PROPOSAL
DEA MEIDA
NIM: 11.2020.1.035
1
A. Latar Belakang Masalah
1
Subh}I al-Salih{Mabahis Fi Ulūm al-Qur’an, Terj. Tim Pustaka Firdaus, Membahas Ilmu-Ilmu al-
Quran (Cet IX, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2004), h. 3.
2
M. Hadi Ma’rifat, Sejarah al-Quran (Cet. II; Jakarta: Al Huda, 2007), h. 1.
1
Salah Satu tempat berkumpul para mualaf adalah Komunitas Peduli
Mualaf yaitu sebuah organisasi swadaya masyarakat yang merupakan sebuah
wadah untuk membimbing, membina serta mendata para mualaf dan menjadi
tempat berlindung, lebih dari itu Komunitas ini juga turut membina masyarakat
umum untuk mengikuti kegiatan yang terdapat di dalam Komunitas tersebut baik
itu dari kalangan Muslim maupun non Muslim tersendiri3.
Dalam penelitian ini Komunitas tersebut selain menjadi tempat berkumpul
para mualaf tetapi Komunitas ini menjadi tempat belajar para mualaf dari dasar
untuk mengenal Islam lebih dalam, salah satu kegiatan tersebut berupa
pembelajaran Al-Q’uran sebagai langkah awal dalam pembinaan para mualaf
khusus dalam pembinaan Baca Al-Qur’an, pembinaan terhadap para mualaf di
bagian pembelajaran Al-Qur’an sangat ditekankan karena mualaf ada yang
sepenuhnya belum mengenal sama sekali dan juga Sebagian dalam telinga para
mualaf yang akrab mendengar Al-Qur’an karena hidup di lingkungan beragama
Islam4.
Terkait dengan metode pembelajaran baca Al-Qur’an sendiri terhadap para
mualaf dilakukan secara bertahap dengan berbagai metode pengajaran seperti
metode pengenalan huruf Hijaiyyah dan lain-lain. Mulai dari bagian membaca,
karena pada bagian ini ada beberapa mualaf yang kesulitan dalam membaca
huruf-huruf yang terdapat dalam Al-Qur’an sehingga perkembangan dalam hal
membaca Al-Qur’an butuh waktu yang tidak sebentar, Karena itu peneliti tertarik
untuk melakukan penerapan metode DIROSA untuk mempermudah pembelajaran
dalam membaca Al-qur’an5.
3
Ilham Safutra, “54 Persen Muslim Indonesia Buta Aksara Al-Qur’an”, Jawapos.com. 07 Januari
2016. https://www.jawapos.com/read/2016/06/07/32703/54-persen-muslim-indonesiabuta-
aksara-alquran (21 Februari 2018).
4
Muhyiddin, “Buta Aksara Alquran Masih Tinggi”, Republika.co.id. 09 January 2018.
http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/18/01/09/p2a36z335-
butaaksara-alquran-masih-tinggi (21 Februari 2018)
5
Zulfisun Muharram, Belajar Mudah Membaca Al-Qur’an dengan Metode Mandiri, h. 2.
2
Adapun alasan memilih Komunitas Peduli Mualaf yang Beralamat di Kp.
Pupunjul RT.02/RW.08 Desa Kertajaya Kec. Ciranjang Kab. Cianjur Jawa Barat
ini yaitu karena rasa ingin tahu peneliti terhadap pelaksanaan pembelajaran Al-
Quran kepada Muallaf, dan alasan yang membuat tertarik melakukan penelitian ke
Komunitas ini adalah karena terdapat berbagai macam latar belakang para mualaf
bukan saja dari daerah sekitar kota tetapi juga mencakup provinsi dan nasional
bahkan mencakup internasional. Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan
penulis tertarik untuk meneliti tentang “Implementasi metode DIROSA dalam
program pembelajaran baca Al-Qur’an di Komunitas Peduli Mualaf
Cianjur” dalam rangka menelaah sejauh mana ayat-ayat serta teks Al-Qur’an
sendiri hidup Dalam keseharian setelah menjadi mualaf.
Bermula dari masalah saat ini, penulis harus menguraikan hal-hal berikut:
2. Pembatasan Masalah
B. Rumusan Masalah
3
Agar penelitian yang dilakukan memiliki arah yang jelas, maka
dirumuskanlah pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi metode Dirosa dalam pembelajaran membaca
Al-quran bagi Muallaf di Komunitas Peduli Muallaf Cianjur ?
2. Apa faktor pendukung dan penghambat mualaf belajar baca Al-quran di
Komunitas Peduli Mualaf Cianjur ?
C. Tujuan Penelitian
Secara khusus, tujuan dari penelitian ini ialah untuk memperoleh data
terkait:
1. Untuk mengetahui, mengidentifikasi dan memahami implementasi metode
pembelajaran Dirosa dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an di komunitas
peduli mualaf Cianjur.
2. Untuk menganalisis faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan
metode Dirosa dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an di di komunitas peduli
mualaf Cianjur.
D. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini jika dilihat dari segi teoritis dan praktis
adalah sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan berguna bagi
pengembangan metode pembelajaran Al-Quran dikalangan masyarakat
b. Untuk memperluas khazanah berpikir dan keilmuan bagi peneliti dan
pembaca.
2. Kegunaan Praktis
4
a. Bagi Guru (Pengajar)
Diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi bahan pertimbangan atau pemikiran
bagi wawasan guru agama dalam memberikan metode yang tepat guna dalam
pembelajaran membaca Al-Qur’an kepada peserta didik sehingga mampu
meningkatkan kualitas dalam membaca Al-Qur’an
b. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan strategi belajar
yang efektif dan efisien, terutama dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an
sehingga prestasi belajar diperoleh maksimal dan memiliki aqidah Islamiyah yang
kokoh sebagai bekal untuk menghadapi tantangan kehidupan di masa mendatang.
c. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk mengadakan penelitian yang lebih
mendalam tentang pelaksanaan pembelajaran membaca Al-Qur’an menggunakan
metode Dirosa untuk penelitian selanjutnya.
E. Kerangka Pemikiran
6
Uma Sekaran yang dikutip oleh Sugiyono (2018: 91)
5
pedoman hidup manusia (Al-Qur’an). Banyaknya orang dewasa yang belum
mampu membaca Al-Qur’an, menjadikannya salah satu penghambat generasi
penerus dalam menguasai ilmu pengetahuan Islam, yang mana sumber dalam
penerapannya berpegang pada Al-Qur’an. Menanggapi hal ini, peneliti mengkaji
berbagai upaya yang harus dilakukan dalam mengurangi volume masyarakat buta
aksara Al-Qur’an di Indonesia. Salah satunya dengan menerapkan metode
membaca Al-Qur’an yang tepat khususnya bagi orang dewasa7.
Salah satu metode membaca Al-Qur’an yang menarik perhatian peneliti
dan menjadikannya sebagai fokus masalah pada penelitian ini ialah metode Dirosa
(Pendidikan Al-Qur’an Orang Dewasa). Metode ini telah diimplementasikan di
beberapa daerah di Indonesia dan salah satunya bertempat di Komunitas Peduli
Muallaf Cianjur. Penelitian ini dilakukan guna mencari tahu rangkaian
implementasi metode Dirosa dalam pembelajaran baca Al-Qur’an khususnya bagi
orang dewasa yang disebut-sebut merupakan bagian dari program pemberantasan
buta aksara Al-Qur’an.
Adapun implementasi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) memiliki arti pelaksanaan atau penerapan (Online, diakses melalui
aplikasi KBBI QTmedia).8 Sebuah implementasi umumnya meliputi serangkaian
kegiatan yang menentukan pencapaian suatu objek yang diterapkan. Informasi
yang dibutuhkan peneliti terkait fokus masalah yang diangkat tentunya berkaitan
dengan penerapan metode Dirosa. Maka dari itu, tahapan-tahapan yang
menentukan hasil penelitian berupa persiapan dalam penerapan metode, rangkaian
pelaksanaan kegiatan, serta sistem evaluasi dari penerapan metode tersebut9.
Metode sendiri diartikan sebagai cara teratur untuk memudahkan suatu
pelaksanaan kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Berdasarkan
situs resmi Wahdah Islamiyah yang dikutip oleh (Hafsari, Mardi dan Nursaeni,
Journal of Islamic Education. No. 1, 2018: 4), program pendidikan Al-Qur’an
orang dewasa (Dirosa) adalah pola pembinaan Islam bagi kaum Muslimin pemula
7
Uma Sekaran yang dikutip oleh Sugiyono (2018: 91)
8
Arti Implementasi Menurut KBBI online
9
Buku Guntur Setiawan “Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan” Hal1-2(Setiawan,
2004:39)
6
(pria, wanita; remaja, orang dewasa, kakek nenek, muallaf) yang dikelola secara
sistematis10.
Pada penelitian kualitatif, data yang ditampilkan peneliti merupakan
bentuk deskripsi dari fokus masalah yang diteliti sesuai pada keadaan sebenarnya,
bukan sebagaimana yang peneliti inginkan. Oleh karenanya, hasil yang didapat
dari penelitian ini berupa pelaksanaan berbagai rangkaian kegiatan yang
mendukung penerapan metode Dirosa secara mendalam. Melalui berbagai teknik
pengambilan data, hasil yang didapat selama proses penelitian nantinya akan
melalui tahapan analisis data yang kemudian dilakukan penarikan kesimpulan
sebagaimana adanya terkait fakta di lapangan.
F. Telaah Pustaka
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sahara pada tahun 2012 tentang Pola
Pembinaan Muallaf di Kota Jayapura. Hasilnya menunjukkan bahwa dua
model individu dan kelembagaan digunakan untuk membina muallaf di
Jayapura. Sementara pembinaan kelembagaan lebih sistematis, rutin, dan
diselingi dengan kegiatan kolektif seperti bakti sosial, pembinaan individu
lebih personal dan bimbingan diberikan secara pribadi. Di Jayapura, tiga
kelompok berfokus pada pembinaan muallaf. Mereka adalah kelompok kajian
muallaf yang didirikan oleh ustadz Taufik Muhammad, S.Ag; pembinaan
yang diberikan oleh Forum Komunikasi Muslim Pegunungan Tengah
(FKMPT); dan yayasan pembinaan muallaf yang didirikan oleh ustadz Helmi
Sulaksono. Materi yang diberikan meliputi materi tentang akidah islam,
materi tentang praktik ibadah, materi tentang instruksi untuk membaca Al-
Qur'an, dan materi lainnya11.
10
Wahdah Islamiyah Journal of Islamic Education. No. 1, 2018: 4)
11
Sahara tentang “Pola Pembinaan Muallaf di Kota Jayapura” hal 32 Tahun 2012
7
2. Studi 2014 Sri Hidayati tentang Masalah Pembinaan Muallaf di Kota
Singkawang dan Solusinya dengan Program Konseling Komprehensif.. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa di Kota Singkawang ada dua lembaga yang
memberikan pembinaan muallaf: ormas PITI (Pembina Iman Tauhid Islam
atau Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) dan Kantor Kementerian Agama
Kota Singkawang. PITI hanya membina muallaf melalui kegiatan seremonial,
seperti Isra Mi‟raj dan hari besar Islam lainnya. Mubaligh dari Jakarta
berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kantor kementerian agama Singkawang
melakukan program pembinaan muallaf, yang memberikan penyuluhan
fungsional kepada muallaf yang baru masuk islam dan memberikan bingkisan
berupa uang, buku iqra, perlengkapan shalat, dan buku tuntunan shalat12.
3. Studi 2013 oleh Ramlah Hakim tentang Pola Pembinaan Muallaf di
Kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kelembagaan seperti Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, DDI,
Wahdah, Al-Irsyad, dan LDII membina muallaf di komunitas Tolotang, yang
merupakan nama kelompok pemeluk Islam di Sidrap. Selain itu, muallaf juga
dilatih oleh penyuluh, termasuk penyuluh formal (PNS) dan penyuluh
honorer, da‟i dari kementerian agama, dan institusi. Aqidah Islamiyah,
pelatihan praktik ibadah, baca tulis Al-Qur'an, dan diskusi keislaman dan
keagamaan adalah materi pembinaan muallaf13.
Penelitian ini dan penelitian sebelumnya sama-sama mempelajari
variabel pembinaan muallaf. Yang membedakan penelitian ini dari penelitian
sebelumnya adalah penelitian ini berfokus pada metode pembinaan muallaf,
dan penelitian ini akan dilakukan di Komunitas Peduli Muallaf Cianjur.
G. Metodologi Penelitian
12
Studi 2014 Sri Hidayati tentang Masalah Pembinaan Muallaf di Kota Singkawang dan Solusinya
dengan Program Konseling Komprehensif.
13
Studi 2013 oleh Ramlah Hakim tentang Pola Pembinaan Muallaf di Kabupaten Sidrap, Provinsi
Sulawesi Selatan
8
Dalam melakukan penelitian ini,penulis akan menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif ,teknik penelitian dengan format deskriptif
kualitatif adalah menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi,selanjutnya
dijelaskan,dianalisa dan disajikan sehingga terbentuklah gambar yang sistematis.
2. Waktu dan Tempat penelitian
3. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Data primer adalah rujukan pokok yang digunakan dalam penelitian ata
sumber informasi yang secara langsung berkaitan dengan tema yang menjadi
pokok pembahasan14.
Adapun yang dijadikan sumber data primer dalam penelitian ini yaitu buku-buku
seputar metode Dirosa cara membaca Al-Qur’an.
9
a. Observasi
b. Wawancara
c. Dokumentasi
5. Analisis Data
16
Lexy J Moeloeng. Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosda Karya, 2018), hlm. 3
10
sebagai sumber data primer dan dokumen-dokumen sebagai sumber data
sekunder.
6. Sistematika Penulisan
Dalam rangka menyusun proposal skripsi maka penulis akan membuat sistematika
pembahasan dalam lima bab, yaitu :
11
1. Pengajuan Judul 11 - 13 Januari 2024
2. Survey Tempat Penelitian 16 Januari 2024
3. Penyusunan Proposal 18 - 20 Januari 2024
4. Konsultasi Proposal 20- 27 Januari 2024
5. Pendaftaran Seminar Proposal 27 Januari 2024
6. Revisi 29 Januari 2024
7. Seminar Proposal Penelitian 30 Januari 2024
8. Daftar Pustaka
12
Kecamatan Keera Kabupaten Wajo (Suatu Tinjauan komunikasi Persuasif).
Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin
Makassar.
Hafsari, Mardi Takwim, dan Nursaeni. (2018). “Pengaruh Metode Pendidikan Al-
Qur’an Orang Dewasa Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur’an”. Journal of
Islamic Education. Vol. 1(1): 4, 5-7, 12-18
13