Anda di halaman 1dari 6

Tugas UAS

PSIKOOGI DAKWAH DALAM LINGKUP PONDOK PESANTREN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Dakwah

Dosen pengampu:

Dr. Sulistio, S.Ag., M.Si.

Oleh:
Faiz Afrizal Saputra 2201046100
Kelas PMI D2
Semester 2

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

TAHUN 2023
A. Fenomena dakwah dalam pondok pesantren

Di dalam perkembangan dakwah islam, pondok pesantren merupakan lembaga


pendidikan islam yang memiliki peran dalam perkembangan aktivitas dakwah, hal ini
dapat dilihat dari tiga fungsi utama pondok pesantren yaitu sebagai pusat pendidikan
Islam, dakwah islamiyah, dan pengabdian kepada masyarakat.1 Pondok pesantren
adalah tempat untuk mencetak kader-kader bangsa yang bermoral, berakhlak mulia,
serta memiliki kecakapan dalam bermasyarakat dengan di bekali ilmu agama. Sistem
pendidikan pesantren dilandasi oleh nilai-nilai kehidupan yang bersumber pada ajaran
dasar Islam. Pesantren memenuhi kriteria yang disebut dalam konsep pembangunan,
yaitu membangun kemandirian, mentalitas, kelestarian kelembagaan dan etika.
Pesantren seperti sebuah “ruang bebas pendidikan” yang mempunyai karakter nilai,
yaitu nilai keagamaan.2 selain itu pondok pesantren juga memiliki kekurangan dan
kelebihannya masing-masing seperti misalnya Fenomena dakwah dalam ruang
lingkup pondok saat ini adalah :
a) Kelebihan:
1. Pemahaman Agama yang Mendalam: Pondok pesantren adalah tempat di
mana para santri mendalami dan mempelajari ajaran agama secara intensif. Ini
memungkinkan para pendakwah untuk memiliki pemahaman agama yang
mendalam dan menyampaikan pesan dakwah secara komprehensif.
2. Lingkungan yang Konsentrasi: Pondok pesantren menciptakan lingkungan
yang konsentrasi dan terfokus, yang memungkinkan santri untuk fokus pada
pembelajaran dan dakwah. Dalam lingkungan ini, para pendakwah dapat
berinteraksi dengan santri secara intensif dan memberikan pengarahan yang
lebih terarah.
3. Pembentukan Karakter: Pondok pesantren juga bertujuan untuk membentuk
karakter yang baik dan mengembangkan kepribadian yang Islami. Fenomena
dakwah dalam ruang lingkup pondok dapat membantu dalam membentuk
nilai-nilai etika, moralitas, disiplin, dan tanggung jawab pada santri.
4. Komunitas yang Solid: Pondok pesantren membentuk komunitas yang solid di
antara santri dan para pendakwah. Ini menciptakan lingkungan sosial yang
mendukung, di mana santri dapat saling menguatkan dan memberikan
dukungan dalam perkembangan spiritual dan pemahaman agama

b) Kekurangan
1. Keterbatasan Jangkauan: Fenomena dakwah dalam ruang lingkup pondok
mungkin memiliki keterbatasan jangkauan karena terbatas pada santri dan
komunitas pesantren itu sendiri. Dalam hal ini, pesan dakwah mungkin tidak
mencapai khalayak yang lebih luas di luar lingkungan pondok.
2. Terisolasi dari Realitas Sosial: Keterfokusan yang tinggi pada pendidikan
agama dalam pondok pesantren dapat menyebabkan isolasi dari realitas sosial
yang lebih luas. Para pendakwah mungkin memiliki keterbatasan pemahaman

1
Hannan, Nur dkk. Perguruan Tinggi Khas Pesantren Profil Ma’had Aly Jawa Timur. (Surabaya: Lembaga
Pengembangan Pesantren dan diniyah provinsi Jawa Timur: 2022) Hal. 2
2
Rofiq, Pemberdayaan Pesantren menuju kemandirian dan profesionalisme santri dengan metode daurah
kebudayaan. (Bantul: PT LKiS Pelangi Aksara: 2005) Hal. 3
tentang isu-isu sosial, politik, dan budaya yang aktual, yang dapat
mempengaruhi relevansi dan daya tarik pesan dakwah bagi masyarakat umum.
3. Kurangnya Keterampilan Komunikasi: Meskipun memiliki pemahaman agama
yang mendalam, para pendakwah dalam pondok pesantren mungkin kurang
terlatih dalam keterampilan komunikasi yang efektif. Ini dapat menghambat
kemampuan mereka untuk menyampaikan pesan dakwah dengan cara yang
menarik dan mudah dipahami oleh audiens yang beragam.
4. Keterbatasan Sumber Daya: Pondok pesantren sering kali menghadapi
keterbatasan sumber daya, baik dalam hal infrastruktur, dana, atau akses ke
teknologi. Keterbatasan ini dapat mempengaruhi kemampuan pendakwah
untuk menyebarkan pesan dakwah secara lebih luas dan efektif. Sehingga
dengan kekurangan dan kelebihan itu para santripun memiliki penangkapan
dan pemahaman yang berbeda-beda sesuai dengan kapasitas mereka.

B. Analisis dakwah dalam pondok pesantren menurut prespektif psikologis

Dakwah dalam pondok pesantren dari prespektif psikologis dapat memberikan


wawasan tentang faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi proses dakwah dan
penerimanya. Berikut adalah beberapa elemen penting yang dapat dianalisis:
1. Motivasi: Psikologi memperhatikan peran motivasi dalam dakwah. Motivasi
individu untuk berdakwah bisa bervariasi, seperti keinginan untuk berbagi
pengetahuan agama, merasa terpanggil oleh keyakinan pribadi, atau
dorongan untuk mendapatkan pengakuan atau penghargaan dari
komunitasnya. Seprti motivasi dakwah di dalam pondok, ustad yang
mengajar atau berdakwah itu memiliki motivasi baik dari diri sendiri
maupun tuntutan dari pesantren yang mengharuskan dia untuk mengajar
karna ilmunya yang sudah mencukupi, begitu juga dengan santrinya
motivasi ikut ngaji bisa saja dari diri sendiri karena ingin bisa, atau dari
orang lain seperti orang tuanya dan lain sebagainya. Studi psikologis dapat
membantu memahami faktor-faktor motivasi ini dan bagaimana mereka
mempengaruhi perilaku dakwah.3
2. Persuasi dan Komunikasi: Dakwah melibatkan proses komunikasi yang
efektif untuk menyampaikan pesan agama kepada orang lain. Psikologi
komunikasi dapat mengkaji bagaimana pesan disampaikan, strategi persuasi
yang digunakan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas
komunikasi dakwah. Misalnya, penyampaian pesan dengan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami, mempertimbangkan kebutuhan audiens, atau
menggunakan narasi dan cerita yang kuat dapat mempengaruhi efektivitas
dakwah. Begitu juga yang terjadi di kebanyakan pondok pesantren persuasi
dan komunikasi ini di lakukan oleh seorang ustad kepada santri-santrinya
dengan caranya sediri dan tentunya cara tersebut menyesuaikan kapasitas
santrinya agar dapat di pahami dengan mudah.4

3
Suciati. Psikologi Komunikasi: Sebuah Tinjauan Teoretis dan Perspektif Islam. (Yogyakarta: Buku Litera.
2015) Hal. 149
4
Ibid. Hal 235
3. Perubahan Sikap dan Perilaku: Tujuan utama dari dakwah adalah mengubah
sikap dan perilaku individu sesuai dengan ajaran agama. Psikologi sosial
mempelajari proses perubahan sikap dan perilaku serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Studi dalam bidang ini dapat memberikan pemahaman
tentang bagaimana dakwah dapat memengaruhi perubahan sikap dan
perilaku individu, serta faktor-faktor yang memfasilitasi atau menghambat
perubahan tersebut. Sebagaimana yang terjadi di lingkup pondok pesantren,
para orang tua yang memondokkan anaknya dan tujuan utama selain untuk
memahami ilmu agama juga untuk merubah sifat, sikap dan prilaku dia,
karena pelajaran yang di dapat pertama kali saat berada di pondok pesantren
adalah tentang akhlak.5
4. Pengaruh Kelompok dan Identitas: Pondok pesantren umumnya merupakan
komunitas dengan identitas dan nilai-nilai agama yang kuat. Psikologi sosial
juga mempelajari pengaruh kelompok dan identitas sosial terhadap individu.
Dalam konteks pondok pesantren, studi psikologi dapat mengungkapkan
bagaimana identitas kelompok dan interaksi sosial di dalam pesantren
mempengaruhi partisipasi dan keterlibatan dalam dakwah.6

C. Analisis dakwah pesantren dalam prespektif Islam

Dalam perspektif Islam, dakwah pesantren memiliki peran yang penting dalam
penyebaran ajaran agama Islam dan pembentukan generasi Muslim yang kuat
dalam iman dan amal. Analisis terhadap dakwah pesantren dalam prespektif
Islam dapat melibatkan beberapa aspek, antara lain:
1. Pendidikan Agama: Pesantren merupakan institusi pendidikan agama
yang memiliki fokus utama dalam mendidik generasi Muslim dalam
mempelajari dan memahami ajaran Islam secara komprehensif.
Pesantren memberikan penekanan pada pemahaman Al-Qur'an, Hadis,
Fiqh, Aqidah, dan sejumlah disiplin ilmu keislaman lainnya. Melalui
pendidikan agama yang kokoh, pesantren berperan dalam membentuk
pemahaman yang benar tentang Islam serta menumbuhkan cinta dan
kesadaran terhadap nilai-nilai agama.7
2. Pembentukan Karakter: Dakwah pesantren tidak hanya berfokus pada
aspek keilmuan, tetapi juga pada pembentukan karakter yang baik dan
akhlak yang mulia. Pesantren mendorong siswanya untuk
mengembangkan sikap yang jujur, disiplin, bertanggung jawab, sabar,
rendah hati, dan saling menghormati. Karakter yang baik ini sangat

5
Joseph p. Forgas. Dkk. Psychology of Attitudes and Attitude Change. (New york: Taylor and Francis Group:
2010) Hlm. 163
6
Jarvis M. Teori-teori Psikologipendekatan modern untuk memahami perilaku, perasaan, dan pemikiran
manusia. (Bandung: Nusa Media: 2019) Hal. 179
7
Abdul Majid, Pendidikan Agama di Pesantren: Sejarah, Metode, dan Tantangan (Jakarta: Pustaka
Pesantren, 2021), hlm. 45.
penting dalam menjalankan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari
dan berinteraksi dengan masyarakat.8
3. Pengembangan Keterampilan: Pesantren tidak hanya memberikan
pendidikan agama, tetapi juga memberikan pelatihan dalam
keterampilan praktis seperti keterampilan berbahasa Arab, tilawah
(membaca Al-Qur'an dengan baik), khutbah, dan berbagai kegiatan
lainnya. Tujuannya adalah agar siswa pesantren memiliki kemampuan
untuk mengamalkan dan menyebarkan ajaran Islam secara efektif dalam
masyarakat.9
4. Membangun Hubungan Sosial: Pesantren juga merupakan tempat di
mana siswa tinggal bersama, belajar bersama, dan berinteraksi satu sama
lain. Hal ini menciptakan lingkungan sosial yang kuat di mana siswa
dapat saling mendukung, berbagi pengalaman, dan memperkuat ikatan
keislaman mereka. Selain itu, pesantren juga memainkan peran dalam
menjalin hubungan dengan masyarakat sekitarnya dan berkontribusi
pada pengembangan masyarakat melalui berbagai program sosial,
ekonomi, dan kegiatan lainnya.10
5. Dakwah Melalui Teladan: Pesantren memiliki peran penting dalam
menampilkan teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Para kyai
dan ustaz yang mengajar di pesantren diharapkan menjadi panutan bagi
siswa dalam mengamalkan ajaran Islam dengan baik. Dengan menjadi
contoh yang baik, pesantren dapat mempengaruhi siswa untuk
mengikuti jejak mereka dalam beribadah, berakhlak, dan berkontribusi
pada masyarakat.11

Dalam kesimpulannya, dakwah pesantren dalam perspektif Islam


adalah suatu upaya untuk menyebarkan ajaran Islam melalui pendidikan
agama, pembentukan karakter, pengembangan keterampilan, membangun
hubungan sosial yang kuat, dan memberikan contoh teladan yang baik.
Pesantren memiliki peran strategis dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai
Islam serta membentuk generasi Muslim yang kuat dalam iman dan amal.

8
Ahmad, Hasan. Pembentukan Karakter dengan Dakwah Pesantren. (Jakarta: Penerbit
Pesantren, 2022) hlm. 65.
9
Abdullah, Fathur. Pengembangan Keterampilan di Pesantren. (Jakarta: Penerbit Pesantren, 2022) hlm. 65.
10
Chabib, Lutfiansyah. Hubungan sosial santri di pondok pesantren modern. (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga:
2015) Hal 54.
11
M, Irfan. Peran pondok pesantren sebagai lembaga pengembangan dakwah. Jurnal komunikasi dan penyiaran
islam. Vol.1 no1. 2021.
DAFTAR PUSTAKA

Hannan, Nur dkk. Perguruan Tinggi Khas Pesantren Profil Ma’had Aly Jawa Timur. (Surabaya: Lembaga
Pengembangan Pesantren dan diniyah provinsi Jawa Timur: 2022)
Rofiq, Pemberdayaan Pesantren menuju kemandirian dan profesionalisme santri dengan metode daurah
kebudayaan. (Bantul: PT LKiS Pelangi Aksara: 2005)
Suciati. Psikologi Komunikasi: Sebuah Tinjauan Teoretis dan Perspektif Islam. (Yogyakarta: Buku Litera. 2015)
Joseph p. Forgas. Dkk. Psychology of Attitudes and Attitude Change. (New york: Taylor and Francis Group:
2010)
Jarvis M. Teori-teori Psikologipendekatan modern untuk memahami perilaku, perasaan, dan pemikiran
manusia. (Bandung: Nusa Media: 2019)
Abdul Majid, Pendidikan Agama di Pesantren: Sejarah, Metode, dan Tantangan (Jakarta: Pustaka
Pesantren, 2021)
Ahmad, Hasan. Pembentukan Karakter dengan Dakwah Pesantren. (Jakarta: Penerbit Pesantren, 2022)
Abdullah, Fathur. Pengembangan Keterampilan di Pesantren. (Jakarta: Penerbit Pesantren, 2022)
Chabib, Lutfiansyah. Hubungan sosial santri di pondok pesantren modern. (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga:
2015)
M, Irfan. Peran pondok pesantren sebagai lembaga pengembangan dakwah. Jurnal komunikasi dan penyiaran
islam. Vol.1 no1. 2021.

Anda mungkin juga menyukai