Anda di halaman 1dari 2

Pesantren PETUAH di 20 Rumah Tahfidz Palangkaraya

Perkembangan rumah tahfidz di Kota Palangkaraya mengalami pertumbuhan


bagus. Pertumbuhan itu ditunjukkan dengan terus berdirinya Rumah-rumah Tahfidz di
Kota Cantik ini. Hingga awal bulan Desember 2011 ini, telah berdiri 20 rumah tahfidz
dengan jumlah santri mencapai 600 santri, baik anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua.

Antusiasme masyarakat untuk menyertakan anaknya dalam program Rumah Tahfidz memang


sangat tinggi, meski pada faktanya santri yang dibina justru lebih banyak untuk belajar mengenal
huruf dan membaca Al Qur’an. Sementara, untuk tahap menghafal Al-Qur’an (Tahfidzul Qur’an)
presentasenya masih sedikit. Sedangkan jika dilihat dari sisi pencapaian target, Rumah Tahfidz
harus mampu menghasilkan sebanyak-banyaknya santri penghafal Al Qur’an.

Untuk lebih meningkatkan kuantitas dan kualitas santri-santri Rumah Tahfidz di


wilayah Palangkaraya, PPPA Daarul Qur’an melakukan dua hal, yakni peningkatan
kapasitas guru-guru tahfidz dan percepatan program penghafalan bagi santri-santri Qur’an.
Untuk peningkatan kapasitas guru-guru tahfidz adalah dengan melakukan program-
program pelatihan yang rutin dan bertahap. Materi-materi Tahsinul Qur’an dan tajwid
menjadi konsentrasi peningkatan kemampuan yang dimaksud, disamping langgam atau
lagu yang standar untuk diajarkan guru kepada santri-santrinya. Di sisi lain,
methodolgi pengajaran tahfidzul Qur’an termasuk quantum tahfidzpun diperkenalkan kepada
guru-guru tahfidz sehingga santri-santri akan semakin meningkat kualitas dan
kuantitas hafalannya. Oleh karena itu PPPA Daarul Qur’an menempatkan 2 orang
hafidz/hafidzah yang akan melakukan pembinaan khusus kepada guru-guru tahfidz yang ada

.
Untuk menghasilkan kualitas dan kuantitas bacaan santri, maka PPPA Daarul Qur’an melalui
Koordinator wilayah melakukan terobosan program dengan melakukan program Pesantren
Tahfidz Sabtu, Ahad atau disingkat dengan Petuah. Petuah adalah kegiatan pesantren tahfidz
yang sifatnya rutin setiap Sabtu, hingga Ahad dengan santri yang tetap dengan konsentrasi pada
pengahafalan Al Qur’an dan penerapan Daqu Methode (Sholat wajib dan sunnah rowatib serta
dzikir, sholat malam, sholat dhuha dan sedekah).

Santri-santri yang mengikuti Petuah ini adalah santri-santri berprestasi dari 20 rumah tahfidz
yang ada di kota Palangkaraya. Santri diseleksi di tingkat Rumah tahfidz masing-masing baik
dari sisi bagusnya membaca Al Qur’an (tahsin dan tajwid) serta banyaknya jumlah hafalan yang
dimiliki santri. Seluruh santri yang lulus di tingkat Rumah Tahfidz, akan mengikuti Petuah
secara rutin hingga program berjalan setahun dan akan dievaluasi untuk pelaksanaan tahun
berikutnya. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan percepatan prestasi santri akan semakin baik,
sehingga mampu menghasilkan hafidz-hafidzah yang berkualitas yang mampu menjadi
kebanggaan kota palangkaraya.

Dalam Pesantren Tahfidz Sabtu Ahad (Petuah) kegiatan-kegiatan yang dijalankan adalah


Bimbingan hafalan dan setoran, motivasi, sholat berjamaah termasuk bakdiyah qobliyahnya,
sholat malam dan dzikir, sholat dhuha dan juga Tasmi’ Qur’an.

Anda mungkin juga menyukai