebagai
rasa pusing, sempoyongan, rasa melayang, badan
atau dunia sekelilingnya berputar-putar, dan
berjungkir balik. Kelainan ini disebabkan karena
adanya gangguan pada organ yang mengatur
keseimbangan tubuh.
… PENDAHULUAN
Vertigo merupakan salah satu keluhan tersering pasien
berobat ke dokter. Secara umum insiden terjadinya vertigo
beragam yaitu 5 sampai 30% dari populasi dan mencapai 40%
pada orang yang berumur di atas 40 tahun. Di Indonesia
angka kejadian vertigo tertingi, pada tahun 2010 dari usia 40-
50 tahun sekitar 50% yang merupakan keluhan utama nomor
tiga paling sering dikeluhkan oleh penderita yang dating ke
praktek umum setelah nyeri kepala dan stroke. Umumnya
vertigo ditemukan sebesar 15% dari keseluruhan populasi dan
hanya 4%-7% yang diperiksakan ke dokter.
…PENDAHULUAN
Etiologi vertigo adalah abnormalitas dari organ-organ
vestibuler, visual, ataupun sistem propioseptif. Secara umum
vertigo dibagi menjadi dua kategori yaitu vertigo vestibular
dan non vestibular. Vertigo nonvestibular mencakup vertigo
karena gangguan pada visual dan system propioseptif.
Sementara vertigo vestibular dibagi menjadi dua yaitu vertigo
sentral dan perifer. Lesi vertigo sentral dapat terjadi pada
daerah pons, medulla maupun serebelum, Kasus vertigo ini
sekitar 20%-25% dari seluruh vertigo. Sementara vertigo
perifer gangguan dapat terjadi pada end-organ (utrikulus
maupun kanalis semisirkularis) maupun pada saraf perifer.
LAPORAN KASUS
Primary Survey
BREATHING: CIRCULATION :
AIRWAY:
Spontan, 22x/m, HR 91x/m, kuat angkat,
Bebas, tidak isi cukup, reguler, CRT
pernafasan torako-
ada sumbatan abdominal <2”
Vital Sign
Keadaan umum :
TD : 120/80 mmHg
Tampak sakit sedang
HR : 91 x/m, kuat angkat, isi
cukup, regular
RR : 22 x/m
Evaluasi masalah :
Suhu : 36,9 C
Muntah (+), pusing berputar (+),
lemas
Triase Merah
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. R
• Usia : 32 tahun
• No. MR : 23.56.56
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Swasta
• Alamat : Jl. Tumbang Rungan Palangka
Raya
• Tanggal MRS : 15 Januari 2020, pukul 17.40
WIB
KELUHAN UTAMA
Kepala berputar sejak ±12 jam SMRS
7
…PRIMARY SURVEY
• Evaluasi masalah
• Berdasarkan survey primer sistem triase, kasus ini
merupakan kasus yang termasuk dalam priority sign
karena pasien datang dengan keluhan nyeri kepala berputar
dengan diberi label kuning
• Tatalaksana awal pada pasien ini adalah ditempatkan di
ruang non bedah, pemberian oksigen nasal kanul 2
liter/menit, dan dilakukan pemasangan akses infus
intravena menggunakan cairan NaCl 0.9% 20 tetes/menit
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak ± 12
jam SMRS.
• Awalnya pasien masih dapat menahan keluhan tersebut, akan
tetapi sejak ± 1 jam SMRS pasien mengeluh pusing
bertambah berat.
• Pasien mengeluhkan kepala berputar dipicu kelelahan.
• Pusing terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung singkat ± 3
menit dan setelah itu pasien merasakan tubuhnya lemas.
• Pusing hilang timbul dan bertambah bila berjalan atau
merubah posisi kepalanya ke kiri dan ke kanan.
…RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Pasien mengeluhkan nyeri kepala berputar bertambah saat pasien
membuka matanya, terdapat keluhan pandangan hitam.
• Keluhan berkurang ketika pasien tiduran dengan mata tertutup.
• Selain itu pasien juga mengeluh mual, penglihatan kabur dan badan
lemas.
• Pasien mengatakan keluhan muntah 1 kali sekitar 10 jam SMRS,
muntah berisi makanan, sekitar ½ gelas air mineral.
• Pasien juga mengeluh pingsan ± 10 menit.
• Demam disangkal, nyeri dada disangkal, pendengaran berkurang
disangkal, kejang disangkal, rasa kesemutan disangkal, nafsu makan
menurun, BAB dan BAK tidak ada keluhan.
• Riwayat trauma disangkal.
…RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Pasien mengaku memiliki riwayat keluhan yang
sama sejak 15 tahun yang lalu.
• Pasien juga memiliki riwayat kejang pada tahun
2004 dan 2012.
• Riwayat penyakit yang lain disangkal.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Di dalam keluarga tidak ada yang
menderita keluhan dan penyakit yang sama
atau penyakit komorbid lainnya.
TANDA-TANDA VITAL
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : E4M6V5
• Tekanan darah : 110/70 mmHg
• Laju nadi : 91x/menit, kuat angkat, dan
regular
• Laju napas (RR) : 22x/menit (thorako-abdominal)
• Suhu : 36,9oC di axilla
PEMERIKSAAN FISIK GENERALISATA
Kepala : Tampak pucat
Mata : CA -/-, SI -/-, pupil isokor 2mm/2mm,
RC langsung dan tidak langsung +/+, nistagmus (+)
Hidung : sekret (-)
Mulut : lab. oris kering (+)
Telinga : simetris +/+, nyeri tekan tragus -/-, sekret (-), serumen
(+)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Pembesaran tiroid (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Pulmo
Inspeksi Simetris kiri = kanan, ketertinggalan gerak (-)
Palpasi Fremitus vokal kanan = kiri, ekspansi dada kiri = kanan
Perkusi Sonor di semua lapang paru
Auskultasi Vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki kering -/-
Cor
Inspeksi Thrill (-)
Auskultasi S1-S2 tunggal dan regular, murmur (-), gallop (-)
Heart rate = 84/menit, regular, tunggal
Palpasi Ictus cordis teraba di ICS V di lin. midclavicularis sx
Perkusi Kesan batas jantung normal
PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
Inspeksi Tampak datar, caput medusa (-), vena kolateral (-)
Auskultasi Peristaltik usus 4x/menit (normal)
Palpasi Pembesaran hepar (-), pembesaran lien (-), nyeri tekan
regio epigastrik
Perkusi Pekak hepar terdengar, lapang abdomen lainnya timpani
EXTREMITAS
Extremitas superior dextra Extremitas superior sinistra
Akral hangat, CRT <2 detik Akral hangat, CRT <2 detik
Edema (-), palmar eritema (-) Edema (-), palmar eritema (-),
Non-medikamentosa
• Disarankan tirah baring
PEMBAHASAN
Penegakan Diagnosa
• Anamnesis Anamnesis
• Nyeri kepala berputar atau rasa goyang • Nyeri kepala berputar
atau melayang • Dipicu gerakan berputar
• Dicetus perubahan gerakan kepala, • Mual (+)
posisi. Situasi keramaian, suara. • Tidak ada gangguan
• Gejala otonom yang menyertai : mual, pendengaran
muntah, keringat dingin
• Konsumsi obat OAD
• Ada atau tidaknya gangguan
• Defisit neurologis (-)
pendengaran
• Konsumsi obat-obatan streptomisin,
gentamisin, kemoterapi
• Bisa didapatkan efisit neurologis
Pemeriksaan fisik
Teori Kasus
• Pemeriksaan kesaradan : dapat • Baik
menurun pada vertigo sentral • Tidak didapatkan kelainan
• pada vertigo vestibularis sentral nervus
dapat mengalami gangguan pada • Tidak ada hemiparesis,
nervus kranialis III, IV, VI, V hemipestesi
sensorik, VII, VIII, IX, X, XI, • Tes nystagmus (+), tes rhomberg
XII. (+), tes jalan tandem (+), past
• Bisa didapatkan hemiparesis, pointing test (+)
hemipestesi
Diagnosis banding Vertigo
Patofisiologi Vertigo
Patofisiologi BPPV
BPPV disebabkan ketika otolith yang terdiri dari
kalsium karbonat yang berasal dari makula pada
utrikulus yang lepas dan bergerak dalam lumen dari
salah satu kanalis semisirkularis (kanalitiasis)
menyebabkan pergerakan endolimfe yang
menstimulasi ampula pada kanal yang terkena
sehingga menyebabkan vertigo.
Patofisiologi Meniere
• Hidrops endolimfa : peningkatan endolimfa labirin
membranosa berdilatasi pada kokhlea dan vestibulum
labirin membran dan endolimfa akan bercampur dengan
perilimfa Pencampuran ini menyebabkan potensial
aksi di telinga dalam sehingga menimbulkan gejala
vertigo, tinnitus, dan gangguan pendengaran serta rasa
penuh di telinga.
Penatalaksanaan Vertigo
Medikasi umum terapi vertigo: