mengaitkan kemajuan di bidang kedokteran. Aliran psikoanalisis ini diungkapkan oleh Sigmun Freud yang merupakan seorang ahli saraf. Sigmun mengungkapkan teori dasarnya tentang alam sadar dan alam bawah sadar. Alam sadar merupakan apa yang orang sadari sepenuhnya dan merupakan alam nyata, sedangkan alam bawah sadar merupakan kesadaran semu. Hal yang terdapat di alam sadar adalah alam pra sadar yaitu disebut juga kenangan yang ada atau available memory yang mudah dipanggil kembali ke alam sadar. Ingatan ngatan masa lalu yang tidak teringat kembali dengan mudah dapat dipanggil kembali. Menurut freud keduanya dinamakan bagian terkecil dari fikiran manusia. Pada alam bawah sadar, merupakan kondisi dimana sulit untuk dibawa ke alam sadar. Pada alam dibawah sadar terdapat nafsu dan insting. Menurut Freud, kondisi alam bawah sadar merupakan bagian dari dorongan dan munculnya semangat dari dalam diri kita. Freud juga mengungkapkan beberapa konsep lainnya lagi seperti struktur kepribadian. Struktur kepribadian ada tiga yaitu ID, Ego, dan superego. Id merupakan unsur kepribadian dasar yang berupa nafsu atau keinginan. Ego merupakan pikiran yang juga mengontrol kesadaran dalam berperilaku. Superego merupakan kesadaran tertinggi manusia yang berasal dari bentukan nilai nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat dan berkembang berdasarkan prinsip moral. Tokoh behaviorisme lainnya yaitu Alfres Adler seorang lulusan dokter mata yang kemudian tertarik untuk menekuni bidang psikiatri. Teori teori yang diungkapkannya yaitu: (1) teori tentang inferioritas unniversa yaitu setiap manusia melakukan usaha untuk menyesuaikan diri dari kelemahan yang dimilikinya sebagai bentuk cara mengatasi kelemahannya. (2) teori tentang striving for superiority yaitu motivasi bawaan yang menggerakkan manusia untuk bertahan hidup dan meningkatkan diri. Selain Adler, tokoh lainnya adalah Carl Gustav Jung. Jung adalah seorang psikiater yang keluar dari sekolah psikoanalisis Freud. Jung mengklasifikasikan karakteristik kepribadian menjadi dua yaitu introvert dan ekstrovert. Kepribadian introvert merupakan kepribadian dengan kecenderungan mengutamakan diri sendiri dan hidup di dunianya sendiri. Aspek yang terlihat dari seorang introvert adalah pemalu, tidak suka menjalankan fungsi sosial, dan menyukai privasi. Sedangkan kepribadian ekstravert merujuk padan dunia di luar dirinya dan sangat senang menjalankan fungsi sosialnya. Orang dengan karakter ekstravert memiliki kecenderungan suka bergaul, menikmati aktivitas sosial, tidak nyaman ketika sendirian, dan mudah berteman.
B. BEHAVIORISME
Behaviorisme merupakan lanjutan dari strukturalisme
oleh Wundt. Behaviorisme menolak unsur yang dinyatakan dalam fungsional yaitu kesadaran. Behaviorisme menyatakan diri mempelajari tentang perilaku yang nyata. Aliran ini berdasarkan Ivan Pavlov dan William mc Dougall yang teorinya dikenal dengan sebutan insting. Menurut mereka, insting merupakan kecenderungan tingkah atau perilaku dalam situasi tertentu sebagai bawaan lahir yang belum ada dipelajari sebelumnya. Aliran behaviorisme ini merupakan asumsi kejiwaan dan bukannya materi atau objek, sehingga tidak dapat diteliti langsung. Penelitian difokuskan pada tingkah laku dengan asumsi bahwa tingkah laku adlah wujud dari mental atau kejiwaan manusia. Aliran behaviorisme memiliki 6 pandangan mengenai perilaku, sebagai berikut: Tingkah laku manusia merupakan bentuk realitas yang abstrak dan data diukur dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Psikologi merupakan ilmu yang mengkaji suatu objek yang realistis. Maka dari itu tingkah laku yang tanpa bentuk tidak dapat diteliti seperti kesadaran yang bentuknya abstrak. Hanya kesadaran secara bentuk fisik saja yang dapat dianalisis. Perilaku merupakan objek satu satunya yang dapat diteliti dalam psikologi. Faktor eksternal dalam behaviorisme merupakan bentuk rangsangan namun bukan merupakan bentuk tingkah laku itu sendiri. Semua bentuk tingkah laku merupakan hasil dari rangsangan yang berasal dari pengaruh eksternal dan juga kesadaran dan merupakan sifat bawaan. Berbagai respon perilaku muncul dan dipelajari dalam psikologi. Sedangkan bentuk modifikasi untuk mempertahankan perilaku tersebut bukan lagi bagian dari kajian psikologi karena merupakan pengaruh eksternal. Berikut adalah tokoh dari behaviorisme, antara lain: John b. Watson 1878- 1958. Watson merupakan seorang ahli matematika dan filsafat yang memiliki teori tentang stimulus –respon. Stimulus merupakan semua objek dari eksternal atau lingkungan individu. Respon merupakan reaksi atau jawaban dari stimulus yang diterima. F. Skinner 1904- 1990 yang mengeluarkan pandangan penting mengenai aliran behaviorisme sebagai asumsi tentang perilaku. Perilaku diperkuat dengan penguatan positif yang merupakan respon dari stimulus yang diterima. Pandangan Skinner mengenai aliran behaviorisme diterbitkan dalam The Behavior of Organism dan dijelaskan kembali secara detail ke dalam Science and Human Behavior. Pandangan behaviorisme ini merupakan asumsi mengenai perilaku.
C. ALIRAN KOGNITIF
Selanjutnya aliran Gestalt berkembang lebih lanjut,
antara lain melalui tokoh bernama Kurt Lewin (1890 – 1947), yang membawa aliran ini ke Amerika Serikat, hingga menjadi aliran baru yang dinamakan Psikologi Kognitif. Aliran ini merupakan perpaduan antara aliran behaviorisme yang pada tahun 1940- an itu sudah ada di Amerika Serikat dengan aliran Psikologi Gestalt yang dibawa oleh K. Lewin. Aliran kognitif adalah aliran psikologi yang menitikberatkan pada proses-proses sentral manusia seperti sikap, ide, harapan, dan sebagainya untuk mewujudkan tingkah laku
D. ALIRAN HUMANISTIK
Aliran humanistik muncul sebagai kritik dari aliran
sebelumnya yaitu behaviorisme dan psikoanalisa. Aliran humanistik disebut juga the third force setelah kedua aliran sebelumnya. Aliran humanistik memiliki prinsip prinsip utamaa yaitu: Memahami manusia sebagai totalitas, sehingga sangat tidak setuju dengan mengurangi komponen manusia dalam behaviorisme mapupun dalam proses fisiologis. Aliran ini menjelaskan bahwa manusia harus berkembang dan tidak hanya memenuhi kebutuhan dasarnya saja, misalnya dalah hal perilaku. Metode yang dipakai dalah aliran ini adalah life history atau riwayat hidup, dimana berusaha memahami mannusia dari riwayat perjalanan hidupnya yang memiliki keunikan masing masing individu. Aliran ini juga mengakui pentingnya kebebasan personal dan tanggungjawab dalam mengambil keputusan untuk keberlangsungan hidupnya. Manusia hidup untuk berkembang dan berusaha memenuhi aktualisasi diri dan mengembangkan potensi diri. Pikiran manusia bersifat aktif dan dinamis. Manusia memiliki kemampuan yaitu kreativitas dan melalui kreativitasnya, manusia mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi dirinya. Pandangan humanistik ini banyak diterapkan dalam psikoterapid an proses konseling karena memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman diri.
E. MENURUT SAYA SENDIRI
Penelitiaan ini bertujuan untuk menggambarkan konsep
manusia sesuai dengan aliran psikologi. Para penulis menjelaskan dalam sub-studi: sifat manusia, konsep manusia sesuai dengan sekolah psikoanalisis, psikoanalisis dalam perspektif Islam, onsep manusia sesuai dengan aliran behaviorisme dan behaviorisme dalam perspektif Islam. Metode yang digunakan adalah sastra. Penulis mengumpulkan dan menguraikan pendapat dari berbagai referensi untuk analisis sampai mereka mencapai kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah bahwa manusia adalah makhluk dinamis yang selalu berevolusi dari waktu ke waktu. Perubahan sering terjadi di era peradaban, yang mengakibatkan orang- orang di daerah ini berada dalam urutan tertinggi kehidupan. Manusia terdiri dari dua komponen, yaitu fisik dan spiritual. Kedua komponen ini terkait erat dan selalu saling terkait satu sama lain. Manusia dipandang dalam banyak perspektif, salah satunya, menurut aliran psikoanalisis baik Sigmund Freud dan pengikutnya dianggap sebagai penelitian tentang manfaat dan perilaku psikologis manusia. Menurut aliran prilaku manusia adalah hasil interaksi 3 komponen pribadi, yaitu biologis atau Id, Psikologis atau ego dan sosial atau super ego serta elemen hewan, moral dan rasional (hewan, waktu, moralitas). Menurut perspektif sekolah ini, sifat manusia datang pertama, manusia siap untuk mencari yang baik dan bahkan untuk kebaikannya sendiri. Kedua, orang malas atau tidak ingin peduli. Ketiga, kebanyakan orang pelupa. Dalam perspektif lain, orang juga dilihat dari perspektif behaviorisme. Menurut aliran behaviorisme ini manusia dipandang sebagai mesin (homo mechaniscus) dapat dikontrol prilakunya melalui pengkondisian.
Abraham Maslow, dari hierarki kebutuhan hingga pemenuhan diri: Sebuah perjalanan dalam psikologi humanistik melalui hierarki kebutuhan, motivasi, dan pencapaian potensi manusia sepenuhnya