Khusnul Khotimah, M Ahsanul Baihaqi, Nudia Amburika, Icah Alifah, Alva Hidayatullah
Universitas Sains Al-Quran, Jl. KH. Hasyim Asy'ari Km. 03 Kalibeber Kec. Mojotengah 56351,
Indonesia
e-mail: khusnulkhotimahjambi995@gmail.com, haqq.haqi18@gmail.com,
amburika24@gmail.com, icahalifah220803@gmail.com, alfahidayat18bgt@gmail.com
ABSTRACT
Raudlotul Huffadz Islamic Boarding School, Bali was founded by KH. Noor Hadi Alh.
In the midst of society the majority are non-Muslims. One of its flagship programs is
Tahfidul Qur'an. The author uses a qualitative approach research method with interviews
as a data source. The problem is how does the institution develop the tahfidzul Qur'an
program in the midst of a non-Muslim majority society? In overcoming the problems of
Islamic boarding schools, two methods are used to support the success of tahfidz al-
Qur'an, namely ziyadah and murojaah. As a result of the research, it can be concluded
that the two methods (ziyadah and murojaah) are very effective in developing the
tahfidzul qur'an program, so that the predetermined targets can be achieved
Keywords: Boarding School; Tahfidzul Qur’an; Qualitative Approach
ABSTRAK
Pondok pesantren raudlotul huffadz, Bali didirikan oleh KH. Noor Hadi Alh. Ditengah
mesyarakat mayoritas non muslim. Salah satu program unggulannya yaitu Tahfidul Qur’an.
Penulis menggunkan metode penelitian pendekatan kualitatif dengan wawancara sebagai
sumber datanya. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana lembaga mengembangkan
program tahfidzul qur’an ditengah masyarakat mayoritas non muslim? Dalam mengatasi
permasalahan pondok pesantren membuat dua metode yang menunjang kesuksean tahfidzul
qur’an, yaitu ziyadah dan murojaah. Sebagai hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dua
metode (ziyadah dan murojaah) sangat efektif dalam pengembangan program tahfidzul qur’an,
sehingga target yang sudah ditentukan dapat tercapai.
Kata Kunci : Pesantren; Tahfidzul Qur’an; Pendekatan Kualitatif
PENDAHULUAN
Pondok pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan untuk memperdalam ilmu atau
pendidikan agama Islam yang sepenuhnya berada di bawah kedaulatan dan kepemimpinan
kyai. Al Qur’an adalah mujizat sekaligus pedoman hidup. Wajar jika sebagian umat Islam
terdorong untuk melestarikan Al Qur’an untuk menghindar dari kepalsuan dengan jalan
menghfalkannya. Salah satu diantaranya adalah dengan membuka program Tahfidz Quran
baik oleh lembaga keagamaan, pesantren, sekolah Islam, maupun secara individual.
Sejarah perkembangan pembelajaran tahfidz dan Lembaga Tahfidzul Qur’an di
Indonesia sudah ada sebelum kemerdekaan Indonesia tahun 1945 (Fathoni, 2015). Lembaga
yang menyelengarakan tahfidzul qur’an pada awalnya terbatas di beberapa daerah tetapi
setelah cabang tahfidzul qur’an dimasukan dalam musabaqah tilawatil qur’an tahun 1981,
lembaga model ini kemudian berkembang di daerah-daerah Indonesia. Perkembangan ini
tentunya tidak lepas dari peran serta para ulama, penghafal al-qur’an yang berusaha
menyebarkan dan menggalakan pemberlajaran tahfidzul qur’an di lembaga-lembaga seperti
pesantren atau sejenisnya.
Program Tahfidz Al Quran harus selalu diperbarui, baik dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasinya, terutama dalam hal metode pembelajran harus disesuaikan
dengan kebutuhan siswa atau santri saat ini agar pelaksanaannya menjadi semakin efektif dan
efisien.untuk meningkatkan mutu program Thafidz Al Quran, langkah pertama yang
dilakukan adalah mengembangkan dan melengkapi kurikulum.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tantang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain lain secara holistic dan dengan cara deskripsi
alam bentuk kata kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2017:6).
Penilitian menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan
dokumen. Dalam wawancara, peneliti berinteraksi langsung dengan pengasuh pondok
pesantren, pengurus, dan santri. Dalam mengobservasi, peneliti terjun langsung ke pondok
pesantren. Dokumen diperoleh dari data data yang terdapat di pondok pesantren, foto foto,
brosur, dan berita yang termuat.
SIMPULAN
Berdasarkan analisis penilitian tentang program tahfidzul qur’an yang dilakukan di
Pondok Pesantren Raudlotul Huffadz Bali, dapat disimpulkan bahwa program tersebut dapat
berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan walaupun ditengah masyarakat yang mayoritas non
muslim tetapi tidak mempengaruhi proses menghafal santri. Dengan program ziyadah dan
murojaah sangat membantu santri sehingga santri dapat focus menghafal dan mempertahankan
hafalannya.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Ali. (2016). Metode Tahfidz Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Kabupaten Kambar.
Jurnal Ushuluddin, Vol. 24, N0. 1, Januari-Juni.
Hidayah, Nurul. (2016). Strategi Pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an Di Lembaga Pendidikan.
Ta’allum, Vol. 04, No. 01, Juni.
Mufti, Mahin. (2015). Strategi Pembelajaran Al-Qur’an Dalam Meningkatkan Kemampuan
Baca Al-Qur’an Santri Di TPQ Al-Hasani Gamping Pagak Malang. Skripsi. Malang.
Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Mukhlsoh, Z. (2011). Al-Qur'an Pedoman Membaca, Mendengar, dan Menghafal Al-Qur'an .
Solo: Tinta Medina .
Nurmila, N. (2017). Study Deskriptif Tentang Strategi Peningkatan Hafalan Qur'an Melalui
Gerakan Madrasah Menghafal Al-Qur'an Di MAN 2 Bandung. Pendidikan Agama
ISlam, Gelombang 1. Universitas ISlam Bandung.
Copyright © 2020, Momentum: Physics Education Journal, ISSN 2548-9127 (print) | 2548-9135 (online)