Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM

MENGATASI KESULITAN MEMBACA AL-QUR’AN

(Studi Kasus di Sekolah Menangah Kejuruan Hidayatut Thalibin)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Stratra Satu (S1)

Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh:

Nama: FIKHI DZIKRULLOH

NPM: 2019510067

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2022 M / 1443 H
BAB I

PENDHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an merupakan salah satu sumber yang paling penting dari

ajaran agama Islam, menjadi petunjuk kehidupan umat manusia. Al-

Qur’an menyatukan kumpulan wahyu ilahi yang merupakan pedoman,

petunjuk dan pelajaran bagi siapa yang membaca, mempercayai serta

mengamalkannya. Karena itu setiap umat manusia yang selalu

mempercayai Al-Qur’an, akan bertambah cinta kepadanya, cinta untuk

membacanya, mempelajarinya, memahaminya serta untuk mengamalkan

dan mengajarkannya.1

Al-Qur’an merupakan pedoman dari kehidupan umat muslim di

dunia. Sejatinya Al-Qur’an memiliki kandungan ayat yang sangat

sempurna serta isi dari setiap ayat itu diyakini sebagai petunjuk sekaligus

pedoman hidup dalam urusan dunia dan akhirat, sehingga tidak heran jika

para umat muslim selalu dirujuk kembali kepada Al-Qur’an setiap

menghadapi permasalahan kehidupan.2

Permasalahan kehidupan di era globalisasi membuat berbagai macam

pergeseran nilai di dalam kehidupan masyarakat, salah satunya yaitu dalam

ilmu agama terkhusus didalam membaca Al-Qur’an itu sendiri. Melihat

1
Putri Andini, “STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN
MEMBACA AL-QUR’AN BAGI PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 4 PALU” (IAIN Palu, 2019).
2
Fitriyah Mahdali, “Analisis Kemampuan Membaca Al-Qur’an Dalam Prespektif Sosiologi
Pengetahuan,” Studi Al-Qur’an dan Hadits 2 (2020).
para generasi-generasi saat ini masih banyak yang belum mampu

membaca Al-Qur’an dengan baik apalagi untuk memahami dari isi

kandungan ayat itu sendiri. Oleh karena itu, sebagai orang tua harus

mengusahakan sedini mungkin untuk mendidik dan membiasakan para

anak-anaknya dalam belajar membaca Al-Qur’an.3

Pembiasaan membaca AL-Qur’an sejak dini harus dilakukan untuk

menghindari Indonesia dari buta aksara al-Qur’an. The Royal Islamic

Strategic Studies Centre (RISSC) melaporkan, Indonesia menjadi negara

dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia pada tahun 2022.

populasi muslim di Indonesia diperkirakan sebanyak 237,56 juta jiwa.

Jumlah penduduk muslim tersebut setara dengan 86,7% populasi

di dalam negeri. Akan tetapi sebanyak 72% umat muslim di Indonesia

mengalami buta aksara Al-Quran. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil

Ketua MPR Yandri Susanto dalam acara pengukuhan dewan pengurus

pusat lembaga pembinaan literasi Quran.4

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

3
Gayatri; Dinda, “Kemampuan Membaca Al-Qur’an Di Kalangan Remaja Di Desa Sukaramai
Kecamatan Sibabangun” (UIN Sumatera Utara, 2021).
4
“MPR: Mengkhawatirkan, 72 Persen Muslim Indonesia Buta Aksara Al-Quran,” CNN Indoneisa,
last modified 2023, accessed March 23, 2023,
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230306064622-20-921284/mpr-mengkhawatirkan-
72-persen-muslim-indonesia-buta-aksara-al-quran#:~:text=Jakarta%2C CNN Indonesia --,Minggu
(5%2F3).
serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara.

Guru memiliki kaitan erat bagi setiap peserta didik yang

menempuh jalur Pendidikan karena Pendidikan itu sendiri tidak dapat

berjalan dengan baik tanpa adanya seorang guru. Strategi atau cara guru

dalam proses Pendidikan Agama Islam sangatlah penting guna

keberlangsungan proses belajar mengajar yang baik. Guru Pendidikan

Agama Islam sendiri memiliki peran penting dalam membentuk akhlak

dan bertanggungjawab untuk memberikan contoh yang baik kepada

peserta didik.5

Bukan hanya dalam pembentukan akhlak, upaya yang bisa

dilakukan guru pendidikan agama islam guna mengatasi masalah tersebut

adalah memberdayakan media yang ada, memberikan suntikan motivasi

dan bimbingan serta melaksanakan kegiatan gerak membaca Al-Qur’an.

Selain itu yang bisa guru PAI lakukan dalam rangka membantu siswa

dalam kesulitan membaca Al- Qur’an yaitu pengenalan huruf hijaiyah

(bagi siswa yang buta aksara) dan rutin menginstruksikan siswa

membaca Al-Qur’an. Kemampuan membaca Al-Qur’an

siswa SMK Hidata terbilang masih rendah. Banyak peserta didik yang

belum mampu membaca Al- Qur’an dengan baik, bahkan masih banyak

yang belum mengenal huruf hijaiyah. Seperti belum mampu membedakan

dan melafalkan bagaimana makharijal huruf tersebut.


5
Elviana Lubis, “STRATEGI GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN  MEMBACA AL-
QUR’AN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI RANTO  BAEK T.A 2020/2021” (UIN Sumatera Utara,
2021).
Melalui kegiatan tadarus yang dilaksanakan rutin setiap hari, Guru

PAI masih mendapati dari seluruh siswa 20% siswanya mampu membaca

AL-Qur’an dengan baik dan benar, 65% siswanya kurang mampu

membaca Al-Qur’an dan 15% siswa tidak bisa membaca Al-Qur’an.

Kurangnya dalam mengenal tajwid pada bacaan Al-Qur’an dan

kesulitan dalam membaca Al-Qur’an tersebut juga disampaikan oleh salah

seorang pendidik yaitu Pak Saladin, mengatakan: “di sekolah ini masih

banyak yg blum bisa membaca Al-Qur’an karena latar belakang

Pendidikan para murid sebelumnya banyak yang berasal dari sekolah

umum”.

Pendidikan di SMK Hidata tersebut bertujuan untuk menekankan

pemberian dasar-dasar membaca Al-Qur’an serta membantu pertumbuhan

dan rohani anak agar lebih memahami dan mencintai Al- Qur’an sejak dini

serta membentuk atau mewujudkan anak yang mempunyai karakter yang

bagus, berakhlak mulia, serta bisa membaca Al- Qur’an dengan baik dan

benar sesuai dengan ilmu tajwid dan aturan yang berlaku.6

Dari pembahasan diatas peneliti tertarik meneliti apa kesulitan

siswa belajar membaca Al-Qur’an dan strategi apa yang digunakan oleh

Guru PAI untuk meningkatkan kemampuan baca Al-Qur’an siswa di SMK

Hidatha Jakarta selatan melalui penelitian yang berjudul “Strategi Guru

Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi Kesulitan Belajar

Membaca Al-Qur’an Studi Kasus di SMK Hidatha Jakarta Selatan”.


6
Muhammad Didit, “STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI
KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA PESERTA DIDIK SMA NEGERI 2 PALOPO” (IAIN
Palopo, 2019).
B. Fokus dan Subfokus Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka focus penelitian ini

adalah Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi Kesulitan

Belajar Membaca Al-Qur’an (Studi Kasus di SMK Hidatha Jakarta

Selatan).

Fokus dari penelitian diatas, maka peneliti dapat merincikan

kedalam tiga sub fokus sebagai berikut:

1. Pelaksanaan belajar membaca Al-Qur’an bagi peserta didik di

SMK Hidatha Jakarta Selatan.

2. Strategi Guru PAI dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Qur’an

bagi peserta didik di SMK Hidatha Jakarta Selatan.

3. Faktor pendukung dan penghambat guru PAI dalam mengatasi

kesulitan membaca Al-Qur’an bagi peserta didik SMK Hidatha

Jakarta Selatan.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kesulitan membaca Al-Qur’an pada peserta didik di

SMK Hidatha Jakarta Selatan?

2. Bagaimana strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam

mengatasi kesulitan membaca Al-Qur’an bagi peserta didik di

SMK Hidatha Jakarta Selatan?


3. Apa faktor pendukung dan penghambat guru Pendidikan Agama

Islam dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Qur’an bagi peserta

didik di SMK Hidatha Jakarta Selatan?

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi:

1. Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah

wawasan pengetahuan di Program Studi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta.

2. Praktis

1. Bagi Siswa

Dapat memberikan ilmu kepada siswa untuk bisa belajar

membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sehingga siswa

dapat memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-

hari.

2. Bagi Sekolah

Sebagai acuan bagi Kepala Sekolah dan Guru Pendidikan

Agama Islam dalam penyusunan kurikulum PAI dan penerapan

variasi strategi pembelajaran membaca Al-Qur’an.

3. Bagi Orang Tua


Melalui penelitian ini orangtua dapat lebih memantau,

mengawasi, dan mendampingi anak-anaknya dirumah untuk

membaca Al-Qur’an.

4. Bagi Guru

Dapat memberikan acuan kepada guru untuk bisa

mengenali siswa yang bermasalah dengan kesulitan membaca

Al-Qur’an dan menerapkan strategi yang guru pakai untuk

mengatasi kesulitan siswa dalam membaca dan memahami Al-

Qur’an.

E. Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan ditulis secara sistematika dalam lima BAB,

pada tiap BAB dibagi menjadi beberapa Sub Bab, yaitu:

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah, Fokus

dan Subfokus, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan

Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Berisi tentang Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus

Penelitian tentang teori yang mengkaji tentang Strategi Guru

Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi Kesulitan Belajar

Membaca Al-Qur’an (Studi Kasus di SMK Hidatha Jakarta

Selatan), serta terdapat Hasil Penelitian yang Relevan.


BAB III : Metodologi Penelitian

Berisi pembahasan mengenai Tujuan Penelitian, Tempat

dan Waktu Penelitian, Latar/Setting Penelitian, Metode dan

Prosedur Penelitian, Data dan Sumber Data, Teknik dan Prosedur

Pengumpulan Data, Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data,

Prosedur Analisis Data, dan Pemeriksaan Keabsahan Data.

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi pembahasan mengenai Gambaran Umum Latar

Penelitian di SMK Hidatha Jakarta selatan seperti Sejarah, Visi

Misi, Tujuan, Struktur Orgnanisasi, dll. Selain itu juga mengenai

Temuan Penelitian terkait rumusan masalah, dan Pembahasan

Temuan Penelitian.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Berisi mengenai Kesimpulan dan Saran terkait hasil

penelitian yang telah dipaparkan pada BAB-BAB sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai