Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

RUANG LINGKUP PENYULUHAN SOSIAL AGAMA


Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Penyuluhan

Dosen Pengampu :
Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si.

Disusun Oleh
Kelompok 4 :

Siti Zakiyah 11190520000039


Nurlaila Octavia. 11190520000055
Adinda Tiara Hanjayani 11190520000062

BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyuluhan sosial adalah suatu proses pengubahan perilaku yang dilakukan melalui
penyebarluasan informasi, komunikasi, motivasi dan edukasi oleh penyuluh sosial baik
secara lisan, tulisan maupun peragaan kepada kelompok sasaran sehingga muncul
pemahaman yang sama, pengetahuan dan kemauan guna berpartisipasi secara aktif dalam
pembangunan kesejahteraan sosial. Adapula pengertian yang lain, Penyuluhan sosial
sebagai proses penyebarluasan informasi, yaitu proses penyebarluasan informasi yang
berkaitan dengan upaya perbaikan dan perubahan cara-cara penanganan masalah
kesejahteraan sosial, demi tercapainya peningkatan  kesejahteraan sosial individu,
keluarga, kelompok, organisasi dan masyarakat.
Penyuluh Agama adalah pembimbing umat beragama dalam rangka pembinaan
etika, mental, moral dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjabarkan
segala aspek pembangunan melalui pintu dan bahasa agama. Penyuluh Agama Islam juga
merupakan sebuah penerang dan penyampai pesan bagi masyarakat mengenai prinsip-
prinsip dan etika nilai keberagaman yang baik. Adapula tujuannya ialah terwujudnya
kehidupan masyarakat yang memiliki pemahaman mengenai agamanya secara memadai
yang ditunjukkan melalui pengamalannya yang penuh komitmen dan konsisten disertai
wawasan multi cultural, untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang harmonis dan saling
menghargai satu sama lain.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kedudukan penyuluhan sosial dan agama?
2. Apa saja tugas pokok dan fungsi penyuluh sosial dan agama?
3. Jelaskan seputar lingkup dan khalayak sasaran kegiatan penyuluhan!
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kedudukan Penyuluhan Sosial dan Agama


Kata peranan menurut kajian sosiologis, adalah kedudukan seseorang atau kelompok
yang diakui dalam masyarakatnya. Sebagai upaya memposisikan penyuluh agama dalam
pengembangan masyarakat dapat dipahami dan realitas menunjukkan sebenarnya mereka
memiliki peran dalam masyarakat.
Belajar dari peranan penyuluh, penyuluh agama dan sosial seharusnya juga memiliki
kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik dengan tersuluh, bersifat terbuka, ulet
dalam tugasnya, memiliki rasa cinta terhadap orang lain dan suka bekerja sama.
Kemudian penyuluh agama hendaknya memiliki pribadi yang disukai oleh orang lain
karena dapat diterima oleh masyarakat sekitar.
Sejak semula Penyuluh Agama merupakan ujung tombak Departemen Agama dalam
melaksanakan penerangan agama Islam di tengah pesatnya dinamika perkembangan
masyarakat Indonesia. Peranannya sangat setrategis dalam rangka pembangunan mental,
moral dan nilai ketaqwaan umat serta turut mendorong peningkatan kualitas kehidupan
umat dalam berbagai bidang baik dibidang keagamaan maupun pembangunan. Penyuluh
Agama Islam adalah pembimbing umat beragama dalam rangka pembinaan mental,
moral dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Penyuluh Agama Islam, yaitu
pembimbing umat Islam dalam rangka pembinaan mental, moral dan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, serta menjabarkan segala aspek pembangunan
melalui pintu dan bahasa agama1.

B. Tugas Pokok dan Fungsi Penyuluh Sosial dan Agama


Penyuluh Agama Islam sebagai leading sektor bimbingan masyarakat Islam,
memiliki tugas atau kewajiban yang cukup berat, luas dan permasalahan yang dihadapi
semakin kompleks2.

1
Rahmat Hidayat, “Peran Penyuluh Agama Dalam Kehidupan Beragama”, diakses dari http://journal.iai-
agussalimmetro.ac.id/index.php/mauidhohhasanah/article/download/35/23/
2
Yuulianiingsih, “Pengertian dan Hakikat Penyuluh Agama”, diakses dari
http://ngariungbabarengan.wordpress.com/penyuluhan/pengertian-dan-hakikat-penyuluh-agama.
Penyuluh Agama Islam tidak mungkin sendiri dalam melaksanakan amanah yang
cukup berat ini, ia harus mampu berindak selaku motivator, fasilitator dan sekaligus
katalisator dakwah Islam. Manajemen dakwah harus dapat dikembangkan dan
diaktualisasikan sesuai dengan perkembangan masyarakat yang sedang mengalami
perubahan sebagai dampak dari globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin
canggih, yang mengakibatkan pergeseran atau krisis multidimensi. Disinilah peranan
Penyuluh Agama Islam dalam menjalankan kiprahnya di bidang bimbingan, masyarakat
Islam harus memiliki tujuan agar suasana keberagamaaan, dapat mereferansikan dan
mengaktulisasikan pemahaman, penghayatan dan pengalaman nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara3.
Penyuluh Agama adalah Pembimbing umat beragama dalam rangka pembinaan
mental, moral dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penyuluh Agama yaitu para
juru penerangan penyampai pesan bagi masyarakat mengenai prinsip-prinsip dan etika
nilai keberagamaan yang baik4.

C. Lingkup dan Khalayak Sasaran Kegiatan Penyuluhan


Ruang lingkup penyuluhan menurut Effendy meliputi 3 aspek yaitu5:
1) Sasaran penyuluhan
Sasaran penyuluhan adalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang
dijadikan subjek dan objek perubahan perilaku, sehingga diharapkan dapat
memahami, menghayati dan mengaplikasikan cara-cara hidup sehat dalam kehidupan
sehari-harinya.
Banyak faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan
penyuluhan, diantaranya adalah:
a) Tingkat pendidikan
b) Tingkat sosial ekonomi
c) Adat istiadat
d) Kepercayaan masyarakat
3
Yuulianiingsih, “Pengertian dan Hakikat Penyuluh Agama”, diakses dari
http://ngariungbabarengan.wordpress.com/penyuluhan/pengertian-dan-hakikat-penyuluh-agama.
4
Dra. Hj. Nurmilati, AM.MAP, “Peran dan Fungsi Penyuluh Agama”, diakses dari
http://kalsel.kemenag.go.id/file/file/Penamas/wcgy1361307008.pdf
5
Effendy, 2001. Ilmu komunikasi teori dan praktek Hal. 236-242
e) Ketersediaan waktu dari masyarakat
2) Materi/pesan
Materi atau pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat hendaknya
disesuaikan dengan kebutuhan dari individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Sehingga materi yang disampaikan dapat dirasakan langsung manfaatnya. Materi
yang disampaikan sebaiknya:
a) Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti masyarakat dalam bahasa
kesehariannya
b) Materi yang disampaikan tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran
c) Dalam penyampaian materi sebaiknya menggunakan alat peraga untuk
mempermudah pemahaman dan untuk menarik perhatian sasaran
d) Materi atau pesan yang disampaikan merupakan kebutuhan sasaran dalam
masalah yang mereka hadapi.
3) Metode
Metode yang dipakai dalam penyuluhan hendaknya metode yang dapat
mengembangkan komunikasi dua arah antara yang memberikan penyuluhan terhadap
sasaran, sehingga diharapkan tingkat pemahaman sasaran terhadap pesan yang
disampaikan akan lebih jelas dan mudah dipahami, diantaranya metode mencurahkan
pendapat, diskusi, demonstrasi, simulasi, bermain peran, dan sebagainya, yang akan
dijelaskan sebagai berikut.
Dari metode yang dapat dipergunakan dalam penyuluhan masyarakat, dapat
dikelompokkan dalam dua macam metode, yaitu:
1. Metode Didaktik
Pada metode didaktik yang aktif adalah orang yang melakukan penyuluhan,
sedangkan sasaran bersifat pasif dan tidak diberikan kesempatan untuk ikut serta
mengemukakan pendapatnya atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan apapun.
Dan proses penyuluhan yang terjadi bersifat satu arah (one way method).
Adapun yang termasuk dalam metode didaktik adalah:
a) Secara langsung melalui ceramah
Ceramah adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu
ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga
memperoleh informasi tentang kesehatan.
b) Secara tidak langsung
(a) Poster
(b) Media cetak (majalah, buletin, surat kabar)
(c) Media elektronik (radio, televisi)
2. Metode Sokratik
1) Secara langsung
(a) Diskusi
Diskusi kelompok adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah
dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan di antara 15-20 peserta
(sasaran) dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.
(b) Curah pendapat
Curah pendapat adalah suatu bentuk pemecahan masalah yang
terpikirkan oleh masing-masing peserta, dan evaluasi atas pendapat-
pendapat tadi dilakukan kemudian.
(c) Demonstrasi
Demonstrasi adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide, dan
prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk
memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan
dengan menggunakan alat peraga. Metoda ini digunakan terhadap
kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.
(d) Bermain peran (role playing)
Bermain peran adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan
manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau
lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.
(e) Simposium
Simposium adalah serangkaian ceramah yang diberikanoleh 2 sampai 5
orang dengan topik yang berlainan tetapi saling berhubungan.
(f) Seminar
Seminar adalah suatu cara dimana sekelompok orang berkumpul untuk
membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang
menguasai bidangnya.
(g) Studi kasus
Studi kasus adalah sekumpulan situasi masalah yang sedetailnya, yang
memungkinkan kelompok menganalisis masalah itu. Dapat disampaikan
secara lisan maupun tertulis, drama, film, dapat juga berupa rekaman.
2) Secara tidak langsung
(a) Penyuluhan kesehatan melalui telepon
Penyuluhan kesehatan kali ini bisa melalui media telepon, jarak jauh
sekalipun bisa diraih tanpa harus bertemu bertatap muka secara langsung.
Misalnya seperti: konsultasi dengan dokter tanpa harus pergi kerumah
sakit disaat pandemi, ada pula penyuluhan melalui apk zoom, video, g-
meet, youtube, ataupun wa.
(b) Satelit komunikasi

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Penyuluh agama dan sosial seharusnya juga memiliki kemampuan untuk
mengadakan komunikasi baik dengan tersuluh, bersifat terbuka, ulet dalam tugasnya,
memiliki rasa cinta terhadap orang lain dan suka bekerja sama.
 Penyuluh Agama merupakan ujung tombak Departemen Agama dalam melaksanakan
penerangan agama Islam di tengah pesatnya dinamika perkembangan masyarakat
Indonesia.
 Penyuluh Agama Islam, yaitu pembimbing umat Islam dalam rangka pembinaan
mental, moral dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, serta
menjabarkan segala aspek pembangunan melalui pintu dan bahasa agama.
 peranan Penyuluh Agama Islam dalam menjalankan kiprahnya di bidang bimbingan,
masyarakat Islam harus memiliki tujuan agar suasana keberagamaaan, dapat
mereferansikan dan mengaktulisasikan pemahaman, penghayatan dan pengalaman
nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan dalam konteks kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
 Ruang lingkup penyuluhan menurut Effendy meliputi 3 aspek yaitu: sasaran
penyuluhan, materi/pesan, dan metode.

DAFTAR PUSTAKA

 Dra.Hj. Nurmilati, AM.MAP , “Peran dan Fungsi Penyuluh Agama”, diakses dari
http://kalsel.kemenag.go.id/file/file/Penamas/wcgy1361307008.pdf
 Effendy, Onong Uchjana, M.A. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Edisi.
Kelimabelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
 Yuulianiingsih, “Pengertian dan Hakikat Penyuluh Agama”, diakses dari
http://ngariungbabarengan.wordpress.com/penyuluhan/pengertian-dan-hakikat-penyuluh-
agama,
 Rahmat Hidayat, "Peran Penyuluh Agama Dalam Kehidupan Beragama", diakses dari
http://journal.iaiagussalimmetro.ac.id/index.php/mauidhohhasanah/article/download/35/23/

Anda mungkin juga menyukai