Adilla Fulki Amalia1, Chusnatu Zulfa Maulid Diana2, Elok Fatihatus Sholihah3, Intan Dea April Lia4, Siti
Khoirun Nikmah5, Ulva Kifayatun Naimah6
1
Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
2
Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
3
Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
4
Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
5
Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
6
Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
e-mail: amaliadilla26@gmail.com, chusnatuzulfa@gmail.com, fatihatussholihahelok@gmail.com,
intandeaprilli94386@gmail.com, khoirunnikmah1224@gmail.com,
ulvakifayatun@gmail.com
ABSTRAK. Belajar merupakan suatu proses dimana akibat suatu pengalaman seseorang berubah perilakunya.
Pengalaman bisa diperoleh dari proses belajar dengan cara melakukan, mengamati, memikirkan dan merefleksikan.
Sehingga pengalaman seseorang tersebut akan menjadi sebuah pengetahuan baru. Melalui pembelajaran Al- Qur’an
hadist yang ada di madrasah ibtidaiyah kita bisa menanamkan perilaku yang baik untuk peserta didik. Tujuan dari
artikel ini adalah untuk menganalisis hakikat pembelajaran Al- Qur’an hadits di Madrasah Ibtidaiyah yang meliputi
karakteristik pembelajaran al-qur’an hadist MI, tujuan pembelajaran al-qur’an hadist , ruang lingkup dan pentingnya
pembelajaran Al-Qur’an hadist MI bagi peserta didik. Mata pelajaran Al- Qur’an hadist ini memiliki pokok bahasan
yang luas Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Sumber data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui jurnal, buku, artikel, dan karya ilmiah lain yang relevan.
Kata Kunci: Hakikat pembelajaran, karakteristik pembelajaran Al- Qur’an hadist , pembelajaran Al Qur’an hadits MI
ABSTRACT. Learning is a process where as a result of an experience a person changes his behavior. Experience
can be gained from the learning process by doing, observing, thinking and reflecting. So that someone's experience
will become a new knowledge. Through learning the al-qur'an hadith in madrasah ibtidaiyah we can instill good
behavior for students. The purpose of this article is to analyze the nature of learning the qur'an hadith at madrasah
ibtidaiyah which includes the characteristics of learning the hadith al-qur'an MI, the purpose of learning the hadith al-
qur'an, the scope and importance of learning the hadith al-qur'an mi for students. This hadith al-qur'an subject has a
broad subject matter. This research uses qualitative research methods with a type of library research. The data
sources used in this research are journals, books, articles, and other relevant scientific works.
Keywords: The nature of learning, the characteristics of learning Al-Qur'an hadith, learning Al-Qur'an hadith MI
PENDAHULUAN
Pada saat ini zaman sudah berkembang dengan pesat, terutama di bidang teknologi,
sehingga dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan.
Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan
pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatkan kualitasnya, sekalipun dalam masyarakat
yang masih terbelakang. Pendidikan sebagai usaha sadar yang dibutuhkan untuk menyiapkan anak
manusia demi penunjang perannya di masa mendatang.1 Walaupun masing-masing bangsa
memiliki tujuan hidup berbeda, namun secara garis besar, ada beberapa kesamaan dalam berbagai
aspeknya. Pendidikan bagi setiap individu merupakan pengaruh dinamis dalam perkembangan
1 Hujair Sanaky AH, Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Safiria Insania Press,2003),hal. 4
HAKIKAT PEMBELAJARAN AL QUR’AN HADITS
jasmani, jiwa, rasa sosial, susila dan sebagainya.2 Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan
pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan, yang berlangsung disekolah dan
di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan
peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang. 3
Dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien perlunya pendidik untuk untuk
memperkenalkan pelajaran yang sudah di tetapkan. Salah satu mata pelajaran yaitu pelajaran al
Quran hadist. Pembelajaran al Quran hadis merupakan pembelajaran yang mengacu pada al
Quran dan hadist untuk di pahami dan di amalkan dalam kehidupan sehari-hari terutama agama
Islam. Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits diarahkan untuk menumbuhkembangkan pengetahuan
peserta didik terhadap Al-Qur’an dan Hadits, sehingga memperoleh pengetahuan mengenai
keduanya dengan baik dan benar.
Pembelajaran Al-Qur’an dan hadits di Madrasah Ibtidaiyah, menekankan proses kegiatan
belajar yang berorientasi pada kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang Muslim
terhadap kedua sumber ajaran tersebut. Di antaranya adalah kemampuan dalam membaca,
menulis, mengahafal, mengartikan, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an dan hadits. Untuk
dapat memenuhi target pembelajaran bagi siswa MI tersebut, seorang guru tentunya harus
mempersiapkan pendekatan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan dalam
menyampaikan materinya. Selain itu, seorang pendidik yang baik juga dituntut untuk
mempersiapkan sumber belajar dan media pembelajarannya dengan baik demi tercapainya tujuan
pembelajaran yang akan disampaikan.
METODE
Dalam penelitian ini metode yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian
kualitatif, yaitu dengan menekankan analisi pada proses komparansi dan dinamika hubungan yang
diamati dengan metode ilmiah. Jenis metode kualitatif yang digunakan adalah library research atau
kajian pustaka. Kajian pustaka atau Library research adalah penelitian yang pengumpulan datanya
dilakukan dengan cara menghimpun atau mengumpulkan data dari berbagai literatur.
Sumber data yang ada dalam penelitian ini adalah dokumen- dokumen yang relevan dengan
topik utama pembahasan, yakni referensi yang digunakan yaitu melalui buku, jurnal dan website.
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah mempelajari data hasil penelitian sebelumnya
terkait hakikat pembelajaran al qur’an hadits madrasah ibtidaiyah. Kedua, data primer yang
didapat dari jurnal maupun website dikumpulkan. Ketiga, mengolah data. Keempat, melakukan
analisis data dengan analisi deskriptif. Adapun kajian ini dilakukan pada bulan Maret 2023.
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran juga merupakan proses pemerolehan
ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap karakter
2 Wiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2009), hal. 22
3 Binti Maunah, Landasan Pendidikan, (Yogyakarta: TERAS, 2009), hal. 5
2
HAKIKAT PEMBELAJARAN AL QUR’AN HADITS
serta kepercayaan peserta didik yang diajarkan melalui bantuan pendidik. Dapat disimpulkan
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar mereka bisa belajar dengan
baik. Proses pembelajaran yang dialami oleh setiap manusia sepanjang hayat dapat berlaku
kapanpun dan dimanapun seorang manusia itu berada. Pembelajaran mempunyai definisi
yang mirip pengajaran, walaupun konotasi yang dimiliki berbeda .
Al-Qur’an Hadits adalah bagian dari mata pelajaran pendidikan agama islam yang
diberikan untuk memahami dan mengamalkan Al-Qur’an sehingga mampu membaca
dengan fasih, menerjemahkan, menyimpulkan isi kandungan, menyalin dan menghafal ayat-
ayat yang terpilih serta memahami dan mengamalkan hadis-hadis pilihan sebagai
pendalaman dan perluasan kajian dari pelajaran Al-Qur’an Hadis dari Madrasah Ibtidaiyah
dan sebagai bekal untuk mengikuti jenjang pendidikan berikutnya. Mempelajari Al-Qur’an
Hadis bertujuan agar peserta didik gemar membaca Al- Qur’an dan Hadis dengan benar,
serta mempelajarinya, memahami, meyakini kebenarannya, dan mengamalkan ajaran-ajaran
yang terkandung didalamnya sebagai petunjuk dan pedoman dalam seluruh aspek
kehidupan. Dengan demikian pembelajaran Al-Qur’an Hadis memiiki fungsi lebih istimewa
dibanding dengan yang lain dalam hal mempelajari Al-Qur’an.
Pembelajaran Al-Qur’an dan hadits di MI, menekankan proses kegiatan belajar yang
berorientasi pada kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang Muslim terhadap
kedua sumber ajaran tersebut. Di antaranya adalah kemampuan dalam membaca, menulis,
mengahafal, mengartikan, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an dan hadits. Untuk dapat
memenuhi target pembelajaran bagi siswa MI tersebut, seorang guru tentunya harus
mempersiapkan pendekatan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan dalam
menyampaikan materinya. Selain itu, seorang pendidik yang baik juga dituntut untuk
mempersiapkan sumber belajar dan media pembelajarannya dengan baik demi tercapainya
tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.
Pembelajaran Al-Qur’an hadist adalah sebagian upaya yang dilakukan sejak dini yang
dipersiapkan untuk siswa agar, siswa memahami , melaksanakan, terampil, dan mengamalkan
isi kandungan al- qur’an hadist melalui kegiatan- kegiatan pendidikan. Tujuan pembelajaran
al-qur’an hadist di madrasah ibtidaiyah adalah agar siswa mampu membaca, menulis,
menghafal, mengartian, memahami maknanya, dan terampil , melaksanakan isi kandungan
al- qur’an hadist.
3
HAKIKAT PEMBELAJARAN AL QUR’AN HADITS
Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Ibtidaiyah yang terdiri atas empat mata
pelajaran tersebut memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Al-Qur’an-hadis, menekankan pada
kemampuan baca tulis yang baik dan benar, memahami makna secara tekstual dan
kontekstual, serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran
Al-Qur’an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang
menekankan pada kemampuan membaca dan menulis al-Qur’an dan hadis dengan benar,
serta hapalan terhadap surat-surat pendek dalam al-Qur’an, pengenalan arti atau makna
secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadits-hadits tentang akhlak terpuji
untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
4
HAKIKAT PEMBELAJARAN AL QUR’AN HADITS
a. Tahu, mengetahui (disebut sebagai aspek knowing). Dalam tingkatan ini, guru memiliki
tugas untuk mengupayakan kepada peserta didiknya agar mengetahui sesuatu konsep.
b. Terampil melaksanakan atau mengerjakan yang ia ketahui itu (disebut sebagai aspek
doing).
c. Melaksanakan atau mengamalkan yang ia ketahui itu (atau yang disebut sebagai aspek
being).
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah bagian dari upaya untuk mempersiapkan sejak
dini agar siswa memahami, terampil melaksanakan dan mengamalkan isi kandungan Al-
Qur’an Hadits melalui kegiatan pendidikan. Berikut ini merupakan tujuan Mata pelajaran Al
Qur’an Hadits pada Madrasah Ibtidaiyah :
1. Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur’an yang benar sesuai dengan kaidah
ilmu tajwid.
2. Hafalan surat–surat pendek dalam Al-Qur’an dan pemahaman sederhana tentang arti
dan makna kandungannya, serta pengalamannya melalui keteladanan dan pembiasaan
dalam kehidupan sehari-hari.
5
HAKIKAT PEMBELAJARAN AL QUR’AN HADITS
Tujuan dalam proses belajar mengajar merupakan komponen pertama yang harus
ditetapkan yang berfungsi sebagai indikator keberhasilan pengajaran. Dalam tujuan ini
terhimpun sejumlah norma yang akan ditanamkan dalam anak didik Sehingga berhasil
atau tidaknya tujuan pembelajaran dapat diketahui dari penguasaan anak didik terhadap
bahan yang diberikan selama proses belajar mengajar berlangsung.
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar
mengajar. Hendaknya bahan pelajaran disesuaikan dengan kondisi tingkatan siswa yang
akan menerima pelajaran. Adapun materi yang diajarkan dalam pembelajaran Al-Qur’an
meliputi:
1) Huruf Hijaiyah dari alif sampai dengan Ya’ .
2) Cara membunyikan masing-masing huruf hijaiyyah dan sifat-sifat huruf.
c. Metode pembelajaran
5Siti Mu’arofa, Penerapan Metode Peer Lessons Dalam Meningkatkan Hafalan Siswa Pada Mata Pelajaran Al–
Qur’an Hadits di MI Roudlotul Mustarsyidin Bakalan Purwosari, Volume 3, Jurnal Ilmu al- Qur’an dan Tafsir, 2018, hal
252
6
HAKIKAT PEMBELAJARAN AL QUR’AN HADITS
Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan
penggunaannya bervariasi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
d. Alat pembelajaran
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. Ada dua macam alat dalam pembelajaran, yaitu alat material yang meliputi
papan tulis, gambar, video dan sebagainya serta alat non material berupa perintah,
larangan, nasehat dan lain-lain.
e. Evaluasi/Penilaian
Evaluasi dilakukan untuk melihat sejauh mana bahan yang telah disampaikan
kepada siswa dengan metode tertentu dan sarana yang ada dapat mencapai tujuan yang
telah dirumuskan.
Bekal membaca ini mampu membawa siswa dalam memahami maksud ayat al-Qur’an
serta hadits yang mereka pelajari sehingga isi yang mudah dipahami mudah di terapkan.
Melihat dari kondisi serta perkembangan zaman yang membuat manusia lengah saat ini,
pentingnya mempelajari al-qur’an hadits dirasa cukup meningkat untuk membentengi anak
dalam bertindak. Pemahaman seluruh aspek dalam membina dan mendidik generasi perlu
ditingkatkan agar kualitas pendidikan mampu mengantarkan anak secara tulus mencitai al-
qur’an dan hadits agar selalu terjaga, karena yang akan terus menjadi pedoman kita dalam
hidup di dunia ini.
7
HAKIKAT PEMBELAJARAN AL QUR’AN HADITS
KESIMPULAN
Al-Qur’an Hadits adalah bagian dari mata pelajaran pendidikan agama islam yang diberikan
untuk memahami dan mengamalkan Al-Qur’an sehingga mampu membaca dengan fasih,
menerjemahkan, menyimpulkan isi kandungan, dan menghafal ayat- ayat yang terpilih serta
memahami dan mengamalkan hadis-hadis pilihan sebagai pendalaman dan perluasan kajian dari
pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah dan sebagai bekal untuk mengikuti
jenjang pendidikan berikutnya. Karakteristik Pembelajaran Al – Qur’an Hadits MI Sistem
Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pemahaman
seluruh aspek dalam membina dan mendidik generasi perlu ditingkatkan agar kualitas pendidikan
mampu mengantarkan anak secara tulus mencitai al-qur’an dan hadits agar selalu terjaga, karena
yang akan terus menjadi pedoman kita dalam hidup di dunia ini.
REFERENSI
Hujair AH dan Sanaky, (2003), Paradigma Pendidikan Islam Membangun Masyarakat Madani
Indonesia, Yogyakarta: Safiria Insani a Press