ASSALAMUALAIKUM…
3
A. PERSPEKTIF DAKWAH DALAM
MASYARAKAT
Sosiologi dakwah salah satu ilmu yang
mengkaji secara sistematik perilaku dan
kehidupan manusia. sejauh perilaku dan
kehidupan itu dapat ditinjau dan diamati
secara empirik dalam perspektif dakwah,
karena dakwah merupakan suatu konsep
yang berpijak pada nilai-nilai keislaman,
maka, tentu dalam mengkaji perilaku dan
kehidupan sosiologi dakwah di samping
berpijak pada teori-teori sosiologi umum.
ia juga berpijak pada landasan teori-teori
keislaman.
Next…
Islam juga mengajarkan posisi masyarakat pun
sangat penting, bahkan tidak bisa dipisahkan
Perspektif sosiologi dakwah, secara
realitas merupakan salah satu fenomena keberadaannya dengan individu sebab masyarakat
kehidupan di masyarakat yang dilansir membutuhkan keberadaan individu dan sebagai
dalam Al-Qur'an surah al-Baqarah (2]: makhluk sosial, individu membutuhkan masyarakat.
251 yang berbunyi: "... Seandainya Allah
Oleh karena itu, untuk menjamin kelangsungan dan
tidak menolak (keganasan) sebagian
manusia dengan sebagian yang lain,
keharmonisan kehidupan sosial dalam masyarakat,
pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah Islam mengajarkan adanya tanggung jawab individu
mempunyai karunia (yang dicurahkan) terhadap masyarakat (takafulul ijtima'i, tanggung
atas semesta Alam. Ayat ini jawab sosial). Tanggung jawab sosial adalah
mengisyaratkan bahwa keragaman
kesadaran dan tanggung jawab terhadap masalah-
(pluralisme) individu dalam masyarakat
mesti dipahami sebagai kemurahan masalah atau kepentingan-kepentingan sosial yang
Tuban dan suatu keharusan bagi mendorong manusia untuk gemar melakukan
keselamatan umat manusia melalui perbuatan-perbuatan sosial , baik dalam sikap,
mekanisme pengawasan dan
perbuatan, atau dalam bentuk usaha yang serius
pengimbangan yang dihasilkannya. Oleh
karena itu, selama individu-individu
terhadap pemecahan masalah-masalah sosial. Secara
dalam masyarakat mampu menghayati garis besar, takafulul ijtima'i ini antara lam pentingan
makna substantif dari kehidupan sosial (masyarakat). Munculnya konsep takaju
bersama ini dan mampu ijtima'i karena dalam pandangan Islam pada dasarnya
memosisikannya pada hubungan yang
setiap individu yang ada dalam masyarakat
bersifat fungsional
merupakan satu kesatuan secara seimbang.
5
Next…
1) Eksistensi Al-Qur'an dalam konteks dakwah, selain sebagai materi dakwah juga sebagai pesan
moral yang me- ngandung nilai filosofi dakwah
2) Isyarat dalam ontologi dakwah dapat diambil dalam Al- Qur'an, di antaranya: mengenalkan
sejumlah terma dalam konsep dakwah
3) Dalam terma al-khayr dan al-ma'ruf menurut konotasi Al-Qur'an tidak diartikan sama-sama
"kebaikan". Al- khayr dikonotasikan sebagai nilai kebenaran (etika dan moral) prinsipiel serta
universal, dan tidak terikat secara komunal oleh ruang dan waktu. Adapun al-ma'ruf yaitu nilai
kebenaran yang sudah dikenal secara kultural.
4) Secara profesional, tampil para pemimpin umat (a'immah) yang berperan membawa masyarakat
ke arah pembinaan dan perbaikan masa depan umat (yahdûna fi al-khayrát).
5) Terma yang secara umum dalam dakwah, yaitu: tabligh, tarbiyyah, ta'lim, tabsyir, tandzir,
taushiyah, tadzkir, dan tanbih. Yang mempunyai esensi adanya pesan moral dan misi suci tentang
nilai-nilai kebenaran, kebaikan, yang perlu diperjuangkan
8
3. Aksiologi Dakwah Sosial
Al-Qur'an menegaskan bahwa tujuan dakwah pada dasarnya dikategorikan dalam empat
bentuk, yaitu: tujuan ideal adalah terciptanya situasi kondisi dar as-salâm atau an-nur, tujuan
institusional adalah tegaknya tanggung jawab kekha- lifahan, sedangkan tujuan konstitusional
adalah tegaknya tata aturan ibadah dan muamalah sesuai dengan ajaran, opera- sionalnya adalah
tegaknya al-birr, al-haqq, al-khayr, dan al- ma'rûf dalam wujud makårim al-akhlåq.
9
C. PRESPEKTIF GEJALA SOSIAL TERHADAP
“
DAKWAH SOSIAL
10
Next…
11
Dengan demikian, gerakan dakwah yang sekarang
berkembang belum mampu secara optimal
membangkitkan dan menumbuhkan minat masyarakat
untuk mengkaji, berpikir kritis, dan mengembangkan
kreativitas. Justru, Forum-forum dakwah mesti
diorientasikan menjadi sebuah sarana dialog untuk
membangkitkan potensi masyarakat sebagai makhluk
kreatif, memberikan kesempatan kepada mereka untuk
menyatakan pandangannya, merencanakan dan
mengevaluasi perubahan sosial yang mereka
kehendaki, sehingga terbangun kesadaran bahwa
mereka diciptakan Allah untuk berkemampuan
mengelola diri dan lingkungannya dengan kekuatan
yang mereka miliki sendiri. Dengan begitu, esensi
dakwah justru tidak mencoba mengubah masyarakat,
tetapi menciptakan suatu ruang, peluang, atau
kesempatan sehingga masyarakat akan mengubah
dirinya sendiri.
12
D. TRADISI MASYARAKAT
TERHADAP DAKWAH SOSIAL
Tradisi merupakan suatu perilaku atau tindakan
seseorang, kelompok ataupun masyarakat yang
sudah menjadi kebiasaan, diwariskan dari satu
generasi kepada generasi berikutnya dan
dilaksanakan secara berulang-ulang. Suatu tradisi
biasa disebut juga kebiasaan dilakukan berdasarkan
latar belakang kepercayaan, pengetahuan, norma
dan nilai-nilai sosial masyarakat yang sudah diakui
dan disepakati bersama.
13
Next…
15
✓ Agama sebagai sistem budaya dapat
dipelajari dengan metode
fenomenologis, yakni dengan cara
melihat, mengamati, dan
memperhatikan gejala-gejala
keagamaan yang dapat diobservasi
secara cermat. ✓ Agama sebagai sistem
ideologi yang
bersumber dari
kepercayaan dan
pengetahuan,
melahirkan norma dan
nilai- nilai ajaran
agama. Ideological
system sebagai
sistem gagasan. 16
Memahami hakikat makna
agama sebagai Way of life, akan
dapat menumbuhkan kesadaran
pada umat beragama, untuk bisa
saling menghormati sesama
pemakai jalan hidup, jalan raya
(syariat). Perbedaan
sesungguhnya tidak harus selalu
menimbulkan pertentangan, jika
masing-masing pihak merasa
berbeda memiliki wawasan yang
luas, cara berpikir yang jernih
serta niat yang lurus tanpa
pretensi apalagi prasangka
buruk.
Next…
18
Dalam analisisnya, Telcott Parson
banyak menggunakan kerangka atas
tujuan (means and framework). Inti
pemikiran- nya ialah bahwa tindakan
sosial itu: (1) diarahkan pada tujuan
atau (memiliki suatu tujuan)
(2) terjadi dalam suatu situasi, yang
beberapa elemennya sudah pasti,
sedangkan elemen-ele- men lainnya
digunakan oleh yang bertindak sebagai
alat penuju tujuan itu
(3) secara normatif tindakan itu diatur
sehubungan dengan penentuan alat dan
tujuan. Jadi, komponen dari tindakan
sosial adalah tujuan, sifat, kondisi, dan
norma.
Thanks!
Any questions?
20