PENDAHULUAN
pendidikan dan dakwah masih belum dapat dibedakan dengan mudah, kedua
dengan pesat pada masa abbasyiah, mulai terasa adanya tuntutan untuk
pada masa itu1 Pendidikan pesantren menjadi bagian tak terpisahkan dari
sejarah panjang ummat Islam di Indonesia. Pada masa-masa sulit yaitu jauh
sekian banyak para santri guna sebagai wadah untuk belajar agama secara
mendalam agar memahami agama Islam secara kaffah dan juga mempunyai
1
A. Busyairi Harits, Dakwah Kontekstual, ( yogyakarta - pustaka pelajar 2006) 114
2
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam tradisi dan modernisasi ditengah tantangan
millenium III, Kencana (Jakarta -Prenada Media Group) , 132
1
yang mendiami sebuah lembaga pendidikan agama yang berbazis pesantren
masyarakat, keluarga dan terlebih lebih dia bisa membimbing dirinya ke jalan
yang di ridhoi olleh Allah SWT, dikarenakan itulah seorang santri yang
nilai nilai dakwah itu ditengah tengah masyarakat dimana ia hidup atau
menetap
yang hidup didunia ini agar selalu mengabdikan dirinya kepada Allah SWT
segala larangan larangannya, sebab tugas manusia sebagai hamba Allah harus
kepada Allah SWT, dalam rangka mengabdikan diri tersebut maka timbullah
dihadapan Allah SWT, jadi dakwah menjadi sebuah kewajiban bagi ummat
dirinya sendiri sebab segala sesuatu itu harus dimulai dari diri sendiri
2
Dakwah akan menjadi sulit untuk disampaikan apabila seseorang itu
tidak memahami apa yang dimaksut dengan dakwah itu sendiri, segala
seseorang tidagk mengetahui atau mengenal sesutu itu mustahil juga dia bisa
mencintainya seperti mengatakan “tak kenal makanya tak sayang tak sayang
makanya tak cinta” dikarenakan itulah pelaku pelaku dakwah harus sadar dan
bisa memahami akan hal tersebut,karena dengan seseorang itu bisa mencinta
akan pentingnya dakwah maka dia juga akan berusaha untuk mempelajari
akan efisien dengan begitu mad’u yang menjadi bagian dari objek dakwah
para santri harus punya pengalaman dalam membina potensi dakwahnya yang
lebih baik, banyak hal yang bisa dilakukan para santri untuk membina potensi
mereka dalam dunia dakwah agar dakwah betul betul tertanam didalam jiwa
mereka sebab jika santri itu tidak punya pengalaman pengalaman itu tidak
3
tertutup kemungkinan dakwah yang akan disampaikan tidak berjalan secara
efisien.
Desa Purba Baru Propinsi Sumatera Utara terdapat banyak organisasi santri
yang dapat memacu potensi santri dalam berdakwah maka Pihak Ponpes
Keluarga Besar Musthafawiyah Purba Baru yang berarti setiap santri yang
lainnya dan organisasi tersebut menjadi contoh bagi organisasi lain di ponpes
4
santri yang berasal dari daerah Riau nama organisasi tersebut adalah
islam terhadap masyarakat nantinya, oleh karena itu selayaknya para santri ini
harus dibina sebaik-baiknya oleh pihak organisasi agar betul betul kompoten
dari daerah riau tersebut hingga pada akhirnya penulis termotivasi untuk
5
mengangkat sebuah judul penelitian, dengan judul “Pembinaan KBM
B. Penegasan Istilah
santri yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia diawali dengan KBM
4. Santri adalah orang yang mendalami pengajianya dalam agama Islam atau
3
Alex S. Nitisemito, Manajemen Personalia (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2000), 35
4
Rikky Harmansyah,Wawancara pada tanggal (20-05-2016) jam : 10: 30
5
Wiyono Liat Via internet https://id.wikipedia.org/wiki/Potensi_diri (di akses
pada minggu 22-05-2016 jam 12:09)
6
5. Dakwah merupakan suatu aktivitas untuk mengajak orang kepada ajaran
komitmen.7
agar kelak suatu saat nanti mereka selesai dari pondok ini mereka bisa
D. Rumusan Masalah
7
Kuning Riau terhadap potensi santri dalam dakwah di Ponpes Musthafawiyah
Purba Baru ?
1. Tujuan Penelitian
Upaya Apakah yang akan dilakukan KBM Lancang Kuning Riau dalam
Purba Baru
2. Kegunaan Penelitian
F. Sistematika Penulisan
8
BAB I : Pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, penegasan
penulisan.
BAB II : Kajian Teori dan Kerangka Berfikir. Bab ini menguraikan kajian
BAB III : Metodologi Penelitian. Bab ini menjabarkan tentang jenis dan
BAB V : Hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini memaparkan data yang
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIR