Anda di halaman 1dari 7

PERAN PSIKOLOGI DALAM PROSES DAKWAH

I. PENDAHULUAN

Dalam masyarakat modern, kedudukan metodenya. Bagi seorang Da’i atau juru
dan peran psikologi dapat dikatakan dakwah dengan mempelajari metode
sebagai sarana efektif berhasil tidaknya psikologi yang mana psikologi dapat
tujuan yang diharapkan, baik secara memungkinkan mengenal berbagai
individu maupun secara kelompok, aspek atau prinsip yang dapat
sebab psikologi memberikan suatu menolongnya menelaah tingkah laku
petunjuk yang berdasarkan berbagai manusia dengan lebih kritis dan juga
macam teori tentang bagaimana dapat memberikan kepadanya
seharusnya manusia berbuat untuk pengertian yang lebih mendalam tentang
dirinya ataupun untuk masyarakat. tingkah laku dan juga psikologi
memberikan jalan bagaimana
Di samping itu, psikologi memberikan
menyampaikan materi dan menetapkan
pula cara-cara bagaimana yang lebih
metode dakwah kepada individu
tepat dalam pemecahan masalah-
manusia yang merupakan makhluk
masalah kemanusiaan, baik ia sebagai
totalitas (psikofisik) dan memiliki
individu atau sebagai kelompok
kepribadian baik dari faktor dalam
masyarakat, begitu pula dapat
maupun pengaruh dari luar.
diterapkan dalam masalah agama,
khususnya sebagai acuan metodologi Maka yang perlu diperhatikan oleh juru
dakwah, merupakan suatu yang tidak dakwah adalah situasi dan kondisi
dapat ditinggalkan. (M. Arifin, 1997 : masyarakat obyek khususnya situasi
10-12). psikologisnya. Manusia sebagai
makhluk jasmani dan rohani yang unik.
Dari segi psikologi bahwa dakwah
Proses perubahan dan perkembangan
dalam prosesnya dipandang sebagai
pribadinya sangat rumit. Maka Da’i
pembawa perubahan, atau suatu proses.
yang menghadapinya juga komplek
Dari segi dakwah, psikologi banyak
sehingga sebagai peran psikologinya
memberi jalan pada perumusan tujuan
sangat dibutuhkan.
dakwah pemilihan materi dan penetapan
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian

Psikologi adalah ilmu pengetahuan


tentang tingkah laku dan kehidupan
Secara istilah dakwah berarti
psikis (kejiwaan) manusia. Senyatanya
mendorong atau memotivasi manusia
psikologi ini merupakan cabang
untuk melakukan kebajikan dan
pengetahuan yang masih muda atau
mengikuti petunjuk, memerintahkan
remaja.
mereka untuk berbuat makruf dan
mencegah kepada yang munkar agar
mereka mendapat kebahagiaan di dunia
Psikologi sebagai psikologi filsafat
dan akhirat. (Ali Mahfud, 1952 : 16).
menurut Plato pada tahun lebih kurang
400 SM, berarti: ilmu pengetahuan yang
mempelajari sifat hakikat, dan hidup
Seperti yang telah diungkapkan di atas
jiwa manusia (psyche= jiwa; logos=
bahwa psikologi dakwah merupakan
ilmu pengetahuan).
perpaduan dari dua disiplin ilmu yang
berbeda, maka untuk memberi
pengertian tentang obyek psikologi
Robert S. Wood-Worth berpendapat
dakwah ini, kita coba terlebih dahulu
bahwa psikologi adalah: ilmu
untuk mencoba meletakkan dasar
pengetahuan yang mempelajari semua
pertemuan dengan jalan meminjam data
tingkah laku dan perbuatan individu,
dari kedua lapisan ilmu tersebut
dalam mana individu tersebut dapat
kemudian atas dasar itu maka kita dapat
dilepaskan dari lingkungannya.
menemukan obyek pembahasan
Pelaksanaan secara ilmiah dari psikologi
tersendiri.
dilakukan dengan jalan: mengumpulkan
dan mencatat secara teliti tingkah laku
manusia selengkap mungkin, dan
Psikologi dakwah merupakan kesatuan
berusaha menjauhkan diri dari segala
analisis terhadap tingkah laku manusia
prasangka. (Kartini Kartono, 1996 : 1-
melalui pendekatan psikologi dan
2).
dakwah geologis yang terdisipliner.
Sebagai pembahasan yang
mempedomani psikologi, maka
Sedangkan dakwah menurut
psikologi dakwah ini termasuk di dalam
epistemologi yang berasal dari bahasa
ruang lingkup pembicaraan psikologi
Arab, kata dakwah berbentuk Isim
teoritis khusus, dan juga dalam
Masdar yaitu bermakna panggilan,
psikologi praktis aplikaitif. (Jamaluddin
ajakan atau seruan. (Ali Mahfud, 1952 :
Kafie, 1993 : 6-7).
17).
B. Esensi Psikologi Dakwah

Pada hakikatnya psikologi dakwah


sebagai ilmu pengetahuan bertugas
Dengan memperhatikan faktor-faktor
mempelajari / membahas tentang gejala-
perkembangan psikologis beserta ciri-
gejala hidup kejiwaan, baik dari da’i
cirinya, maka pesan dakwah yang
maupun mad’u yang terlibat dalam
disampaikan oleh juru dakwah akan
proses kegiatan dakwah.
dapat meresap dan diterima dalam
pribadi sasarannya dan kemudian
diamalkannya kepada perasaan yang
Tugas psikologi dakwah adalah
tulus tanpa adanya ganjalan karena hal
memberikan landasan dan pedoman
tersebut dapat menyentuh dan
kepada metodologi dakwah, karena
memuaskan kehidupan rohaninya.
metodologi baru dapat efektif dalam
Disinilah letak titik berat strategi-
penerapan kerja bila mana didasarkan
strategi dakwah yang sebenarnya yaitu
atas kebutuhan hidup manusia
menerima pesan dakwah dengan ikhlas
sebagaimana ditunjukkan kemungkinan
sekaligus mempraktekkannya. (Al-
pemuasnya efek psikologi.
Mubarok, 1998 : 50).

C. Psikologi untuk Efektifitas Dakwah

Menyerukan kebenaran dan mencegah tentang psikologi dakwah. Karena


kemungkaran adalah tugas hidup setiap kegiatan dakwah pada dasarnya
manusia. Dengan bahasa lain setiap merupakan kegiatan penyampaian
muslim berkewajiban untuk berdakwah. informasi dari seseorang kepada orang
Perintah ini ditulis dalam al-Qur’an lain, maka perlu dikaji faktor apa saja
surat Ali Imran ayat 110, yang artinya: yang merupakan penghambat dan
“Kamu adalah umat yang terbaik yang pelancar transportasi informasi.
dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Pokok-pokok landasan mengenai
Allah”. dakwah dalam Islam yaitu:

Dalam kenyataannya, tidak semua 1. Dakwah harus dilakukan dengan


muslim yang sengaja melakukan hikmah
kegiatan dakwah dan tidak semua
muslim yang sengaja berdakwah tidak
melakukannya dengan efektif. 2. Harus bersabar dan optimis dalam
berdakwah sabar akan segala kesulitan
dan optimis bahwa Allah akan
Kegiatan dakwah ini dapat berlangsung memberikan jalan bagi mereka yang
lancar dan baik, diperlukan pengetahuan
mendapatkan petunjuk. Allah akan yang harus dipegang oleh juru dakwah
mendampingi mereka yang tegar dan dan penyampaian informasi dakwah
berbuat kebaikan. sebaik-baiknya. (Djamaludin Ancok dan
Fuad Nasori Suroso, 1994 : 35).

Dua yang paling utama dalam kegiatan


dakwah yaitu sikap mental yang positif
D. Mengenalkan Sebelum Memberi Beban

Kebanyakan dari para da’i tidak memperhatikan prinsip yang cukup penting ini. Prinsip
yang seharusnya dipenuhi dalam rangka meluluhkan hati sang mad’u, sebagai
pengkondisian dan persiapan baginya untuk mendengar kebenaran yang hendak
diserukannya. Prinsip ini at-tarif qabla al-taklif, juga sebagai upaya untuk membuat
senang dalam menggeluti al-haq, mendorong mereka untuk beramal dengan al-haq itu,
dan menjelaskan tentang dasarnya pahala yang dijanjikan atas setiap orang yang mau
berbuat demikian dan ‘aqim daulatal Islami fi qablika faqum fi ardhika, (tegakkanlah
daulah Islam di hatimu, niscaya ia akan tercegah di bumi ini) karena itu pribadi seorang
da’i mempunyai pengaruh besar bagi keberhasilan dakwah dan penyebaran risalahnya.

E. Penyampaian Pesan

Agar pesan dakwah akan mudah diterima oleh komunikan maka perlu adanya
komunikasi yang efektif. Tanda-tanda komunikasi yang efektif paling tidak memberikan
lima hal pengertian, kesengajaan pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin baik dan
tindakan demikian pula pendekatan psikologi ditandai:

1. Pengertian memiliki makna bahwa penerimaan cermat stimulus seperti yang dimaksud
oleh komunikator.

2. Kesenangan, aktivitas dakwah harus mampu menimbulkan kesenangan pada setiap diri
mad’u, hanya persoalannya, bagaimana dianya dikata pembawa berita gembira-gembira
itu disajikan pada setiap yang mampu menimbulkan kesadaran dan mampu menimbulkan
rasa puas.

3. Mempengaruhi sikap, paling sering kita melakukan komunikasi untuk mempengaruhi


orang lain. Begitu pula dakwah perlu pula menerapkan dakwah yang bersifat persuasif
(proses mempengaruhi pendapat).
4. Hubungan sosial yang baik, dakwah juga ditujukan untuk menumbuhkan hubungan
sosial yang baik dapat hidup sendiri, setiap manusia pasti menginginkan hubungan yang
positif dengan orang lain.

5. Tindakan, dakwah persuasif sebagai suatu proses untuk mempengaruhi sikap dakwah
persuasif juga diarahkan untuk melahirkan tindakan yang dikehendaki.

III. KESIMPULAN

Peran psikologi dakwah sangat membantu kaitannya dalam aktifitas dakwah. Kegiatan
dakwah dapat berlangsung dengan lancar dan berhasil dengan baik diperlukan
pengetahuan tentang psikologi dakwah. Karena kegiatan dakwah pada dasarnya adalah
kegiatan penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain. Maka perlu mengkaji
prinsip dasar psikologi komunikasi juga berhasil atau tidaknya suatu kegiatan dakwah
sangat ditentukan oleh sikap mental pengetahuan juru dakwah.

DAFTAR PUSTAKA

Ancok, Jamaluddin, dan Fuad Nasori Suroso, Psikologi Islam, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1994.

Al-Mubarok, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: Asy-Syifa, 1998.

Arifin, M., Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, Jakarta: Bulan Bintang, 1997.

Kafie, Jamaluddin, Psikologi Dakwah, Surabaya: Offset Indah, 1993.

Kartini, Kartono, Psikologi Umum, Bandung: Mandar Maju, 1996.

Mafud, Ali, Hidayatul Mursyidin, Kairo: Darul Qutb al-Arabiyah, 1952.


Share:
Read more: PERAN PSIKOLOGI DALAM PROSES DAKWAH ~ Kumpulan Makalah
& Artikel https://makalah-ibnu.blogspot.com/2008/10/peran-psikologi-dalam-proses-
dakwah.html#ixzz5qdzglqWE
Under Creative Commons License: Attribution Share Alike

Anda mungkin juga menyukai