Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

KULIAH KERJA NYATA GAGASAN TERTULIS MANDIRI


(KKN-GTM 2021)

(EFEKTIVITAS PELATIHAN METODE TAHAJJI NURUL BAYAN BAGI


GURU DAN ORANG TUA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS
BACAAN TAHSIN PADA ANAK TINGKAT DASAR)

TIM PELAKSANA:
1. Hana Fauziah (181105010345)
2. Dr. Hj. Maemunah Sa'diyah, M.Ag. (0329116803)

UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR


TAHUN 2021

1
2
3
PELATIHAN METODE TAHAJJI NURUL BAYAN BAGI GURU DAN
ORANG TUA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BACAAN TAHSIN
PADA ANAK TINGKAT DASAR

Hana Fauziah, Maemunah Sa’diyah


hfauziah731@gmail.com, maemunah@uika-bogor.ac.id
Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam.
Universitas Ibn Khaldun Bogor

Abstrak
Metode Nurul Bayan merupakan salah satu metode pembelajaran Al- Qur’an yang
memfokuskan pada penggejaan huruf hijaiyyah, hukum tajwid secara terperinci
beserta matan tuhfatul atfal. Metode nurul bayan berasal dari Mesir, penciptanya
Syeikh Toriq Said. Pelatihan ini bertujuan : (1) Untuk mendeskripsikan metode
Nurul Bayan (2) untuk mendeskripsikan cara orang tua/Guru dalam pelaksaan
metode Nurul Bayan (3) untuk mengetahui keterkaita penggunaan metode Nurul
Bayan dalam meningkatkan kualitas bacaan tahsin pada anak. Pelaksanaan
pelatihan orang tua/Guru ini dilaksanakan melalui Seminar, yang melibatkan para
orang tua wali murid kelas 1 di SDIT SAINS, dengan jumlah seluruh peserta 25
orang tua/Guru. Dari hasil wawancara setelah Pelatihan selesai dan Orang
tua/Guru menerapkan metode Nurul Bayan dalam mengajari anak-anak membaca
Al-Qur’an hasilnya adalah adanya peningkatan bacaan tahsin yang bagus dan
Fasih di dalam membaca Al-Qur’an.
Kata Kunci: Metode Nurul Bayan, Orang tua/Guru, Tahsin
Abstrak
The Nurul Bayan method is one of the Qur'anic learning methods that focuses on
the spelling of the hijaiyyah letters, the law of recitation in detail along with the
matan tuhfatul atfal. The nurul bayan method comes from Egypt, its creator
Sheikh Toriq Said. This training aims: (1) to describe the Nurul Bayan method (2)
to describe the way parents/teachers use the Nurul Bayan method (3) to determine
the relationship between the use of the Nurul Bayan method in improving the
quality of tahsin reading in children. The parent/teacher training was carried out
through a seminar, which involved parents/guardians of grade 1 students at SDIT
SAINS, with a total of 25 parents/teachers participating. From the results of
interviews after the training was completed and parents/teachers applied the Nurul
Bayan method in teaching children to read the Qur'an, the result was an increase
in good and fluent reading of the Qur'an.
Keywords: Nurul Bayan Method, Parent/Teacher, Tahsih

4
I. PENDAHULUAN
Dalam agama Islam, orang tua dianjurkan untuk memberikan pendidikan
yang baik bagi anak-anaknya termasuk dalam segi pendidikan akhlak dan
pendidikan agama, namun bukan berarti anak tidak disekolahkan pada
pelajaran umum, akan tetapi pendidikan agama adalah pondasi terpenting
bagi setiap manusia yang beragama (Abdullah Nashih Ulwan, 2019:50-
51).
Menurut pandangan Islam, mempunyai anak yang sholeh dan sholihah
adalah dambaan setiap orang tua. Maka dari itu, Pendidikan sangat penting
oleh Agama agae seorang anak mempunyai prinsip dan keyakinan
terhadap Tuhan yang telah menciptakan.
Seorang anak dari masa pendidikan itu baik jenjang TK hingga SD masih
terbilang sangat mudah di dalam memahami suatu ilmu Allah. Dimulai
dari pendidikan masa kecil, Ibu mengajari dari cara tersenyum, makan,
minum, berdoa hingga mengerti bahasa manusia dalam kesehariannya,
orang tua mempunyai peran yang sangat kuat terhadap kepribadian anak,
begitupun keluarga, lingkungan dan masyarakat sekitar.
Lokasi KKN-GTM ini, dilaksanakan di Sekolah Dasar Islam Terpadu
SAINS yang berada di Desa Tanimulya Kec.Ngamprah Bandung Barat.
Menurut hasil survey, khususnya kebanyakan orang tua merasa bingung
dan belum menemukan metode yang pas untuk anak-anak agar bisa
mengatasi kesulitan di dalam mengajari bacaan Al-Qur’an dan bagus
dalam pelafalan tahsinnya.
Menurut Direktur Institut Pendidikan Guru Al-Qur’an di Kairo-Mesir
yaitu Muhammad Dawud, beliau berpendapat bahwa metode Nurul Bayan
ialah suatu cara dalam pembelajaran al-Qur’an yang memusatkan pada
kedekatan dan interaksi antara pelajaran bahasa arab dan al-Qur’an yang
merupakan contoh bahasa arab yang paling sempurna dengan diikuti
hukum bacaan tajwid (Uril Bahruddin, 2010).
Tahsin artinya memperbaiki. Tahsin Al-Qur’an merupakan kegiatan
memperbaiki bacaan Al Qur’an Konsep tahsin metode nurul bayan pada
dasarnya adalah sebuah cara yang dilakukan seorang guru untuk

5
memahamkan siswa dengan menerapkan sebuah metode atau patokan
pembelajaran.
Metode nurul bayan fokus dengan dua kitab, yang pertama kitab fathur
rohman dan yang kedua kitab fathur rabbany. Fathur rohman lebih
memfokuskan pada pengejaan huruf dan cara baca atau pengucapan yang
benar dan fasih, dan sedikit ilmu dasar tajwid. Sedangkan kitab fathur
robbany tingkatannya lebih tinggi dan lebih mendalami lagi hukum-hukum
tajwidnya.
Metode nurul bayan berasal dari Mesir. Penciptanya adalah Syekh Toriq
Said, beliau adalah ahli Quran serta pemegang sanad asroh qiro’ah, beliau
mengajar dari usia anak kecil hingga dewasa. Metode ini hadir karena
pengalaman dan adanya ilmu penguat yang memunculkan metode itu
sendiri.
Alasan memilih metode nurul bayan karena standart bacaan al-Qur’annya
yang bersanad. Mulai dari pengenalan huruf-huruf hijaiyyah dengan
disiplin pengucapan hurufnya dan kelebihannya itu dengan mempelajari
dalil/syahidnya seperti pada matan tuhfatul atfal contoh bacaan tersebut di
katakan mat thobi’i dari matan tuhfatul atfal. Tujuan utama dari metode
nurul bayan adalah membantu anak-anak siap dalam bergelut mengilmui
dalam bidang al Qur’an. Menjadikan kualias bacaan anak-anak lebih baik
sesuai dengn sanad Qur’an.
Fokus masalah dalam pengabdian masyarakat ini adalah upaya untuk
meningkatkan kualitas bacaan tahsin pada anak tingkat dasar. Pelatihan
juga dapat diartikan sebagai “Bagian dari pendidikan yang menyangkut
proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar
sistem pendidikan yang lebih mengutamakan pada praktek daripada teori”.
Rumusan Masalah dalam Pengabdian Masyarakat ini yaitu: (1) Apa itu
konsep metode Nurul Bayan? (2) Bagaimana cara orang tua/guru dalam
pelaksaan metode Nurul Bayan? (3) Apa kaitannya Metode Nurul Bayan
untuk meningkatkan kualitas bacaan tahsin pada anak?
Berdasarkan rumusan masalah diatas, pengabdian ini bertujuan : (1) Untuk
mendeskripsikan metode Nurul Bayan (2) Untuk mendeskripsikan cara

6
pelaksanaan metode Nurul Bayan (3) untuk mengetahui keterkaitan
penggunaan metode Nurul Bayan dalam meningkatkan kualitas bacaan
tahsin pada anak. Maka dari itu manfaat pengabdian masyarakat ini adalah
untuk memberikam pelatihan kepada para orang tua/Guru agar dapat
membantu anak dalam meningkatkan bacaan tahsin di dalam membaca Al-
Qur’an.

II. METODE
Metode yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif, Metode
kualitatif ialah metode melakukan penelitian yang didasarkan pada proses
menciptakan sesuatu daripada hasil. Pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah observasi, wawancara serta melakukan pelatihan.
Pelaksanaan pelatihan wali murid/Guru ini dilaksanakan melalui Seminar
yang melibatkan para orang tua wali murid kelas 1 di SDIT SAINS, dengan
jumlah seluruh peserta 25 wali murid. Pelatihan ini dilaksanakan selama 1 pekan
yaitu pada tanggal Minggu, 12 -September-2021 sampai Minggu, 19-September-
2021, Dengan 2 tahapan pelaksanaan, tahapan pertama yaitu sosialisasi Metode
Nurul Bayan Tahapan ke dua yaitu memberikan pelatihan langsung penggunaan
metode Nurul Bayan.
Untuk mengukur kemampuan dan pemahaman para wali murid/Guru,
setelah adanya pelatihan melalui Seminar maka dari itu saya mewawancarai
beberapa orang tua wali murid terkait materi yang sudah saya sampaikan,
dilakukan mulai tanggal 20-22 September 2021.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Al-Qur’an adalah pedoman wajib bagi orang Islam, orang Islam harus
selalu berpegang teguh dan selalu mengamalkan kitab Allah tersebut. Sebagai
orang yang beragama dan beriman maka patutlah anak/siswa mempelajari Al-
Qur’an dengan benar, karena mempelajari al-Qur’an bagi orang Islam adalah
wajib

7
Dalam Proses meningkatkan bacaan tahsin anak tingkat sekolah dasar
diperlukan metode yang tepat dan bimbingan dari keluarga khususnya orang tua
dan Guru dalam meningkatkan kualitas bacaan tahsin ketika membaca Al-Qur’an.
Pemecahan masalah yang dapat dilakukan yaitu memberikan metode yang
tepat dan pelatihan khusus dalam pengaplikasikan metode tersebut, yaitu metode
Nurul Bayan. Pelatihan tersebut diberikan kepada para orang tua wali murid di
SDIT SAINS.
Setelah dilakukan wawancara dengan wali kelas terkait bagaimana
keadaan Siswa SDIT SAINS di dalam membaca Al-Qur’an, Menurutnya:
“Ada beberapa Siswa yang mengalami kesulitan di dalam membaca Al-
Qur’an, masih terbata-bata. Dan tahsin ketika membaca Al-Qur’an pun masih
jauh dari kata bagus. Setelah mengadakan pertemuan bersama orang tua siswa
ternyata kebanyakan orang tuanya pun belum terlalu lancar di dalam membaca
Al-Qur’an dan merasa bingung bagaimana caranya agar meningkatkan kualitas
bacaan tahsin anak agar bagus dan lancar”.
(Kutipan wawancara bersama Wali kelas)

Gambar 1.
Wawancara dengan Ibu Seyn selaku wali kelas

Dengan permasalahan yang ada saya pun meminta izin kepada kepala
Sekolah dan Wali kelas untuk melakukan pelatihan orang tua dan Guru melalui
Seminar. Dan saya akan memberikan materi sosialisasi metode Nurul Bayan dan
pelatihan cara pengunaan metode Nurul Bayan ini.

8
Gambar 2.
Perizinan kerja sama dengan pihak sekolah
Pemberian materi dalam pelatihan ini melakukan 2 tahapan, ditahapan
pertama yaitu sosialisasi metode Nurul Bayan yang meliputi: apa itu metode
Nurul Bayan? Siapakah penemu metode Nurul Bayan? Dari manakah metode
Nurul Bayan berasal? Bagaimana Cara penggunaan metode Nurul Bayan?.
Semuanya dijelaskan Secara Rinci.

Gambar 3.
Penjelasan Sosialisasi Metode Nurul Bayan

Metode nurul bayan ialah suatu cara dalam pembelajaran al-Qur’an yang
memusatkan pada kedekatan dan interaksi antara pelajaran bahasa arab dan al-
Qur’an yang merupakan contoh bahasa arab yang paling sempurna dengan diikuti
hukum bacaan tajwid (Uril Bahruddin,2010).
Metode nurul bayan berasal dari Mesir. Penciptanya adalah Syekh Toriq
Said, beliau adalah ahli Quran serta pemegang sanad asroh qiro’ah, beliau

9
mengajar dari usia anak kecil hingga dewasa. Metode ini hadir karena pengalaman
dan adanya ilmu penguat yang memunculkan metode itu sendiri.

Gambar 4.
Menjelaskan Kitab Fathurrahman

Bentuk pembelajaran metode nurul bayan dalam meningkatkan kualitas


bacaan tahsin dibantu dengan 2 program kitab unggulan yaitu yang pertama
Fathurrohman, Kitab fathurrohman. Kitab fathurrohman biasanya dikaji pada
kelas rendah yakni kelas 1,2 dan 3. Sedangkan yang kedua adalah kitab
Fathurrobbany, Kitab Fathurrobbany ini dikaji pada kelas atas yakni kelas 4,5 dan
6. Untuk lebih jelasnya berikut penjelasannya.

a. Kitab Fathurrahman
Kitab fathurrohman adalah kitab penunjang tahsin Al-Qur’an yang
disajikan dari hal termudah diantaranya cara membaca huruf hijaiyyah,
cara baca berbagai harokat, belajar hukum tajwid dan cara membaca al
Qur’an dengan huruf bersambung, Kitab fathurrohman ini secara
keseluruhan berbahasa arab. Adapun disetiap BAB hukum tajwidnya
diterangkan secara terperinci disertai pula contoh-contoh bacaanya .

b. Kitab Fathurrobbany
Kitab Fathurrobbany adalah kitab lanjutan dari kitab fathurrohman
dalam penggunaan metode nurul bayan ini. Fathurrobbany pembahasannya
lebih luas dan mendalam serta kitab Fathurrobbany ini juga mempelajari
matan kitab tuhfatuttullab didalamnya

10
Tahapan Kedua yaitu Proses Pelatihan Metode Nurul Bayan sendiri. Untuk
menggunakan metode nurul bayan yang baik serta mencapai hasil maksimal
dalam penggunaannya, maka perlu melakukan beberapa hal yaitu :
a. Terapkan skema proses pembelajaran, yakni 10 (sepuluh) tatap muka
yang bertujuan untuk menguasai cara belajar membaca, dan pertemuan
ke-11 (sebelas) hingga seterusnya harus sudah benar dan diiringi ilmu
tajwid yang sudah dijadwalkan
b. Menetap, tidak boleh berpindah ke pertemuan selanjutnya, jika
pertemuan sebelumnya belum menguasai materinya.
c. Istiqamah dan Bersabar dalam belajar (Surrasman,2008:2)

Gambar 5.
Pelatihan metode Nurul Bayan dengan kitab Fathurrahman

Gambar 6
Para Orang tua dan Guru sedang mencoba metode Nurul Bayan

Setelah mengetahui pentingnya penggunaan fungsi penerapan dari metode


nurul bayan yaitu untuk memperkuat dan memperjelas bacaan al-Qur’an siswa
secara mengeja perhuruf, sesuai makhroj, hukum tajwid dan secara keseluruhan
pembelajarannya berbahasa Arab, dengan tanpa sengaja siswa disetiap
pembelajaran berbicara bahasa Arab secara keseluruhan lalu Para orang tua

11
antusias dan merasa cocok karena Metode nurul bayan adalah salah satu metode
membaca al-Qur’an yang mudah di terapkan oleh berbagai tingkatan. Dimulai
tingkatan PAUD sampai dengan orang dewasa karena tahap pembelajarannyapun
diawali dengan mengejah huruf hijaiyyah satu persatu hingga tahap pembelajaran
tajwid dan pembelajaran tuhfatul atfal.
Setelah Pelatihan Selesai, Para Orang tua atau guru langsung
mempraktikkan pengajaran dengan menggunakan metode Nurul Bayan. Dalam
beberapa hari ternyata membuahkan hasil yang positif karena siswa mengalami
peningkatan bacaan tahsinnya. Beberapa orang Tua dan Guru diwawancarai
tentang hasil setelah menggunakan metode Nurul Bayan, Berikut Pemaparannya:
No. Nama Guru/Ortu Peningkatan Guru/Orang Efeknya terhadap Guru/orang
Tua tua dan anak tingkat dasar
1. Bu Sanny Shalihat “Alhamdulillah, Setelah Orang Tua jadi lebih bisa
mengikuti Seminar ini, jadi membaca Al-Qur’an secara
terbantu untuk bisa membaca Lancar
Al-Qur’an”
2. Bu Tera “Alhamdulillah, menemukan Di dalam membaca Al-Qur’an
metode yang tepat untuk anak terjadi peningkatan bacaan Anak,
di Rumah agar lebih bagus di makhorijul hurufnya menjadi
dalam membaca Al-Qur’an” lebih fasih
3. Bu Ratih “Alhamdulillah, Kitab yang Belajar bersama anak menjadi
menjadi pegangan metode ini lebih menyenangkan, anak tidak
sangat menarik dan berwarna, lagi merasa bosan dan semangat
Anak-anak jadi semangat dalam belajar membaca Al-
belajar ngajinya ” Qur’an
4. Bu Lela “Seminar pelatihan ini bagus Anak menjadi lebih Fasih di
sekali, sangat bermanfaat dan dalam membaca Al-Qur’an dan
menambah keilmuan untuk mengetahui hukum tajwidnya
mengajari anak secara Tahajji
agar tahsin bacaanya bagus.

12
Keunikan dari metode ini adalah penjelasan tahajji yang menggunakan
bahasa Arab, sehingga menjadi poin lebih bagi metode Nurul Bayan ini

Gambar 7.
Wawancara dengan Ibu Asiah selaku Guru Al-Qur’an

Salah satu peserta Seminar yang berprofesi sebagai guru Al-Qur’an ketika
diwawancarai:
“Pada dasarnya semua metode pembelajaran Al-Qur’an Bagus. Keunikan
dari metode Nurul Bayan ini adalah pembelajarannya menggunakan Bahasa
Arab, itu yang menjadi poin Plusnya.. Setelah pelatihan selesai dan beberapa
hari menggunakan metode Nurul Bayan kepada anak-anak, terlihat ada
peningkatan yaitu makhorijul hurup bacaan anak-anak jadi lebih jelas dan
fasih”. (Kutipan wawancara Ibu Asiah, Selaku Guru Al-Qur’an)

IV. KESIMPULAN
Metode nurul bayan merupakan salah satu metode pembelajaran Al-
Qur’an yang memfokuskan pada penggejaan huruf hijaiyyah, hukum tajwid secara
terperinci beserta matan tuhfatul atfal. Metode nurul bayan berasal dari Mesir,
penciptanya Syeikh Toriq Said.
Orang tua/Guru mampu mengajarkan kepada siswa cara penggunaan
metode Nurul Bayan di dalam meningkatkan bacaan tahsin pada anak sesuai
skema pelatihan yang tertulis
Adanya keterkaitan antara metode Nurul Bayan dalam meningkatkan
bacaan tahsin pada anak, Karena metode Nurul Bayaan berfokus pada tahajji

13
(Mengeja) yang membuat anak-anak lebih fasih dan bacaan tahsin di dalam
membaca Al-Qur’an pun bagus dan meningkat.

V. UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih kami haturkan kepada bapak kepala Sekolah dan wali kelas
SDIT SAINS yang telah mengizinkan untuk mengadaan pelatihan kepada Orang
Tua/Guru melalui seminar untuk memberikan pengetahuan seputar Metode Nurul
Bayan serta Pelatihan metode Nurul Bayan dalam meningkatkan kualitas bacaan
tahsin pada anak tingkat dasar. Semoga apa yang telah dilaksanakan dapat
bermanfaat untuk para orang tua agar lebih bisa membantu anak-anak dalam
meningkatkan bacaan tahsin ketika membaca Al-Qur’an.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Nursyaida. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar Peserta Didik.


IAIN-Padangsidimpuan; Jurnal Pendidikan Agama Islam.

Abdullah. Nashih, Ulwan. 2009. Mencintai dan Mendidik Anak Secara


Islami. Jogyakarta : Darul Hikmah

Uril, Bahruddin. Thariqah, Ta’lim, Nuur al-Bayaan. Volume 5, Nomor 2,


Desember 2010 – ISSN 1693-4725. hlm. 193-194.

Surasman. 2008. Belajar Membaca Al-Qur’an dengan Metode Al-Bayan.


Depok : Erlangga.

Novrinda, dkk, (2017). Peran Orangtua Dalam Pendidikan Anak Usia Dini
Ditinjau Dari Latar Belakang Pendidikan. Jurnal Potensia, PG-PAUD
FKIP UNIB, 2(1).

14
15
16

Anda mungkin juga menyukai