Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL SKRIPSI

IMPLEMENTASI METODE TAJDIED


DALAM BACA AL-QUR’AN
DI LEMBAGA PEMBINAAN MUALLAF MUHTADIN
AL-FALAH SURABAYA

Diajukan Untuk
Persyaratan Penyusunan Skripsi

Oleh:
LILIK MUHIBAH
NIM : 20101550042

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2014
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai mu’jizat
terbesar yang dimilikinya, yang mana didalamnya terdapat pedoman bagi umat muslim. Maka
dari itu merupakan kewajiban wajib bagi setiap muslim untuk membaca, menghayati, serta
mengamalkannya.
Keterampilan membaca Al-Qur’an merupakan hal yang penting guna memahami isi
kandungan Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an juga memiliki keterkaitan erat dengan ibadah-
ibadah yang dilakukan oleh umat islam, seperti pelaksanaan shalat, haji dan kegiatan-
kegiatan berdo’a lainnya. Misalnya dalam pelaksanaan sholat, tidak sah hukumnya bila
menggunakan bahasa selain bahasa Al-Qur’an (bahasa Arab). Pentingnya kemampuan
dasar ini akan lebih mudah, bila diterapkan kepada manusia sejak pada usia dini bagi umat
islam dan sejak pada mula masuk islam bagi para muallaf.
Sebagaimana dalam haditsnya Nabi menyatakan tentang pentingnya belajar Al-Qur'an dan
mengajarkan bagi yang mampu:
ُ ‫علَّ َمه‬
َ ‫َخي ُْر ُك ْم َم ْن تَعَلَّ َم الًقُ ْرانَ َو‬
"Sebaik-baik kamu adalah mempelajari al-qur'an dan mengajarkannya" (HR. Bukhori
Muslim).[1]
Sedangkan ayat yang menerangkan tentang baca Al-Qur'an diantaranya adalah Q.S Al-‘Alaq
ayat 1-5, yang berbunyi:
‫علَق‬ َ ‫سانَ مِ ْن‬ َ ‫ َخلَقَ اْإل ْن‬. َ‫ اِ ْق َرأْ ِباس ِْم َر ِبك الَّذِي َخلَق‬.
‫سانَ َمالَ ْم يَ ْعلَ ْم‬َ ‫علَّ َم اْإل ْن‬ َ ‫اَلَّذِي‬. ‫اِ ْق َرأْ َو َربُّكَ اْأل َ ْك َر ُم‬
َ . ‫علَّ َم بِ ْالقَلَ ِم‬
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.[2]
Ayat tersebut merupakan wahyu pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang mana tersurat perintah untuk membaca. Untuk bisa membaca maka harus dilakukan
dengan proses belajar terlebih dahulu. Dalam hal ini, bacaan yang dimaksud adalah Al-
Qur'an, dialah yang pertama-tama harus dibaca, maka harus ada upaya untuk belajar untuk
dapat membacanya.
Sebagaimana dalam lanjutan ayat pertama, yaitu "(membaca) dengan menyebut nama
Tuhanmu yang Menciptakan".[3] Berdasarkan pada ayat dan hadits tersebut maka sudah
jelas bahwa kita dianjurkan untuk belajar membaca.
Didalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan baca Al-Qur’an dinyatakan bahwa
tujuan baca al-qur’an adalah menyiapkan anak didiknya agar menjadi generasi muslim yang
Qur'ani, yaitu generasi yang mencintai Al-Qur'an, menjadikan Al-Qur'an sebagai bacaan dan
sekaligus pandangan hidupnya sehari-hari.[4] Dengan berpedoman pada Al-Qur'an maka
mereka akan selalu berjalan dijalan yang benar.
Dalam dunia proses belajar mengajar (PBM), metode jauh lebih penting dari materi. Demikian
urgennya metode dalam proses pendidikan dan pengajaran.
Sebuah proses belajar mengajar bisa dikatakan tidak berhasil bila dalam proses
tersebut tidak menggunakan metode. Karena metode menempati posisi kedua
terpenting setelah tujuan dari sederetan komponen-komponen pembelajaran: tujuan,
metode, materi, media dan evaluasi.[5]
Suatu metode dikatakan baik dan cocok apabila bisa mengantar
kepada tujuan yang dimaksud. Supaya dalam kegiatan belajar Al-Qur’an dapat berjalan
dengan lancar, banyak sekali solusi yang bisa digunakan yaitu dengan metode-metode cepat
baca Al-Qur’an diantaranya: Metode Tajdied, Yanbu’a, Iqro’, Tilawati, Qiro’ati, Jibril,
Nahdliyah, Al-Barqy dan lain-lain. Di Lembaga Pembinaan Muallaf Muhtadin Al-Falah
Surabaya menggunakan metode Tajdied, metode Tajdied merupakan metode baru dalam
pembelajaran baca Al-Qur’an yang lebih menekankan pada pendekatan keterampilan proses
membaca secara cepat dan tepat, baik pada makhorijul hurufnya maupun bacaan tajwidnya,
sehingga akan diperoleh hasil pengajaran yang efektif dan sesuai dengan kondisi
kemampuan para (muallaf).
Mengingat salah satu metode pendidikan baca Al-Qur’an yang menggunakan metode yang
praktis, efektif, dan efesien serta cepat memahami pembelajaran Al-Qur’an dimana dapat
menghantarkan anak didiknya mampu membaca Al-Qur’an ini yaitu dengan metode Tajdied
yang berisi tuntunan belajar membaca Al-Qur’an dengan cara-cara baru yang berbeda
dengan cara-cara lama. Sebagaimana yang dituntunkan oleh ustadz Misbahul Munir, atau
ustadz yang biasa kita sapa dengan sebutan Pak Anang.
Pengajaran dalam metode Tajdied di Lembaga Pembinaan Muallaf Muhtadin Al-Falah
Surabaya ini diikuti olah para muallaf, baik yang baru masuk islam atau yang sudah beberapa
waktu masuk islam namun belum begitu menguasai bacaan Al-Qur’an. Muallaf merupakan
sebutan bagi orang yang baru memeluk agama islam. Para muallaf dalam mempelajari Al-
Qur’an dengan metode Tajdied dalam waktu yang relatif singkat yakni satu bulan yang kurang
lebih 8 kali pertemuan dengan cara khusus yang ditargetkan sudah mampu membaca Al-
Qur’an.
Namun yang menjadikan pokok permasalahan dari pemikiran diatas adalah apakah
implementasi metode Tajdied ini merupakan metode pembelajaran Al-Qur’an yang praktis,
efektif, dan efisien, yang sesuai dengan apa yang diterapkan? maka berdasarkan
permasalahan tersebut, peneliti terdorong untuk mengadakan penelitian mengenai
implementasi metode Tajdied tersebut dengan menggunakan pendekatan kualitatif- deskriptif.
Berdasarkan uraian tersebut, maka sangat penting dilakukan suatu penelitian oleh peneliti
mengenai "IMPLEMENTASI METODE TAJDIED DALAM BACA AL-QUR’AN DI LEMBAGA
PEMBINAAN MUALLAF MUHTADIN AL-FALAH SURABAYA ".

B. Rumusan Masalah
Penerapan metode Tajdied dalam meningkatkan kemampuan baca Al-Qur’an membutuhkan
kemampuan pengelola lembaga dalam mengatur program hubungan dengan para muallaf.
Akan tetapi, dalam setiap progam atau kegiatan pasti akan ada beberapa kendala yang
dihadapi, oleh karena itulah maka terdapat beberapa identifikasi masalah yang perlu peneliti
paparkan:
1. Bagaimana implementasi metode Tajdied dalam baca Al-Qur’an di Lembaga Pembinaan
Muallaf Muhtadin Al-Falah Surabaya?
2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat dan mendukung para muallaf dalam
melaksanakan baca Al-Qur’an di Lembaga Pembinaan Muallaf Muhtadin Al-Falah Surabaya?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan:
1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi metode Tajdied dalam baca Al-Qur’an
di Lembaga Pembinaan Muallaf Muhtadin Al-Falah Surabaya.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menghambat dan mendukung para muallaf
dalam melaksanakan baca Al-Qur’an di Lembaga Pembinaan Muallaf Muhtadin Al-Falah
Surabaya.

D. Kegunaan Penelitian
Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis dan akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan bagi
disiplin imu dan memberi kontribusi yang cukup signifikan terutama terhadap upaya
pemberantasan buta huruf Al-Quran dan tidak menutup kemungkinan bagi disiplin ilmu
lainnya.
2. Secara praktis, bagi peneliti penelitian ini diharapkan bisa memberikan wawasan dan
pengalaman baru dalam pengidentifikasian penerapan metode yang ada, bagi lembaga
penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan dalam aktifitas akademik penerapan
baca Al-Qur’an melalui metode yang dipakai. Sedangkan bagi masyarakat penelitian ini di
harapkan dapat dipakai sebagai acuan (referensi) bagi pengguna metode Tajdied agar tujuan
pembelajaran tercapai secara efektif dan efisien.

E. Kajian Pustaka
Dari kajian peneliti terhadap tinjauan pustaka atau penelitian terdahulu, peneliti menemukan
penelitian terdahulu sebagai berikut:
a. Penelitian oleh Panut Parwanto, yang berjudul Pembelajaran Al-Qur’an Melalui Qiro’aty di
Taman Pendidikan Al-Qur’an Nurul Ummah Prenggan Kotagede Yogyakarta,[6] Fakultas
Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Tahun 2005. Penelitian tersebut mengkaji
tentang metode Qiro’aty dalam pembelajaran Al-Qur’an di TPA dan megambil subyek
penelitian di TPA Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an sudah berjalan dengan baik yaitu dengan rutinnya
proses pembelajarn tiap hari, kecuali hari selasa. Alasan diterapkannya Qiro’aty adalah atas
anjuran pengasuh PP. Nurul Ummah dan untuk memasyarakatkan Qir’oaty di lingkungan
sekitar PP. Nurul Ummah. Selain itu juga di jelaskan tentang kelebihan dan kekurangan
metode Qiro’aty.
b. Penelitian oleh Nazid Wafaza, yang berjudul Model Pembelajaran Membaca Al-Qur’an
Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar (Study Kasus Di SD Muhammadiyah Sapen
Yogyakarta),[7]tahun 2008. Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, Tahun 2008. Penelitian
tersebut mengkaji tentang model pembelajaran membaca Al-Qur’an yang diterapkan pada
siswa kelas 1 di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. Model pembelajaran yang diterapkan
adalah metode Iqro. Kegiatan pembelajaran dilakukan intensif tiap tahun dengan tujuan
memberi ketrampilan membaca Al-Qur’an. Pelaksanaannya diakukan setiap pagi, sebelum
siswa melaksanakan pembelajaran inti sekolah, selain itu disebutkan juga faktor pendukung
diantaranya tersedia guru yang memadai serta faktor penghambatnya yaitu waktu
pembelajaran yang singkat dan terpotong masa liburan.
c. Penelitian oleh Zen Fauzi, yang berjudul Pendidikan Al-Qur’an melalui metode Al-
Qiro’ah Al-Muyassaroh di TPQ Plus Ali Maksum Yogyakarta.[8]tahun 2006. Skripsi tersebut
membahas tentang metode Al-Qiro’ah Al-Muyassaroh sebagai metode pembelajaran Al-
Qur’an Yang bersifat praktis dan dinamis serta menjelaskan kelebihan dan kekurangan
metode tersebut.
d. Penelitian oleh Ari Winarto, yang berjudul Pembelajaran Al-Qur’an di SD
Muhammadiyah Sukonandi Kodya Yogyakarta,[9]tahun 2006. Skripsi tersebut membahas
pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an di SD Muhammadiyah Sukonandi I dengan hasil
pembelajarannya serta faktor pendukung dalam pembelajaran dalam sekolah tersebut.
Berdasarkan penelusuran peneliti terhadap penelitian terdahulu, belum ada yang meneliti
tentang “Implementasi Metode Tajdied dalam baca Al-Qur’an di Lembaga Pembinaan Muallaf
Muhtadin Al-Falah Surabaya”
Terdapat beberapa hal yang membedakan antara penelitian ini dengan penelitian-penelitian
sebelumnya, Kalau penelitian sebelumnya, misalnya penelitian oleh Panut Purwanto yang
meneliti pembelajaran Al-Qur’an melalui metode Qiro’aty yang dilakukan di TPA Nurul
Ummah Prenggan. Misalnya pula penelitian oleh Zen Fauzi yang meneliti pembelajaran Al-
Qur’an melalui metode Al-Qiro’ah Al-Muyassaroh yang dilakukan di TPQ Plus Ali Maksum
Yogyakarta. Dan juga penelitian oleh Nazid Wafaza yang meneliti tentang Model
Pembelajaran Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar (Study Kasus di SD
Muhammadiyah Sapen Yogyakarta), yang mana pada SD Muhammadiyah Sapen tersebut
menggunakan metode Iqro’. Ari Winarto, yang meneliti tentang Pembelajaran Al-Qur’an di SD
Muhammadiyah Sukonandi Kodya Yogyakarto, Penelitian tersebut membahas tentang
pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an di SD Muhammadiyah Sukonandi Kodya Yogyakarta,
dengan hasil pembelajarannya serta faktor pendukung dalam pembelajaran Al-Qur’an
disekolah tersebut dalam skripsinya belum menghususkan pada metode tertentu.
Dalam penelitian “Implementasi Metode Tajdied Dalam Baca Al-Qur’an di Lembaga
Pembinaan Muallaf Muhtadin Al-Falah Surabaya” ini difokuskan pada satu metode yakni
metode Tajdied yang dipakai dalam pembelajarannya.

F. Ruang Lingkup Penelitian.


Untuk memperoleh data yang relevan dan memberikan arah pembahasan pada tujuan yang
telah dirumuskan, maka ruang lingkup penelitian akan diarahkan pada sekitar penerapan
metode Tajdied dalam baca Al-Qur’an yang meliputi:
1. Implementasi Metode Tajdied di Lembaga Pembinaan Muallaf Muhtadin AL-Falah
Surabaya, meliputi:
a. Persiapan pengajar dalam melaksanakan Metode Tajdied
b. Kegiatan proses belajar mengajar
c. Hasil penilaian penggunaan Metode Tajdied
2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat dan mendukung Peserta didik dalam
melaksanakan baca Al-Qur’an di Lembaga Pembinaan Muallaf Muhtadin AL-Falah Surabaya,
meliputi:
a. Dukungan dan hambatan persiapan pelaksanaan Metode Tajdeid
b. Dukungan dan hambatan kegiatan proses belajar mengajar
c. Dukungan dan hambatan hasil penilaian

G. Definisi Operasional
Untuk mempermudah pemahaman dan menghindari kesimpangsiuran pengertian, maka perlu
adanya penegasan istilah dalam judul skripsi “Implementasi Metode Tajdied Dalam Baca Al-
Qur’an Di Lembaga Pembinaan Muallaf Muhtadin Al-Falah Surabaya” ini sesuai dengan fokus
yang terkandung dengan tema pembahasan, antara lain :
1. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan.[10] Proses penerapan ide, konsep kebijakan atau inovasi
dalam suatu tindakan praktis yang memberikan efek atau ampak baik berupa perubahan,
pengetahuan, ketrampilan nilai atau sikap.[11]
2. Metode Tajdied
Metode adalah cara sistematis yang digunakan untuk mencapai tujuan. Tajdied sendiri
merupakan nama sebuah buku yang digunakan dalam proses belajar mengajar di Lembaga
Pembinaan Muallaf Muhtadin AL-Falah Surabaya.
3. Baca Al-Qur’an
Baca artinya: melihat, memperhatikan serta memahami isi dari yang tertulis dengan
melisankan atau hanya dalam hati.
AL-Qur’an menurut bahasa, artinya bacaan atau yang dibaca, adapun menuru istilah syara’
adalah “firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril.
Dalam bahasa Arab, dipandang ibadah bagi orang yang membacanya.”[12]
4. Lembaga Pembinaan Muallaf Muhtadin Al-Falah Surbaya.
Lembaga Pembinaan Muallaf Muhtadin Al-Falah Surbaya merupakan salah satu lembaga
yang ada di Jl. Raya Darmo 137-A Surabaya 60241 tepatnya di masjid Al-Falah Surabaya.
H. Metodologi Penelitian
Metodologi ialah cara atau prosedur yang dipergunakan untuk memecahkan
masalah dalam penelitian.[13] Hakikat metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh
untuk menemukan, menggali dan melahirkan ilmu pengetahuan yang memiliki kebenaran
ilmiah.[14]
Dalam metode penelitian pada dasarnya memuat jenis penelitian, pendekatan
penelitian, lokasi penelitian, teknik/ prosedur pengumpulan data, analisis data, serta subyek
penelitian yang akan dibahas di bawah ini:

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian


Penelitian ini adalah penelitian kualitatif[15] dan yaitu prosedur penelitian yang dapat
dikategorikan penelitian lapangan yaitu prosedur penelitian yang dapat menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis (lisan) dari orang-orang dan perilaku yang diamati
(diobservasi).[16] Penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan
sosial yang tergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan
berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam
peristilahannya.[17]
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, karena tidak dimaksudkan untuk menguji
hipotesis, namun untuk menggambarkan suatu gejala atau keadaan yang diteliti secara apa
adanya serta diarahkan untuk memaparkan fakta-fakta, kejadian-kejadian secara sistematis
dan akurat. Penelitian deskriptif yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai
status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala apa adanya pada saat penelitian
dilakukan.[18]
Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu gejala suatu
masyarakat tertentu. Dalam penelitian deskriptif biasanya harus diperkecil dan tingkat
keyakinan harus maksimal. [19]
Jadi, dalam penelitian ini peneliti berusaha meneliti tentang penerapan metode Tajdied dalam
meningkatkan kemampuan baca Al-Qur’an di Lembaga Pembinaan Muallaf Muhtadin Al-Falah
Surabaya.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah letak dimana penelitian akan dilakukan untuk memperoleh data atau
informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan permasalahan penelitian. Adapun lokasi
penelitian adalah di Lembaga Pembinaan Muallaf Muhtadin yang berada di Jl. Raya Darmo
137-A Surabaya 60241 tepatnya di masjid Al-Falah Surabaya.
3. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data adalah subjek dari mana data-data dapat diperoleh.[20]
Menurut Sukandar Rumidi sumber data dimaksudkan semua informasi baik yang merupakan
benda nyata, sesuatu yang abstrak, peristiwa atau gejala baik secara kuantitatif ataupun
kualitatif.[21] Berdasarkan pengertian tersebut dapat dimengerti bahwa yang dimaksud
dengan Sumber data dalam penelitian ini adalah tempat dimana peneliti memperoleh
informasi sebanyak-banyaknya berupa data-data yang diperlukan dalam penelitian.
Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu sumber data primer dan sumber data skunder.
Sumber data primer adalah sumber dimana peneliti memperoleh data secara langsung, dan
yang menjadi sumber data primer antara lain adalah kepala lembaga, bagian sarana dan
prasarana, guru, dan peserta didik di Lembaga Pembinaan Muallaf Muhtadin Al-Falah
Surabaya. Sumber data skunder adalah sumber dimana peneliti memperoleh data secara
tidak langsung, data yang diperoleh dari data yang sudah ada dan mempunyai hubungan
dengan masalah yang diteliti atau sumber data pelengkap yang berfungsi melengkapi data-
data yang diperlukan oleh data primer, antara lain berupa dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan masalah penelitian.
4. Teknik/Prosedur Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan oleh penulis maka digunakan metode sebagai
berikut:
a. Metode Observasi
Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek dengan sistematika
fenomena yang di selidiki.[22] Observasi yang dilakukan adalah observasi secara sistematis
dan dengan sengaja di gunakan untuk mengetahui dan menggali data yang bersifat
nyata. Peneliti melakukannya dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen penelitian.

Adapun data yang diperoleh peneliti adalah:


1) Kondisi lingkungan lembaga.
2) Sarana dan prasarana pendidikan yang dilakukan di lembaga.
3) Kegiatan belajar mengajar.
4) Penilaian.
b. Metode Interview
Metode interview merupakan tehnik pengumpulan data dengan bentuk komunikasi antara dua
orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu.[23] Metode ini merupakan
wawancara langsung dengan tatap muka antara pencari informasi (interviewer) dan sumber
informasi (interviewee), untuk memperoleh informasi yang tepat dan objektif setiap interviewer
harus mampu menciptakan hubungan baik dengan interview.[24] Disini peneliti menggunakan
metode interview tak berstruktur, karena interview ini yang hanya memuat garis besar saja
yang akan ditanyakan.[25] Interview ini bersifat luwes dan biasanya direncanakan agar sesuai
dengan subjek dan suasana pada saat interview dilaksanakan.[26]
Metode ini digunakan peneliti untuk mendapatkan data tentang:
1) Program-program yang disusun oleh kepala lembaga dan guru Lembaga Pembinaan
Muallaf Muhtadin Al-Falah Surabaya, khususnya tentang baca Al-Qur’an.
2) Sejauh mana pelaksanaan dalam meningkatkan baca Al-Qur’an.
3) Data-data atau referensi yang tidak bisa diperoleh, kecuali dengan menggunakan metode
ini.
c. Metode Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan tehnik pengumpulan data yang ditujukan kepada subyek
penelitian. Dokumen yang diketik dapat berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi,
dokumen dapat berupa catatan pribadi, surat pribadi, buku harian, laporan kerja, notulen
rapat, catatan kasus, rekaman kaset, rekaman vidio, foto dan lain sebagainya[27].
Adapun yang dimaksud untuk mencari data melalui metode dokumenter adalah untuk mencari
data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip buku, surat kabar, majalah
dan lain-lain.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang:


a. Catatan latar belakang Lembaga Pembinaan Muallaf Muhtadin Al-Falah Surabaya.
b. Struktur organisasi Lembaga Pembinaan Muallaf Muhtadin Al-Falah Surabaya.
c. Data pengajar, peserta didik (muallaf), aktivitas dan program penunjang Lembaga
Pembinaan Muallaf Muhtadin Al-Falah Surabaya dan lain-lain.
5. Analisis Data
Analisis data merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam
suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Analisis data dapat juga dikatakan sebagai
proses yang merinci suatu usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan
hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan
bantuan pada tema dan hipotesis itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis
data yaitu proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola. Kategori, dan
satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti yang disarankan oleh data.[28]
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai
sumber, yaitu dari observasi, wawancara dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
penelitian seperti dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya. Maka
penulis menggunakan teknis analisa deskriptif-kualitatif dengan pertimbangan bahwa
penelitian ini berusaha menggambarkan dan mempresentasikan data secara sistematis,
ringkas dan sederhana tentang penerapan metode Tajdied dalam meningkatkan kemampuan
baca Al-Qur’an, sehingga lebih mudah difahami oleh peneliti atau orang lain yang tertarik
dengan hasil penelitian yang telah dilakukan.
Mendeskripsikan data kualitatif adalah dengan cara menyusun dan mengelompokkan data
yang ada, sehingga memberikan gambaran nyata terhadap responden. Metode penelitian
kualitatif tidak mengandalkan bukti berdasarkan logika matematis, prinsip angka, atau metode
statistik.[29]
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode induktif yakni metode ini
menggunakan cara-cara berfikir dari hal-hal yang sifatnya khusus menuju ke hal-hal ynag
bersifat umum.[30]

I. Sistematika Pembahasan
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai isi penelitian ini maka pembahasan dalam
skripsi ini di bagi menjadi IV BAB. Uraian sistematika pembahasan yang terkandung dalam
masing-masing BAB disusun sebagai berikut:
BAB I, Pendahuluan, yang berfungsi sebagai pengantar informasi penelitian yang terdiri dari
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kajian
pustaka, ruang lingkup penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II, Kajian Pustaka, meliputi tinjauan tentang pembelajaran Al-Qur’an yang terdiri dari
dasar-dasar pembelajaran Al-Qur’an, faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran,
metode-metode pembelajaran Al-Qur’an.
BAB III, Metodologi Penelitian meliputi jenis penelitian, pendekatan penelitian, lokasi
penelitian, sumber data, teknik atau prosedur pengumpulan data, dan analisis data.
BAB IV, Hasil penelitian meliputi: gambaran umum Tajdied, gambaran umum Lembaga
Pembinaan Muallaf Muhtadin Al-Falah Surabaya, implementasi metode Tajdied, serta faktor-
faktor yang menghambat dan yang mendukung peserta didik (muallaf) dalam baca Al-Qur’an
di Lembaga Pembinaan Muallaf Muhtadin Al-Falah Surabaya.
BAB V, Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

J. Penutup
Al-hamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberi kemudahan kepada
peneliti dalam menyusun proposal skripsi ini. Dan ucapan terimakasih kepada suami serta
orang tua yang selalu mendukung dan mendo’akan peneliti hingga proposal ini selesai.
Dengan adanya proposal ini, peneliti harapkan bisa menjadi masukan dan
dorongan bagi aktivitas akademik untuk menerapkan membaca Al-Qur’an dengan baik dan
benar serta menambah wawasan serta pengalaman baru yang nantinya dapat dijadikan
modal dalam mengatasi baca Al-Qur’an sesuai dengan metode pembelajaran yang ada.
Mohon dukungan kepada semua pihak yang terkait dengan penelitian ini.

Pembimbing, Mahasiswa,
Dr. Mujiono, M.Pd.I Lilik Muhibah
NIM: 20101550042
Mengetahui,
Kaprodi PAI

Rusman, M.Pd.I

Daftar Pustaka
Arief, Armai. (2002), Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat
Press.
Arikunto, Suharsimi.(2002), Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Departemen Agama RI. (1971), Al-Quran Dan Terjemahannya Jakarta
Fauzi, Zen. (2006), Pendidikan Al-Qur’an melalui metode Al-Qiro’ah Al-Muyassaroh di TPQ
Plus Ali Maksum Yogyakarta, Skripsi, Fak. Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
J, Moleong, Lexi. (2002), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Muhaimin. (2003), Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam : Pemberdayaan,
Pengembangan Kurikulum, Hingga Redevisi Islamisasi Pengetahuan, Bandung: Penerbit
Nuansa.
Mukhtar. (2007), Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah, Jakarta : Gaung Persada Press.
Mulyana,, Dedi. (2001), Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi
Dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: Remaja Rosda karya.
Mulyasa,E. (2002), Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan
Implementasinya, Bandung : Remaja Rosda Karya
Nasution. (1988), Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif, Bandung: Tarsito.
Nawawi, Hadari dan Martini Hadiri. (2006), Instrumen Penelitian bidang sosial, Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Parwanto, Panut. (2005), Pembelajaran Al-Qur’an Melalui Qiroaty Di Taman Pendidikan Al-
Qur’an Nurul Ummah Prenggan Kotagede Yogyakarta, Skripsi, Fak. Tarbiyah UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
Poewadarminto,WJS. (1993), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
Rumidi, Sukandar. (2004), Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula,
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Syarifuddin, Ahmad. ( 2004), Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur'an,
Jakarta: Gema Insani Press.
Team Tadarrus AMM. (1994), Kumpulan Seratus Hadits, Yogyakarta: Penerbit Team
Tadarrus AMM.
W, Al-Hafidz, Ahsin M.A. (2005), Kamus Ilmu Al-Qur’an, Wonosobo : Amzah
Wafaza, Nazid. (2008), Model Pembelajaran Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas Satu Sekolah
Dasar (Study Kasus Di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta), Skripsi, Fak. Tarbiyah UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Winarto, Ari. (2006), Pembelajaran Al-Qur’an di SD Muhammadiyah Sukonandi Kodya
Yogyakarta, Skripsi, Fak. Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

[1]Team Tadarrus AMM, Kumpulan Seratus Hadits, (Yogyakarta: Penerbit Team Tadarrus
AMM, 1994), 1
[2] Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Tarjamahnya (Jakarta: 1971), 1078
[3]Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur'an, (Jakarta:
Gema Insani Press, 2004), 40
[4]Muhaimin, Arah baru pengembangan pendidikan islam : pemberdayaan, pengembangan
kurikulum, hingga redevisi islamisasi pengetahuan, (Bandung: Penerbit Nuansa, 2003), 121
[5] Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. (Jakarta: Ciputat
Press, 2002), 109
[6] Panut Parwanto, Pembelajaran Al-Qur’an Melalui Qiroaty Di Taman Pendidikan Al-Qur’an
Nurul Ummah Prenggan Kotagede Yogyakarta, Skripsi, Fak. Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2005
[7] Nazid Wafaza, Model Pembelajaran Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar
(Study Kasus Di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta), Skripsi, Fak. Tarbiyah UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2008
[8] Zen Fauzi, yang berjudul Pendidikan Al-Qur’an melalui metode Al-Qiro’ah Al-Muyassaroh
di TPQ Plus Ali Maksum Yogyakarta, Skripsi, Fak. Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2006
[9] Ari Winarto, Pembelajarn Al-Qur’an di SD Muhammadiyah Sukonandi Kodya Yogyakarta,
Skripsi, Fak. Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2006

[10] WJS, Poewadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1993),
[11] E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasinya,
(Bandung : Remaja Rosda Karya, 2002), 7
[12] Ahsin W.Al-Hafidz, M.A. Kamus Ilmu Al-Qur’an (Wonosobo : Amzah, 2005),
[13] Hadari Nawawi dan Martini Hadiri, Instrumen Penelitian bidang sosial, (Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press, 2006), 66
[14] Mukhtar, Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah, (Jakarta : Gaung Persada Press,
2007), 7
[15] Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa
yang dialami subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain
secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan pada suatu konteks
khusus yang alamiah serta dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Untuk lebih lihat
Lexi J.Moleong, Metodologi Penelitian Research, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 200), 6
[16] Mukhtar, Bimbingan Skripsi, 30
[17]Lexi J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2002), 3
[18]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT
Rineka Cipta, 2002), 309
[19]Sukandar Rumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula,
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004), 104
[20] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek Ibid, 107
[21]Sukandar Rumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula Ibid., 44
[22]Sukandar Rumidi, Ibid, 69
[23]Dedi Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu
Sosial Lainnya ( Bandung: Remaja Rosda karya, 2001), 180
[24]Nasution, Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 1988), 165
[25]Suharsimi Arikunto, Ibid, 202
[26] Margono, Ibid, 167
[27] Sukandar Rumidi, Ibid, 100-101
[28]Lexi J.Moleong, Ibid, 103
[29]Dedi Mulyana, Ibid, 150
[30]Departemen Agama RI, Pengembagan Profesional dan Petunjuk Penulisan Karya
Ilmiah (jakarta: dirjen pembinaan kelembagaan agama islam , 2001), 101

Anda mungkin juga menyukai