Oleh:
Nim : 21106011069
SEMARANG
2023
PROPOSAL
NIM : 21106011069
1
Redja mudiyaharjo,Pengantar Pendididkan:Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar
Pendidikan Pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia,(Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada,2002)Cet ke-2,h.111
Berkaitan dengan pendidikan yang berlandaskan pada ketuhanan,
pendidikan Agama Islam merupakan upaya untuk menanamkan ajaran
Agama Islam kepada manusia, salah satunya adalah mempelajari dan
menanamkan Aqidah dan Akhlak yang baik agar tercermin pribadi
muslim yang baik, selain dipelajari akhlak tersebut wajib diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari.
2
Khalimi, Pembelajaran Akidah dan Akhlak, (Jakarta: KEMENAG, 2009) hlm. 51
3
Aminuddin dkk, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002), h. 157
Seiring berkembangnya ilmu sains dan teknologi, membuat manusia
terseret ikut tenggelam dalam dunia yang transparan tanpa rahasia.
Manusia dihadapkan pada perubahan cepat dalam berbagai dimensi
kehidupan.4
4
Zakiah Drajat, Remaja Harapan dan Tantangan , (Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya, 1995)
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneligti mengadakan
penelitian dengan judul “PENGARUH PEMBELAJARAN AQIDAH
AKHLAQ TERHADAP ETIKA SISWA KELAS IX MTs
MIFTAHUL HUDA DEMAK”
C. Telaah Pustaka
E. Penegasan Istilah
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan agar menghindari dari
kesalahan dalam mengartikan dan memahami pokok dakam kajian
penelitian, maka perlu adanya penegasan mengenai beberapa istilah yang
terdapat dalam judu peneitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Pengaruh
Dalam KBBI pengaruh disebut juga sebagai daya yang ada atau
timbul dari sesuatu dari perbuatan seseorang, bentuk watak dan
sebagainya. Pengaruh adalah daya yang menyebabkan sesuatu yang
terjadi, sesuatu yang dapat mengubah ataupun membentuk sesuatu
yang lain.5
2. Pembelajaran Aqidah Akhlak
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi
proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik.6
5
Badudu dan zain (2001:1031)
6
Khalimi, Pembelajaran Aqidah Akhlak, (Jakarta: DEPAG RI, 2009), h. 123
Dalam pemebelajaran Aqidah Akhlak pembelajaran yang berisi
dapat dapat mengarahkan kepada pencapaian kemampuan dasar
peserta didik untuk memahami rukun iman dengan sederhana serta
pengamalan dan pembiasaan berakhlak islami sederhana pula, untuk
dapat dijadikan perilaku dalam sehari-hari serta sebagai bekal untuk
jenjang pendidikan berikutnya.
3. Etika
Dari segi etimologi (ilmu asal-usul kata), etika berasal dari
bahasa Yunani, ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan
tantang asas-asas akhlak (moral). Adapun arti etika dari segi istilah
telah dikemukakan para ahli dengan ungkapan yang berbeda-beda
sesuai dengan pandangnya.
Ahmad Amin mengartikan bahwa Etika merupakan suatu
ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang
seharusnya dilakukan oleh setengah manusia kepada lainnya,
menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam
perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa
yang harus diperbuat.7
Pengertian etika lebih lanjut dikemukakan oleh Ki Hajar
Dewantara. Menurutnya etika adalah ilmu yang mempelajari soal
kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia, teristimewa yang
mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang dapat
mempertimbangkan perasaan sampai mengenai tujuannya yang
dapat melahirkan perbuatan.8
4. Siswa Kelas IX MTs Miftahul Huda
Siswa kelas IX MTs Miftahul Huda merupakan siswa yang
tingkatannya berada pada kelas ketiga yang menuntut ilmu di MTs
Miftahul Huda. MTs Miftahul Huda ini merupakan lembaga
7
Ahmad Amin, Etika (Ilmu Akhlak), (Jakarta: Bulan Bintang, 1983), hlm 3
8
Op. Cit., hlm 89
pendidikan formal yang didirikan dibawah naungan Yayasan
Miftahul Huda.
G. Rumusan Hipotesis
H. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu
data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan.9
Pada dasarnya menguji teori atau konsep-konsep yang berkaitan
dengan masalah penelitian melalui berfikir yang dirumuskan dalam
bentuk hipotesis penelitian. Metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian analisi regresi sederhana yaitu analisis yang
dilakukan terhadap satu variabel terikat dan satu variabel bebas.
10
penelitian yang bertujuan untuk mencari pengaruh antara variabel
yang satu dengan variabel yang lain.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek dari penelitian hyang
berupa benda, manusia, gejala, maupun tingkah laku yang
menjadi objek dari penelitian itu.11 Sedangkan yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX
MTs Miftahul Huda dengan jumlah 120 siswa.
9
Sugiyono, Statistik Nonparametris untuk Penelitian, (Bandung: CV. Alfabeta, 1999) h. 42
10
Fridayana Yudiatmaja, Analisis Regresi dengan Menggunakan Aplikasi Komputer
Statistik SPSS, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013) h.5
11
Mahmud, Metode Penelitian pendidikan ,(Bandung; CV Pustaka Setia,2011), hlm.154
b. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi.Jika populasi besar, maka tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, dan
penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populsi tersebut.12 Karena jumlah populasi lebih dari 100
maka hanya diambil sebanyak 25% dari jumlah populasi
yaitu sebanyak 30 siswa.
3. Variabel Penelitian
a. Jenis Data
1) Data Primer
12
Sugiyoono, Metode Penelitian Kuantitatif,(Bandung:CV Alfbeta,2018),hlm.140
Pemilihan subjek penelitian dilaksanakan dengan tujuan sebagai
sampel. Subjek penelitian merupakan orang atau apapun yang
dapat meenjadi sumber data dalam penelitian dengan tujuan
untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin dari informan
yang berkaitan dengan objek penelitian. Maka dari itu peneliti
akan mengumpulkan sumber data dari subjek yang telah
ditentukan.
2) Data Sekunder
Data sekunder yang akan peneliti gunakan merupakan data
pelengkap untuk mendukung informasi pada data primer, di
mana data skunder ini dapat diperoleh dari sumber tertulis
maupun tidak tertulis seperti, jumal penelitian orang lain, Arsip
maupun dokumen pendukung lainnya. Peneliti akan mengambil
data informasi tentang penelitian di MTs Miftahul Huda Demak
a. Observasi
13
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Cipta,
1998), h. 225
14
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), h. 152
mengadakan pengamatan secara langsung ke MTs Miftahul
Huda untuk mengamati lingkungan sekolah, kemudian guru-
guru, keadaan siswa, fasilitas yang dimiliki dan Strutur
Organisasi yang dimiliki oleh MTs Miftahul Huda .
b. Wawancara
c. Angket
Ardani, Moh, Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT. Mitra Cahaya Utama, Cet ke-2,
2005