Anda di halaman 1dari 16

Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, VOL: 10/NO: 02 Agustus 2021 P-ISSN: 2614-4018

DOI: 10.30868/ei.v10i02.1833 E-ISSN: 2614-8846

Implementasi Metode Asy-Syafi’i dalam Meningkatkan


Kemampuan Membaca Al-Qur’an bagi Orang Dewasa
Diny Kristianty Wardany
Universitas Majalengka

diny98765@gmail.com

ABSTRACT
The success rate of learning the Qur'an is determined by the method used, carried out the
educators of the Qur’an in improving the ability to read the Qur’an of students. The
purpose of this study was to determine the implementation of the Asy-Syafi'i method in
improving the ability to read the Qur'an for adults at the Daar At-Taubah Taklim Assembly
in 2020. This research used qualitative methods and data collection was carried out
through observation, interviews, and documentation. The results of the study: The
implementation of the Asy-Syafi'i method in improving the ability to read the Qur'an of the
students were quite good. The supporting factors are (a) the management is quite good;
(b) Standardization includes the timing and methods used are quite good; and (c) From the
spirit and willingness of the students it is good. The inhibiting factors are (a) Lack of
student discipline; (b) Students are elderly (elderly); and (c) Lack of meetings because it is
only once a week. The solution to the inhibiting factors are (a) Maximizing the performance
of an educators and being able to deliver teaching materials with various strategies; (b)
Strict rules are made and continuously guided to be more disciplined; and (c) Adding face-
to-face meetings to the teaching and learning process.
Keywords: implementation, Asy-Syafi’i method, competence, recite, the holy book

ABSTRAK
Tingkat keberhasilan dari pembelajaran Al-Qur’an ini di antaranya ditentukan oleh metode
yang digunakan para pendidik Al-Qur’an dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-
Qur’an peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi metode
Asy-Syafi’i dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi orang dewasa di
Majelis Taklim Daar At-Taubah Tahun 2020. Penelitian menggunakan metode kualitatif
dan pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian: Implementasi metode Asy-Syafi’i dalam meningkatkan kemampuan
membaca Al-Qur’an peserta didik cukup baik. Faktor pendukungnya adalah (a)
Manajemennya sudah cukup baik; (b) Standarisasi meliputi waktu dan metode yang
digunakan sudah cukup baik; dan (c) Dari semangat dan kemauan peserta didik sudah baik.
Faktor penghambatnya adalah (a) Kurangnya kedisiplinan peserta didik; (b) Peserta didik
ialah usia lanjut (lansia); dan (c) Kurangnya pertemuan karena hanya satu kali dalam
sepekan. Solusi terhadap faktor penghambat adalah (a) Memaksimalkan kinerja seorang
pendidik dan mampu menyampaikan materi ajar dengan berbagai strategi; (b) Dibuatkan
aturan yang tegas dan dibimbing terus agar lebih disiplin; dan (c) Menambah pertemuan
tatap muka proses belajar mengajar.
Kata kunci: implementasi, metode Asy-Syafi’i, kompetensi, melafalkan, kitab suci

977
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, VOL: 10/NO: 02 Agustus 2021 P-ISSN: 2614-4018
DOI: 10.30868/ei.v10i02.1833 E-ISSN: 2614-8846

A. PENDAHULUAN memprihatinkan, terutama dalam hal


Al-Qur’an adalah kalam Allah kemampuan membaca Al-Qur’an.
yang diturunkan melalui perantara Dari sekitar 225 juta Muslim,
Malaikat Jibril kepada Rasulullah sebanyak 54% di antaranya termasuk
shallahu alaihi Wasallam dengan kategori buta huruf Al-Qu’ran. Oleh
menggunakan bahasa Arab disertai karena itu, gerakan pemberantasan
kebenaran agar dijadikan hujjah buta huruf Al-Qur’an perlu
(argumentasi) dalam hal digalakkan. Tajul Arifin
pengakuannya sebagai rasul dan agar mengungkapkan, berdasarkan data
dijadikan sebagai pedoman hukum secara nasional yang dihimpun UIN
bagi seluruh umat manusia, di Sunan Gunung Djati, pada tahun
samping merupakan amal ibadah bagi 2015, sedikitnya 54% Muslim
yang membacanya. Al-Qur’an Indonesia terkategori buta huruf Al-
diriwayatkan dengan cara tawatur Qur’an. Jadi, baru 46% Muslim yang
(mutawatir), artinya diriwayatkan mengetahui Al-Qur’an dan mampu
oleh orang sangat banyak semenjak membaca Al-Qur’an. Kalau
dari generasi sahabat ke generasi dimasukkan indikator bisa memahami
selanjutnya secara berjamaah.1 isi Al-Qur’an, tentu jauh lebih kecil
Kemampuan membaca Al- lagi.2
Qur’an umat Islam saat ini masih
memprihatinkan, karena sebagian B. TINJAUAN PUSTAKA
besar penduduk negeri ini yang 1. Metode Asy-Syafi’i
notabene adalah beragama Islam, Metode ini menjelaskan dengan
ternyata kemampuan membaca Al- ringkas dan praktis sehingga
Qur’annya sangatlah minim. memudahkan bagi seseorang untuk
Meski umat Islam masih memahami permasalahan dan hukum
mayoritas di Indonesia, kondisinya yang ada pada ilmu tajwid.3

1
Arief B. Iskandar. (2013). Materi Dasar Abu Ya’la Kurnaedi., Nizar Sa’ad Jabal.
3

Islam: Islam Mulai Akar Hingga Daunnya. (2019). Abu Ya’la Kurnaedi., Nizar Sa’ad
Bogor: Al-Azhar Press. hlm. 98. Jabal. (2019). Metode Asy-Syafi’i: Ilmu
2
https://www.pikiran- Tajwd Praktis. Jakarta: Pustaka Imam Asy-
rakyat.com/nasional/pr-01290792/ironis-54- Syafi’i. hlm. iv.
muslim-indonesia-tak-bisa-baca-alquran-
415880/ diakses pada hari jum’at tanggal 17
April 2020 Pukul 17.30 WIB.

978
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, VOL: 10/NO: 02 Agustus 2021 P-ISSN: 2614-4018
DOI: 10.30868/ei.v10i02.1833 E-ISSN: 2614-8846

Metode Asy-Syafi’i merupakan tajwid dan terdapat buku khusus


cara yang memudahkan bagi tajwid lengkap Asy-Syafi’i. Di dalam
masyarakat dalam mempelajari cara buku metode Asy-Syafi’i kelas
membaca Al-Qur’an. Metode Asy- pendalaman terbagi menjadi tiga
Syafi’i merupakan rintisan dari buku kategori yaitu, pendalaman Iqra’ yang
Ilmu Tajwid Praktis yang merupakan kelanjutan dari jilid Iqra’,
dikembangkan oleh Ustadz Abu kelas tajwid dan kelas program
Ya’la Kurnaedi dan kawan-kawan, pendalaman.
buku ini berupa diktat panduan Buku metode As-Syafi’i pada
praktis belajar membaca Al-Qur’an jilid Iqro’ terdapat beberapa pelajaran
dan ilmu tajwid yang diterapkan di yang tersusun dari pelajaran satu
Ma’had Imam Asy-Syafi’i. Diktat itu sampai dengan pelajaran enam belas,
sengaja disusun dengan pendekatan yang mana buku tersebut menjadi
praktik, metode yang mudah, dan bahan penelitian yang peneliti
waktu yang singkat.4 telusuri. Berikut beberapa isi pokok
Dari pengertian diatas peneliti dan langkah-langkah petunjuk
dapat menyimpulkan bahwa Metode pembelajarannya:
Asy-Syafi’i adalah metode membaca a. Pembelajaran satu, mengenal
Al-Qur’an yang mudah, praktis, huruf-huruf Hijaiyah
aplikatif, dan pembahasannya sangat ‫ابتثجحخدذرزسشصض‬
‫ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و ه ال ء ي‬
luas berkaitan dengan ilmu tajwid
b. Pembelajaran dua, mengenal
sehingga mudah dipahami oleh para
Harakat Fathah ( َ‫) ـ‬
peserta didik sekalipun seorang
c. Pembelajaran tiga, mengenal
pemula.
Harakat Kasrah ( َ‫)ـ‬ dan
Buku metode Asy-Syafi’i
Dhammah ( َ‫) ـ‬
terdapat beberapa jilid buku dalam
d. Pembelajaran empat,
pembelajarannya, yang pertama buku
menyambung huruf-huruf
metode Asy-Syafi’i untuk kelas Iqra’,
Hijaiyah
untuk kelas pendalaman atau kelas

4
Muhammadong, Arifuddin Usman, Seminar Nasional: Lembaga Pengabdian
Hasbi Ansyari (2018). Pelatihan metode Kepada Masyarakat, Universitas Negeri
membaca Al-Qur’an berbasis Qiraah Asy- Makassar (UNM), hlm. 410.
Syafi’i bagi Mahasiswa FIK UNM. Prosiding

979
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, VOL: 10/NO: 02 Agustus 2021 P-ISSN: 2614-4018
DOI: 10.30868/ei.v10i02.1833 E-ISSN: 2614-8846

Petunjuk bacaan, kaidah dalam 4) Membedakan huruf Zaay (‫ )ز‬huruf


menyambung huruf Hijaiyah ada tiga al-Lisaan dan huruf Jiim (‫ )ج‬huruf
macam yaitu: al-Lisaan.
1) Bersambung dengan huruf sesudah 5) Membedakan huruf Tsa’ (‫ )ث‬huruf
dan sebelumnya contoh:َ ‫ فَعَ َل‬- َ‫ثَبَت‬ al-Lisaan dan huruf Siin (‫ )س‬huruf
2) Bersambung dengan huruf
al-Lisaan.
sebelumnya saja, contoh: ‫ع َد َل‬َ -‫ي‬َ ‫قَ ِو‬
3) Tidak bisa disambung sama sekali, 6) Membedakan huruf Siin (‫ )س‬huruf
contoh: َ‫ َوزَ ن‬- َ‫َرزَ ق‬ al-Lisaan dan huruf Syiin (‫)ش‬
4) Baca diulang-ulang hingga benar. huruf al-Lisaan.
e. Pembelajaran lima, mengenal 7) Membedakan huruf Syiin (‫)ش‬
Tanwin (fathatain, kasrahtain, dan huruf al-Lisaan dan huruf Shaad
dhammatain). Petunjuk bacaan: (‫ )ص‬huruf al-Lisaan.
huruf berharakat fathatain ( ‫) ـ‬ 8) Membedakan huruf Qaaf (‫)ق‬
akan selalu ada huruf alif huruf al-Lisaan dan huruf Kaaf
setelahnya ( ‫ ) ـ ا‬kecuali pada kata (‫ )ك‬huruf al-Lisaan.
yang berakhiran Hamzah ( ‫ )ء‬dan 9) Membedakan huruf Dhaad (‫)ض‬
kata yang berakhiran ta’ huruf al-Lisaan dan huruf
marbuthah ( ‫) ة‬. Dzhaa’ (‫ )ظ‬huruf al-Lisaan.
f. Pembelajaran enam, membedakan g. Pembelajaran tujuh, mengenal
dua huruf yang sering tertukar. Sukun (tanda mati), petunjuk
Latihan pada huruf-huruf yang pelajaran, lima huruf yang apabila
mirip pengucapannya namun berbeda bertanda sukun, harus dibaca
makhrajnya. petunjuk pelajaran: dengan Qalqalah (memantul): َ‫دَج‬
1) Membedakan huruf Hamzah (‫)ء‬, ‫بَطَق‬
(aqshal halq) dan huruf ‘Ain h. Pembelajaran delapan, mengenal
(wasathul halq). Tasydid, petunjuk pelajaran, huruf
2) Membedakan huruf Haa (‫)ه‬ mim ber-tasydid (‫ََ)م‬dan nun ber-
(aqshal halq) dan huruf Haa (‫)ح‬ ّ bacaannya dengan
tasydid (َ َ‫)ن‬
(wasathul halq). diletakan dan ditahan lebih lama
3) Membedakan huruf Dzaal (‫)ذ‬ disertai dengan ghunnah
huruf al-Lisaan dan huruf Zaay (‫)ز‬ (dengung).
huruf al-Lisaan.

980
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, VOL: 10/NO: 02 Agustus 2021 P-ISSN: 2614-4018
DOI: 10.30868/ei.v10i02.1833 E-ISSN: 2614-8846

i. Pembelajaran sembilan, mengenal Tanda ( ‫ ) ـ‬yang berada di atas


Mad (bacaan panjang) mengenal huruf Alif bukan harakat Dhammah,
alif kecil, ya kecil, dan wau kecil melainkan Ra’su shad (kepala shad),
dan mengenal liin. Huruf mad ada yang mana Alif ketika berada di
tiga yaitu: waw sukun ( ‫ ) و‬ya sukun tengah kalimat tidak dibaca.
( ‫ ) ي‬dan alif (‫)ا‬. Mad dibaca l. Pembelajaran dua belas, huruf
apabila dhammah ( َ‫ ) ـ‬bertemu Mad yang bertemu dengan
waw ( ‫ ) و‬kasrah ( َ‫ ) ـ‬bertemu Hamzah Washal (alif atau alif
dengan ya ( ‫ ) ى‬dan fathah ( َ‫) ـ‬ lam). Petunjuk cara baca:
bertemu dengan alif ( ‫) ا‬. Dalam 1) Dibaca tidak panjang ketika
pembelajaran Mad juga terdapat Washal (bacaan sambung)
pembelajaran mengenal alif kecil, 2) Dibaca panjang ketika Waqaf
ya kecil, dan wau kecil sebagai (bacaan berhenti)
bacaan panjang, serta terdapat m. Pembelajaran tiga belas, mengenal
pelajaran mengenal Liin, apabila ُ َ‫ ا‬petunjuk bacaan:
Lafazh (bacaan) ‫لله‬
huruf ber-harakat fathah ( َ ‫) ـ‬ ُ َ‫ ) ا‬apabila diawal atau
1) Lafazh ( ‫لله‬
bertemu dengan ya sukun ( ‫ ) ي‬dan huruf sebelumnya ber-harakat
wau sukun (َ‫) و‬. maka dibaca Tafkhim (tebal)
j. Pembelajran sepuluh, cara 2) Lafazh (ُ‫)اَلله‬ apabila huruf
membaca bacaan Waqaf (tempat sebelumnya ber-harakat
berhentinya bacaan) Kasarah ( ‫ ) َـ‬maka dibaca Tarqiq
k. Pembelajaran sebelas, mengenal (Tipis). Dan apabila setiap lafazh
bacaan Al (Al-qammariyyah dan ُ َ‫ ا‬terdapat huruf mad yang harus
‫لله‬
Asy-Syamsiyyah) dibaca panjang dua harakat pada
1) Al-Qamariyyah, Al ( ‫ ) ال‬dibaca saat Tafkhim (tebal) maupun
jelas apabila betemu dengan Tarqiq (tipis).
huruf: n. Pembelajaran empat belas,
‫ابجحخعغفقكموهي‬ mengenal Mad dan Tasydid.
2) Asy-Syamsiyyah, Al ( ‫) ال‬ Petunjuk bacaan: َ‫ماد َ–َماد‬, َ‫نام َ– َنام‬,
melebur pada huruf sebelumnya َ‫مانَ–َمان‬, ‫اد‬
َ ‫دادَ–َد‬
bila bertemu dengan huruf: 1) Lafazh-lafazh di atas dibaca
‫تثدذرزسشصضطظلن‬ panjang dengan enam harakat

981
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, VOL: 10/NO: 02 Agustus 2021 P-ISSN: 2614-4018
DOI: 10.30868/ei.v10i02.1833 E-ISSN: 2614-8846

sebagai latihan untuk mad lazim 3) Dapat diterapkan pada anak yang
kalimi mutsaqqal. memiliki daya tangkap tinggi
2) Lafazh-lafazh di atas, huruf mim 4) Untuk kelas tajwid atau kelas
ber-Tasydid (‫ )م‬atau nun ber- pendalaman, metode ini terbilang
َّ ) setelah mad, maka
Tasydid ( ‫ن‬ praktis karena memiliki
harus diperhatikan bacaan penjabaran dengan bahasa
gunnah-nya indonesia.
o. Pembelajaran lima belas, bacaan 5) Terdapat kompetensi dan
huruf yang tidak ber-Harakat di pembagian waktu pembelajaran
awal surah. untuk setiap pokok bahasan.
Petunjuk bacaan: 6) Terdapat catatan-catatan penting
1) Khusus pada huruf (‫ )عين‬boleh yang perlu diperhatikan ketika
dibaca empat atau enam harakat. menggunakan metode ini.
2) Untuk ketepatan dan benarnya 7) Terdapat evaluasi.
bacaan, sebaiknya belajar b. Kekurangan metode Asy-Syafi’i
langsung dengan pendidik Al- adalah sebagai beriku:
Qur’an (talaqqi). 1) Kurang baik jika diterapkan
p. Pembelajaran enam belas, latihan pada anak yang kurang
membaca surah-surah pendek memiliki daya ingat tinggi.
(tanda waqaf dalam Al-Qur’an)5 2) Pada anak yang berusia kurang
Metode yang peneliti pilih dari enam tahun metode ini
mempunyai kelebihan dan masih tergolong sulit.
kekurangan, diantaranya yaitu: 3) Pembelajaran terbilang ringkas,
a. Kelebihan metode Asy-Syafi’i. sehingga jika diterapkan pada
1) Pembelajaran lebih praktis, anak-anak maka akan sedikit
aplikatif dan disusun secara membingungkan mereka dalam
sistematis. mengingat.6
2) Dapat diterapkan di mana saja 2. Sejarah Metode Asy-Syafi’i
karena metode ini tidak Awalnya pada tahun 2008, buku
memerlukan sertifikat/pelatihan. ini berupa diktat panduan praktis

5
Abu Ya’la Kurnaedi. (2017). Metode 6
Rabiyatul Adawiyah. (2019). Penerapan
Asy-Syafi’i: Cara Praktis Baca Al-Qur’an. Metode Asy-Syafi’i dalam Pembelajaran Al-
Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i. Qur’an di SMA Nusantara Palangka Raya.

982
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, VOL: 10/NO: 02 Agustus 2021 P-ISSN: 2614-4018
DOI: 10.30868/ei.v10i02.1833 E-ISSN: 2614-8846

belajar membaca Al-Qur’an dan ilmu terhindar dari kesalahan atau


tajwid yang diterapkan di ma’had kekeliruan dalam penerapannya.7
Imam Asy-Syafi’i, Jakarta. Diktat ini Metode As-Syafi’i disusun
sengaja disusun dengan pendekatan untuk memberikan sumbangsih bagi
praktek mudah dan ringkas. Dalam uji perkembangan kegiatan baca tulis
coba dan pelatihan selama dua tahun Al-Qur’an di Indonesia. Buku
tersebut, kami melakukan evaluasi pertama penulis yang berjudul: Cara
serta perbaikan di berbagai sisi, baik Praktis Baca Al-Qur’an dan Tajwid
pada sisi settingan, bahasa, Metode Asy-Syafi’i, setelah
penjabaran, maupun sisi pilihan dilaunching ke pasaran, ternyata
ragam tulisan hingga menjadi metode mendapat tanggapan yang positif
pembelajaran yang mudah dipelajari dari kaum muslimin. Beberapa kritik
dan dipahami. dan saran yang membangun dari
Alhamdulillah, dari uji coba pembaca, akhirnya penerbit
selama dua tahun tersebut hasil yang menerbitkan kembali buku metode
dicapai memuaskan. Mengingat cikal ini dengan bahasan-bahasan yang
bakal buku ini merupakan diktat yang lebih luas.8
diujicobakan dan di praktekkan di
ma’had Imam Asy-Syafi’i, Jakarta. C. METODE PENELITIAN
Maka kami menamakan buku ini Tempat penelitian dilaksanakan
metode Asy-Syafi’i. Buku untuk di Majelis Taklim Daar At-Taubah
kelas iqra’ (pemula) yang kami cetak Jalan Buniaga RT 01 RW 10 Desa
ini merupakan buku pertama dari Sukaresmi Kecamatan Tamansari
trilogi buku panduan membaca Al- Kabupaten Bogor Jawa Barat. Waktu
Qur’an yang diterbitkan. Kami penelitian dilaksanakan pada bulan
menyarankan agar buku ini dipelajari April 2020 sampai bulan Agustus
bersama guru pembimbing demi 2021.

Laporan Hasil Penelitian Skripsi, Jurusan 8


Abu Ya’la Kurnaedi. (2018). Tajwid
Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Lengkap Asy-Syafi’i. Jakarta: Pustaka Imam
(IAIN), Palangka Raya. hlm. 21. Asy-Syafi’i. hlm. v.
7
Abu Ya’la Kurnaedi. (2017). halaman
belakang.

983
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, VOL: 10/NO: 02 Agustus 2021 P-ISSN: 2614-4018
DOI: 10.30868/ei.v10i02.1833 E-ISSN: 2614-8846

Metode penelitian menggunakan dan dokumentasi dengan teknik


metode kualitatif. Adapun Menurut analisis data deskriptif interpretatif.
Sugiyono metode penelitian kualitatif Teknik analisis data merupakan
diartikan juga metode naturalistik suatu proses mengklasifikasi,
karena penelitiannya dilakukan pada memberikan kode-kode tertentu,
kondisi yang alamiah (natural mengolah dan menafsirkan data hasil
setting), disebut juga metode penelitian, sehingga data hasil
etnografi, karena pada awal metode penelitian menjadi bermakna.11
ini lebih banyak digunakan untuk Kemudian deskriptif
penelitian bidang antropologi budaya, interpretatif, penelitian deskriptif
karena data yang terkumpul bersifat bertujuan untuk menjelaskan atau
kualitatif.9 menggambarkan suatu peristiwa,
Key Informant (Informan Kunci) keadaan, objek, atau segala sesuatu
adalah memilih dan memanfaatkan yang terkait dengan variabel-variabel
informan peneliti; memanfaatkan sesuai dengan apa adanya.
informan untuk memberikan Pendekatan interpretatif diadopsi
informasi terkait situasi dan kondisi dari orientasi praktis. Secara umum
latar penelitian dan memilih pendekatan interpretatif merupakan
informasi yang dapat dipercaya sebuah sistem sosial yang memaknai
(jujur), menepati janji, patuh pada perilaku secara rinci dengan langsung
peraturan, dan mempunyai mengobservasi. Penelitian
pandangan tertentu tentang suatu hal interpretatif bertujuan untuk
atau peristiwa yang terjadi.10 menghasilkan pemahaman terhadap
Pada penelitian ini hanya akan konteks informasi dan proses dimana
dikemukakan pengumpulan data sistem informasi mempengaruhi dan
berdasarkan tekniknya, yaitu dipengaruhi oleh konteksnya.
observasi, wawancara (interview), Penelitian interpretatif juga
sepertinya dapat ditetapkan di antara

9
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Cahaya”. Skripsi. Jurusan Tarbiyah Program
Manajemen. Bandung: Alfabeta CV. hlm. 37. Studi Pendidikan Agama Islam (STAI) Al
10
Asria Lestari. (2016). “Peran Guru Hidayah Bogor. hlm. 50.
Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan 11
Amri Darwis. (2014). Metode
Akhlak Peserta Didik Studi Kasus di SMPN Penelitian Pendidikan Islam. Jakarta: PT
Terbuka 16 Kota Bogor TKB Mandiri RajaGrafindo Persada. hlm. 57.

984
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, VOL: 10/NO: 02 Agustus 2021 P-ISSN: 2614-4018
DOI: 10.30868/ei.v10i02.1833 E-ISSN: 2614-8846

penelitian kritis dan penelitian menyebabkan metode Asy-Syafi’i


positif.12 cukup efektif memberi solusi
memahami tanda baca Mushaf
D. HASIL PEMBAHASAN International.13
Peneliti telah mewawancarai Pembelajaran membaca Al-
tujuh key informant (informan kunci) Qur’an melalui metode Asy-Syafi’i
yakni empat pendidik Al-Qur’an dan sangat baik dan sangat membantu
tiga orang peserta didik yang bagi siapa saja yang ingin
dikembangkan dari rumusan masalah. memperbaiki dan memperbagus
1. Implementasi Metode Asy- bacaan Al-Qur’an. Karena dalam
Syafi’i dalam Meningkatkan
penerapan pembelajaran Al-Qur’an
Kemampuan Membaca Al-Qur’an
bagi Orang Dewasa di Majelis yakni ilmu tajwid sangat mudah
Taklim Daar At-Taubah
dipahami bagi semua kalangan usia
Tamansari Kabupaten Bogor
Tahun 2020 terutama orang dewasa.14
Metode pembelajaran Al-Qur’an Penerapan metode Asy-Syafi’i
yang telah diketahui memang banyak ini sangat efektif untuk meningkatkan
sekali, namun pada metode Asy- bacaan Al-Qur’an, mudah dalam
Syafi’i ini memiliki ciri khas memahami pembelajarannya bagi
tersendiri yang mana sistem yang kami sebagai peserta didik yang telah
memang sudah terorganisir dan berusia lanjut, sehingga dari
tahapan-tahapan yang ada di Metode keefektifan pembelajarannya
Asy-Syafi’i sangat aplikatif, efektif memberikan perubahan bacaan Al-
dan mudah dipahami. Perkembangan Qur’an menjadi lebih baik.15
penyebaran mushaf standart Saya merasa senang sekali
international kepada Kaum Muslimin dengan implementasi metode Asy-
di Indonesia yang memiliki beberapa Syafi’i ini karena materinya mudah
perbedaan dalam penulisan tanda dipahami dan bacaan Al-Qur’an saya
baca dengan mushaf Indonesia juga sudah mengalami peningkatan

12 14
Imam Gunawan. (2013). Metode Hasil wawancara dengan Key Informant
Penelitian kualitatif: Teori dan Praktik. empat pada hari Sabtu tanggal 10 April 2021
Jakarta: Bumi Askara. hlm. 41. pukul 08.50 WIB.
13 15
Hasil wawancara dengan Key Informant Hasil wawancara dengan Key Informant
satu pada hari Sabtu tanggal 10 April 2021 lima pada hari Selasa tanggal 13 April 2021
pukul 07.50 WIB. pukul 10.10 WIB.

985
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, VOL: 10/NO: 02 Agustus 2021 P-ISSN: 2614-4018
DOI: 10.30868/ei.v10i02.1833 E-ISSN: 2614-8846

yang baik. Kemudian pendidik mengikuti pembelajaran ini sangat


Majelis Taklim Daar At-Taubah pun baik, yang mana dilihat dari absensi
telah memberikan pengajaran yang kehadiran peserta didik selalu hadir
baik sehingga mampu menjadikan mengikuti pembelajaran. Kemudian
suasana belajar aktif, menarik, dan faktor yang menjadi pendukung
menyenangkan. Misalnya ketika implementasi metode Asy-Syafi’i
dalam proses pembelajaran baca lainnya ini adalah para pendidik di
simak guru mendengarkan apa yang Majelis Taklim Daar At-Taubah
saya baca lalu jika ada kesalahan selalu mengadakan pengembangan
dalam bacaannya guru saya diri dalam kualitas bacaan Al-Qur’an
membenarkan dengan penjelasan sehingga sebagian besar pendidik
yang sangat relevan dan mudah Majelis Taklim Daar At-Taubah telah
memahaminya.16 mempunyai hafalan Al-Qur’an tidak
2. Faktor-faktor yang kurang dari 15 juz bahkan telah ada
Mendukung Implementasi Metode
yang selesai hafalannya 30 juz.17
Asy-Syafi’i dalam Meningkatkan
Kemampuan Membaca Al-Qur’an Media pembelajaran atau dalam
bagi Orang Dewasa di Majelis
hal ini alat peraga untuk pembelajaran
Taklim Daar At-Taubah
Tamansari Kabupaten Bogor metode Asy-Syafi’i sudah cukup dan
Tahun 2020
terkait alokasi waktu yang diberikan
Yang menjadi faktor pendukung
setiap satu kali tatap muka yakni 90
implementasi metode Asy-Syafi’i ini
menit. Tidak hanya itu faktor
yakni adanya dukungan dari yayasan
pendukung lainnya juga yakni
dan masyarakat sekitar yang
semangat dan kamauan, hal ini salah
mendukung program pembelajaran
satu faktor pendukung ketercapaian
metode Asy-Syafi’i ini, yang mana
pembelajaran metode Asy-Syafi’i,
pihak yayasan sangat mendukung
jadi semangat dan kemauan mereka
dengan memberikan fasilitas ruangan
demi terlaksananya pembelajaran.
Juga antusias peserta didik yang
terdiri dari masyarakat sekitar

16 17
Hasil wawancara dengan Key Informant Hasil wawancara dengan Key Informant
enam pada hari Sabtu tanggal 10 April 2021 satu pada hari Sabtu tanggal 10 April 2021
pukul 11.10 WIB. pukul 08.25 WIB.

986
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, VOL: 10/NO: 02 Agustus 2021 P-ISSN: 2614-4018
DOI: 10.30868/ei.v10i02.1833 E-ISSN: 2614-8846

yang sangat tinggilah yang (lansia) sehingga untuk sampai


mendukung faktor tersebut.18 kepada target/tujuan yang hendak
3. Faktor-faktor yang dicapai membutuhkan pengajaran
Menghambat Implementasi
yang ekstra dan penyampaiannya pun
Metode Asy-Syafi’i dalam
Meningkatkan Kemampuan harus sesuai dengan faktor usia
Membaca Al-Qur’an bagi Orang
peserta didik. Kemungkinan juga
Dewasa di Majelis Taklim Daar At-
Taubah Tamansari Kabupaten faktor penghambat yang lainnya
Bogor Tahun 2020
adalah pertemuan pembelajarannya
Dalam proses pembelajaran
hanya satu kali dalam sepekan, maka
selalu ada yang memang tidak sesuai
hal ini akan menjadi penghambat
yang kita harapkan, Salah satu faktor
implementasi metode Asy-Syafi’i.20
penghambatnya yaitu faktor dalam
4. Solusi Faktor Penghambat
diri peserta didik itu sendiri. Karena Implementasi Metode Asy-Syafi’i
dalam Meningkatkan Kemampuan
hampir keseluruhan peserta didik
Membaca Al-Qur’an bagi Orang
yakni kalangan ibu-ibu yang Dewasa di Majelis Taklim Daar At-
Taubah Tamansari Kabupaten
berprofesi mengurus rumah tangga,
Bogor Tahun 2020
sehingga tidak semua peserta didik
Hal ini merupakan tugas besar
memiliki keluasan waktu untuk
bagi seorang pendidik atau guru Al-
mengikut pembelajaran, maupun
Qur’an, karena pada dasarnya
ketika diharuskan untuk mengulang
pendidik tidak hanya bertugas
kembali pembelajaran di rumah, jadi
menyampaikan pelajaran akan tetapi
dari keterbatasan waktu yang mereka
meliputi seluruh aspek termasuk
miliki masih adanya peserta didik
membuat peserta didik menjadi
yang tidak hadir dalam
disiplin dalam segala hal baik disiplin
pembelajaran.19
waktu maupun yang lainnya.
Salah satu yang menjadi
Ketidakdisiplinan peserta didik disini
penghambat yakni diantara peserta
misalnya yakni ada peserta didik yang
didik dominan telah lanjut usia
tidak selalu hadir dalam pembelajaran

18 20
Hasil wawancara dengan Key Informant Hasil wawancara dengan Key Informant
tiga pada hari Sabtu tanggal 10 April 2021 empat pada hari Sabtu tanggal 10 April 2021
pukul 09.40 WIB. pukul 09.00 WIB.
19
Hasil wawancara dengan Key Informant
satu pada hari Sabtu tanggal 10 April 2021
pukul 08.35 WIB.

987
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, VOL: 10/NO: 02 Agustus 2021 P-ISSN: 2614-4018
DOI: 10.30868/ei.v10i02.1833 E-ISSN: 2614-8846

atau kurangnya fokus ketika memahami materi yang diajarkan


pembelajaran berlangsung sehingga secara menyeluruh.22
ketika disuruh untuk mempraktekkan Walaupun setiap pertemuan tatap
bacaan dia tidak mampu untuk muka alokasi waktu pembelajaran 90
membaca. Bagi peserta didik seperti menit, namun yang lebih baik bagi
ini maka seorang pendidik harus peserta didik adalah banyaknya
membuat aturan yang tegas atau pertemuan proses pembelajaran tatap
hukuman (yang mendidik) misalnya muka karena semakin seringnya
dengan memberikan tugas menulis melakukan pengulangan
kembali bacaan pada bab metode pembelajaran akan menjadi
Asy-Syafi’i yang ditentukan oleh penguatan pemahaman peserta didik
pendidiknya atau disuruh untuk terhadap materi ajar tersebut. Maka
menghafal surat Al-Qur’an dengan hal ini merupakan tugas besar bagi
target yang ditentukan oleh pendidik manajemen lembaga majelis taklim
tersebut.21 atau ketua majelis taklim dalam hal
Keterbatasan usia menjadi tolak ini bagaimana caranya agar tenaga
ukur daya serap peserta didik untuk pengajar atau pendidik disetiap proses
memahami materi pembelajaran pembelajaran bisa lebih
tersebut apakah mampu mengikuti memaksimalkan pengajarannya, atau
proses belajar mengajar hingga mungkin pihak manajemen dapat
sampai pada tujuan yang akan dicapai menambah pertemuan tatap muka
oleh semua pihak. Maka ini pun proses pembelajarannya agar sampai
merupakan tugas penting bagi pada tujuan yang diinginkan oleh
seorang pendidik yang mana seorang semua pihak.23
pendidik harus mampu
menyampaikan materi ajar dengan E. KESIMPULAN
berbagai strategi yang dikuasainya
untuk sampai peserta didik dapat

21 23
Hasil wawancara dengan Key Informant Hasil wawancara dengan Key Informant
satu pada hari Sabtu tanggal 10 April 2021 empat pada hari Sabtu tanggal 10 April 2021
pukul 08.45 WIB. pukul 09.20 WIB
22
Hasil wawancara dengan Key Informant
empat pada hari Sabtu tanggal 10 April 2021
pukul 09.10 WIB.

988
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, VOL: 10/NO: 02 Agustus 2021 P-ISSN: 2614-4018
DOI: 10.30868/ei.v10i02.1833 E-ISSN: 2614-8846

Dari analisis diatas maka b. Standarisasi dalam proses


diperolehlah hasil terakhir sebagai pembelajaran meliputi standarisasi
berikut: waktu yang sudah cukup yakni 90
1. Implementasi Metode Asy- menit setiap kali tatap muka, langkah-
Syafi’i dalam Meningkatkan
langkah dalam pembelajaran sampai
Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Bagi Orang Dewasa Di Majelis metodologi yang akan digunakan
Taklim Daar At-Taubah
berjalan dengan baik.
Tamansari Kabupaten Bogor
Yakni: c. Dari semangat dan kemauan
Implementasi Metode Asy- peserta didik mengikuti pembelajaran
Syafi’i kaitan dengan metodologi sudah baik, dan pendidik Majelis
yang diterapkan, mulai dari metode Taklim Daar At-Taubah Tamansari
private/talaqqi, klasikal individual, Kabupaten Bogor memiliki kualitas
serta klasikal baca simak. Yang mana yang baik, serta media
mayoritas peserta didik dapat pembelajaran/alat peraga untuk
memahami materi tajwid Metode metode Asy-Syafi’i sudah
Asy-Syafi’i ini, karena tahapan- mencukupi.
tahapan yang ada di Metode Asy- 3. Faktor-Faktor Yang
Menghambat Implementasi
Syafi’i sangat aplikatif, efektif dan
Metode Asy-Syafi’i Dalam
mudah dipahami, sehingga mampu Meningkatkan Kemampuan
Membaca Al-Qur’an Bagi Orang
meningkatkan bacaan Al-Qur’an
Dewasa Di Majelis Taklim Daar At-
yang baik dan benar sesuai dengan Taubah Tamansari Kabupaten
Bogor Yakni:
kaidah ilmu tajwid.
a. Ketidakdisiplinan peserta
2. Faktor-Faktor Yang
Mendukung Implementasi Metode didik dalam mengikuti proses
Asy-Syafi’i Dalam Meningkatkan
pembelajaran.
Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Bagi Orang Dewasa Di Majelis b. Hampir keseluruhan peserta
Taklim Daar At-Taubah
didik dominan pada usia lanjut
Tamansari Kabupaten Bogor
Diantaranya: (lansia).
a. Dari segi manajemennya c. Kurangnya pertemuan proses
sudah cukup baik, yakni mendapat pembelajaran karena hanya satu kali
dukungan dari pihak lembaga dalam sepekan.
(yayasan), lingkungan, dan 4. Solusi Terhadap Faktor
Penghambat Implementasi Metode
masyarakat sekitar.

989
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, VOL: 10/NO: 02 Agustus 2021 P-ISSN: 2614-4018
DOI: 10.30868/ei.v10i02.1833 E-ISSN: 2614-8846

Asy-Syafi’i Dalam Meningkatkan c. Merupakan keharusan pihak


Kemampuan Membaca Al-Qur’an
manajemen lembaga Majelis Taklim
Bagi Orang Dewasa Di Majelis
Taklim Daar At-Taubah Daar At-Taubah dapat menambah
Tamansari Kabupaten Bogor
pertemuan tatap muka proses belajar
Yakni:
mengajar dan bagi pendidik disetiap
a. Kinerja seorang pendidik
proses pembelajaran bisa lebih
harus dimaksimalkan dalam proses
memaksimalkan pengajarannya agar
belajar mengajar berlangsung dan
sampai pada tujuan yang diinginkan
terus memberikan bimbingan kepada
oleh semua pihak.
peserta didik sehingga peserta didik
DAFTAR PUSTAKA
tersebut bisa lebih disiplin. Apabila
Sumber dari Jurnal/Penelitian
mendapati peserta didik yang tidak
Muhammadong., Usman, A., &
disiplin dalam kehadiran maupun Ansyari, H. (2018). Pelatihan
ketika proses belajar mengajar maka metode membaca Al-Qur’an
berbasis Qiraah Asy-Syafi’i bagi
harus membuat aturan yang tegas atau Mahasiswa FIK UNM. Prosiding
memberikan hukuman (yang Seminar Nasional: Lembaga
Pengabdian Kepada Masyarakat,
mendidik) dengan memberikan tugas Universitas Negeri Makassar
menulis kembali bacaan pada bab (UNM).
metode Asy-Syafi’i yang ditentukan Adawiyah, R. (2019). Penerapan
Metode Asy-Syafi’i dalam
oleh pendidiknya atau disuruh untuk Pembelajaran Al-Qur’an di SMA
menghafal surat Al-Qur’an dengan Nusantara Palangka Raya.
Laporan Hasil Penelitian
target yang ditentukan oleh pendidik Skripsi, Jurusan Tarbiyah,
tersebut. Institut Agama Islam Negeri
(IAIN), Palangka Raya.
b. Karena banyaknya peserta
Lestari, A. (2016). “Peran Guru
didik Majelis Taklim Daar At-Taubah Pendidikan Agama Islam dalam
telah lanjut usia (lansia). Maka Pembinaan Akhlak Peserta Didik
Studi Kasus di SMPN Terbuka
seorang pendidik harus mampu 16 Kota Bogor TKB Mandiri
menyampaikan materi ajar dengan Cahaya”. Skripsi. Jurusan
Tarbiyah Program Studi
berbagai strategi yang dikuasainya Pendidikan Agama Islam (STAI)
dan berusaha sampai peserta didik Al-Hidayah Bogor.
dapat memahami materi yang Sumber dari Buku

diajarkan secara menyeluruh. Kurnaedi, Abu Ya’la. (2018). Tajwid


Lengkap Asy-Syafi’i. Jakarta:
Pustaka Imam Asy-Syafi’i

990
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, VOL: 10/NO: 02 Agustus 2021 P-ISSN: 2614-4018
DOI: 10.30868/ei.v10i02.1833 E-ISSN: 2614-8846

Iskandar, A. B. (2013). Materi Dasar Darwis, Amri. (2014). Metode


Islam: Islam Mulai Akar Hingga Penelitian Pendidikan Islam.
Daunnya. Bogor: Al-Azhar Jakarta: PT RajaGrafindo
Press. Persada.
Kurnaedi, Abu Ya’la, dan Jabal, Gunawan, I. (2013). Metode
Nizar Sa’ad. (2019). Metode Asy- Penelitian kualitatif: Teori dan
Syafi’i: Ilmu Tajwd Praktis. Praktik. Jakarta: Bumi Askara.
Jakarta: Pustaka Imam Asy-
Syafi’i. Sumber dari Website
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian https://www.pikiran-
Manajemen. Bandung: Alfabeta rakyat.com/nasional/pr-
CV. 01290792/ironis-54-muslim-
indonesia-tak-bisa-baca-alquran-
Kurnaedi, Abu Ya’la. (2017). Metode 415880/
Asy-Syafi’i: Cara Praktis Baca
Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka
Imam Asy-Syafi’i.

991
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, VOL: 10/NO: 02 Agustus 2021 P-ISSN: 2614-4018
DOI: 10.30868/ei.v10i02.1833 E-ISSN: 2614-8846

992

Anda mungkin juga menyukai