Anda di halaman 1dari 10

Nama : Azlia Dita Maharani

Npm : 2211080139
Mata kuliah : Psikologi Tasawuf
Dosen : Dian Mayasari, MA, Kons
Jurusan : BKPI
Semester/Kelas : II/F

KELOMPOK 1 ( Pengertian dan Ruang lingkup Paikologi)

A. Pengertian Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari pikiran, perilaku, dan proses mental
manusia. Kata "psikologi" berasal dari bahasa Yunani, yaitu "psyche" yang berarti
"jiwa" atau "pikiran," dan "logos" yang berarti "ilmu" atau "pengetahuan." Dengan
demikian, psikologi berfokus pada pemahaman tentang bagaimana pikiran, emosi, dan
perilaku manusia terbentuk, berkembang, dan berinteraksi dengan lingkungan. Tujuan
utama psikologi adalah untuk memahami dan menjelaskan bagaimana individu dan
kelompok manusia berfungsi dalam berbagai konteks dan situasi.
B. Ruang Lingkup Psikologi
Psikologi umum adalah psikologi meneliti dan mempelajari kegiatan-kegiatan psikis
manusia yang tercemin dalam perilaku pada umumnya, yang dewasa, yang normal dan
yang berkultur. Psikologis khusus adalah psikologi yang meneliti dan mempelajari
segi-segi kekhususan dari aktivitas psikis manusia. Ruang lingkup psikologi sangat
luas dan mencakup berbagai aspek kehidupan manusia. Berikut adalah beberapa ruang
lingkup utama dalam psikologi: Psikologi Klinis, Psikologi Sosial, Psikologi
Perkembangan, Psikologi Industri, Psikologi Kepribadian, Psikologi Pendidikan.

KESIMPULAN

Jadi psikologi adalah ilmu yang mempelajari pikiran, perilaku, dan proses mental
manusia, tujuan utama psikologi adalah untuk memahami dan menjelaskan bagaimana
individu dan kelompok manusia berfungsi dalam berbagai konteks dan situasi, Kata
"psikologi" berasal dari bahasa Yunani, yaitu "psyche" yang berarti "jiwa" atau
"pikiran," dan "logos" yang berarti "ilmu" atau "pengetahuan.". Dan ruang lingkup
psikologi di antaranya ada psikologi kepribadian,sosial,kognitif dll.
KELOMPOK 2 (Pengertian Psikologi dan Tasawuf)

A. Pengertian Psikologi dan Tasawuf


Psikologi adalah ilmu yang mempelajari pikiran, perilaku, dan proses mental
manusia. Fokus utama psikologi adalah memahami dan menjelaskan bagaimana
pikiran, emosi, dan perilaku manusia terbentuk, berkembang, dan berinteraksi dengan
lingkungan. Psikologi menggunakan metode ilmiah untuk mengumpulkan data,
melakukan penelitian, dan mengembangkan teori yang dapat digunakan dalam praktek
dan pemahaman lebih lanjut tentang manusia. Di sisi lain, tasawuf adalah dimensi
dalam agama Islam yang berkaitan dengan pengalaman mistik, spiritualitas, dan
hubungan pribadi dengan Tuhan. Tasawuf bertujuan untuk mencapai kedekatan dengan
Tuhan melalui praktik-praktik spiritual, introspeksi, meditasi, dan pengendalian diri.
Fokus tasawuf adalah pada pengembangan jiwa, peningkatan kesadaran, dan pencarian
kebenaran spiritual. Dimensi psikologi dalam tasawuf terbagi menjadi tiga dimensi :
dimensi penalaran, yaitu menerangkan berbagai gejala perilaku manusia, corak relasi,
dan kehidupannya. Nalar manusia yang paham tentang ajaran tasawuf maka secara
psikologi baik karena ia akan selalu berbuat kebaikan dan takut berbuat keburukan
pengendalian, yaitu dimensi yang meningkatkan kesejahteraan mental dan kehidupan
manusia,serta mencegah praktik yang tidak benar dan efek negatif dari psikologi itu
sendiri dan ilmu lainnya. Peramalaan, yaitu dimensi yang membuat pikiran tentang
pola perilaku manusia dalam berbagai situasi dan akibat-akibatnya pada masa depan
berdasarkan data yang akurat.

KESIMPULAN
Jadi psikologi itu lebih berfokus pada pemahaman ilmiah tentang pikiran dan
perilaku manusia, sementara tasawuf lebih berkaitan dengan pengalaman spiritual dan
pengembangan pribadi dalam konteks keagamaan. Psikologi dalam tasawuf juga
berfungsi mengambangkan kesehatann mental dan menata prilaku manusia sehingga
menjadi insan yang taat dan berguna. Hubungan tasawuf dan psikologi adalah
hubungan antara jiwa dan raga manusia. Prilaku kehidupan keagamaan seseorang itu di
pengaruhi dari jiwanya yang mengarah pada kebaikan atau keburukan.
KELOMPOK 3 (Perkembangan Psikologi Tasawuf)

A. Sejarah Perkembangan Psikologi Tasawuf


Perkembangan psikologi tasawuf dalam Islam telah mengalami beberapa fase,
yaitu, Pada abad pertama dan kedua hijriah, yaitu fase asketisme (zuhud). Sikap ini
banyak dipandang sebagai pengantar kemunculan tasawuf. Tahap pertama, tasawuf
masih berupa zuhud dalam pengertian yang masih sangat sederhana. Pada abad
ketiga hijriah, para sufi mulai menaruh perhatian terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan jiwa dan tingkah laku tasawuf pun berkembang menjadi ilmu moral keagamaan
atau ilmu akhlak keagamaan. Psikologi tasawuf sebagai salah satu cabang dalam
Psikologi Islam, sangat berkatian erat dengan psikologi agama Islam. Jika dilihat dari
segi objek kajiannya, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa psikologi
tasawuf mengkaji tentang pengalaman bathin seorang sufi yang mampu memberikan
kondisi jiwa yang selamat, jiwa yang tenang bagi sisufi itu sendiri. Sementara psikologi
agama merupakan ilmu yang mengkaji tentang bathin terhadap keyakinannya kepada
Allah, hari kemudian da masalah ghaib lainnya. Jika dilihat dari objek kajian kedua
disiplin ilmu ini, maka psikologi tasawuf merupakan salah satu bentuk terapi bagi
ummat Islam dalam rangka meningkatkan kualitas ibadah dalam arti luas.

KESIMPULAN
Jadi Perkembangan psikologi tasawuf dalam Islam telah mengalami beberapa
fase,dan Psikologi tasawuf sebagai salah satu cabang dalam Psikologi Islam, sangat
berkatian erat dengan psikologi agama Islam. Dan Psikologi Tasawuf adalah
pengalaman sufistik yang dirasakan oleh para sufi. Psikologi tasawuf juga sebagai
salah satu cabang dalam Psikologi Islam, sangat berkatian erat dengan psikologi
agama Islam.
KELOMPOK 4 (Perbedaan Psikologi Barat dan Psikologi Tasawuf)

A. Pengertian Psikologi Tasawuf Dan Psikologi Barat


Psikologi tasawuf adalah ilmu yang membahas tentang kejiwaan manusia dan
memiliki peran yang sama, yakni member solusi dan mengatasi problematik manusia
dalam menjalani kehidupan. Para sufi menekankan unsur kejiwaan dalam konsepsi
tentang manusia yang mengarah dalam inti kehidupan manusia pada unsur spiritual
atau kejiwaannya. Psikologi Barat yang memusatkan perhatiannya pada aspek jismia
adalah fisiologi (physisiologi pshychology), psikologi ini membahas tentang tingkah
laku manusia berdasarkan kajian terhadap sistem saraf dan fungsi kelenjar manusia.
Perbedaan Psikologi Barat Dan Psikologi Tasawuf
1. Psikologi tradisional (Barat) mengasumsikan bahwa alam semesta secara
keseluruhan bersifat materi, tanpa ada makna maupun tujuan. Sebaliknya, psikologi
sufi menganggap alam diciptakan berdasarkan kehendak Tuhan dan mencerminkan
kehadiran-Nya.
2. Psikologi tradisional mengasumsikan bahwa manusia tidak lebih dari tubuh, dan
pikiran berkembang dari sistem saraf tubuh. Hal yang berbeda disampaikan oleh
psikologi sufi
3. Menurut psikologi Barat, puncak kesadaran manusia adalah kesadaran rasional.
Psikologi sufi menunjukkan bahwa kebanyakan manusia, kesadaran rasional
merupakan kodisi “tidur dalam sadar”.

KESIMPULAN
Jadi Psikologi tasawuf adalah ilmu yang membahas tentang kejiwaan manusia
dan Psikologi Barat yang memusatkan perhatiannya pada aspek jismia adalah
fisiologi, erbedaan Psikologi Barat Dan Psikologi Tasawuf Psikologi Barat
mengasumsikan bahwa alam semesta secara keseluruhan bersifat materi, dan puncak
kesadaran manusia adalah kesadaran rasional. Ada 3 perbedaan perkembangan
pandangan antara psiikologi barat dan psikologi islam yaitu: perkembangan manusia,
Teori kepribadian manusia, Psikoterapi
KELOMPOK 5 (Hati, Diri, dan Ruh)

Diri adalah sesuatu yang unik yang dimiliki seseorang dan terdiri dari hal-hal
atau proses yang penting bersifat pribadi. Rogers mengatakan bahwa konsep yang
paling penting dalam teori kepribadian adalah the self sebagai perangkat persepsi dan
kepercayaan dalam yang konsisten dan teratur.Pengertian diri adalah sikap dan
perasaan seseorang terhadap dirinya sendiri dan susatu keseluruhan proses psikologis
yang menguasai tingkah laku dan penyesuaian diri. Hati dalam khazanah tasawuf
dikenal qalbu.Para sufi klasik sudah banyak bicara soal hati.Aktifitasnya, potensinya
karakter dan segala fenomenologi kejiwaan yang dibawanya.Semua sufi merujuk
kepada hadits Nabi yang masyhur “Di dalam jasad ada segumpal daging, jika
dagingbitu baik maka seluruh jasad dalam keadaan baik, ingatlah, daging yang
dimaksud adalah hati”. Di dalam Al quran memerintahkan manusia untul pandai-pandai
mempelajari diri sendiri “Dan didalam dirimu, apakah engkau tidak
mempelajarinya?”Ruh, rupanya menjadi pengecualian. Persoalan ruh ini telah
mengundang perhatian banyak kalangan.Bahkan Al quran memberi perhatian khusus
pada masalah ini. Ruh termasuk perkara yang dirahasiakan dari pengetahuan
manusia.Manusia tidak dapat menggetahui perkara ruh secara sempurnaterutama
menyangkut persoalan hakikat dari ruh.

KESIMPULAN
Pengertian diri adalah segala anggapan, perasaan, sikap dan keseluruhan
psikologi yang dirasakan seseorang tentang dirinya sebagai individu yang bertingkah
laku sesuai dengan self-nya. Hati kita adalah sumber kecerdasan dan kearifan kita yang
terdalam. Fokus atau pusat pengetahuan spiritual manusia. Pengetahuan ini dalam sufi
sering kali disebut istilah ma’rifat.Ruh bersifat konstan, tidak mengenal keseimbangan,
karena ia adalah percikan Ilahi didalam diri masing-masing kita.
KELOMPOK 6 (Psikologi Jiwa yang Sakit dan Jiwa yang Sehat)

A. Pengertian Gangguan Jiwa


Gangguan jiwa merupakan psikologik atau pola perilaku yang ditunjukkan pada
individu yang menyebabkan distress, menurunkan kualitas kehidupan dan disfungsi.
Gangguan jiwa adalah bentuk dari manifestasi penyimpangan perilaku akibat distorsi
emosi sehingga ditemukan tingkah laku dalamketidak wajaran. Menurut Videbeck
mengatakan bahwa kriteria umum gangguan adalah sebagai berikut : Tidak puas
hidup di dunia, Ketidak puasan dengan karakteristik, kemampuan dan prestasi diri,
Koping yang tidak afektif dengan peristiwa kehidupan, Tidak terjadi
pertumbuhan personal. Penyebab ganggua jiwa yang terdapat pada unsur kejiwaan,
akan tetapi ada penyebab utama mungkin pada badan (Somatogenik), di Psike
(Psikologenik), kultural (tekanan kebudayaan) atau dilingkungan sosial (Sosiogenik)
dan tekanan keagamaan (Spiritual). lain dari penyebab gangguan jiwa diantaranya
adalah sebagai berikut :Genetika, biologis(keturunan,tempramen), jasmaniah,
penyakit atau cedera pada tubuh, sebab psikologik, stress.
B. Karakteristik Sehat Jiwa
1. Memiliki sikap positif pada diri sendiri
2. Mampu menguasai lingkungan dan beradabtasi
3. Mempunyai rasa kasih sayang
4. Menerima diri sendiri, orang lain dan lingkungan
5. Memiliki persepsi sesuai dengan kenyataan

KESIMPULAN
Jadi ganguan jiwa itu bentuk diri yang mengalami penyimpangan prilaku akibat
stress, depresi, dan emosi yang berlebih sehingga di temukan tingkah laku dalam
ketidak wajaran dalam diri, penyebab gangguan jiwa biasanya terjadi karena diri
mengalami tekanan hidup dan kesedihan yang amat sangat berat, maka dari itu kita
harus senantiasa berdoa agar terhidar dari masalah masalah yang berat dan mampu
melewati masalah masalah yang datang.
KELOMPOK 7 (Psikologi Tasawuf bagi Dunia Moderen)

A. Problematika Masyarakat Moderen


Masyarakat modern memiliki sikap hidup materialistik (mengutamakan materi),
hedonistik (memperturutkan kesenangan dan kelezatan syahwat), totaliteristik (ingin
menguasai semua aspek kehidupan) dan hanya percaya kepada rumus-rumus
pengetahuan empiris saja serta sikap hidup positivistis yang berdasarkan kemampuan
akal pikiran manusia tanpa jelas menguasai manusia yang memegang
ilmu pengetahuan dan teknologi. Problematika yang muncul antara lain:
penyalahgunaan IT, Pendangkalan iman, Desintegrasi ilmu pengetahuan, Pola
Hubungan Materialistik, Menghalalkan segala cara, Kepribadian yang terpecah,
Kehilangan harga diri dan masa depan. Sebenarnya zaman modern ditandai dengan
dua ciri yang sangat jelas dan tidak dapat dihindari oleh masyarakat, yaitu:
a. Penggunaan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan manusia
b.berkembangnya ilmu pengetahuan sebagai wujud dari kemajuan intelektual
manusia.
Manusia modern adalah manusia yang berpikir logis dan mampu menggunakan
berbagai teknologi untuk meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan sosialnya.
Dalam pandangan sosiolog, gejala ini disebut sebagai gejala keterasingan (alienasi)
yang disebabkan faktor-faktor berikut:
a. Perubahan sosial yang berlangsung cepat
b. Hubungan hangat antar manusia sudah berubah menjadi yang gersang
c. Lembaga tradisional sudah berubah menjadi lembaga rasional
d. Masyarakat yang homogen sudah berubah menjadi heterogen
e. Stabilitas sosial berubah menjadi mobilitas sosial.

KESIMPULAN
Problematika masyarakat modern memiliki sikap hidup yang mengutamakan
materi, hedonistic, dan ingin menguasai semua aspek kehidupan. Ketika inovasi
teknologi mempunyai tempat penting dalam masyarakat, inovasi juga membawa gaya
hidup yang membahayakan, pikiran manusia tampak jelas menguasai manusia yang
pandangan sosiolog, gejela ini disebutt sebagai gejala keterasingan.
KELOMPOK 8 (Hati Sebagai Pusat Spritual)

A. Pengertian Hati Sebagai Pusat Spiritual


Hati sebagai pusat spiritual adalah hakikat batiniyah bukan hati dalam
pengertian fisik, tetapi hati adalah sebagai sumber cahaya bathiniyah, inspirasi,
kreatifitas, dan belas kasih.Qalb adalah daging sanubari yakni daging khusus yang
berbentuk seperti jantung pisang yang terletak dirongga dada sebelah kiri yang
berisi darah hitam kental. hati dalam konteks fisik ini tidak jauh beda dengan hati
yang ada pada makhluk lain. sementara itu pengertian qalb dalam pandangan sufi,
ia menyebutnya "Lathaif rabbaniyyah ruhaniyyah" , sesuatu yang halus yang
memiliki sifat ketuhanan dan keruhanian. Macam-macam karakter hati:
1. hati yang sehat, karena hati yang sehat manusia dapat memiliki hal-hal
kebaikan, mempunyai iman yang kokoh.
2. hati yang mati, hati ini kaku, keras, membawa sifat yang jelek sehingga banyak
dosa dalam dirinya
3. hati yang sakit, di dalamnya terdapat iman, masih suka beribadah tetapi di
samping itu ada kemaksiatan dan perbuatan dosa baik kecil maupun besar.
Fungsi Hati :
1. Fuad, merupakan posisi qalb yang berkaitan dengan indrawi, fuad memiliki
tanggungjawab intelektual yang jujur kepada apa yang dilihatnya.
2. Shadr merupakan potensi qalb yang berperan untuk merasakan dan
menghayati atau mempunyai fungsi emosi.
3. Hawa, merupakan potensi qalb yang menggerakkan kemauan, didalamnya
ada ambisi, kekuasaan, kekayaan, dan lain sebagainya.

KESIMPULAN
Hati sebagai pusat spiritual adalah hakikat batiniyah bukan hati dalam
pengertian fisik, tetapi hati adalah sebagai sumber cahaya bathiniyah, inspirasi,
kreatifitas, dan belas kasih.Qalb adalah daging sanubari yakni daging khusus yang
berbentuk seperti jantung pisang yang terletak dirongga dada sebelah kiri yang berisi
darah hitam kental. Macam macam hati ada yang sehat mati dan sakit.
KELOMPOK 9 ( Nafs )

A. Pengertian Nafs
Kata Nafs yang dipakai di belakang sufi mempunyai makna yang beragam.
pertama, ia bermakna ego atau diri yakni realitas (haqiqat) atau substansi (dzat)
manusia, gagasan tentang nafs sering kali disebut ego dan id tempat dorongan instingtif,
yang mendorong manusia ke arah kejahatan, asalusul kejahatan dan sumber
kecenderungannya hanya untuk mencari kesenangan. Macam-Macam Perkembangan
Nafs:
a. Nafs tirani (al-nafs al-amarah)
nafs al-amarah diterjemahkan sebagai nafs yang memerintah. Menurut James Fadlman
dan robert frager al-jerrahi, arti yang palingbaik untuk unsure dalam diri kita ini
adalah "nafsu rendah".
b. Nafs penuh penyesalan (al-nafs al-lawwamah)
istilah nafs yang penuh penyesalan ini didapatkan oleh para sufi dari ayat alquran " dan
aku bersumpah dengan nafs yang amat menyesali dirinya" (QS. Al-qiyamah:2), maka
kata lawwamah adalah menolak amalan buruj dan memohon ampunan setelah
menyadari perbuatan buruk tersebut. kecenderungan nafs ini terus menuju
memasuki taubat nasuha
c. Nafs terilhami (al-nafs al- mulhimah)
Dalam risalat ye syah ne'matullah wali, nafs yang terilhami memiliki sepuluh karakter,
yaitu: kemampuan berpikir, kebijaksanaan, pengetahuan, penyingkapan, inspirasi,
kesadaran, kesempurnaan, kemuliaan dan kemurahan hati. ada tingkat ketiga ini sudah
mulai merasakan kesenangan sejati dalam berdo'a, meditasi dan kegiatan
spiritual lainnya.

KESIMPULAN
Menurut perspektif Sufi, nafs adalah sebuah aspek psikis yang kecenderungannya
adalah memaksakan hasrat-hasratnya dalam upaya memuaskan diri. Dalam realitasnya,
nafs tersusun dari id dan ego sehingga pada akarnya nafs tiranilah yang mendominasi
kehidupan perilaku manusia karena yang berperan adalah dorongan dari dorongan
egoistis yang kerap disadari.
KELOMPOK 10 ( Nafs )

A. Pengertian Nafs
Nafsu dalam bahasa Arab biasa disebut dengan Nafsus syai’ yang artinya sesuatu (jati
diri). Sedangkan menurut kaum sufi, “ ucapan kata Nafs bukan di maksudkan sebagai
wujud atau acuan masalah”. Yang mereka maksudkan degan Nafs adalah sesuatu yang
tercela dari sifat – sifat hamba, akhlak, dan perbuatannya. Nafsu itu adalah keinginan
manusia yang tersirat dalam akal pikirannya. Nafsu ada yang baik, yaitu nafsu yang
tidak bertentangan dengan hati nurani serta perintah-perintah dan larangan-larangan
yang Allah tetapkan. Namun ada pula nafsu yang buruk, yaitu nafsu yang hanya untuk
memenuhi keinginan pikirannya saja, tanpa melibatkan hati nurani dan ketetapan Allah
Tingkat nafs ada: An- Nafs Ammarah, An-Nafs al-Lawwamah, An-Nafs al-
Mulahhimah, An-Nafs al-Muthmainnah, An-Nafs ar-Radhiyah, An-Nafs al-
Mardiyyah, An-Nafs al-Kamilah. Kemudian dalam Al-Qur'an tingkatan nafs terbagi
menjadi dua kelompok besar, yaitu nafs martabat tinggi dan nafs martabat rendah. Nafs
martabat tinggi memiliki oleh orang-orang takwa, yang takut kepada Allah dan
berpegang teguh kepada petunjuk-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Sedangkan nafs
martabat rendah memiliki oeh orang-orang yang menentang perintah Allah dan yang
mengabaikan ketentuan-ketentuan-Nya, serta orang-orang yang sesat, yang cenderung
berperilaku menyimpang dan melakukan kekejian serta kemungkaran.

KESIMPULAN
Al-Nafs (jiwa) mempunyai banyak arti antara lain ruh, nyawa, tubuh dari
seseorang, darah, niat, orang dan kehendak. Dalam bahasa Inggris Psycho diartikan
jiwa atau mental jiwa. Menurut bahasa Indonesia jiwa adalah: roh manusia yang ada di
tubuh dan menyebabkan hidup, atau seluruh kehidupan batin manusia yang terjadi dari
perasaan, pikiran angan-angan dan sebagainya. Tingkat nafs diantaranya : An- Nafs
Ammarah, An-Nafs al-Lawwamah, An-Nafs al-Mulahhimah, An-Nafs al-
Muthmainnah, dll.

Anda mungkin juga menyukai