Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sri Nurwahyuni

NIM : 21. 01. 1311


Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

Efektivitas Penggunaan Metode Maqdis dalam Meningkatkan Kualitas


Bacaan Al-Qur’an di Majelis Ta’lim Al-Madani Cikoneng
A. Latar Belakang Masalah
Menurut data The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC),
persentase populasi muslim di Indonesia menempati posisi ke-35 dunia. Sebagai
salah satu negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, maka dapat kita
temukan bahwa banyak masjid-masjid yang dibangun sebagai tempat untuk
beribadah. Padahal fungsi masjid bukan hanya sebagai tempat peribadatan semata,
melainkan berfungsi juga sebagai sarana sosial seperti pendidikan, pengajian dan
kegiatan sosial lainnya, dan juga berfungsi politis yaitu sebagai pusat pemerintahan,
administrasi negara dan tempat berlangsungnya berbagai permusyawaratan bidang
politik1.
Dapat kita lihat, bahwa hari ini di setiap masjid terdapat kelompok belajar
mulai dari anak-anak sampai usia dewasa. Untuk usia anak-anak, pembelajaran
yang diberikan tidak jauh berbeda dari mata pelajaran PAI di Sekolah Dasar.
Adapun untuk kelompok usia dewasa ini biasanya mengkaji tentang Al-Qur’an
dengan memahami makna yang terkandung didalamnya.
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dengan perantara malaikat Jibril untuk
dibaca, dipahami, dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat
manusia2.
Al-Qur’an Al-Karim juga memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri
dan sifat. Salah satu diantaranya adalah merupakan kitab yang keotentikannya
dijamin oleh Allah, dan merupakan kitab yang selalu dipelihara3. Maka dari itu
sangat disayangkan jika ada orang Islam yang tidak bisa membacanya. Jika
membacanya saja tidak bisa maka bagaimana untuk menghafalkan, mentadaburi
dan mengamalkannya. Padahal dikatakan bahwa sebaik-baiknya kalian adalah
orang yang belajar Al-Qur’an dan mengamalkannya.

1
Ensiklopedi Hukum Islam, 2000: 1120).
2
https://kbbi.web.id/Alquran
3
Muhammad Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Cetakan 13 (Bandung: Mizan Media
Utama, 1996), h.5
Mempelajari Al-Qur’an bagi setiap umat Islam merupakan suatu kewajiban.
Oleh karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah belajar membaca.
Karena seorang yang dapat membaca tulisan maka orang tersebut akan
memahaminya, bahkan dapat menghafalnya. Sama halnya dengan orang yang bisa
membaca ayat Al-Qur’an, orang tersebut akan bisa menghafal, berlanjut ke tahap
mentadaburi, kemudian tahap terakhir yaitu mengamalkannya.
Mempelajari Al-Qur’an termasuk cara membacanya dengan baik dan benar
tidaklah mudah, dibutuhkan keterampilan supaya dapat membaca Al-Qur’an
dengan tartil. Tartil yaitu membaca Al-Qur’an dengan pelan4.
Seiring dengan berkembangnya zaman, maka terdapat metode-metode yang
diciptakan untuk menunjang keberhasilan masyarakat pada umumnya dalam
membaca Al-Qur’an. Salah satu metode yang berkembang saat ini adalah metode
maqdis.
Maqdis secara khusus mengembangkan pengajaran Al-Qur’an baik dari segi
cara membacanya melalui pengajaran metode Tahsin, cara menghafalnya melalui
metode Tahfidz, maupun memahami dan penafsirannya melalui program Tafsir Al-
Qur’an Tematik. Metode ini digagas oleh seorang doktor kelahiran Cianjur yaitu
Dr. K.H. Saiful Imam Mubarak, Lc., M.Ag. Beliau merupakan sarjana lulusan
Universitas Al-Azhar, Mesir pada tahun 1987. Ciri khas yang lebih menonjol di
Metode Maqdis yaitu pada pengajaran membaca memiliki jurus unik dan asyik
untuk mempermudah membaca Al-Qur’an.
Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti sangat tertarik untuk mengkaji lebih
lanjut melalui penelitian dengan judul, “Efektivitas Penggunaan Metode Maqdis
dalam Meningkatkan Kualitas Bacaan Al-Qur’an di Majelis Ta’lim Al-Madani
Cikoneng”.

4
https://kbbi.we.id/tartil
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian ini difokuskan pada masalah-
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud Metode Maqdis pada Pembelajaran Tahsin Al-Qur’an?
2. Bagaimana proses Pembelajaran Tahsin Al-Qur’an dengan Menggunakan
Metode Maqdis di Majelis Ta’lim Al-Madani Cikoneng?
3. Bagaimana hasil yang diperoleh dari Penerapan Metode Maqdis pada
Kualitas Bacaan Al-Qur’an di Majelis Ta’lim Al-Madani Cikoneng?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada di atas, maka dapat di simpulkan
tujuan penelitian ini ialah:
1. Untuk mengetahui maksud dari Metode Maqdis pada Pembelajaran Tahsin
Al-Qur’an.
2. Untuk mengetahui Proses Pembelajaran Tahsin Al-Qur’an dengan Metode
Maqdis di Majelis Ta’lim Al-Madani Cikoneng.
3. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari Penerapan Metode Maqdis
pada Kualitas Bacaan Al-Qur’an di Majelis Ta’lim Al-Madani Cikoneng.

D. Kajian Pustaka
Sebelum penulis memaparkan model penelitian, terlebih dahulu disajikan
hasil penelitian terlebih dahulu yang relevan, diantaranya adalah:
Skripsi Dian Yati Wiguna, tahun 2019 dengan judul ”Implementasi Metode
Maqdis dalam Pembelajaran Tahsin Al-Qur’an”. Skripsi tersebut membahas
mengenai implementasi pembelajaran menggunakan metode maqdis sehingga
para pembaca akan mengetahui banyak informasi, strategi dan sistematika
pembelajaran metode Maqdis dalam penerapannya.
Skripsi Zakiyah Lu’luatul Fuadie Hidayat, tahun 2019 dengan judul
“Penerapan Metode Maqdis Pada Pembelajaran Tahsin Al-Qur’an : Studi di
SMP Al-Amanah Cinunuk Bandung”. Skripsi tersebut membahas mengenai
beberapa penerapan dengan jurus-jurus unik secara lengkap dan mudah
dipahami bagi para pembaca di semua usia, baik anak-anak, orang dewasa
maupun orangtua.
Skripsi karya Devi Nur Aeni, tahun 2019 dengan judul “Aktivitas belajar
Al-Quran dengan metode Maqdis hubungannya dengan kemampuan membaca
Al-Quran: Penelitian terhadap santri Pesantren Tinggi Al-Quran Maqdis Kota
Bandung”. Skripsi tersebut membahas tentang aktivitas keseharian di pondok
pesantren yang bertujuan untuk melihat seberapa berhasilnya jika dihubungkan
dengan kemampuan baca al-Qur’an.
Laporan Kuliah Kerja Nyata karya Fitri Milenia dan Yumna, tahun 2021
dengan judul “Metode Maqdis dalam Pembelajaran Rumah Qur'an untuk
Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur'an di MDT Nurul Falah”.
Laporan tersebut berisi mengenai pengenalan serta penerapan metode Maqdis
berupa teori Tajwid, Tahsin dan Tahfidz dalam mempelajari Al-Qur’an dengan
harapan peserta didik mampu menerapkan metode tersebut ketika membaca Al-
Qur’an.

Anda mungkin juga menyukai