PSIKOLOGI DAKWAH
Disusun oleh:
Kelas BPI A
JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam Garis-Garis besar haluan negara indonesia TAP TAP MPR No.IV
Tahun 1973, 1978 menyatakan bahwa pembangunan bidang agama ditujukan untuk
mencapai kerukunan hidup dan hubungan antar sesama umat beragama dan sesama
penganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta untuk meningkatkan amal
dalam bersama-sama membangun masyarakat.1 Merujuk dari pernyataan tersebut
bahwa dalam pembangunan nasional kita harus mempunyai kesadaran untuk
menghayati, mengamalkan dan meningkatkan pengajaran agama dalam kehidupan
bernegara. Sehingga dapat tercipta masyarakat indonesia yang bertaqwa kepada
Tuhan yang maha Esa, bila sikap kesadaran tersebut telah terwujud maka akan timbul
sikap-sikap yang mendorong usaha pembangunan masyarakat dan penyelesaian
masalah sosial budaya dikalangan masyarakat. Sedangkan dalam hakikatnya
masyarakat luas dalam pengembangan kesadaran ini sangat perlu seorang atau
petugas bimbingan yang juga disebut juru penerang atau lebih mudahnya pendakwa
atau da’i.
Seorang da’i bukan hanya mengerti materi apa yang akan mereka bawakan
tapi juga harus mengerti tentang kondisi mad’u seperti apa yang akan mereka hadapi
ada beberapa faktor yang harus dihadapi oleh seorang da’i dalam hal ini. Corak warga
negara indonesia yang pluralitas, tendensi atau kencenderungan masyarakat apalagi
dalam era globalisasi ini corak kehidupan psikologis masyarakat modern.
2. Rumusan Masalah
a. Apa makna dari psikologi dakwah?
b. Siapa saja objek dan sasaran dari psikologi dakwah tersebut?
c. Bagaimana ruang lingkup pembahasan dari psikologi dakwah?
3. Tujuan Penulisan
a. Mengerti tentang makna psikologi dakwah.
1
Garis-Garis Besar Haluan Negara TAP IV/1973 Departemen Penerangan R.I hal. 55
b. Mengetahui objek dan sasaran psikologi dakwah.
c. Memahami ruang lingkup psikologi dakwah.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Arifin, PSIKOLOGI DAKWAH suatu pengantar studi,(Jakarta:PT Bumi Aksara, 2000), hlm.12
3
Arifin, PSIKOLOGI DAKWAH suatu pengantar studi,… hlm. 6
4
Faizah dan Lalu Muchin Effendi, PSIKOLOGI DAKWAH,(Jakarta: kencana prenada media group,2006), hlm.
Untuk mengetahui pengertian tentang objek dakwah itu sendiri perlu
meletakan dasar disiplin ilmu yaitu psikologi dan dakwah. Kemudian dari dasar kedua
ilmu tersebut ditemukan objek pembahasan sendiri, jika pembahasan dakwah tersebut
dititik beratkan pada aspek psikologi maka objek dakwah mempunyai objek yang
sama dengan psikologi. Begitu pula sebaliknya.
3. Sasaran
Dalam kenyataann yang berkembang dimasyarakat dan dilihat dari kehidupan
psikologis, maka dalam pelaksanaan program dakwah dan menerangkan agama dalam
berbagai permasalahan yang menyangkut sasaran bimbingan atau dakwah perlu
mendapatkan pertimbangan yang sesuai meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Sasaran yang berhubungan dengan kelompok masyarakat dilihat dari
sosiologis, yaitu masyarakat terasing, perdesaan, dan kota kecil. Serta
masyarakat didaerah kecil yang berasal dari kota besar.
2. Sasaran yang dilihat dari golongan masyarakat dari segi struktur
kelembagaan berupa masyarakat, pemerintah dan keluarga.
3. Sasaran dilihat dari kelompok masyarakat dari segi sosial kultural berupa
golongan priyayi, abangan, dan santri.
4. Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakt dilihat dari segi
tingkat usia seperti anak-anak, remaja, dan orang tua.
5. Sasaran dari golongan masyarakat dilihat dari segi okupasional (profesi
atau pekerjaan) seperti golongan petani, pedagang, dan seniman.
6. Sasaran dari golongan masyarakat yang mencakup segi tingkat hidup
sosial-ekonomis berupa golongan orang kaya, menengah, dan miskin.
7. Sasaran yang berkaitan dengan kelompok masyarakat dilihat dari segi jenis
kelamin seperti pria dan wanita.
8. Sasaran yang berhubungan dengan golongan dilihat dari segi khusus
berupa golongan masyarakat tuna susila, tuna wisma, tuna karya, dan
narapidana.5
5
Arifin, PSIKOLOGI DAKWAH suatu pengantar studi,...hlm.3-4
itu sendiri. Metode pendekatan dakwah tersebut harus didasari prinsip psikologis yang
ada sehingga tercipta keefektifan dakwah tersebut.
4. Ruang Lingkup
Dengan memperhatikan sasaran atau objek dakwah atau penerangan agama
yang berupa manusia baik secara invidual maupun sosial atau kolektif dengan
berbagai latar belakang sosio-kulturalnya maka psikologi dakwah sekurang-
kurangnya mempunyai tugas pembahasan dalam hal-hal sebagai berikut :
1. Pengertian psikologi dakwah dan rangkaiannya dengan psikologi lainnya.
2. Faktor motivasi terhadap tingkah laku manusia dalam proses dakwah.
3. Faktor dakwah dalam pengertian dan kaitannya dengan proses belajar.
4. Faktor leadership dalam proses kegiatan dakwah.
Memperhatikan ruang lingkup pembahasan tersebut, maka psikologi dakwah
mempunyai tugas untuk memberikan kepada kita suatu pengertian tentang pentingnya
memahami tingkah laku manusia, bagaimana meramalkannya serta mengontrolnya.
Dengan demikian didalam psikologi dakwah terdapat pendekatan analisis terhadap
tingkah laku manusia dari berbagai aspek ilmu yang bersumber pada pandangan
psikologi perorangan dan masyarakat/kelompok.6
6
Faizah dan Lalu Muchin Effendi, PSIKOLOGI DAKWAH,.. hlm. 9-11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa psikologi dakwah merupakan ilmu yang membahas atau
memaparkan tentang kejiwaan dengan menggunakan praktek dakwah dimana manusia
sebagai sasaran atau objeknya. Dalam pembahasan ruang lingkup psikologi dakwah
memberikan pengertian bagaimana cara memahami diri sendiri maupun tingkah laku manusia
dari berbagai pandangan psikologi baik perorangan maupun kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Faizah dan Effendi Muchin Lalu. 2006.PSIKOLOGI DAKWAH. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.