Anda di halaman 1dari 3

Psikologi Dakwah

Secara sederhana Psikologi sering disebut sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia yang merupakan gejala dari jiwanya. Secara harfiah, psikologi artinya ‘ilmu jiwa’,
berasal dari kata Yunani psyce ‘jiwa’ dan logos ‘ilmu’. Akan tetapi yang dimaksud bukanlah
ilmu tentang jiwa. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai
gambaran dari keadaan jiwanya. Sedangkan pengertian atau definisi yang lebih terperinci
menyebutkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku lahiriah
manusia dengan menggunakan metode observasi secara obyektif, seperti terhadap rangsang
(stimulus) dan jawaban (respon) yang menimbulkan tingkah laku.1

Perkembangan definisi definisi psikologi ini masih berlanjut hingga saat ini, di antaranya
menurut behaviorisme, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau menyelidiki
tentang tingkah laku manusia atau binatang seperti yang tampak secara lahir. Aliran
behaviorisme menitikberatkan perhatiannya pada tingkah laku lahiriah, karena hal tersebut
dianggap sebagai gambaran tentang perasaan batin atau jiwa. Sedangkan aliran sosiologi
mendefinisikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang proses adaptasi
manusia dengan alam sekitarnya.2

Dakwah menurut epistemologi yang berasal dari bahasa Arab, kata dakwah berbentuk
Isim Masdar yaitu bermakna panggilan, ajakan atau seruan. Dalam bahasa Arab, da’wat atau
da’watun biasa digunakan untuk arti-arti: undangan, ajakan dan seruan yang kesemua
menunjukkan adanya komunikasi antara dua pihak dan upaya mempengaruhi pihak lain. Makna
makna tersebut mengandung unsur usaha ataua upaya yang dinamis. Ad-dakwah hampir semua
yang ada kaitannya dengan dakwah diekspresikan dengan kata kerja (fi’il madhi, mudhari dan
amr).3 Ukuran keberhasilan undangan, ajakan atau seruan adalah manakala pihak kedua yakni
yang diundang atau diajak memberikan respon positif yaitu mau datang dan memenuhi undangan
itu. Jadi kalimat dakwah mengandung muatan makna aktif dan menantang, berbeda dengan
kalimat tabligh yang artinya menyampaikan.

1
Lis Yulianti Syafrida, Psikologinya Dakwah, Jurnal hikmah Vol. VI, No. 02 Juli 2012, 16-28. Hal 19.
2
Faizah, H. Lalu Muchsin, Psikologi Dakwah, Jakarta: Prenadamedia Group, Mei 2018, Hal 3-4.
3
Daeng Sani ferdiansyah dkk, Psikologi Dakwah, Bandung: Penerbit Media Sains Indonesia, Agustus 2022,
Hal. 4.
Secara istilah dakwah berarti mendorong atau memotivasi manusia untuk melakukan
kebajikan dan mengikuti petunjuk, memerintahkan mereka untuk berbuat makruf dan mencegah
kepada yang munkar agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sedangkan
menurut kesepakatan para ulama dakwah adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan dan
mengajarkan serta mempraktikkan ajaran Islam di dalam kehidupan sehari hari, seperti yang
dikemukakan oleh Muhammad Abu al-Futuh dalam kitabnya al-Madkhal ila ‘ilm ad-Dawat,
dakwah adalah menyampaikan dan mengajarkan ajaran Islam kepada seluruh manusia dan
mempraktikkannya dalam realitas kehidupan. 4

Adapun dakwah merupakan usaha atau upaya dan kegiatan baik dalam wujud ucapan
maupun perbuatan yang mengandung ajakan atau seruan kepada orang lain untuk mengetahui,
menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari hari agar beriman kepada
Allah SWT dan tunduk kepada-Nya dalam kehidupan di dunia ini, dimanapun ia berada dan
bagaimana pun situasi serta kondisinya semata mata untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di
akhirat.5 Dengan demikian, psikologi dakwah adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia yang merupakan gambaran dari kejiwaannya guna diarahkan kepada iman takwa kepada
Allah SWT. Bila disederhanakan bisa juga dengan pengertian, dakwah dengan pendekatan
kejiwaan. Pengertian dari Psikologi Dakwah yaitu Psikologi dan Ilmu Dakwah. Pengetahuan
tentang Ilmu Jiwa atau Psikologi diperlukan karena Psikologi Dakwah memang merupakan
bagian dari Psikologi, yakni Psikologi Terapan. Ilmu Dakwah juga sangat relevan karena
Psikologi Dakwah ini adalah ilmu bantu bagi kegiatan dakwah. Boleh jadi pengguna ilmu ini
adalah da’i yang psikolog yang suka berdakwah.

Psikologi dakwah merupakan kesatuan analisis terhadap tingkah laku manusia melalui
pendekataan psikologi dan dakwah geologis yang terdisipliner sebgai pembahasan yang
mempedomani psikologi, maka psikologi dakwah termasuk di dalam ruang lingkup psikologi
teoritis khusus dan psikologi praktis aplikatif.

Sementara itu, psikologi dakwah juga bisa diartikan sebagai alat bantu seorang da’i untuk
mendapatkan pengertian yang lebih dalam tentang bagaimana cara menyampaikan materi

4
Faizah, H. Lalu Muchsin, Psikologi Dakwah, Jakarta: Prenadamedia Group, Mei 2018, Hal. 7
5
Daeng Sani ferdiansyah dkk, Psikologi Dakwah, Bandung: Penerbit Media Sains Indonesia, Agustus 2022,
Hal. 5
dakwah kepada sasaran dakwah agar dakwah mampu memberikan dorongan, melakukan
perubahan, meningkatkan, mengarahkan, dan memberikan keyakinan kepada tujuan dakwah. 6

Dengan mengacu pada pengertian psikologi, maka dapat dirumuskan bahwa psikologi
dakwah ialah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan tingkah laku
manusia yang terkait dalam proses dakwah. Esensi dakwah terletak pada usaha pencegahan
(preventif) dari penyakit penyakit masyarakat yang bersifat psikis dengan cara mengajak,
memotivasi, merangsang serta membimbing individu atau kelompok agar sehat dan sejahtera
jiwa dan raganya, sehingga mereka dapat menerima ajaran agama dengan penuh kesadaran dan
dapat menjalankan ajaran agama islam sesuai dengan tuntuntan syariat islam. 7 Psikologi dakwah
berusaha menyingkap apa yang tersembunyi dibalik perilaku manusia yang terlibat dalam
dakwah, dan selanjutnya menggunakan pengetahuan itu untuk mengoptimalkan pencapaian
tujuan dari dakwah itu.

Pada hakikatnya psikologi dakwah sebagai ilmu pengetahuan bertugas


mempelajari/membahas tentang gejala-gejala hidup kejiwaan, baik dari da’i maupun mad’u yang
terlibat dalam proses kegiatan dakwah. Tugas psikologi dakwah adalah memberikan landasan
dan pedoman kepada metodologi dakwah, karena metodologi baru dapat efektif dalam penerapan
kerja bila mana didasarkan atas kebutuhan hidup manusia sebagaimana ditunjukkan
kemungkinan pemuasnya efek psikologi.8

6
Daeng Sani ferdiansyah dkk, Psikologi Dakwah, Bandung: Penerbit Media Sains Indonesia, Agustus
2022, Hal. 6.
7
Faizah, H. Lalu Muchsin, Psikologi Dakwah, Jakarta: Prenadamedia Group, Mei 2018, Hal. 7
8
Lis Yulianti Syafrida, Psikologinya Dakwah, Jurnal hikmah Vol. VI, No. 02 Juli 2012, 16-28. Hal 19-21.

Anda mungkin juga menyukai