Anda di halaman 1dari 14

IMPLEMENTASI METODE YANBUA DALAM BELAJAR MEMBACA AL-QURAN DI

TPQ AL MUBAROK

Niken Lestari, Feti Laelatul Azizah, Nurul Khomsah, Farhan Syifaudin, Istiqomatul Khusna,
Ayu Fitri Pramitasari

Email:

sayanikenlestari@gamil.com, azizah.fetilaelatul@gmail.com, nurulkhomsah08@gmail.com,


syifaudinf@gmail.com, istiqomatul27khusna@gmail.com, @fayu84905@gmail.com

Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen

Abstrak

Judul dari penelitian ini adalah “implementasi metode yanbua dalam belajar membaca
Al-Quran di TPQ Al-Mubarok”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
implementasi metode yanbua dalam belajar membaca Al-Quran di TPQ Al-Mubarok, Dukuh
Kedompon, Desa Adikarso, Kecamatan Kebumen. Penelitian ini sekaligus sebagai bentuk
pengabdian KKN IAINU ke Desa Akikarso dimana desa tersebut merupakan desa tempat posko
kkn berada. Penelitian ini berlangsung selama dua minggu. Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini dengan menggunakan observasi dan wawancara. Pendekatan penelitian ini adalah
pendekatan ABCD. Pendekatan ABCD menempatkan posisi manusia dapat berkembang
kapasitasnya sesuai dengan segala potensi dan asset yang dimiliki. Hasil analisis menunjukan
bahwa dengan diterapkanya metode yanbua di TPQ Al-Mubarok, peserta didik di tpq tersebut
menjadi lebih lancar dalam membaca Al-Quran. Kegiatan tambahan sebagai penunjang belajar
membaca Al-Quran juga memudahkan peserta didik belajar membaca Al-Quran. Hasil penelitian
juga menunjukan peserta didik lebih semangat dan antusias mengikuti setiap kegitan baik kegitan
utama berupa mengaji maupun kegiatan tambahan.

Kata kunci: metode yanbua, belajar, al-quran


Abstract

The title of this research is "the implementation of the yanbu'a method in learning to read
the Qur'an at TPQ Al-Mubarok". This study aims to determine how the implementation of the
yanbu'a method in learning to read the Qur'an at TPQ Al-Mubarok, Kedompon Hamlet, Adikarso
Village, Kebumen District. This research is also a form of IAINU's KKN service to Akikarso
Village where the village is the village where the KKN post is located. This study lasted for two
weeks. Data collection techniques in this study using observation and interviews. This research
approach is ABCD approach. The ABCD approach places humans in a position to develop their
capacity according to all their potential and assets. The results of the analysis show that with the
implementation of the yanbu'a method at TPQ Al-Mubarok, students at the TPQ become more
fluent in reading the Qur'an. Additional activities to support learning to read the Qur'an also
make it easier for students to learn to read the Qur'an. The results of the study also showed that
students were more enthusiastic and enthusiastic in participating in each activity, both the main
activity in the form of reciting the Koran and additional activities.

Keywords: yanbu'a method, learning, al-qur'an

Pendahuluan

Agama Islam merupakan agama dengan pemeluk terbesar di Negara Indonesia. Hal ini
terlihat dari data Kementrian Dalam Negeri yang memencatat sebanyak 86,9 % penduduk
Indonesia beragama Islam. Namun sayangnya, kondisi ini tidak seimbang dengan kemampuan
membaca Al-Quran yang dimiliki oleh penganut agama Islam di Indonesia. Sudah sewajarnya,
pemeluk agama Islam mampu membaca dan memahami kitabnya yakni Al-Quran. Mulyani
dalam Syindi Novelia dan Nur Hazizah (2020) menyatakan Indonesia merupakan negara yang
cukup tinggi tercatat memiliki masyarakat yang buta huruf Al-Quran. Keadaan ini sangat
memprihatinkan sebagai pemeluk agama Islam yang sudah sewajibnya seseorang belajar ilmu
agama seperti membaca dan mempelajari Al-Quran sebagai pedoman hidup umat Islam. Salah
satu penyebab kondisi yang memprihatinkan ini adalah kesan pertama saat belajar Al-Quran
yang kurang menyenangkan, terlihat dari proses belajar mengajar, anak tidak senang karena
teknik maupun media yang digunakan guru dalam mengenalkan Al-Quran kurang cocok pada
anak atau kurang sesuai dengan perkembangan anak, pendidik di lapangan masih memanfaatkan
kondisi konvensional, menuntut anak duduk dan memperhatikan guru.1

Menurut Ida Rosmaidah dan Henny Destiana (2007), belajar membaca Al-Quran atau
mengenalkan Al-Quran hendaknya dimulai sejak usia dini karena usia dini merupakan usia
keemasan dan usia paling produktif untuk belajar. Belajar membaca Al-Quran dengan mengenal
huruf hijaiyah merupakan langkah yang utama dan pertama sebelum pembelajaran yang lainya
dalam belajar membaca Al-Quran.2 Selain itu, Cakra Suhati,dkk (2015) mengungkapkan bahwa
pembelajaran Al-Quran khususnya kemampuan membaca Al-Quran sebaiknya diajarkan kepada
anak usia dini. Pembelajaran membaca Al-Quran dapat dilakukan dengan mengenalkan huruf
hijaiyah pada anak.

Belajar membaca Al-Quran merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang menganut
agama Islam. Namun melihat fenomena yang terjadi, banyak anak yang belum bisa membaca
Al-Qur-an. Untuk itu, diperlukan metode yang menarik agar anak senang dalam belajar Al-
Quran. Ada banyak metode yang dapat dilakukan agar anak-anak usia dini dapat membaca al-
Quran dengan lancar dan benar. Metode yang menarik akan memudahkan anak dalam
mempelajari Al-Qur'an. Selain itu, teknik membaca Al-Quran yang praktis, efektif dan efisien
dapat mengantarkan anak untuk menguasai membaca Al-Quran.3

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara yang teratur dan befikir baik
untuk mencapai maksud sehingga dapat dipahami bahwa metode berarti suatu cara yang harus
dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar mencapai tujuan pelajaran. Menurut Muhammad
Umar Hasibullah (2017) menyebutkan bahwa metode yang digunakan dalam proses
pembelajaran seharusnya berpengaruh pada keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Metode
yang tidak tepat, akan berakibat terhadap pemakaian waktu yang tidak efisien. Dalam pemilihan

1 Novelia, S., & Hazizah, N. (2020). Penggunaan Video Animasi dalam Mengenal dan Membaca Huruf Hijaiyah.
Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(2), 1037-1048.

2 Rosmaidah, I., & Destiana, H. (2017). Perancangan Animasi Interaktif Belajar Mengenal Huruf Hijaiyah Pada
TKQ Al-Khoiriyah. Jurnal Teknik Komputer, 3(1), hal 100
3 Fitriani, D.I., & Hayati, F. (2020). Penerapan Metode Tahsin untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-
Quran Siswa Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 5(1), 15-30
dan penggunaan sebuah metode harus mempertimbangkan aspek efektifitas dan relevansinya
dengan materi yang disampaikan. 4

Lembaga pendidikan Islam seperti TPQ hadir sebagai tempat anak belajar membaca Al-
Quran. Menurut Sebtia Afni Nur Rifki dan Diah Handayani (2022) TPQ adalah sebuah lembaga
pendidikan yang mana secara khusus menyampaikan pembelajaran kepada peserta didiknya yang
mana ingin mempelajari lebih dalam mengenai cara membaca Al-Quran dengan baik dan benar. 5
Selain belajar membaca Al-Quran, di TPQ juga diajarkan akhlak, doa-doa harian, tata cara
wudhu dan sholat.

Salah satu metode yang dapat dilakukan agar anak dapat membaca Al-Quran adalah
metode yanbua. Metode yanbua dapat memberikan kontribusi besar pada peserta didik, dimana
peserta didik dapat menulis, membaca, dan menghafal Al-Quran secara baik dan benar. Metode
yanbua merupakan cara yang ditempuh untuk menyampaikan bahan atau materi yang disusun
secara sistematis disesuaikan dengan perkembangan usia anak. Rujukan isinya diambil dari ayat-
ayat Al-Quran yang ditulis dalam bentuk paket yanbua jilid I-VII. Setiap jilid memiliki tujuan
pembelajaran yang berbeda. Pada intinya, tujuan yang hendak dicapai dari masing-masing jilid
yaitu anak mampu membaca huruf serta ayat-ayat Al-Quran dengan lancar, benar dan fasih
sesuai dengan makhroj.6

Metode Pelaksanaan

Program pengabdian ini dilakukan oleh mahasiswa KKN IAINU Kecamatan Kebumen di
TPQ Al-Mubarok. TPQ ini berada di Dukuh Kedompon, Desa Adikarso, Kecamatan Kebumen.
Peserta didik TPQ Al-Mubarok berjumlah cukup banyak yakni 60 orang. Masa pengabdian
berlangsung selama dua minggu.

Metode pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti yaitu metode yanbua. Muslikhah
Suriah dalam Nurul Fauziyah dan Khoirotul Izzah (2021) menyebutkan bahwa metode yanbua
merupakan panduan membaca, menulis, dan menghafal Al-Quran yang disusun berdasarkan

4 HASIBULLAH, Muhamad Umat; IFKARINA, Izzah. Implementasi Metode Yanbua Dalam Pembelajaran Al-
Quran Di Pondok Pesantren Takhassus Tahfidhul Quran Yasinat Kesilir Wuluhaan Kabupaten Jember Tahun 2017.
Al-Qodiri: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Kegamaan, 2017, 12.1: 129-130
5 Afni, S. R. N., & Handayani, D. (2022). Optimalisasi Ketepatan Membaca Al-Quran dengan Metode Yanbua di
TPQ Nurul Ummah Kepuharjo Malang. Abdimas Indonesian Journal, 2(1), 41.

6 Ibid
tingkatan pembelajaran Al-Quran dari mengenal huruf hijaiyah, membaca, kemudian menulis
huruf hijaiyah dan akhirnya mengetahui kaidah atau hukum-hukum membaca Al-Quran yang
disebut tajwid. Beberapa kelebihan metode yanbua dibandingkan dengan metode yang lain yaitu:
tulisan disesuaikan dengan Rosm Utsmaniy, contoh-contoh huruf yang sudah dirangkai
semuanya dari Al-Quran, tanda-tanda baca dan waqof diarahkan kepada tanda-tanda yang
sekarang digunakan didalam Al-quran yang diterbitkan di negara-negara Islam dan Timur
Tengah. Selain itu, di dalam metode yanbua juga terdapat tanda-tanda yang dirumuskan oleh
ulama salaf serta tambahan tanda-tanda baca untuk memudahkan peserta didik. Namun, metode
yanbua memiliki beberapa kelemahan, yaitu belum terealisasinya Rosm Utsmaniy secara penuh. 7

Pendekatan ini menggunakan pendekatan ABCD. Pendekatan ini merupakan penelitian


dengan basis pengembangan aset. ABCD diartikan sebagai sebuah usaha yang memastikan
bahwa kegiatan pembangunan selayaknya menempatkan posisi manusia dapat berkembang
kapasitasnya sesuai dengan segala potensi dan asset yang dimiliki.8 Dengan metode ABCD,
masyarakat dapat ikut serta dalam perumusan perubahan kegiatan yang dianggap penting.

Adapun metode pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan wawancra.


Observasi dilakukan secra langsung saat pelaksanaan dilakukan. Sedangkan wawancara
dilakukan oleh peneliti kepada Muhammad Toha Mufti Syeroji selaku pengasuh TPQ Al-
Mubarok. Wawancara dilakukan untuk menemukan data yang tidak diperoleh saat observasi.

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data dan
informasi yang diperoleh secara langsung dari informan maupun rekomendasi di lapangan yang
merupakan pengurus TPQ dan para ustadz. Hasil pengumpulan data kemudian dianalisis dan
dibuat kesimpulan.

Hasil dan Pembahasan

Herlina Suksmawato dkk (2021) mengemukakan bahwa pendekatan ABCD ini menekan
pada partisipasi yang lebih oleh masyarakat local dalam konteks pemberdayaan dan

7 Choliyah, S. A., &Masud, M. (2015) Peningkatan perestasi belajar membaca al-Quran dengan metode yanbua.
MUARISSA: Jurnal Kajian Kajian Pendidikan Islam, 7(2), 161
8 Iswanto, J. (2019). Pendampingan Kompetensi Pendidik TPQ Al-Maghfiroh Dusun Pilangglenteng pGondnag
Nganjuk. Janaka, Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2019, 2(1) hal 39
pembangunan. Masyarakat local harus diikutssertakan dalam tahapan perencanaan, pelaksanaan,
maupun evaluasi terhadap pembangunan dan pemberdayaan yang dilakukan.9

Hasil penelitian dari pengabdian di TPQ Al Mubarok antara lain:

a. Discovery

Langkah discovery merupakan tahap awal dalam pendekatan ABCD. Pada langkah ini,
peneliti berusaha untuk menemukan keperluan yang dibutuhkan di TPQ Al-Mubarok. Peneliti
melakukan observasi sekitar Desa Adikarso. Dari observasi itu, peneliti menemukan TPQ Al-
Mubarok sebagai lembaga belajar membaca Al-Quran. TPQ ini didirikan oleh Muhamad Toha
Mufti Syeroji atas izin dan restu dari tokoh kesepuhan dan takmir masjid Al-Mubarok. TPQ Al-
Mubarok berdiri pada tahun 2021 yang artinya TPQ ini sudah berjalan hampir satu tahun.
Pembelajaran di TPQ selama hampir satu tahun itu cukup lancar dengan jumlah peserta didik
yang cukup banyak yakni 60 orang. Namun, ada beberapa kekurangan yang dimiliki oleh TPQ
tersebut. Kekurangan itu antara lain: jumlah tenaga pendidk yang masih kurang. Tenaga pendidik
atau yang biasa disebut dengan ustadz di TPQ Al-Mubarok hanya berjumlah dua orang, yakni
Bapak Muhamad Toha Syeroji dan Mba Aisyah Nur Safitri. Sarana dan prasarana belajar seperti
meja belajar , papan tulis dan alat peraga untuk membantu mengenal huruf hijaiyah juga masih
kurang.

Sistem pembelajaran yang ada di TPQ Al-Mubarok masih belum terprogram secara
maksimal. Hal ini disebabkan karena jumlah tenaga pendidik yang kurang, sehingga tidak ada
yang mengontrol ketika akan dilaksanakan kegiatan tambahan seperti hafalan doa harian, belajar
merangkai dan memisah lafadz, belajar adzan dan lain sebagainya. Jumlah tenaga pendidik tidak
seimbang dengan jumlah peserta didik sehingga selesai mengaji, peserta didik banyak yang
bermain sendiri dan beberapa dari mereka tidak ikut dalam kegiatan tambahan. Peserta didik juga
kurang terampil dalam membaca Al-Quran dan masih banyak yang belum mengenal huruf
hijaiyah karena tenaga pendidik yang sedikit. TPQ Al-Mubarok belum memiliki aturan yang
ketat. Hukuman bagi yang datang terlambat belum diterapkan sehingga peserta didik belum
terbiasa disiplin. Padahal jika diterapkan aturan maka tercipta pendidikan karakter bagi peserta
didik. Pendidikan karaktrer peserta didik pada usia dini sangatlah penting. Menurut Susi
9 Suksmawati, H., Alidyan, M., Febrianita, R., & Nuryananda, P. F. (2021). Besek Tegaren: ABCD, CBT,
dan Glokalisasi dalam Satu Kemasan. Sawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Pembangunan Sosial,
Desa dan Masyarakat, 2(1)., hal 11-12
Pirdayani Yumarlina (2020) menyebutkan bahwa pendidikan karakter disiplin pada peserta didik
sangat penting untuk diajarkan dan diterapkan guna membangun bangsa yang berkarakter. Untuk
merealisasikan dalam kehidupan, pendidikan karakter disiplin harus dilakukan terus-menerus,
sejak usia dini sampai dewasa.10

b. Dream
Dream dalam langkah ABCD ini berarti cita-cita yang ingin diraih oleh TPQ Al-
Mubarok. Dari pengamatan peneliti selama melakukan pengabdian, beberapa yang menjadi
kendala dalam berjalanya proses pembelajaran menumbuhkan harapan penuliss kepada TPQ Al
—Mubarok. Meskipun dengan benyak kekurangan yang dimiliki oleh lembaga, diharapkan
tenaga pendidik terus semangat dalam mengajarkan baca Qur-an.
Di era milenial seperti sekarang ini, peneliti juga berharap kepada peserta didik TPQ Al-
Mubarok untuk tetap semangat dalam mengaji dan tidak kalah dengan kecanggihan teknologi
yang membutakan pemakainya. Selain itu, pengasuh TPQ Al-Mubarok TPQ Al-Mubarok
mengharapkan agar TPQ ini dapat menjadi lembaga yang mampu mencetak generasi qurani yang
taat dan patuh pada agama dan pemerintah. Harapan yang disampaikan tersebut sejalan dengan
apa yang disampaikan oleh Ida Windi Wahyuni (2018) yang mengemukakan bahwa TPQ
berfungsi sebagai lembaga nonformal agar tidak terjadi kemerosotan agama dan generasi qurani.
Kemampuan membaca Al-Quran dengan baik dan benar merupakan target dan tujuan pokok
yang harus dicapai oleh setiap peserta didik.11
c. Design
Pada tahap ini dilakukan design sistem TPQ Al-Mubarok. TPQ Al-Mubarok
menggunakan sistem individual atau kemampuan masing-masing anak dengan metode
pembelajaran yanbua yang berpusat di qudus dan sudah melalui pembinaan dari lembaga
LMY( Lajnah Muroqobah Yannbua) kabupaten. Design sistem TPQ Al-Mubarok dengan
mengedepankan program kerja dimana program tersebut nantinya dijadikan sebagai program
utama. Hasil musyawarah dengan pengurus TPQ Al-Mubarok yaitu akan dilakukan advokasi,
yakni penyuluhan kepada ustadz mengenai variasi metode pembelajaran membaca Al-Quran

10 Yusmarlina, S.P. (2020). implementasi pendidikan karakter disiplin dalam membangun kedisiplinan santri di
TPQ an-nur desa masaran kecamatan bendungan kabupaten trenggalek (Doctoral dissertation, IAIN
PONOROGO).
11 Wahyuni, I. W. (2018). Penerapan Nilai-Nilai Moral Pada Santri TPQ Al-Khumaier Pekan Baru. Generasi
Emas: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 1(1), hal 53
dengan kegiatan penunjang. Rencana program kegiatan yang disusun ini dilakukan mulai dari
awal sesuai dengan potensi yang dimiliki. Hal ini merupakan bentuk kerjasama antar pihak yang
terlibat dengan keputusan apa yang akan diambil berdasarkan sumberdaya yang ada.
d. Define

Define merupakan langkah penentuan perubahan dengan adanya program kegiatan. Ada
banyak kegiatan yang dapat mengembangkan asset dan potensi yang dimiliki TPQ Al-Mubarok
untuk mencapai cita-cita mereka.

Kegitan sosialisasi mengenai variasi metode pembelajaran membaca Al-Quran dengan


kegiatan penunjang dilaksakan pada hari senin, 01 Agustus 2022 pukul 14.00 WIB. Dalam
kegiatan tersebut mendapat hasil bahwa terdapat berbagai kegiatan penunjang yang akan
dilaksakan. Kegiatan penunjang tersebut antara lain hafalan huruf hijaiyah dengan genius card,
hafalan doa-doa harian, pembelajaran adzan dan praktek wudlu, belajar merangkai dan memisah
lafadz Al-Quran.

Dengan adanya rencana dalam program tersebut diharapkan dapat mengatasi


problematika yang dialami oleh peserta didik Al-Mubarok dan dapat memotivasi mereka untuk
selalu semangat dalam belajar Al-Quran.

e. Destiny

Pada tahap ini, program kegiatan dilaksanakan. Program kegiatan dilaksankan setiap hari
tanpa ada hari libur. Hari libur hanya berlaku saat hari besar nasional seperti hari kemerdekaan
RI. Peserta didik yang berjumlah 60 orang mengaji pada ustadz maupun ustadzah secara
bergantian. Biasanya, sambil megantri mereka membeli jajanan yang ada di depan TPQ.

Terdapat dua sesi pembelajaran di TPQ Al-Mubarok. Sesi pertama dilakukan pukul 15.00
WIB oleh peserta didik jilid awal. Kegiatan dimulai dengan doa bersama. Doa dilakukan secara
bersama-sama dengan melafadzkan doa pembuka ketika belajar dan doa masuk masjid.
Kemudian, dilanjut dengan mengaji sesuai jilid masing-masing. Sekitar pukul 16.00, peserta
didik bersiap untuk sholat asar berjamaah. Sholat asar berjamaah merupakan kegitan wajib yang
harus diikuti oleh peserta didik TPQ Al-Mubarok. Usai melaksanakan sholat asar, peserta didik
jilid awal melakukan doa penutup bersama dan diperbolehkan pulang. Doa penutup berisi doa
ketika selesai belajar dan doa kafarotul masjid.
Sesi ke dua untuk kelas jilid atas dan Al-Quran dimulai setelah selesai solat asar
berjamaah. Kegiatan sesi kedua sama dengan sesi pertama, yakni diawali dengan doa bersama,
mengaji dan doa penutup.

Gambar 1. Implementasi metode yanbua dalam belajar membaca Al-Quran di TPQ Al-
Mubarok

Kegiatan tambahan di TPQ Al-Mubarok disisipkan pada masing-masing sesi sebelum


pulang. Kegiatan tambahan disesuiakan dengan kemampuan peserta didk masing-masing.
Peserta didik jilid pemula dan yang belum mengenal huruf hijaiyah mengikuti kegiatan tambahan
berupa pengenalan huruf hijaiyah dengan genius card atau kartu warna huruf hijaiyah oleh
ustadzah. Peserta didik khusus laki-laki jilid menengah ke atas mengikuti kegitan tambahan
seperti belajar adzan oleh ustadz. Selebihnya, ada yang belajar menulis dengan merangkai dan
memisah lafadz huruf hijaiyah dan belajar doa harian oleh ustadzah.

Selain lima langkah di atas, peneliti juga melakukan monitoring dan evaluasi. Monitoring
dilakukan selama pengabdian oleh tim peneliti. Monitoring dilakukan agar kegiatan berjalan
sesuai yang telah direncanakan dan disusun. Hasil monitoring menunjukan bahwa TPQ Al-
Mubarok tak hanya berpaku pada satu metode saja namun harus divariasikan dengan metode
lainya sseperti kegitan penunjang. Hasil monitoring ini menjadi input untuk poin dalam proses
selanjutnya.

Evaluasi dilaksanakan di akhir kegitan. Tujuan diadakan evaluasi ini adalah untuk
mengetahui hasil dari kegiatan yang dilaksanakan. Ina Magdalena dkk (2020) menyebutkan
tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui proses belajar peserta didik apakah sudah sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah diterapkan , mengecek hasil belajar peserta didik
apakah ada kekurangan atau tidak dalam proses pembelajaran, mencari solusi dari kekurangan
yang peserta didik alami dan menimpa seberapa menguasainya peserta didik dalam kompetensi
yang diharapkan. 12

Evaluasi dalam setiap program penting untuk dilakukan. Evaluasi pembelajaran penting
untuk mengetahui efektif atau tidaknya suatu sistem pembelajaran yang diterapkan peserta
didik.13 Evaluasi pembelajaran di TPQ Al-Mubarok dilakukan pada evaluasi harian dan evaluasi
kenaikan jilid. Evaluasi harian dilakukan setiap hari sebelum peserta didik pulang. Ustadz
memberikan nasihat bagi anak-anak yang bermain sendiri saat mengaji dan menekankan untuk
selalu menjaga sholat lima waktu. Sedangkan evaluasi kenaikan jilid dilakukan melalui test
yakni peserta didik mengulang bacaan dari halaman awal sampai akhir secara acak, kemudian
dilanjut dengan tes hafalan doa harian, doa bacaan sholat dan niat sholat fardhu sesuai dengan
tingkatan jilidnya.

Berdasarkan penelitian di atas, mendapatkan hasil bahwa pembelajaran metode yanbua


berjalan dengan baik dimulai dari proses perencanaan sampai proses pelaksanaan metode
yanbua. Metode yanbua di TPQ Al-Mubarok dapat meningkatkan kemampuan belajar membaca
Al-Qur'an bagi peserta didik. Hal ini terlihat dari antusias dan semangat peserta didik dari hari ke
hari, peserta didik semakin lancar membaca Al-Quran dan terampil pada kegiatan tambahn
seperti adzan dan lainya. Dengan metode yanbua, peserta didik dibedakan sesuai dengan
kemampuanya masing-masing sehingga peserta didik lebih mudah dalam memahami
pembelajaran.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan yang
cukup signifikan terhadap metode yanbua yang diterapkan di TPQ Al-Mubarok. Peserta didik
menjadi lebih lancar dalam membaca Al-Quran setelah metode yanbua dan kegiatan tambahan

12 MAGDALENA, Ina; FAUZI; Hadana Nur; PUTRI, Raafiza. Pentingnya Evaluasi Dalam Pembelajaran Dan
Akibat Memanipulasinya. BINTANG, 2020, 2.2: Hal 252
13 Ibid
dilaksanakan. Peserta didik juga lebih rajin dan bersemangat dalam mengaji di TPQ Al-
Mubarok.

Saran dari peneliti kepada ustadz dan pengasuh TPQ Al Mubarok yaitu sebaiknya TPQ
Al-Mubarok membuat aturan yang mengikat peserta didik, seperti sanksi bagi peserta didik yang
datang terlambat. Selain itu, untuk menumbuhkan semangat peserta didik mengaji dapat juga
diberikan penghargaan kepada santri berprestasi.
Daftar Pustaka

Novelia, S., & Hazizah, N. (2020). Penggunaan Video Animasi dalam Mengenal dan
Membaca Huruf Hijaiyah. Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(2), 1037-1048.

Rosmaidah, I., & Destiana, H. (2017). Perancangan Animasi Interaktif Belajar Mengenal
Huruf Hijaiyah Pada TKQ Al-Khoiriyah. Jurnal Teknik Komputer, 3(1), hal 100

Fitriani, D.I., & Hayati, F. (2020). Penerapan Metode Tahsin untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca Al-Quran Siswa Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Islam
Indonesia, 5(1), 15-30

HASIBULLAH, Muhamad Umat; IFKARINA, Izzah. Implementasi Metode Yanbua


Dalam Pembelajaran Al-Quran Di Pondok Pesantren Takhassus Tahfidhul Quran Yasinat Kesilir
Wuluhaan Kabupaten Jember Tahun 2017. Al-Qodiri: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Kegamaan,
2017, 12.1: 129-130

Afni, S. R. N., & Handayani, D. (2022). Optimalisasi Ketepatan Membaca Al-Quran


dengan Metode Yanbua di TPQ Nurul Ummah Kepuharjo Malang. Abdimas Indonesian
Journal, 2(1), 41.

Choliyah, S. A., &Masud, M. (2015) Peningkatan perestasi belajar membaca al-Quran


dengan metodde yanbua. MUARISSA: Jurnal Kajian Kajian Pendidikan Islam, 7(2), 161

Iswanto, J. (2019). Pendampingan Kompetensi Pendidik TPQ Al-Maghfiroh Dusun


Pilangglenteng pGondnag Nganjuk. Janaka, Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2019, 2(1) hal 39

Suksmawati, H., Alidyan, M., Febrianita, R., & Nuryananda, P. F. (2021). Besek
Tegaren: ABCD, CBT, dan Glokalisasi dalam Satu Kemasan. Sawala: Jurnal Pengabdian
Masyarakat, Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat, 2(1)., hal 11-12

Yusmarlina, S.P. (2020). implementasi pendidikan karakter disiplin dalam membangun


kedisiplinan santri di TPQ an-nur desa masaran kecamatan bendungan kabupaten trenggalek
(Doctoral dissertation, IAIN PONOROGO).
Wahyuni, I. W. (2018). Penerapan Nilai-Nilai Moral Pada Santri TPQ Al-Khumaier
Pekan Baru. Generasi Emas: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 1(1), hal 53

MAGDALENA, Ina; FAUZI; Hadana Nur; PUTRI, Raafiza. Pentingnya Evaluasi Dalam
Pembelajaran Dan Akibat Memanipulasinya. BINTANG, 2020, 2.2: Hal 252

Anda mungkin juga menyukai