Anda di halaman 1dari 11

SOSIOLOGI DAN

PSIKOLOGI DAKWAH
monalisa
 Sosiologi secara terminologi dijelaskan okh Hasan Shae.Hy,
adalah imu yang mcmpelajari hidup bersama dalam masyarakat,
dan mcnyelidiki ikatan-ikatan antar manusia rnng rnenguasai
kchidupan itu.

 Psikologi secara tcrminologis adalah ilmu yang mempelajari


tentang gejala-gejala kejiwaan. Kemudian, dalam sejarah
perkembangan ma, arti psikologi menjadi ilmu rnng mempelajari
tingkah laku manusia.
 Dakwah mengatakan, secara etimologi dakwah berasal
dari bahasa Arab dari kata da'a-yad'u-da'watan. Kata
tersebut memiliki kesamaan makna dengan an Nida' yang
artinya memanggil, mengajak, menyeru

 Dakwah secara istilah/ terminologi adalah kegiatan yang


bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk
beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan garis aqidah,
syari'at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar
(kata benda) dari kata kerja da'a yad'u yang berarti
panggilan, seruan atau ajakan
 Sosiologi dan psikologi dakwah, kecluanya sebagai ilmu yang
mempelajari tentang tingkah laku manusia. Pacla sosiologi
dakwah titik tekannya pacla situasi dan kondisi sasaran dakwah,
sedangkan psikologi dakwah titik tekannya pacla
karakter/kejiwaan sasaran dakwah yang berbecla anatara satu
clengan lainnya. Keclua ilmu ini saling acla keterkaitan, sulit untuk
clapat clipisahkan, karena kecluanya sebagai perangkat dakwah
yang esesensial dan termasuk pacla lingkup metoclolgi dakwah b
 Secara garis besar, sosiologi dakwah melakukan kajian-kajian
sebagai berikut:
 1. Mengkaji eksistensi dan esensi masyarakat secara
komprehensif dalam perspektif dakwah.
 2. Melakukan pendalaman pemahaman mengenai masyarakat
manusia yang meliputi: hakikat masyarakat, karakteristik
masyarakat, struktur masyarakat, hubungan sosial manusia
(sosialitas manusia) dalam masyarakat, tujuan manusia
membangun hubungan sosial, serta prinsip-prinsip dasar
hubungan sosial (sosialitas manusia) untuk kepentingan
pengembangan dakwah
 3. Mengkaji ragam persoalan yang terjadi dalam kehidupan
bersama manusia dalam masyarakat untuk membangun
perspektif dan kesadaran baru dalam memahami
persoalanpersoalan masyarakat secara kritis sehingga ia dapat
dijadikan panduan dalam memecahka
 4. Mengkaji proses perubahan sosial yang terjadi di masyarakat
yang dapat dijadikan acuan perencanaan perubahan sosial dalam
kerangka dakwah
 . 5. Mengupas persoalan manusia dalam hubungannya satu sama
lain dalam kesatuan sosial, nilai-nilai dasar yang mengikat
manusia sehingga menjadi kesatuan sosial, bagaimana kesatuan
ini kemudian dipertahankan, serta sejauh mana keterbatasan dan
prospek kemampuan manusia dalam mempertahankan,
memperkuat, dan mengembangkan kesatuan sosial untuk
kepentingan pemetaan medan dakwah.
 Secara kualitatif, pendekatan-pendekatan sosiologi dakwah
antara lain meliputi: pendekatan historis, pendekatan komparatif,
pendekatan studi kasus, dan pendekatan fungsional.
Pendekatanpendekatan ini satu sama lain saling melengkapi
dalam memahami keseluruhan fenomena yang terjadi di
pendekatan- masyarakat.
pendekatan
 Seperti ilmu-ilmu sosial lainnya, sosiologi dakwah dalam
sosiologi memahami sasaran kajian utamanya, yakni masyarakat,
dakwah menggunakan pendekatan-pendekatan yang bersifat ilmiah.
Pendekatan ilmiah yang dimaksud adalah proses memahami
masyarakat dilakukan melalui research (penelitian) secara
sistematis, intensif, dan objektif, serta dengan menggunakan
logika dan pikiran yang sehat sehingga diperoleh informasi
(pengetahuan) yang komprehensif tentang masyarakat.
 Bagi seorang subjek dakwah hendaknya memiliki kepribadian yang baik,
sebab da'i tidak akan luput dari penilaian objek dakwah. Kepribadian da'i
ini melipiti kepribadian yang bersifat jasmani dan rohani .
Adapun kepribaclian yang bersifat rohaniah (psikologis) pacla dasarnya
mencakup masalah sifat, sikap dan kemampuan diri pribadi seseorang
da'i. Adapun rinciannya sebagai berikut :
 1. Sifat-saifat seorang da’I
 : a. Iman dan Taqwa kepada Allah
 b. Tulus ikhlas dan tidak mementingkan kepentingan diri pribacli c.
Ramah dan penuh pengertian
 d. Tawadhu' (rendah hati)
 e. Sederhana dan jujur
 f. Tidak memiliki sifat egoisme
 g. Sifat anthuasiasisme (semangat)
 h. Sabar dan tawakal
 . Sikap seorang da’i:
 a. berakhlaq mulia
 b. Ing ngarsa sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut wun
handayani
 c. disiplin dan bijaksana
 d. wara'i dan berwibawa
 e. tanggung jawab
 f. berpandangan yang luas
 3. Kemampuan pribadi seorang da’i:
 Beberapa pengetahuan, kecakapan dan keterampilan tentang
dakwah sangat menetukan corak strategi dakwah. Pengetahuan
seorang cla'i meliputi pengetahuan yang berhubungan clengan
materi dakwah dan ilmu-ilmu yang hubungannya clengan teknik-
teknik dakwah. Kepribadian yang bersifat jasmaniah, meliputi clua
aspek
 : 1. Sehat jasmani
 2. Berpakaian necis, dalam artian yang serasi antara tempat,
suasana dan keaclaan tubuhnya
 Sumargono menyebutkan, ada tiga wilayah sasaran dakwah
dalam membangun kekuatan Islam yaitu :
 1. Dakwah untuk kalangan kaum dhu'afa, di mana sebagai objek
dakwah adalah kelompok masyarakat fuqara dan masakin, di sini
lebih berorientasi kepada pengabdian. Di samping nilai-nilai yang
perlu disampaikan, namun perlu pula membangun kehidupan sosil
tiga wilayah dan ekonominya.
sasaran  2. Dakwah untuk kalangan kelompok masyarakat menengah yang
memiliki potensi dalam membangun dan pengembangan estafeta
dakwah jum dakwah lebih menekankan kepada human investment,
magang dan kaderisasi.
 3. Dakwah di kalangan eksekutif, dimana apabila sentuhan
dakwah telah menyentuh pada kelompok ini, maka akan sangat
mudah melakukan mobilisasi dana dan memanfaatkan
kewenangan untuk kepentingan dakwah .

Anda mungkin juga menyukai