Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PENGUASAAN MATERI AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU

TERPUJI SISWA

Di susun guna memenuhi tugas :


Mata Kuliah : Metodelogi Penelitian Kualitatif
Dosen pengampu: Anista Ika Surahma, M.Pd

Disusun oleh :

1. Dwi Yuniar Kumalasari (1119151)


2. Ferdhy Aditya F ( 1119152 )
3. M Yusril Huda (1119155)
4 Nila Nurus Azizah ( 1119159)
5. Safna Urmila Devi. (1119164)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI


JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
20219/2020
JUDUL

PENGARUH PENGUASAAN MATERI AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU TERPUJI SISWA MADRASAH
IBTIDAIYAH MIFTAHUL HUDA

FOKUS PENELITIAN

penelitian ini di fokuskan pada pengaruh penguasaan materi akidah akhlak terhadap perilaku terpuji
siswa madrasah ibtidaiyah miftahul huda yang berkaitan dengan perilaku siswa dalam kehidupan sehari-
hari, baik perilaku terhadap orang yang lebih tua ataupun yang lebih muda, perilaku siswa di rumah dan
di sekolah, perilaku - perilaku tercela yang masih mendarah daging, selain hal tersebut ada aspek
perencanaan pembelajaran , penerapan teknik, strategi dan metode pembelajaran akidah akhlak serta
faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak.
LATAR BELAKANG

Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia itu
sendiri, karena tanpa pendidikan manusia tidak dapat tumbuh dan berkembang secara baik. Hal ini
sesuai dengan yang diungkapkan Ngalim Purwanto bahwa pendidikan adalah segala usaha orang dewasa
dalam pergaulanya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah
kedewasaan.1
Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama, berkenaan dengan tanggungjawab ini di dunia
pendidikan diajarkan beberapa macam mata pelajaran seperti PPKN, Bahasa Arab, Pendidikan Agama
Islam dan lain sebagainya.
Semua mata pelajaran itu mempunyai fungsi dan tujuan yang penting bagi siswa dalam proses
perkembangannya.
Pendidikan Aqidah Akhlak adalah bagian dari pendidikan Agama yang sangat penting ditanamkan dalam
diri manusia dan kehidupan sehari-hari, karena pendidikan Aqidah Akhlak merupakan pendidikan yang
diperoleh anak sejak dini hingga tumbuh dewasa. Oleh sebab itu Nabi SAW, sangat mengutamakan agar
umatnya selalu mencerminkan Aqidah yang benar dan Akhlak yang mulia,sehingga di dunia mendapat
tempat terhormat dan disenangi oleh sesama manusia serta mendapat balasan dari Allah SWT. Pribadi
Rasulullah SAW, adalah contoh yang paling tepat untuk dijadikan teladan dalam membentuk pribadi
yang akhlakul karimah, sebagai mana firman Allah SWT :
Artinya : “ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah”.2
Berdasarkan Firman Allah diatas jelaslah bahwa pendidikan Akhlak untuk membentuk Akhlak yang mulia
bagi anak maka haruslah mengacu pada Akhlak Rasulullah SAW. Untuk membentuk akhlak ini maka
diperlukan pendidikan, tidak hanya pendidikan dalam keluarga saja tetapi yang lebih penting adalah di
sekolah, karena dengan demikian akan lebih membentuk kepribadian anak dalam bersosialisasi dengan
guru dan temanya. Pendidikan yang diperoleh di lembaga sekolah tidak hanya berhubungan dengan

1 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000. h. 10

2 Q.S Surat Al-Ahzab (33) : 21


ilmu sosial dan ilmu pasti, tetapi juga pendidikan agama, salah satu bagian dari pendidikan agama itu
ialah materiAqidah Akhlak.
Materi pelajaran Aqidah Akhlak merupakan salah satu bimbingan untuk mengetahui ketentuan-
ketentuan syariat Islam, materi pelajaran Aqidah Akhlak ini sifatnya memberikan bimbingan untuk
mengetahui, memahami dan meyakiniAqidah Islam serta dapat membentuk dan mengamalkan
tingkahlaku yang baik sesuai dengan ajaran Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan dan
pegangan dalam kehidupannya, keluarganya, dan masyarakat lingkungannya.
Oleh karena itu pendidikan agama di sekolah berarti suatu usaha yang secara sadar dilakukan guru
untuk mempengaruhi siswa dalam rangka pembentukan manusia beragama yang menyakini Aqidah
Islam serta berperilaku yang baik sesuai dengan ajaran Islam. 3
Melihat pendapat di atas jelaslah bahwa bidang studi Aqidah Akhlak sangat penting diajarkan kepada
siswa, karena bidang studi Aqidah Akhlak yang diterima siswa dilembaga pendidikan formal dapat
membimbing anak agar meyakini Aqidah Islam serta membentuk tingkahlaku yang sesuai dengan ajaran
yang diterimanya.

Oleh karena itu di dalam proses belajar mengajar, seseorang dapat menguasai isi dan pelajaran yang
diberikan guru. Karena materi pelajaran adalah isi yang diberikan kepada siswa saat berlangsungnya
proses belajar mengajar.
Pada hakikatnya Materi pelajaran adalah isi dari pelajaran atau bidang studi yang diberikan kepada
siswa sesuai dengan kurikulum yang digunakan. Untuk mengulas materi setiap di akhir dan di awal
pembelajaran memberikan pertanyaan - pertanyaan terkait materi akidah akhlak, serta guru juga
mengawasi tingakah laku siswa baik di sekolah atau di luar sekolah.
Berdasarkan hal tersebut di atas itulah penulis akan melihat kemampuan siswa dalam menguasai materi
Akhidah Akhlak yang akan dilihat hubunganya terhadap tingkahlaku siswa. Dengan menguasai materi
pelajaran oleh siswa, yang tercermin dari hasil kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang
diberikan guru, jika mampu menjawab dengan baik akan berpengaruh kepada tingkahlaku siswa itu
sendiri. Dimana hasil belajar yang baik akan tercermin tingkahlaku yang baik dan apabila hasil belajar
siswa itu rendah akan mencerminkan pula pada tingkahlaku yang tidak baik. Dan tidak mustahil pula
apabila hasil belajar siswa itu rendah akan menghasilakn tingkahlaku baik, demikian sebaliknya.

Penelitian ini diarahkan kepada pengaruh penguasaan materi Aqidah Akhlak terhadap perilaku terpuji
siswa Madrasah Miftahul Huda penelitian ini penting dilakukan karena di harapkan dengan pendidikan
akhlak yang diterima siswa akan menghasilkan perubahan tingkah laku sesuai dengan pendidikan akhlak
yang di terimanya dan mengamalkan perilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari..
Berdasarkan pengamatan awal penulis di lokasi penelitian, penulis menemukan kesenjangan yang
penting untuk diteliti dan dibuktikan, yang mana permasalahannya penulis dapati pada pembelajaran
siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda pada mata pelajaran Aqidah Akhlak yang pada saat ditanya
guru di akhir pembelajaran " Apakah murid- murid paham? " semua murid menjawab" Paham". Jadi
Pernyataan paham siswa tersebut menjadi pertanyaan apakah pernyataan paham yang keluar dari
ucapan siswa itu hanya sekedar ikut-ikutan atau merek a benar- benar memahami pembelajaran yang di
sampaikan.Ketika siswa itu benar - benar paham dengan materi yang disampaikan pada pembelajaran

3 Zakiah Daradjat, Metodik khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1995. h. 172-173
akidah akhlak maka Namun apabila di amati tingkahlaku siswa secara umum masih jauh dari apa yang
diharapkan bahkan sebagian siswa ada yang menunjukan perilaku yang menyimpang dari perilaku baik
yang diajarkan. Hal ini terlihat karena penulis menemukan gejala-gejala sebagai berikut:

1. Masih ada siswa yang tidak memperhatikan dan bermain-main saat proses pembelajaran
berlangsung.

2. Masih ada siswa yang berbohong kepada guru di sekolah.

3. Masih ada siswa yang tidak disiplin dalam belajar.

4. Masih ada terjadi perkelahian antar siswa.

5. Masih ada siswa yang mengeluarkan perkataan kotor kepada guru dan teman-temannya.
6. Masih ada siswa yang membantah perkataan guru.

Berdasarkan gejala-gejala tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul : “PENGARUH PENGUASAAN MATERI AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU TERPUJI SISWA DI
MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL HUDA"
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana penguasaan materi akidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda?


2. Bagaimana perilaku yang terpuji diamalkan dalam kehidupan sehari-hari siswa?
3. Apakah ada pengaruh antara penguasaan materi akidah akhlak terhadap perilaku terpuji siswa
di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda

TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui penguasaan materi Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda.


2. Mengetahui perilaku yang terpuji diamalkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
3. Mengetahui ada pengaruh atau tidak antara penguasaan materi akidah akhlak terhadap
perilaku terpuji siswa di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda

MANFAAT PENELITIAN

1. Sebagai informasi bagi Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda tentang penguasaan Materi
Akidah .
2. Sebagai pengembangan wawasan keilmuan penulis dalam bidangpendidikan agama islam,
khususnya bidang Aqidah Akhlak.

METODE PENELITIAN

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian


Metode penelitian yang digunakan pada studi ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Penelitian deskriptif adalah suatu
metode penelitian yang menggambarkan semua data atau keadaan subjek atau objek penelitian
kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung pada
saat ini dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya dan dapat
memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah. Penelitian deskripsi
secara garis besar merupakan kegiatan penelitian yang hendak membuat gambaran atau
mencoba mencandra suatu peristiwa atau gejala secara sistematis, faktual dengan penyusunan
yang akurat.
Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan yaitu metode kualitatif lebih
bisa dan mudah menyesuaikan apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, metode ini
menyajikan hakekat hubungan antara peneliti dan responden secara langsung dan metode ini
lebih peka sehingga dapat menyesuaikan diri dan banyak penajaman pengaruh bersama
terhadap pola-pola nilai yang dihadapi peneliti. Penelitian diarahkan untuk mendapatkan fakta-
fakta yang berhubungan dengan pengaruh penguasaan materi akidah akhlak terhadap perilaku
terpuji siswa di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda.
Penerapan pendekatan kualitatif dengan pertimbangan kemungkinan data yang diperoleh di
lapangan berupa data dalam bentuk fakta yang perlu adanya analisis secara mendalam. Maka
pendekatan kualitatif akan lebih mendorong pada pencapaian data yang bersifat lebih
mendalam terutama dengan keterlibatan peneliti sendiri di lapangan. Dalam penelitian
kualitatif, peneliti menjadi instrument utama dalam mengumpulkan data yang dapat
berhubungan langsung dengan instrument atau objek penelitian.
2. Tempat Penelitian
Tempat Penelitian ini berlokasi di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda Desa Sambirejo Kec.
Gabus, Kab. Pati.
3. Sumber Data
Sumber data menurut Suharsimi Arikunto adalah subjek dari mana data itu diperoleh. Sumber
data meliputi dua jenis : pertama sumber data primer, yaitu data yang diambil dari sumber
pertama yang ada di lapangan. Atau data yang diperoleh langsung dari objek penelitian yang
berasal dari observasi dan juga wawancara. Dan data yang kedua data sekunder, yaitu data yang
diperoleh dari buku-buku dan situs-situs internet.
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah pengamatan secara langsung perilaku terpuji
siswa di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda. Sedangkan data sekundernya adalah data yang
berupa dokumentasi seperti foto dan wawancara di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda.
4. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data, serta instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan lebih mudah.
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus sebagai pengumpul data.
Prosedur yang di pakai dalam pengumpulan data yaitu : (1) Observasi, (2) Wawancara, dan (3)
Dokumentasi, yaitu sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan, dengan disertai
pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku obyek sasaran. Dalam hal ini peneliti
melakukan pengamatan langsung berkaitan dengan pengaruh penguasaan materi akidah akhlak
terhadap perilaku terpuji siswa di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda.
2. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung
(berkomunikasi langsung) dengan responden. Dalam berwawancara terdapat proses interaksi
antara pewawancara dengan respoden.
Wawancara secara garis besar dibagi menjadi dua, yakni wawancara tak terstruktur dan
wawancara terstruktur. Wawancara tak terstruktur sering juga disebut wawancara mendalam,
wawancara intensif, wawancara kualitatif, dan wawancara terbuka (open ended interview),
wawancara etnografis. Sedangkan wawancara terstruktur sering juga disebut wawancara baku
(standardized interview) yang susunan pertanyaannya sudah ditetapkan sebelumnya (biasanya
tertulis) dengan pilihan-pilihan jawaban yang juga sudah disediakan.
Wawancara ini ditunjukan untuk menggali pemahaman seberapa pengaruhnya penguasaan
materi akidah akhlak terhadap perilaku terpuji siswa di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda.
Melalui wawancara diharapakan peneliti mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang
partisipan dalam menginterprentasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak
bisa ditemukan melalui observasi. Interview merupakan alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab untuk secara lisan untuk dijawab
secara lisan pula.
3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi dipergunakan untuk melengkapi sekaligus menambah keakuratan,
kebenaran data atau informasi yang dikumpulkan dari bahan-bahan dokumentasi yang ada di
lapangan serta dapat dijadikan bahan dalam pengecekan keabsahan data.
Analisis dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan
dokumen yang berada ditempat penelitian atau yang berada diluar tempat penelitian yang ada
hubungannya dengan penelitian tersebut. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data
yang sudah tersedia dalam catatan dokumen. Fungsinya sebagai pendukung dan pelengkap bagi
data-data yang diperoleh melui observasi dan wawancara.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian berlangsung bersamaan dengan proses pengumpulan data.
Diantaranya adalah melalui tiga tahap model, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisir data, memilah-milahnya menjadikan satuan yang dapat dikelola,
mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menentukan apa yang penting dan apa yang
dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Analisis berarti mengkaji data yang diperoleh dari lapangan dengan cara mengorganisasikan
data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, memilih mana yang penting dan akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang
lain. Adapun prosedur pengembangannya data kualitatif adalah :
1. Data collecting, yaitu proses pengumpulan data.

2. Data editing, yaitu proses pembersihan data, artinya memeriksa kembali jawaban apakah cara
menjawabnya sudah benar.

3. Data reducting, yaitu data yang disederhanakan, diperkecil, dirapikan, diatur dan dibuang yang
salah.

4. Data display, yaitu penyajian data dalam bentuk deskriptif verbalitas.

5. Data verifikasi, yaitu pemeriksaan kembali dari pengulangan data.

6. Data konklusi, yaitu perumusan kesimpulan hasil penelitian yang disajikan, baik perumusan
secara umum ataupun khusus.

Anda mungkin juga menyukai