Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH PELATIHAN DAN PEMBIMBINGAN METODE TILAWATI

DAN METODE IQRA’ TERHADAPKUALITAS BACA AL-QUR’AN DI


TPA ASH-SHABIRIN

Di Susun Oleh:
Firdaus ( 12001286)

PRODI PENDIDIKANAGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan pedoman hidup umat islam baik
didunia maupun di akherat. Apabila berpedoman dengan Al-Qur’an
dalam setiap gerak dan langkah, maka hidup akan terarah pada
kebaikan danjauh dari kemungkaran karena itu sudah menjadi
kewajiban bagi umat islam untuk mempelajari Al-Qur’an. Tidak
hanya membaca akan tetapi juga dipahami maknanya
sertaberusaha mengamalkanAl-Qur’andalam kehidupansehari- hari.
Metode tilawati dapat diartikan sebagai cara yang
digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan materi dengan
menggunakan bentuk tertentu, seperticeramah, diskusi (halaqoh),
penugasandan lainnya. Metode Tilawati merupakan metode
belajar membaca Al-Qur’an dengan nada tilawah dengan
pendekatan yang seimbang antara pembiasaan melalui klasikal
dan kebenaran membaca melalui individual dengan teknik baca
simak. Dengan pendekatan pembelajaran secara individual
maupun klasikal. Dalam buku strategi pembelajaran metode
tilwati, tilawati merupakan metode belajar membaca Al-klasikal
dan kebenaran membaca melalui pendekatan individual danteknik
baca simak ( Abdurrahim Hasan, dkk. 2010:13 )
Metode Iqro‟ adalah sebuah metode pengajaran al-Qur‟an
dengan menggunakan buku Iqro‟ yang terdiri dari 6 jilid dan dapat
dipergunakan untuk balita sampai manula. Didalamnya santri bisa
belajar tentang baca tulis huruf hijaiyah, huruf hijaiyah
bersambung, mengenal harakat tanda baca dan ilmu Tajwid. Ada
10 sifat buku Iqro ‟ diantaranya menggunakan sistem Bacaan
Langsung, CBSA (Cara Belajar SantriAktif), Privat, Modul, Asistensi,
Praktis, Sistematis, Variatif, Komunikatif, dan Fleksibel.
Umat islam mempunyai tanggung jawab untuk
melestarikan eksistensi Al-Qur’an. Oleh karena itu, sebagai
konsekuensi logisnya umat islam harus mempelajari, meyakini
dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Al-
Qur’an. Pada hakikatnya Al-qur’an merupakan salah satu
kelangkaan kitab yang telah memberikan pengaruh begitu luas
dan mendalam terhadapjiwa manusia. Bagikaum muslimin, Al-
qur’anyang diturunkan kepada Rasulullah SAW yang merupakan
risalah Allah kepada manusia bahkan mulianya bagi para
pelestari Al-qur’an, Allah telah memberikan predikatterbaik, baik
orang yang belajar dan mengajarkannya melalui sabda Rasulullah
SAW.
Anak adalah generasi penerus dan merupakan tulang
punggung kemajuan bangsa, negara dan agama di masa yang
akan datang, maka dari itu seorang anak harus dibekali dengan
kemampuan membaca Al-Qur’an. Taman pendidikan Al-qur,an
merupakan salah satu pendidikan non formal yang akan membuat
anakbisatelah mendalamitentang ajaran ajaran agama. Melalui
2
Taman Pendidikan Al-Qur’an seorang anak dapat di didik dengan

2
tenaga pendidik yang pada umumnya disebut Ustadz dan
Ustadzah yang mana guru TPA mempunyai peran yang sangat
penting dalam aktifitas pembelajaran santriTPAterutama dalam
mengajarkan membaca Al- Qur’an kepada para santri TPA. Dalam
hal ini guru memerlukan sebuah metode yang baik untuk
mengajarkan membaca Al-Qur’an. Semakin baik metode yang
digunakanoleh guru maka akan semakin baikhasil yang didapatkan
Taman Pendidikan Al-Qur’an Ash-Shabirin Desa Bunut Hilir
merupakan salah satu TPA yang ada di Kecamatan Bunut
Hilir Kabupaten Kapuas Hulu yang memiliki jumlah santri 63
orang di antaranya terdapat santri yang sudah Al-Qur’ an maupun
masih Juz ‘Amma. BiasanyadiKecamatan BunutHilir setiap 2
tahunsekali selalu mengadakan seleksi musabaqah tilawatil
qur’an tingkat Kecamatan Bunut Hilir tersebut, yang mana
setiap TPA yang ada di desa kecamatan bunut hilir harus
mengutuskan para peserta untuk mengikuti lomba tersebut
untuk semua cabang.
Jadi berdasarkan dari observasi awal peneliti di peroleh
bahwa dalam mencari pencetus baru atau para bibit qori ’ dan
qori’ah sangat lah susah untuk didapatkan. Apalagi yang
setiap tahun selalu diadakannya seleksi MTQ tingkat
kecamatan di Kecamatan Bunut Hilir tersebut,jadi tentunyatiap
TPAse Kecamatan Bunut Hilirharus mengutuskan para santri
santriwati menjadi peserta dalam ajang perlombaan tersebut.
Kemudian metode yang mereka gunakan tidak sesuai ataupun
tidak ada pengembangan dalam segi metode dalam belajar,
yakni TPA tersebut masih menggunakan metode belajar
dengan cara hanya baca simak dan pengajar yang
mengajarkan lumayan masih awam dan belum terlalu
mengenal dan paham mengenai cara membaca Al-Qur’anyang
baik dan benar.
Maka dari itupeneliti berinisiatif untuk menambahkan
metode cara belajar santri santriwati di TPA tersebut yaitu
dengan metode Iqra ’ dan metode Tilawati dalam
melakukan Pelatihan dan Pendampingan bagi para Ustadz
dan Ustadzah di TPA tersebut. Menurut peneliti metode
tersebut dapat membantu para ustadz dan ustadzah dalam
memberikan pembelajaran baca Al-Qur’anyang baik dan benar,
serta dapat menambah pengetahuan para ustadz dan
ustadzah mengenai kedua metode tersebut.
Setelah peneliti melakukan wawancara kepada para pihak
ataupun ustadz dan ustadzah di TPA tersebut, ternyata terdapat
beberapa faktor lainnya yang mengakibatkan hal tersebut terjadi
yang mana di antaranya kurangnya tenaga pendidik atau pengajar
di TPA tersebut, tidak adanya pengembangan bahan ajar yang
digunakan, kurangnya bimbingan dan pelatihan kepada para
pendidik terutama untuk para penyuluh agama ter khusus di
Kecamatan Bunut Hilir. Hal ini tentunya menyebabkan para
peserta didik yang kurang akan pengembangan dalam pelajaran
sehingga sulit untuk mengetahui peserta didik yang
3
mempunyaibakat maupuntidak. Dalam penelitian ini, peneliti
ingin mengetahui seberapa besar pengaruhmetode
tilawatidanmetode iqra ’yang diterapkandiTPAtersebut

3
apabila di ajarkan kepada para peserta di TPA itu pada proses
belajar mengajar. Oleh karena itu untuk mengumpulkan dan
menganalisis data penelitimenggunakan pendekatan kuantitatif.
Dengan demikian teliti tertarik untuk mengangkat
permasalahan tersebut sebagai bahankajian ataupun bahan
penelitian yang mana peneliti ingin mengetahui apadampak dan
cara mengatasikesulitandalam mencetus qori’ dan qoriah sebagai
peserta di TPA tersebut sebagai peserta di seleksi MTQ tingkat
Kecamatan Bunut Hilir. Serta Mencari jalan alternatif yaitu dengan
menggunakan kedua metode tersebut yakni metode tilawati dan
metode iqra’.

B. Identifikasi Masalah
Dari uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, ada
beberapa masalah yang teridentifikasi oleh penulis, diantaranya
adalah:
1. Penerapan metode yang tidak sesuai di TPA Ash-shabirin oleh
ustadz ustadzah
2. Kurangnya pengetahuan ataupun pendalaman materi mengenai
tentang metode tilawatidanmetode iqra’diTPAtersebut
3. Kurangnyatenagapengajar diTPAtersebut
4. Kurangnya pelatihan dan pembimbingan terhadap para tenaga
pengajar di TPA tersebut

C. Pembatasan Masalah
Dari beberapa masalah yang teridentifikasi di atas,
karena keterbatasan peneliti dalamwaktu, tenaga, dan biaya, serta
untuk menjaga agar penelitian lebih fokus, maka diperlukan
pembatasan masalah. Dengan pertimbangan tersebut, maka
penelitian ini dibatasi pada: “Pengaruh Pelatihan dan
Pembimbingan Metode tilawati & Metode Iqra ’ terhadap
kualitas Baca Al-Qur’an di TPA Ash-Shabirin Desa Bunut Hilir”

D. Rumusan Masalah
Dari masalahumumini penelitimenjabarkankedalam sub-sub
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh dalam Pelatihan dan
Pembimbingan metode tilawati apabila diterapkan
kepada Para Ustadz dan Ustadzah dalam Proses
pembelajaran di TPA Ash-Shabirin Desa Bunut Hilir
2. Apakah terdapat pengaruh dalam Pelatihan dan
Pembimbingan metode iqra’ apabila diterapkan kepada
Ustadz dan Ustadzah dalam proses Pembelajaran diTPA Ash
-Shabirin Desa Bunut Hilir
3. Apakah secara bersamaan Pelatihan dan Pembimbingan
metode tilawati dan metode iqra’ mempengaruhi apabila
diterapkan kepada

4
Ustadz dan Ustadzah dalam proses pembelajaran di
TPA Ash- Shabirin Desa Bunut Hilir

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian di atas, maka yang
dijadikan sebagai tujuan umum dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui, “Seberapa besar pengaruh Pelatihandan
Pembimbingan metode tilawatidan metode iqra ’ apabila diterapkan
kepada para Ustadz dan Ustadzah dalam proses belajar mengajar
di TPA Ash-Shabirin Desa Bunut Hilir. Sedangkan tujuan khusus
dalampenelitian ini adalahuntuk mengetahui:
1. Seberapa besar pengaruh Pelatihan dan Pembimbingan
metode tilawati apabila diterapkan kepada para ustadz dan
ustadzah apabila diterapkan dalam proses pembelajaran di
TPA Ash-Shabirin Desa Bunut Hilir
2. Seberapa besar pengaruh Pelatihandan Pembimbingan
metode iqra ’ apabila diterapkan kepada para ustadz
dan ustadzah aapbila
diterapkandalamprosespembelajaran diTPA Ash-Shabirin
3. Seberapa besar pengaruh Pelatihandan Pembimbingan
metode iqra ’ dan metode tilawati apabila secara
bersamaan diterapkan kepada para ustadz dan ustadzah
dalam proses pembelajaran di TPA Ash- Shabirin Desa
Bunut Hilir

F. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan akan
memberikan kegunaan dan manfaat baik secara teoritis dan
praktis. Adapun manfaat secara teoritis, yaitu dapat
memperkaya khazanah ilmu pengetahuan
pendidikanpadaumumnya, dan khususnya tentang kajian
peningkatan dan menggali potensi, mutu dan kemampuan para
calon qori’ dan qoriah serta mencetus qori ’ dan qoriah yang
berkualitas dan kompeten, serta dapat dijadikan sebagaibahan
referensi dalam penelitian selanjutnya
Sedangkan kegunaan secara praktis, diharapkan
bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait diantaranya:
1. Bagi Peneliti
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan pemahaman lebih kepada peneliti mengenai
penggunaan metode tilawati dan metode iqra ’ dalam
menerapkan metode tersebut sebagai acuan dalam
mencetuskan qori’ dan qoriah di TPA Desa Bunut Hilir
2. Bagi TPA Ash-Shabirin
Hasil penelitian inidiharapkandapat dijadikan
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan pengamalan metode
dalam proses pembelajaran sehari-hari
3. Bagi Peserta Didik
5
Penelitian ini diharapkan dapat menambah motivasi
untuk belajar dengan sungguhsungguh karena banyak
sumber yang bisa dijadikan sebagai bahan rujukan
belajarnya dalam meningkatkan baca Al-Qur’an yang baik
dan benar. Bagi orang tua peserta didik juga bisa
dijadikan dorongan untuk lebih mudah dalam
meningkatkan membaca Al-Qur’an yang baik dan benar
sehingga bakat seorang anak dapat dengan mudah terlihat.
4. Bagi Ustadz dan Ustadzah
Penelitian inidiharapkandapat memberikan
manfaatsebagai bahan masukan dalam memahami sistem
pembelajaran yang lebih efektif danefisien
sertamenciptakan berbagaikreativitas baru dalam upaya
meningkatkan Qori-Qori’ah khususnya di TPA Ash-Shabirin
Desa Bunut Hilir

6
BAB II
PENGARUH PELATIHAN DAN PEMBIMBINGAN METODE TILAWATI DAN
METODE IQRA’ TERHADAPKUALITAS BACA AL-QUR’AN

A. Kajian Teori
a. Pelatihan dan Pembimbingan
a) Pengertian Pelatihan
Pelatihan adalah proses secara sistematis. Mengubah
tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi.
Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan
pegawai untuk membantu pegawai untuk mencapai keahlian
atau kemampuan tertentu agar berhasil dalam
melaksanakan pekerjaannya. Menurut Soekidjo Notoadmojo
ialah merupakan upaya untuk mengembangkan Sumber
Daya Manusia terutamauntuk mengembangkan kemampuan
intelektualdan kepribadianmanusia.
Menurut Andrew E.
Sikulapelatihanadalahsuatuprosespendidikan jangka
pendek memanfaatkan prosedur yang sistematis dan
terorganisir, dimana personilmanajerial
mempelajarikemampuandan pengetahuan teknis untuk
tujuan umum. Menurut Malayu S.P Hasibuan bahwa
pelatihan merupakan suatu usaha peningkatan
pengetahuandan keahlianseorang karyawan
untukmengerjakansuatu pekerjaantertentu.
Berdasarkan ketiga definisi tersebut, maka dapat dipahami
bahwa pelatihan kerja merupakan suatu pembelajaran jangka
pendek untuk mengembangkan sumber daya manusia
yang berkualitas. Meningkatkan pengetahuan dan keahlian
seorang pegawai didalam instansi atau organisasi. Karena
semakin lama pelatihan kerja dilakukan maka karyawan
akan semakin mengerti akan pekerjaan yang harus
dilakukandanakan semakin meningkatkan kinerja.
b) Pengertian Pembimbingan
Pengertian bimbingan menurut Dewa Ketut Sukardi adalah
proses bantuan yang diberikan kepada seseorang
agar mampu mengembangkan potensi yang dimiliki,
mengenali diri sendiri dan mengatasi persoalan-persoalan
sehingga ia mampu menentukan jalan
hidupnyatanpatergantung pada orang lain. Apabila dikaitkan
dengan bimbingan keagamaan yang mana TPA mengacu
pada aspek perkembangan anak. Menurut Imam Bawani
istilah bimbingan keagamaan adalah tuntunan terhadap
daya rohaniyah yang menjadi motor penggerak dan
mengarahkan tingkah laku seseorang dalam
kehidupansehari-hari yang terdiridariperasaan, pikiran, angan-
angan dan sebagainya untuk melaksanakan kepercayaan
kepada Tuhan dengan ajarandan kewajibanyang
berhubungandenganagama.
7
Jalaludin juga mendefenisikan bimbingan
keagamaanadalahproses jalannya suatu usaha yang
dilaksanakan oleh seseorang atau

7
sekelompok orang untuk mencapaitujuan dalam bidang
pemahaman keagamaan yang berkaitan dengan spiritualnya,
guna memperoleh suatu kemajuan yang lebih besar untuk
dilaksanakan. Sedangkan Zahri Hamid mengungkapkan
bimbingan keagamaanyaitupemberian terhadap seseorang
agar dalam kehidupan keagmaannya senantiasa selaras
dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga mendapat
kebahagiaan hidup didunia danakhirat
Dengan demikian bimbingan keagamaan anak yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah bantuan atau
tuntunan terhadap daya rohaniyah yang menjadi motor
penggerak dan mengarahkan tingkah laku anak dalam
kehidupan sehari-hari yang terdiri dari perasaan, pikiran,
angan-anagan dan sebagainya untuk melaksanakan
kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran dan kewajiban
yang berhubungan dengan agama, untuk mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

b. Metode Tilawati
Metode tilawati adalahmetode belajardan mengajaral-
Qur‟anyang tersusun dari satu atau dua kalimah al-Qur‟an,
kemudian ayat-ayat yang pendek dan panjang dengan irama yang
khas, sehingga mudah dibaca dan diajarkan Dapat diartikanbahwa,
metode tilawati adalah salah satu metode membaca al-Qur‟an
yang tersusun dari ayat-ayat al-Qur‟an dengan
mengkombinasikan irama dan lagu yang khas ketika membaca
ayatayat tersebut dalampembelajarannya.
Metode Tilawati merupakan salah satu metode dalam
belajar membaca Al-Qur‟an yang telah berkembang pada
abad ini, yakni menggunkan nada-nada tilawah dengan
pendekatan seimbang antara pembiasaan melalui metode
klasikal dan baca simak sehingga dalam pembelajarannya
peserta didik dapat tuntass dan khatam dalam membaca Al-
Qur‟an. Tilawati adalah pendamping dari buku belajar Al-
Qur‟an metode Tilawati yang telah terbit sebelumnya dan telah
beredar luas dimasyarakat. Buku tersebut terdiri dari enam jilid
yang berisi mulai dari pengenalan dasar hukum Al-Qur‟an hingga
mampu membaca Al-Qur‟an dengan lancar
Metode Tilawati dalam pembelajaran membaca Al-Qur`an
yaitu suatu metode atau cara belajar membaca Al-Qur`an
dengan cirikhas menggunakan beberapa lagu, namun pada
umunya lagu yang di gunakan adalah lagurost dan
menggunakan pendekatan yang seimbang antara pembiasaan
melalui klasikal dan kebenaran membaca melalui individual
dengan tehnik baca simak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
yang menggabungkan klassikal dan baca simak secara
seimbang dengan pengertian klassikal simak diatur waktudan
cara penerapannyadisesuaikan kondisikelas meliputiruangan,
jumlah muriddan kamampuan murisdalam satu kelas.
8
c. Metode Iqra’
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
artimetodeadalah cara teratur yang digunakan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dikehendaki, yakni cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaansuatukegiatangunamencapaitujuanyang maksimal.
Metode iqro ’ adalah suatu metode membaca Al-qur‟an
yang menekankan langsung pada latihan membaca. Adapun buku
panduan iqro‟ terdiri dari 6 jilid dimulai dari tingkat yang
sederhana, tahap demi tahap sampaipadatingkatanyang sempurna.
Metode iqro ‟ ini termasuk salah satu metode yang cukup dikenal
dikalangan masyarakat, karena metode ini sudah umum
digunakan ditengahtengah masayarakat Indonesia. Metode Iqro‟
ini disusun oleh KH. As‟ad Human yang berdomisili di Yogyakarta.
Buku Iqro‟ sendiri diterbitkan oleh Balai litbang LPTQ Nasional
Team Tadarus “AMM” Yogyakarta.
Menurut As’ad Humam, metode Iqra ’ adalah salah satu
metode belajar mengajar Al-Qur’an yang disusun secara praktis,
sistematis dan langsung membaca huruf hijaiyah tanpa di eja,
sehingga memudahkan setiap orang untuk belajar ataupun
mengajarkan Al-Qur’an. Adapun buku panduan terdiri dari enam jilid
dimulai dari tingkat yang sederhana, tahap demi tahap
sampaipadatahap yang sempurna.
Dengan demikian metode iqra ’ merupakan suatu metode
membaca al-Qur’anyang menekankan langsung pada latihan
membaca. Metode iqra ’ ini disusun oleh Ustadz As’ad Human
yang berdomosili di Yogyakarta. Adapun buku panduan iqra ’
terdiri dari 6 jilid dimulai dari tingkat yang sederhana, tahap demi
tahap sampaipadatingkatanyang sempurna. sampai sekarang
metode iniditerapkan hampirsemualembaga pendidikanal-Quran
karena metode ini memudahkan dalam mengingat huruf dari
huruf-huruf hijaiyah.

d. Kualitas Baca Al-Qur’an


Bacaan yang berkualitas diartikan dengan suatu bacaan
yang memiliki bobotatau nilai yang baik sesuaidengan ilmu tajwid.
Berangkat dari yang sudah dipaparkan penulis sebelumnya
maka kerangka teori yanga akandigunakanadalah teoriilmu
tajwid.
Dalam bukunya yang berjudul Petunjuk Praktis Tahsin
AlQur’an Metode Maisūrā KH. Ahmad Fathoni mengatakan
bahwa dalam mencapai suatu bacaan Al-Qur’an yang
berkualitas harus memiliki tiga pilar yakni teori, praktik dan
informatif dan poin-poin yang harus dikuasai dalam ilmu
tajwid diantaranya adalah makhārij Alḥuruf, seseorang tidak
akan bisa membedakan dari masing-masing huruf hijaiyah
tanpa mengethui dan terus berlatih melafadzkan hurufhurufnya
sesuaidengan tempat keluarnya.
Ṣifāt Al-ḥuruf, merupakan sifat yang baru datang ketika
kita melafadzkan huruf sesuai dengan makhrajnya, penting
9
untuk diketahui agar huruf-huruf hijaiyah yang keluar menjadi
lebih sempurna. Aḥkām

9
Al-ḥuruf, berkaitan dengan hukum-hukum yang terdapat dalam
kaidah ilmu tajwid, tidak hanya pentng untuk diketahui saja
tetapi juga harus dihafalkan dan dipraktekkan sebagai syarat
tercapainya kualitas bacaan Al-Qur’anyang biaik. Danyang
terakhir adalahmad wa al-Qaṣr.

B. Hasil Penelitian Terdahulu


Hasil Penelitian Terdahulu merupakan merupakan hasil
dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang
berhubungan dengan penelitianyang akandilakukan penulis
mengenai pelatihankerja.

No Nama Judul Penelitian Persamaan Perbedaan


Peneliti
1 Shahida Bimbingan Penelitian Pada
Amini, 2020 Keagamaan pada judul penelitian ini
pada Anak-anak ini sama- hanya
di TK/TPA sama melakukan
Birrul Walidain melakukan bimbingan
Kelurahan pembimbing yang
Pelambuan an pada mana tidak
Kecamatan proses menyebutkan
Banjarmasin pembelajaran tujuan
Barat diTPA dari
Kota melakukan
Banjarmasin bimbingan
di TK/TPA
tersebut.
Sedangkan
penelitian
yang
dilakukan
saya
tentunya
memiliki
tujuan
dalam
pembimbing
an
yakni
meningkatka
n Kualitas
Baca Al-
Qur’an di
TPA Ash-
Shabirin.
Penelitian
ini
menggunaka
n
10
pendekatan
Kualitatif
sedangkan
penelitian
saya

10
menggunak
an
pendekatan
kuantitatif
2 Arif Manajemen Penelitian Pada
Maulana pelatihan pada judul penelitian
Zamaludi Metode Tilawati ini sama- ini
n, 2021 untuk sama menggunaka
meningkatkan berfokus n
kemampuan melakukan pendekatan
membaca pelatihan kualitatif
Al- Quran: perencaan deskriptif,
Penelitian di dengan dan hanya
Yayasan menggunak berfokus
Rahmatan Lil an metode pada
- Alamien Tilawati pelatihan
Sukabumi metode
tilawati,
tidak dengan
metode Iqra

juga.
Serta
bertujuan
untuk
meningkatk
an
kemampuan
membaca
al- qur’an
bukan
meningkatka
n kualitas
membaca al
-
qur’an
3 Ismaulina, Program Penelitian Penelitian ini
2020 Pelatihan ini sama- berfokus
dan sama kepada
Pendampingan melakukan masyarakat
Pemberantasan pelatihan penderita
buta huruf Al dan buta huruf.
- Qur’an pembinaan Sedangkan
dengan metode teruntuk penelitian
Iqra’ lingkungan saya
masyarakat berfokus
kepada
para
pengajar
dan peserta
didik di TPA
11
Ash- Shabirin
Desa Bunut
Hilir

11
Penelitian-Penelitian sebelumnya sebagai berikut:
1. ShahidaAmini, 2022. “Bimbingan Keagamaan Pada Anak-Anak
diTK/TPA Birrul Walidain Kelurahan Pelambuan Kecamatan
Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin”. TK/TPA Birrul Walidain
mengajarkan nilai-nilai keagamaan seperti bimbingan membaca
dan menulis Al-Qur’an, tajwid, hafalan surah pendek, mengajarkan
bacaan dan gerakan dalam salat, dan adab dalam berperilaku
seharihari. Bimbingan Keagamaan sangat penting bagi
kehidupansehari-hari, khususnyakepadaanakusia 6- 12 tahun,
berawal dari pendidikan keluarga, sekolah, dan lingkungan
masyarakat anak-anak akan terlatihsejak dini. Adanyabimbingan
keagamaanyang didapatkandiTaman Kanak-kanak Al-Qur’an (TKA)
atau Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) diharapkan
keagamaananak nantinyadi lakukandenganbaik dan benardan
juga dapat melaksanakandalam kehidupan sehari-hari.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana pelaksanaan bimbingan keagamaaan pada anak-anak
di TK/TPA Birrul Walidain Kelurahan Pelambuan Kecamatan
Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin, dan Apa saja faktor
penghambat dan pendukung bimbingan keagamaan pada anak-
anak di TK/TPA Birrul Walidain Kelurahan Pelambuan
Kecamatan Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin. Jenis
penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research)
dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian ini
dilaksanakan di TK/TPA Birrul Walidain Jalan Rawasari Ujung
Komplek Baruh Batuah RT.71 RW.04 Kelurahan Pelambuan
Kecamatan Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara,
dandokumentasi.
Hasil Penelitian yakni bimbingan keagamaaan pada anak-
anak di TK/TPA Birrul Walidain ada tiga yaitu, pertama bimbingan
baca tulis al- qur’an, adapun metode bimbingan membaca al-
qur’an menggunakan metode iqro dan waktu pelaksanaan Senin
sampai Kamis jam 14.00- 16.00 WITA. Kedua bimbingan salat,
materi praktik salat diajarkan terkhusus pada hari Jumat. Ketiga
bimbingan akhlak, pembimbing memberikan contoh teladanyang
baik dalamberakhlak yang sesuaidenganajaran islam dengan
maksud agar anak-anak dapat mencontoh perilaku pembimbing
tersebut. Adapun faktor penghambat dan pendukung
bimbingan keagamaaan pada anak-anak di TK/TPA Birrul
Walidain. Faktor penghambatnya antara lain tenagapengajar, dan
bergurau dengantemannya. Adapun faktor pendukung yaitu
motivasi dari orang tua, motivasi anak pelatihanyang diikuti dan
lingkungan masyarakat.

2. Arif Maulana Zamaludin, NIM. 2190060041: “Manajemen


Pelatihan Metode Tilawati untuk Meningkatkan Kemampuan
Membaca Al-Quran” (Penelitiandi Yayasan Rahmatan Lil-Alamien
Sukabumi)
Kemampuan membaca Al-Quran di kalangan umat Islam
12
secara kuantitas semakin menurun terutama para remajanya.
Kondisi tersebut didugaterjadidikarenakan beberapa faktor,
diantaranya adalah modernisasi zaman, perkembangan teknologi,
penulisan kitab Al-Quran dalam aksara

12
Arab. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi yang tepat untuk
meningkatkan kuantitas individu dalam hal kemampuan
membaca Al-Quran dengan metode yang bisa menciptakan
suasan belajar kondusif dan efisien, salah satu metode yang
dapat digunakandalambelajarmengajarAl-Quran adalah metode
tilawati, dengan ini maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul
penelitian “Manajemen Pelatihan Metode Tilawati untuk
meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran di Yayasan
Rahmatan Lil-Alamien Sukabumi.
Rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian ini
adalah bagaimana Analisis kebutuhan, perencanaan,
pelaksanaan manajemen pelatihan metode tilawati untuk
meningkatkan kemampuan membaca Al- Quran. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini berupaya
menggambarkan suatu kejadian atau penemuan disertai data yang
diperoleh di lapangan yaitu gambaran manajemen pelatihan di
Yayasan atau lembaga Pendidikan, mulai need assessment,
perencanaan program, pelaksanaan program dan evaluasi
program yang diterapkan di Yayasan Rahmatan Lil-Alamien
Sukabumi.
Hasil Penelitian Manajemen Pelatihan Metode Tilawati di
Yayasan Rahmatan LilAlamien Sukabumi menunjukan bahwa
Langkah dalam manjeman pelatihan metode tilawati meliputi
analisis kebutuhan, desain pelatihan, perencanaan pelatihan,
pelaksanaan pelatihan dan evaluasi pelatihan. Kesimpulan
Penelitian ini bahwa dalam tahapan Analisi Kebutuhan
Pelatihan di Yayasan Rahmatan Lil-Alamien berjalan sesuai
dengan konsep dan pola dalam program pelatihan, desain
pelatihan telah terlaksana dan sesuai dengan tujuan yang di
harapkan, Pelaksanaan pelatihan terlaksana sesuai
perencanaan pelatihan, Evaluasi Pelatihan merupakan tahap
akhir dalam manajemen pelatihan yang dilakukan oleh peserta
dengan mengisi lembar kuesioner

3. Ismaulina, 2020. “Program Pelatihandan Pendampingan


Pemberantasan buta hurufAl-Qur’andenganmetode Iqra’”.
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat berupapelatihandan pendampingan
pemberantasan buta huruf Al-Quran dengan metode iqradi
Gampong Bale Purnama Kec. Permata Kab. Bener Meriah,
dapat disimpulkan bahwakegiatan pengabdian kepada
masyarakatyang dilakukanmahasiswa KPM dan Dosen IAIN
Lhok seumaweini diikuti antusias oleh peserta.Hal ini terlihat
dari banyaknya tingkat kehadiran dan hasilevaluasi
pencapaianselamakegiatan berlangsung, bahkan tidak adanya
kesulitan yang serius dari peserta dalam memahami materi
yang disampaikan. Adanya persiapan yang baik oleh tim
pengabdian serta dukungan dari seluruh stakeholder, kegiatan
ini dapat dilaksanakan dan berjalan baik sesuai harapan dan
memperoleh capaian yang telah direncanakan, seperti
13
bertambahnya pemahaman peserta terhadap program
pembinaan, pelatihan dan pendampingan pemberantasan buta
hurufAl-Quran dengan metode iqra

13
dan tumbuhnya kesadaran akan pentingnya merawat serta
menjaga program

C. Kerangka Pikir

Menurut Hamalik (2005:10), Pelatihan adalah suatu proses yang


meliputi serangkaian tindak (upaya) yang dilaksanakan dengan
sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang
diberikan oleh tenaga profesional kepelatihan dalam satuan waktu yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang
pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektivitas dan produktivitas
dalam suatu organisasi.bMetode Tilawati yaitu pembelajaran yang
menggabungkan klassikal dan baca simak secara seimbang dengan
pengertian klassikal simak diatur waktu dan cara penerapannya
disesuaikan kondisi kelas meliputiruangan, jumlah murid dan
kamampuan muris dalamsatukelas.
Dari Bagan kerangka pikir di atas dapat disimpulkan bahwa di
adakannya pelatihandan pembimbingandalam penggunaan Metode
Tilawatidan Metode Iqra ’ dapat mempengaruhi kualiatas Baca Al-qur’an di
TPA Ash-Shabirin Desa Bunut Hilir
Dalam penelitian ini paradigma nya adalah “ Pengaruh
Pelatihan dan Pembimbingan Metode Tilawati dan Metode Iqra ’
Terhadap kualitas Baca Al- Qur’andiTPA Ash-Shabirin Desa Bunut Hilir” .

14
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah
kebenaranya dan perludibuktikanataudugaan sementara yang
harusdibuktikan kebenaranya secara empiris. Adapun peneliti
dalam hal ini membuat hipotesis sebagai berikut.

“PENGARUH PELATIHAN DAN PEMBIMBINGAN METODE


TILAWATI DAN METODE IQRA’TERHADAP KUALITAS BACA AL-
QUR’AN”
Hipotesis Penelitian:
1. Adakah Pengaruh Pelatihandan Pembimbingan Metode
Tilawatidan
Metode Iqra’terhadapkualitas baca Al-Qur’andi TPA Ash-Shabirin
Desa Bunut Hilir.

Ho Terdapat pengaruh Pelatihandan Pembimbingan


Metode Tilawatidan Metode Iqra
’terhadapkualitas
baca Al-Qur’andiTPA Ash-Shabirin Desa Bunut Hilir
Ha Tidak ada pengaruh Pelatihandan Pembimbingan
Metode Tilawatidan Metode Iqra
’terhadapkualitas
baca Al-Qur’andiTPA Ash-Shabirin Desa Bunut Hilir

15

Anda mungkin juga menyukai