Makalah ini disusun untuk pemenuhan tugas mata kuliah Sosiologi Dakwah
Dosen Pengampu:
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melihat kepada kandungan esensial al-Qur’an dan Sunnah, maka
akan diketahui sesungguhnya dakwah menempati posisi sentral, strategi,
dan menentukan dalam usaha membumikan ajaran Islam. Keindahan dan
kesesuaian ajaran Islam dengan perkembangan zaman, baik dalam sejarah
maupun dalam prakteknya sangat ditentukan oleh dakwah yang dilakukan
oleh umatnya. Dakwah Islam pada hakekatnya merupakan aktualisasi imani
yang dimanifetasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam
kehidupan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara
merasa, berfikir, bersikap, dan bertindak.
Dakwah yang dilaksanakan Rasulullah saw tidak hanya berorientasi
pada rohaniah semata, sehingga Islam dianggap sebagai agama yang hanya
mengurus hubungan manusia dangan Tuhan saja, akan tetapi di balik itu
Rasulullah saw juga melakukan kegiatan dakwah dalam aspek non-
rohaniah. Kegiatan dakwah tersebut termasuk pada aspek, mu’amalah,
moral, sosial, dan lain sebagainya. Dengan demikian, masalahmasalah
sosial (patologi sosial) bagian dari masalah dakwah dalam rangka
1
membangun masyarakat madani.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Dakwah sosial ?
2. Bagaimana metode dakwah sosial ?
3. Bagaimana teknik dakwah sosial?
4. Bagaimana media dakwah sosial ?
5. Bagaiamana sasaran dan pelaku dakwah sosial?
C. Tujuan
1
Usman, STRATEGI DAKWAH DALAM MASALAH SOSIAL, Jurnal AL-Munir 2
Vol II No.4 2010, hal. 49
1. Untuk mengetahui pengertian dakwah sosial
2. Untuk mengetahui metode dakwah sosial
3. Untuk mengetahui teknik dakwah sosial
4. Untuk mengetahui media dakwah sosial
5. Untuk mengetahui sasaran dan pelaku dakwah sosial
BAB II
PEMBAHASAN
2
Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah,( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hal. 1.
3
Suhadang, Kustadi,Ilmu Dakwah, (Bandung, Remaja Rosdakarya 2013), hal. 10
4
Teguh Ansori, "Revitalisasi Dakwah Sebagai Paradigma Pemberdayaan Masyarakat",
Muharrik: Jurnal Dakwah dan Sosial Vol.2 No.1, 2019, hal. 37.
(jalan), dalam bahasa Inggris metode berarti method yang berarti cara.
Metode dala m bahasa Jerman methodicay artinya jalan, sedangkan
dalam bahasa Arab metode disebut thariq.5
Metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh
seorang da'i kepada mad'u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar
hikmah dan kasih sayang. Hal ini mengandung arti bahwa pendekatan
dakwah harus bertumpu pada suatu pandangan human oriented
menempatkan yang mulia atas diri manusia. Ada beberapa hal yang
dilakukan agar dakwah. yang disampaikan masyarakat direspon dengan
baik yaitu:
a. Al-Hikmah; Sebagai metode dakwah, al-Hikmah diartikan bijaksana,
akal budi yang mulia, dada yang lapang, hati yang bersih, menarik
perhatian orang kepada agama atau Tuhan. Al- hikmah juga diartikan
sebagai kemampuan da'i dalam memilih, memilah dan
menyelaraskan teknik dakwah dengan kondisi objektif mad'u.
Disamping itu juga al-hikmah diartikan sebagai kemampuan seorang
da'i dalam menjelaskan doktrin-doktrin Islam, serta realitas yang ada
dengan argumentasi logis dan bahasa yang komunikatif. Oleh karena
itu al-hikmah adalah sebagai sebuah sistem yang menyatukan antara
kemampuan teoritis dan praktis dalam dakwah.
b. Al-mauidzatul Hasanah; Makna mauidzatul hasanah adalah kata-
kata yang masuk kedalam qalbu dengan penuh kasih sayang dan
kedalam perasaan dengan penuh kelembutan, tidak membongkar atau
membeberkan kesalahan orang lain, sebab kelemah lembutan dalam
menasihati sering kali dapat meluluhkan yang keras dan menjinakkan
qalbu yang liar, ia lebih mudah melahirkan kebaikan dari pada
larangan dan ancaman.
c. Al-mujadalah Billati Hiya Ahsan; Maksudnya adalah tukar pendapat
yang dilakukan oleh dua belah pihak secara sinergis, yang tidak
5
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: Raja Gerafindo Persada, 2012),
hlm. 242
melahirkan permusuhan dengan tujuan agar lawan menerima
pendapat yang diajukan dengan memberikan argumentasi dan bukti-
bukti yang kuat.
6
Muhammad Ahnu Idris, "Dakwah Pada Masyarakat Daerah Terpencil:Metode Da’wah
bi al-Hal Sebagai Upaya Meningkatkan Taraf Kehidupan Mad’u", Ulûmunâ : Jurnal Studi
Keislaman Vol.4 No.1 2018, hal. 84
7
Irzum Farihah, "MEDIA DAKWAH POP", AT-TABSYIR, Jurnal Komunikasi
Penyiaran Islam Volume 1, Nomor 2, 2013, hal. 29
b) Printed writing, yaitu media dakwah yang berbentuk tulisan,
gambar, lukisan dan sebagainya yang dapat ditangkap dengan indera
mata,
c) The audio visual, yaitu media yang berbentuk gambar hidup yang
dapat di dengar, sekaligus dapat dilihat, seperti TV, Film, Video dan
sebagainya.
8
Syamsudin, Sosiologi Dakwah, (Makasar:Alauddin Universirsirty Press, 2013), hal.
217-218
Kesimpulan
Dakwah sosial atau bisa dikatakan dakwah bil hal merupakan dakwah
dengan menggunakan perbuatan atau teladan sebagai pesannya. Dakwah bil hal
merupakan kegiatan dakwah yang pada intinya adalah ajakan kepada islam dan
ajakan untuk kebajikan dengan cara amalan, kerja nyata, dan lain sebagainya yang
dilakukan dengan cara bertindak bukan berbicara (pidato).