Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH DAN

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI
TRANSPERSONAL
Oleh: Lukmawati, M.A
sejarah
• Para ahli filsafat mencoba mempelajari jiwa, Plato menyebut jiwa sebagai ide, Aristoteles
menyebut jiwa sebagai fungsi mengingat.
• Pada abad ke 17. filsuf prancisDescrates berpendapat jiwa adalah akal atau kesadaran,
sedangkan John Locke (Ingris) beranggapan jiwa sebagai kumpulan ide yang disatukan
melalui asosiasi.
• Ilmuwan lain pada abad ke 18 mengaitkan jiwa dengan ilmu pengetahuan faal (proses
sensoris) saraf-saraf ke otak otot tindakan.
• Psikologi sebagai sebuah ilmu diyakini lahir pada abad ke-19 dan akar historisnya kembali
pada filsafat Yunani Kuno (Jaenudin, 2012).
• Psikologi lahir pada abad ke 19 tahun 1879 ditandai dengan berdirinya Lab Wilhem Wund
di Universitas Leipzig Jerman. Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini, maka metode
ilmiah untuk lebih memahami manusia telah ditemukan walau tidak terlalu memadai
Pengertian psikologi
• Psikologi berasal dari Bahasa yunani yaitu psyche (jiwa) dan logos
(ilmu).
• Psikologi adalah cabang kajian saintifik tentang tingkah laku dan
aktifitas manusia ( William, 1960)
• Psikologi merupakan sains yang digunakan untuk memahami, meramal,
dan mempengaruhi tingkah laku manusia ( Kalish, 1977)
• Sains yang mengkaji tingkah laku dan proses mental manusia. (Baron,
1989)
• Ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan proses mental (Passer and
Smith, 2009).
• Manusia adalah mahkluk Somato-Psiko-Sosial. Maka memahami manusia
menggunakan pendekatan semua unsur somatic, psikologis dan social.
• Dalam islam, ‘jiwa’ disamakan dengan an-nafs, dan adapula yng
menyebut, ar-ruh.
• Surah Al-Isra ayat 85 berbunyi: “Dan mereka bertanya kepadamu tentang
ruh. Katakanlah: ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu
diberi pengetahuan kecuali sedikit,”.
• Didunia Islam, pengertian tentang jiwa jauh lebih kompleks.
• Pemikiran Al Farabi mengenai keabadian jiwa membedakan antara jiwa
Khalidah (Fadilah)jiwa yang mengetahui kebaikan dan berbuat baik
serta dapat melepas diri dari ikatan jasmani. Adapun jiwa fana’ (Jahilah)
tidak mencapai kesempurnaan karena belum dapat melepaskan diri dari
ikatan materi. ia akan hancur dengan hancurnya badan (Jaenudin, 2012).
• Beberapa disiplin ilmu telah melakukan kritik terhadap dirinya melalui
para ilmuwan, yang melihat kemampuan lain sebagai pembaharuan
untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada dunia modern. Hal ini
karena persoalan dunia modern tidak bias lagi ditampung dengan model
disiplin-disiplin yang ada. Hal inipun terjadi dalam disiplin psikologi. Oleh
karena itu, banyak ilmuwan yang melirik pada kearifan timur untuk
mencari dasar-dasar pembaharuan dalam bidang psikologi yang relative
lebih holistic daripada Barat yang terlalu menekankan matrealisme.
• Selanjutnya lahirlah tahap ke empat, dalam perkembangan psikologi
yaitu psikologi transpersonal. Pada tahapan ini, ilmuwan muslim melihat
kemungkinan untuk menata ulang disiplin psikologi berdasarkan tradisi
Islam, sehingga lahir psikologi Islam. Pembahasan psikologi inipun
kemudian bercabang menjadi psikologi religious atau psikologi skriptual,
psikologi sufistik dan psikologi filosofi (Kartanegara, 2005).
Perkembangan psikologi
• Menurut James F Brennan psikologi yang lahir pada abad ke 19 dan
berkembang abad ke 20 terdiri atas beberapa gerakan yang bias
diidentifikasi antara satu dengan yang lain, yaitu gerakan
fungsionalisme amerika, Gestalt, psikoanalisis, behavioristik, gerakan
mazhab ketiga ( psikologi eksistensial-fenomenologis dan humanistic)
serta neofungsionalisme (Brennan, 2006)
• Sebagai tren psikologi saat ini, secara ringkas pembahasan
perkembangan psikologi modern saat ini sebagai berikut:
• Behaviorisme
• Menurut pandangan aliran ini, psikologi didefinisikan sebagai sains,
dan sains hanya berhubungan dengan sesuatu yang dapat dilihat dan
diamati. Karena tidak dapat diamati ‘jiwa’ tidak digolongkan ke dalam
psikologi.
• Aliran ini memandang manusia seperti mesin (homo mechanicus)
yang dapat dikendalikan perilakunya melalui pelaziman/ pembiasaan
(conditioning).
• Perilaku adalah hasil interaksi antara stimulus dan respon (S-R)
• Psikologi Gestalt
• Berasal dari Bahasa Jerman yang berarti menggambarkan konfigurasi
atau bentuk yang utuh. Suatu gestalt dapat berupa obyek yang berbeda
dari jumlah bagian bagiannya. Semua penjelasan tentang bagian bagian
objek akan mengakibatkan hilangnya gestalt itu sendiri.
• Sebagai contoh; ketika melihat sebuah persegi panjang dapat dipahami
dan dijelaskan sebagai persegi panjang berdasarkan keutuhannya atau
keseluruhannya, dan identitas ini, tidak bias dijelaskan sebagai empat
garis yang saling tegak lurus dan berhubungan.
• Psikologi gestalt didasari oleh pemikiran Kant tentang teori Nativistik,
yang mengatakan bahwa organisasi aktivitas mental membuat individu
berinteraksi dengan lingkungannya melalui cara cara yang khas. Dengan
demikian tujuan psikologi gestalt adalah menyelidiki organisasi aktivitas
mental dan mengetahui secara tepat karakteristik interaksi manusia dan
lingkungannya.
• Psikologi positif
• Martin Seligman, mempelopori revolusi dalam bidang psikologi
melalui gerakan psikologi positif. Psikologi positif adalah cabang baru
psikologi yang mengarahkan perhatiannya pada sisi positif manusia,
mengembangkan potensi-potensi kekuatan dan kebajikan, sehingga
membuahkan kebahagiaan yang autentik dan berkelanjutan.
• Misi Seligman adalah mengubah paradigm psikologi, dari psikologi
patogenis yang hanya berkutat pada kekurangan manusia, ke psikologi
positif yang berfokus pada kelebihan manusia.
• Psikologi positif tidak bermaksud mengganti atau menghilangkan
penderitaan, kelemahan atau gangguan jiwa, tetapi lebih kepada
menambah khazanah atay memperkaya, serta memahami secara
ilmiah tentang pengalaman manusia.
• Psikologi Lintas budaya
• Psikologi lintas budaya adalah kajian ilmiah mengenai perilaku dan
penyebarannya sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk
dan dipengaruhi oleh kekuatan –kekuatan sosial dan budaya.
• Pengertian ini mengarah dua hal pokok, pertama, keragaman perilaku
manusia didunia dan kaitan antara perilaku individu dengan konsteks
budaya, tempat perilaku terjadi.
Definisi psikologi transpersonal
• Psikologi transpersonal adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang
mengintegrasikan aspek spiritual dan transendensi pengalaman
manusia menggunakan kerangka psikologi modern. Beberapa ahli
menganggap psikologi transpersonal juga didefinisikan sebagai
"psikologi spiritual" walaupun beberapa ahli psikologi di Indonesia
membedakan kedua hal tersebut. Transpersonal didefinisikan sebagai
"pengalaman dimana kesadaran diri atau identitas diri melampaui
(trans) individu atau pribadi untuk mencapai aspek-aspek yang lebih
luas dari umat manusia, kehidupan, jiwa, atau kosmik [1]
Transpersonal juga telah didefinisikan sebagai "perkembangan yang
melampaui batas-batas individual". (Scotton, Bruce W, 1996)
• Hal-hal yang dibahas dalam psikologi transpersonal menyangkut
spiritual, pengembangan diri, diri yang melampaui ego, pengalaman
puncak, pengalaman mistik, kerasukan, krisis rohani, evolusi spiritual,
praktik-praktik spiritual, dan pengalaman hidup yang tersublimasi serta
tidak umum. Psikologi transpersonal berupaya menggambarkan dan
mengintegrasikan pengalaman spiritual dalam teori psikologi modern
serta merumuskan teori baru untuk menjelaskan pengalaman tersebut.
• Psikologi transpersonal telah membuat beberapa kontribusi dalam
bidang akademik, studi tentang pembangunan manusia, kesadaran dan
spiritualitas. Psikologi Transpersonal juga telah membuat kontribusi
untuk bidang psikoterapi dan psikiatri (Scotton, Bruce W, 1996).
• Secara etimologi transpersonal berasal dari kata trans dan personal.
• Trans artinya di atas (beyond, over). Dan persona yang berarti diri.
Transpersonal mengkaji pengalaman diluar atau batas diri, Seperti halnya
pengalaman pengalaman spiritual.
• Istilah transpersonal pertama kalinya dipake oleh Carl Gustav Jung dalam
Bahasa Jerman Uberpersonalich (transpersonal) collective
unconsiousness yaitu bentuk ketidasadaran kolektif yang dimiliki oleh
semua orang dari beberapa ras yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Dalam ketidaksadaran kolektif terdapat ribuan arketif seperti ide tentang
Tuhan, anima animus, dan lain-lain yang beberapa diantaranya berkaitan
dengan pengalaman spriritual.
• Transformasi kesadaran merupakan tinjauan pokok dari psikologi transpersonal yaitu
studi mengenaik pengalaman-pengalaman yang mendalam, perasaan keterhubungan
dengan pusat kesadaran semesta, dan penyatuan dengan alam.
• Ada kesepakatan umum dari para tokoh cabang psikologi untuk tidak mengidentikkan
mazhab ini dengan keagamaan secara formal. Psikologi transpersonal bukanlah agama,
bukan ideology dan bukan juga metafisika dan buka new age.
• Akan tetapi, defisini ini tidak mengakomodasi kepentingan orang-orang yang
berhubungan dan mengklaim diri sebagai pengikut mazhab transpersonal,sehingga kita
harus membagi transpersonal menjadi empat cabang yaitu; kelompok pertama, mistis-
magis. Menurut kelompok ini kesadaran transpersonal bersesuaian dengan kesadaran
para dukum dan shaman masa lalu. Padangan ini dianut oleh aktifis new age, salah satu
gerakan teosofi yang dipimpin oleh Helena Balvatsky.  menyulitkan mereka untuk
berinteraksi dengan arus psikologi.
• Kelompok kedua kelompok kesadaran alternative yang biasanya
menolak konsep perkembangan, tahap-tahap dan praktik peningkatan
kesadaran. Mereka lebih suka meneliti keadaan kesadaran sementara
secara psiko-fisiologis dengan mempelajari keadaan fisik seseorang
yang berada dalam keadaan transpersonal. Kelompok ini
menggunakan media zat zat psikotropika atau kimia untuk mencapai
kesadaran transpersonal.
• Kelompok ketiga yaitu kelompok transpersonalis post modern.
Mereka menganggap kesadaran transpersonal sebagai keadaan yang
biasa. Kita, manusia modern menganggapnya seolah luar biasa Karena
kita membuang kondisi kesadaran kita. Kelompok ini menerima kisah-
kisah para dukun shamanisme dan mistiskus dalam semangat
relativisme pluralistic. Mereka mengecam filsafat yang mengungkap
pengalaman mistik sebagai totaliter.
• Kelompok ke empat adalah kelompok integral. Kelompok ini
menerima hampir semua fenomena kesadaran yang ditelitu oleh
ketiga kelompok sebelumnya. Akan tetapi, yang berbeda, kelompok
ini juga menerima konsep-konsep psikologi transfersonal dan aliran
pramodern dan postmodern. Kelompok pertama, kedua, dan ketiga
merupakan kelompok yang berbeda bahkan bersebrangan dengan
agama formal.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai