PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
anak guna memimpin jasmani dan rohani mereka ke arah kedewasaan. Dalam
artian, pendidikan adalah suatu proses transfer nilai-nilai dari orang dewasa
(guru atau orang tua) kepada anak-anak agar menjadi dewasa dalam segala
hal. Pendidikan merupakan masalah yang penting bagi setiap bangsa yang
keharusan untuk selalu dilaksanakan agar suatu bangsa dapat maju dan
akhlak. Akhlak ini menjadi ilmu yang sangat dibutuhkan pertama kali oleh
lebih baiknya murid diberi pelajaran tentang akhlak terlebih dahulu. Karna
dengan demikian seorang murid akan bisa fokus dalam menerima pelajaran
yang lain sebab mereka sudah pasti akan mendengarkan gurunya dalam
1
2
menjelaskan pelajaran.
penting. Karena hal itu bisa menentukan manfaat atau tidaknya ilmu yang
kepada gurunya maka ilmunya tidak akan manfaat, sebaliknya apabila seorang
murid mempunyai akhlak kepada gurunya maka ilmunya akan manfaat. Oleh
karena itu sebagai murid seharusnya bisa memposisikan diri sebagai murid
Karena guru merupakan pendidik terbaik yang harus dijunjung tinggi seorang
Murid. Bahkan di dalam Islam, guru merupakan orang yang harus benar-
benar dihormati selagi apa yang disampaikannya benar dan sesuai dengan Al-
Qur’an dan sunnah Rasul. Karena dengan keberadaan guru seorang Murid
dapat memperoleh ilmu yang tak terhingga. Murid juga harus menghormati
keluaraga guru terutama keluarga yang senasab seperti ayah, ibu, dan
Islam supaya bisa diambil uswah oleh muridnya. Maka dari itu sebagai guru
harus introspeks dirii dulu sebelum mendidik muridnya tentang akhlak. Dan
ini menjadi hal yang paling penting untuk keberhasilan dalam proses
pembinaan akhlak murid. Seorang murid akan bisa menerima pelajaran akhlak
3
dan mempraktekkannya apabila akhlak gurunya sudah sesuai dengan apa yang
diajarkan kepada mereka. Karna sesuai namanya, guru itu bisa diartikan dalam
bahasa Jawa dengan katai “digugu lan ditiru” yang artinya adalah guru itu
anak didik karena di sekolah anak didik senantiasa mendapat pembinaan dan
bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung dari para guru yaitu
masyarakat. Ini merupakan tugas yang berat bagi seorang guru dimana dia
harus ahli dalam mendidik sehingga bisa menjadi contoh yang baik terhadap
anak didiknya.
pekerjaannya. Oleh karena itu mereka rela menampung beban orang tua untuk
mendidik seorang anak. Guru dengan serius dan ikhlas mengajari anak
selain memberikan ilmu – ilmu umum guru juga mendidik dan membina
akhlak seorang murid yang mana akan digunakan dan dipraktekkan dalam
dari buku atau kitab klasik. Banyak sekali buku atau kitab klasik yang
membahas tentang akhlak dan cara mendidik atau membina akhlak murid.
4
Salah satunya adalah kitab Ta’limul Muta’allim. Yang mana dalam hal ini
akan peneliti gunakan sebagai rujukan. Kitab ini sudah teruji secara teoritis
dan praktis siapapun yang sudah mendalami kitab ini maka dia akan bisa
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
Gondang Wetan
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Lembaga
3. Bagi peneliti
E. Orisinalitas Penelitian
1. Skripsi Siti Zuhriah, tahun 2018 dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
bagi siswa – siswanya dan guru memberikan hukuman kepada murid yang
yang baik.
yang didapati dengan sumber yang ada. Pengolaan data diambil dari ketika
kepada murid yang akhlaqnya kurang baik. Faktor pendukung guru dalam
3. Bagaimana
upaya yang di
lakukan untuk
mengatasi
kendala yang
di hadapi dalam
membina
akhlak siswa
Kelas IX di
Sekolah
Menengah
pertama Satu
Atap 17
Sarolangun ?
Peranan Marlina,
2 1. Bagaimana Persamaannya
Guru Fakultas peranan guru
adalah sama – sama
Agama Islam
Pendidikan Tarbiyah dan
fokus dalam
sebagai pendidik
Agama Keguruan
dalam membina pembinaan akhlaq
Islam Universitas akhlak siswa
siswa.
SMA Negeri 8
dalam Islam Negeri
Kabupaten Perbedaanya adalah
Membina Syarif
Tangerang?
10
F. Definisi Istilah
secara sadar dari orang dewasa kepada anak yang perlu dewasa
1
https://adammuiz.com/profesionalisme/
2
http://www.definisi-pengertian.com/2015/06/definisi-pembinaan-pengertian-pembinaan.html
3
Dr. H. Muhammad Hasbi, M. Ag., 2020, Akhlaq Tasawwuf, Yogyakarta dan Trust Media
12
lain yang sering digunakan dalam bahasa arab, yaitu tilmidz yang
4
Hasan Alwi, kamus besar bahasa Indonesia, Ed. III (Cet. IV; Jakarta: Balai
Pustaka, 2007)
13
G. Sistematika Penulisan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Orisinitas Penelitian
F. Defisi Istilah
G. Sistematika Penelitian
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Kehadiran Peneliti
C. Lokasi Penelitian
F. Analisa Data
H. Tahap-Tahap Penelitian
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Profesionalisme Guru
5
Heri Susanto, 2020, Profesi Keguruan, Banjarmasin dan Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat
15
16
pada dua hal, pertama orang yang menyandang suatu profesi, kedua
6
Heri Susanto, 2020, Profesi Keguruan, Banjarmasin dan Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat
17
yakni:
manusia
dibinanya
a. Pengertian akhlak
7
Heri Susanto, 2020, Profesi Keguruan, Banjarmasin dan Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat
18
8
Dr. Tgk. H. Syabuddin Gade, M.Ag., 2019, Membumikan Pendidikan Akhlak Mulia Anak Usia Dini,
Banda Aceh dan Percetakan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry
19
tercela. 9
Usia ini anak mulai tubuh daya fikir. Berkaitan dengan pembinaan
prilaku yang baik pada anak usia ini, guru di sekolah sebagai
9
Dr. Tgk. H. Syabuddin Gade, M.Ag., 2019, Membumikan Pendidikan Akhlak Mulia Anak Usia Dini,
Banda Aceh dan Percetakan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry
20
ada yang patuh ada yang bandel dan lain sebagainya. 10 Semua itu
tahap awal Sekolah Dasar (kelas I, II dan III yang usia mereka sekitar
7-9 tahun) proses pendidikan anak didik (bahasa Jawa: dinidik) agar
dan tadribat (latihan atau pembiasaan) dari pihak guru, baik guru
bidang studi agama maupun guru bidang studi umum. 11 Cerita, kisah,
karimah masih perlu dikemas khusus bagi anak didik. Selain itu,
dengan tumbuh daya fikir anak, guru di sekolah dapat mendidik anak
10
Dr. Tgk. H. Syabuddin Gade, M.Ag., 2019, Membumikan Pendidikan Akhlak Mulia Anak Usia
Dini, Banda Aceh dan Percetakan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry
11
Dr. Tgk. H. Syabuddin Gade, M.Ag., 2019, Membumikan Pendidikan Akhlak Mulia Anak Usia
Dini, Banda Aceh dan Percetakan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry
21
tentu saja materi yang diajarkan guru harus meliputi bidang akhlak
yang baik dan mana akhlak yang buruk agar anak didik dapat
khususnya ketika anak telah tumbuh daya fikir logis (abstraks) dan
12
Dr. Tgk. H. Syabuddin Gade, M.Ag., 2019, Membumikan Pendidikan Akhlak Mulia Anak Usia
Dini, Banda Aceh dan Percetakan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry
23
yang menarik, suara yang mantap, bahasa yang benar dan halus,
metode-metode lain. 13
13
Dr. Tgk. H. Syabuddin Gade, M.Ag., 2019, Membumikan Pendidikan Akhlak Mulia Anak Usia
Dini, Banda Aceh dan Percetakan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry
24
14
Dr. Tgk. H. Syabuddin Gade, M.Ag., 2019, Membumikan Pendidikan Akhlak Mulia Anak Usia
Dini, Banda Aceh dan Percetakan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry
25
akhlak karimah dalam diri anak, ada beberapa point yang perlu
15
Dr. Tgk. H. Syabuddin Gade, M.Ag., 2019, Membumikan Pendidikan Akhlak Mulia Anak Usia
Dini, Banda Aceh dan Percetakan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry
26
didik.16
akhlak karimah;
16
Dr. Tgk. H. Syabuddin Gade, M.Ag., 2019, Membumikan Pendidikan Akhlak Mulia Anak Usia
Dini, Banda Aceh dan Percetakan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry
17
Dr. Tgk. H. Syabuddin Gade, M.Ag., 2019, Membumikan Pendidikan Akhlak Mulia Anak Usia
Dini, Banda Aceh dan Percetakan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry
27
Secara umum akhlak Islam dibagi menjadi dua, yaitu akhlak mulia
bagian, yaitu akhlak terhadap Khaliq (Allah Swt.) dan akhlak terhadap
berkewajiban untuk berakhlak baik kepada Allah Swt. dengan cara menjaga
(112): 1–4; QS. al-Dzariyat (51): 56), menaati perintah Allah atau bertakwa
(QS. Ali ‘Imran (3): 132), ikhlas dalam semua amal (QS. al-Bayyinah (98):
5), cinta kepada Allah (QS. al-Baqarah (2): 165), takut kepada Allah (QS.
Fathir (35): 28), berdoa dan penuh harapan (raja') kepada Allah Swt. (QS.
al-Zumar (39): 53), berdzikir (QS. al-Ra'd (13): 28), bertawakal setelah
memiliki kemauan dan ketetapan hati (QS. Ali ‘Imran (3): 159, QS. Hud
(QS. al-Baqarah (2): 152 dan QS. Ibrahim (14): 7), bertaubat serta istighfar
bila berbuat kesalahan (QS. al-Nur (24): 31 dan QS. al-Tahrim (66): 8), rido
28
atas semua ketetapan Allah (QS. al-Bayyinah (98): 8), dan berbaik sangka
18
Marzuki, 2009, Pembinaan Akhlak Mulia Dalam Berhubungan Antar Sesama
ManusiaDalam Perspektif Islam, Humanika
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
digunakan.
selanjutnya.19
19
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Cet. III; Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007), hal. 60.
29
30
2. Jenis Penelitian
itu, upaya guru dalam pembinaan akhlak murid merujuk kepada kitab
kualiatatif.
akhlak murid.
B. Kehadiran Peneliti
catatan lapangan. Catatan lapangan adalah alat yang sangat penting dalam
20
Muh.Nasir, Metode Penelitian ( Jakarta : PT. Ghalia Indonesia, 2003) hal .23
32
1. Responsif
3. Menekankan keutuhan
mengikhtisarkan
idiosinkratik.21
C. Lokasi Penelitian
21
Ibid, n.d. hal. 168-170.
33
1. sumber Primer
data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau
tahu tentang apa yang kita harapkan. Sumber primer dalam penelitian
2. Sumber Sekunder
1. Pengamatan ( Observasi)
yang terlibat bukan hanya indra penglihatan saja, tetapi indra lainnya
2. Wawancara
24
Haris Hediansyah, Wawancara, Observasi, dan Focus Groups: Sebagai Instrumen
Penggalian Data Kualitatif, Ed. I (Cet. I; Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 129.
35
3. Dokumentasi
buku, surat kabar, notulen rapat, agenda dan lain sebagainya. Teknik
25
Muhammad Yaumi dan Muljono Damopolii, Action Research: Teori, Model, & Aplikasi, Ed.I
(Cet. I; Jakarta: Kencana, 2014), h. 101
26
Amirul Hadi Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan II, (Bandung: Pustaka Setia,
36
F. Analisi data
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kemudian menyajikannya kepada orang lain dengan lebih jelas tentang apa
1. Reduksi Data
komputer.
3. Penarikan/Verifikasi Kesimpulan
Strauss (967).28
yang dominan dalam penelitian kualitatif , alat penelitian yang jadi andalan
dilakukan secara terbuka terutama jika tanpa ada control, dan sumber data
1. Kredibilitas
28
Emzir, Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif, Ed. I (Cet. II; Jakarta: Rajawali Pers,
2011), h. 129-133
39
2. Transferabilitas
3. Dependability
kesimpulan.
4. Konfirmabilitas
1. Triangulasi sumber
29
http:/tugasavan.blogspot.com/2013/08/teknik pemeriksaan-keabsahandata.hmtl tgl
15
40
2. Triangulasi Teknik
pengum pulan data yang sama dengan sumber data yang berbeda.31
H. Tahap-tahap Penelitian
30
Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015),
hlm. 330.
31
Ibid, hlm. 332
41
Ada tiga tahapan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini yaitu:
1. Pra-lapangan
a. Menentukan objek dan tempat yang akan diteliti. Disini objek peneliti
harus jelas dan tempat yang diteliti harus memang tepat untuk
sekolah.
32
Farid Zainul Mustofa, “Peran Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Akhlak Siswa di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 23 Malang”, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Malang 2010, hlm. 50-51.
42
dilaksanakan.
2. Kegiatan Lapangan
3. Analisis intensif
b. Menganalisa sesuai tujuan yang ingin peneliti capai, pada tahap ini
diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Siti Zuhriah, tahun 2018 dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Marlina, tahun 2014 dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Pendidikan Agama Islam dalam Membina Akhlak Siswa di SMA Negeri 8 Kab.
Tangerang
Trust Media
Hasan Alwi, kamus besar bahasa Indonesia, Ed. III (Cet. IV; Jakarta: Balai
Pustaka, 2007)
Lambung Mangkurat
Mulia Anak Usia Dini, Banda Aceh dan Percetakan Universitas Islam Negeri
(UIN) Ar-Raniry
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta:
2013)
Muhammad Yaumi dan Muljono Damopolii, Action Research: Teori, Model, &
Setia, 1998)
Emzir, Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif, Ed. I (Cet. II; Jakarta:
Rosdakarya, 2015)