NIM :190901086
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
Merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang kepribadian manusia melalui
tingkah laku atau sikap sehari-hari yang menjadi ciri khas seseorang tersebut. Kepribadian
adalah salah satu bagian atau ciri khas yang istimewa dan sangat penting bagi kehidupan
manusia.
2.SEJARAH
Psikologi Kepribadian sebenarnya telah ditujukan untuk menjadi suatu disiplin ilmu sudah
sejak saat yang lama bahkan sebelum masehi. Hal ini juga terdapat dalam
sebuah literatur mitologi kuno,yang memberikan informasi bahwa para pemain drama sering
menggunakan make up atau topeng untuk memerankan tokoh lain atau menyembunyikan
identitasnya sendiri. Cara ini kemudian dinamai oleh bangsa romawi dengan
istilah personality. Dari kata personality, kata persona sendiri dapat diartikan sebagai
kehadiran seseorang melalui identitas yang tidak mencerminkan dirinya sendiri. Melainkan,
para pemain drama ingin menciptakan kesan yang mendalam bagi para penonton,akan tetapi
tidak meninggalkan kesan mengenai pemeran drama itu sendiri melainkan kesan pada tokoh
yang diperankannya. Istilah personality kemudian hadir untuk menamakan para pemeran
sendiri, yang tadinya hanya sebuah peran namun bisa menjadi nama panggung yang membuat
pemerannya terkenal.
Seperti benda lain atau alam di sekitar kita yang memiliki ciri-ciri, manusia sebagai makhluk
sosial juga dapat dikenali ciri-ciri tingkah lakunya. Untuk membedakan ciri-ciri mengenai
tingkah laku asil dari pemeran drama dan tingkah laku dari tokoh yang diperankannya,
para filsuf akhirnya tertarik untuk mempelajari tingkah laku manusia melalui berbagai
penelitian.
Sejarah psikologi kepribadian ini semakin berkembang sekitar abad ke-18,
ketika psikologi menjadi disiplin ilmu yang sah dan diakui maka berkembanglah juga
Psikologi Kepribadian menjadi salah satu cabang dari disiplin ilmunya.
3.SIFAT-SIFAT KEPRIBADIAN
1. Bersifat umum
2. Berjangka lama
3. bersifat khas
4. Kesatuan
5. Berdampak buruk atau baik
4.TEORI PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
Ada empat teori kepribadian utama yang satu sama lain tentu saja berbeda, yakni teori
kepribadian psikoanalisis, teori-teori sifat (trait), teori kepribadian behaviorisme, dan teori
psikoligi kognitif.
Peran penting dari ketidaksadaran beserta insting-insting seks dan agresi yang ada di
dalamnya dalam pengaturan tingkah laku, menjadi karya/temuan monumental Freud.
Sistematik yang dipakai Freud dalam mendiskripsi kepribadian menjadi tiga pokok yaitu:
struktur kepribadian, dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian.
Struktur Kepribadian
Kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran: sadar, prasadar, dan tak sadar.
Peran penting dari ketidaksadaran beserta insting-insting seks dan agresi yang ada di
dalamnya dalam pengaturan tingkah laku, menjadi karya/temuan monumental Freud.
Sistematik yang dipakai Freud dalam mendiskripsi kepribadian menjadi tiga pokok yaitu:
struktur kepribadian, dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian.
2.Teori Behavioristik
Teori behaviorisme didirikan oleh J. B Watson. Beberapa tokoh lain dari teori
behaviorisme adalah B.F Skinner, E.L Thorndike dan Ivan Pavlov serta masih ada
beberapa tokoh lainnya. Pembahasan kepribadian dengan berdasarkan pada teori
behaviorisme seringkali dikaitkan dengan B. F Skinner.
Teori ini meyakini tingkah laku manusia merupakan fungsi stimulus. Determinan perilaku
berada di lingkungan dan bukan dalam diri manusia. Para ahli teori ini telah melalukan
berbagai penelitian dan menemukan bahwa segala tingkah laku manusia didapatkan dari
proses belajar yang berasal dari lingkungan.
3.Teori Humanistik
Istilah ini mulai diperkenalkan pada sekitar tahun 1960. Psikologi Humanistik dipimpin
oleh Abraham Maslow. Awalnya para ahli dalam psikologi humanistik menjadi alternatif
dari dua teori berpengaruh yaitu teori behaviorisme dan teori psikoanalisa. Tokoh dalam
psikologi humanistik melontarkan pandangan yang berbeda-beda.
4.Teori Kognitif
Teori kognitif adalah teori yang mengatakan bahwa belajar merupakan suatu proses
perubahan presepsi dan pemahaman yang dapat diukur dan diamati.Model ini lebih
berorientasi pada studi bagaimana siswa belajar berpikir.
dimana anak berpikir dengan merujuk pada perilaku yang bersifat praverbal.Pada tahapan
ini anak pedili pada benda sebagai benda.
2.Tahapan praoperasional (2-7 tahun). Tahapan ini di bagi dua bagian yaitu:
Tahapan prakonseptual (2-4 tahun )artinya awal dari intelegensi konseptual dimana
anak sudah dapat mengembangkan fungsi simbol.
Tahapan intuitif (4-7)artinya anak belum dapat berpikir secara logis.
Tahapan konkrit operasional (7-11 tahun)artinya pada tahap ini anak sudah mulai
dapat berpkir secara rasional yang di awali dengan mempersepsi banda-benda
konkrit
Tahapan formal operasional (11-16 tahun)artinya anak usia sekolah lanjutan ini
mulai memunculkan kemampuan untuk memecahkan masalah secara logis.tahap
berpikir ini di anggap reflektif karena anak bernalar dengan dasar asumsi formal.
Pendekatan Typological
Tipologi merupakan suatu keilmuan untuk menggolongkan manusia berdasar tipe tertentu
dengan melihat faktor tertentu seperti nilai budaya, karakter psikis atau karakter fisik.
1. Tipologi Fisik
Tipologi ini diawali dengan teori yang dikemukakan oleh Hipocrates mengenai cairan
badaniah. Teori ini selanjutnya disempurnakan oleh Galenus.
Jika proporsi keempat cairan tersebut selaras maka orang dikatakan normal atau sehat namun
jika proporsi cairan terganggu maka orang tersebut sakit atau menyimpang dari keadaan
normal. Galenus sependapat dengan Hipocrates dalam menggolongkan manusia berdasarkan
empat cairan, antara lain :
a. Kholeris
Memiliki sifat khas meliputi optimistis, daya juang tinggi, hati mudah terpengaruh serta
memiliki semangat yang besar. Kelemahan kholeris adalah kurang mampu merasakan
perasaan orang lain dan kurang merasa kasihan sehingga kepekaan sosialnya perlu
ditingkatkan.
b. Melankholis
Memiliki sifat khas meliputi mudah kecewa, daya juang rendah, pesimistis dan suram.
Melankholis memiliki obsesi pada karya yang paling sempurna dan mengerti estetika.
Perasaan melankholis sangat sensitif dan kuat. Kelemahan dari melankholis adalah tidak
mudah tertawa terbahak-bahak dan mudah dikuasai perasaan yang cenderung murung.
c. Sanguinis
Memiliki sifat yang mudah berubah haluan, ramah dan hidup. Sanguinis mampu membuat
senang dan gembira lingkungannya. Kelemahan dari sanguinis adalah kecenderungannya
untuk impulsif dan bertindak sesuai dengan keinginan serta emosinya. Sanguinis mudah
dipengaruhi lingkungan atau rangsang dari luar dirinya. Kelemahan dari sanguinis adalah
kurang mampu menguasai diri dan mudah terpengaruh cobaan.
d. Phlegmatis
Tenang, tidak mudah terpengaruh, tidak suka terburu-buru dan setia. Phlegmatis dapat
menguasai diri serta mampu melakukan instropeksi diri. Phlegmatis juga menjadi penonton
sekaligus pengkritik berbobot untuk peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Kelemahan
phlegmatis adalah kecenderungannya yang kurang mau berjuang dengan susah payah.
Berdasarkan teori Galenus, keadaan ketika salah satu cairan dominan disebut sebagai
temperamen.
2. Tipologi Konstitusi
Pada akhir abad 19, sejumlah ahli Italia bekerja untuk menyelidiki variasi tubuh manusia
dengan mendirikan mazhab Italia atau mazhab morfologi. Tokoh utama dalam mazhab ini
adalah De-Giovani dan Viola.
Teori ini berisi penggolongan variasi tubuh manusia yang terdiri dari :
Orang yang memiliki togok kecil, cenderung memiliki tubuh yang panjang memiliki
hubungan dengan habitus phthisis.
Orang yang memiliki togok besar, dan tubuh cenderung pendek, memiliki hubungan
dengan habitus apoplectis.
Orang yang memiliki togok normal juga memiliki proporsi badan yang normal.
2. Teori Viola
Viola kemudian melakukan penyelidikan dan menemukan tiga golongan bentuk tubuh
manusia, yaitu :
Bentuk tubuh dengan ukuran tegak melebihi perbandingan biasa sehingga terlihat
jangkung.
Bentuk tubuh dengan ukuran mendatarnya lebih dari perbandingan biasa sehingga
terlihat pendek.
Bentuk tubuh dengan ukuran tegak dan datar yang selaras.
Teori Krestschmer merupakan salah satu tidak semata membahas masalah konstitusi namun
juga masalah temperamen, namun dasar pandangan dan orientasi tetap konstitusional.
Terdapat empat tipe orang berdasarkan jasmaninya yaitu tipe piknis, tipe leptosom, tipe
atletis dan tipe displastis. Orang yang berkonstitusi piknis kebanyakan bertempramen
cyclothym dan orang yang berkonstitusi leptosom, atletis dan dysplastis kebanyakan
bertemperamen schizotym.
Sheldon menentukan sejumlah kecil variabel jasmaniah dan temperaman yang tegas dan
dianggap hal terpenting dalam tingkah laku manusia. Sheldon bertujuan mendapatkan
biological identification tag. Sheldon berpendapat bahwa faktor genetis dan biologis
memainkan peranan yang menentukan perkembangan individu.
Dalam pandangan Sheldon, terdapat struktur biologis hipotesis yaitu morphogenotipe yang
menjadi dasar jasmani yang nampak dan memainkan peran dalam menentukan perkembangan
jasmani dan membentuk tingkah laku. Terdapat tiga teori manusia berdasarkan teori Sheldon,
yaitu:
Tipe Mesomorph. Tipe ini ditandai dengan komponen mesomorphy yang dominan.
Tipe Endomorph. Tipe ini ditandai dengan komponen endomorphy yang dominan.
Tipe Ectomorph. Tipe ini ditandai dengan organ ectoderm yang berkembang.
Psikoanalisis dapat diartikan sebagai analisa jiwa. Teori psikoanalisis klasik pertama kalinya
ditemukan oleh Sigmund Freud di tahun 1986, yang mana pada masa itu teori psikoanalisis
merupakan teori baru yang meninjau tentang manusia yang menganggap bahwa
ketidaksadaran menjadi peran penting untuk memahami perilaku dan kepribadian manusia.
Freud mengartikan psikoanalisis dalam tiga arti, antara lain adalah:
Teori kepribadian lainnya datang dari Alfred Adler. Menurut Adler, manusia merupakan
makhluk individual yang termotivasi oleh dorongan-dorongan sosial yang memang sudah
dibawa ketika lahir. Alfred Adler merupakan pelopor dalam ilmu psikologi yang membahas
tentang teori bawah sadar yang merupakan bagian penting di dalam sebuah kepribadian
seseorang.
Teori Adler sendiri sangat bertentangan dengan teori Freud, yang mana lebih menunjukkan
bahwa tingkat kesadaran individu mendorong untuk selalu menjadi sukses dan terbaik. Bila
mereka mau bekerja keras, maka mereka dapat sukses, begitupun sebaliknya. (baca
juga: Cabang-Cabang Psikologi)
Adler juga menerapkan teori urutan lahir untuk memprediksi kepribadian seseorang. Adler
yakin bahwa keturunan, lingkungan, dan kreatifitas di dalam lingkungan mmampu
membantuk kepribadian seseorang. Berikut ini penggambaran sifat anak yang didasarkan
pada urutan lahir:
Anak pertama: Lebih bersifat menjaga, mengatur dengan baik, memiliki kecemasan
yang tinggi, pengkritik, serta mampu melindungi.
Anak kedua: memiliki motibvasi yang tinggi, senang bersaing, pemberontak, mudah
putus ada, serta dapat bekerja sama.
Anak bungsu: realistis, manja, tergantung dengan yang lain, serta ambisius.
Anak tunggal: manja, takut bersaing, berusaha menjadi pusat perhatian, namun
dewasa secara sosial.
Sebenarnya, Horney merupakan salah satu pengikut dari Teori Freud. Namun dengan
berjalannya waktu, Freud mulai terpengaruh dengan teori Adler dan Jung sehingga lebih
mengembangkan pendekatan kepribadian holistik. Horney memperlihatkan cara pandang
yang berbeda mengenai neurosis.
Menurutnya, terdapat hubungan yang jelas antara neurosis dengan kehidupan sehari-hari.
Neurosis juga sebenarnya merupakan cara yang manusia gunakan untuk menjalani hubungan
dengan lainnya. Namun hanya sebagian saja yang bisa melakukan hal tersebut dengan baik.
(baca juga: Psikologi Cinta)
Teori kepribadian lainnya berasal dari Erich Fromm, keunikan dari teori ini adalah
penggabungan dari teori Freud dan Mark. Pada teori Freud, lebih memfokuskan pada alam
bawah sadar, kebutuhan biologis, dan lainnya. Freud menyatakan bahwa karakter manusia
sangat ditentukan pada aspek biologisnya.
Sedangkan di dalam teori Mark, karakter manusia terbentuk dari lingkungan serta manusia
yang berada di dalam lingkungannya. Fromm melengkapi kedua teori ini dengan sistem
deterministik yaitu mengenai kebebasan. Menurutnya, orang-orang dapat melampaui
determinisme yang ditentukan oleh Marx dan Freud. Fromm menjadikan ide kebebasan ini
sebagai karakter utama dari manusia.
Kepribadian yang sehat merupakan konsep yang hampir sama dengan konsep kepribadian
matang yang diungkapkan oleh Allport dan Maslow.
Di dalam teori kepribadian yang diungkapkannya, beliau membahas hal-hal penting termasuk
tentang ego, ketidaksadaran kolektif, serta ketidaksadaran personal. Menurut Jung, manusia
penuh pengaruh dari warisan generasi terdahulu, kemudian kepribadian dibentuk secara tak
sadar. Kepribadian seseorang akan terbentuk melalui perjalanan proses yang panjang turun
temurun dari generasi ke generasi yang ada.
Menurut Jung struktur jiwa terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
Ego
Merupakan bagian dari jiwa dasar yang terdiri dari ingatan, pikiran, persepsi, serta perasaan
yang sadar. Dari ego inilah muncul identitas dan kontinyuitas dalam diri seseorang.
Collective Unconscious
Merupakan gudang yang berisikan bekas-bekas ingatan yang diwariskan dari generasi
sebelumnya. Tidak hanya meliputi sejarah manusia saja namun juga leluhur nenek
moyangnya. Collective unconscious terdiri dari beberapa archetype, antara lain adalah:
1. Persona.
2. Anima dan Animus.
3. Shadow.
4. Self.
Personal Unconscious
Pada bagian ini terdiri dari pengalaman-pengalaman yang dialami secara sadar namun
dilupkan dengan cara suppression dan repression. Pengalaman-pengalaman yang bersifat
lemah juga akan masuk ke dalam bagian ini.
John Watson.
Burhuss Frederick Skinner.
Erward Lee Thomdike.
Ivan Petrovich Pavlov.
Robert Gagne.
Albert Bandura.
Psikologi Gestalt merupakan suatu aliran psikologi yang berkembang di Jerman pada tahun
1912. Psikologi ini muncul bersamaan dengan sebuah artikel yang terbit berjudul
“Experimental Studies of the Perception of Movement” oleh Max Wertheimer. Max
Wertheimer (1880-1943), pada zamannya dikenal sebagai penemu Psikologi Gestalt, ia juga
bekerja sama dengan kedua temannya yaitu Kurt Lewin Koffka (1886-1941) dan Wolfag
Kohler (1887-1967), dimana keduanya juga memiliki pandangan yang sama dengan
Wertheimer.
Aliran Gestalt menentang aliran behavioristik yang memiliki pandangan elementaristik.
Menurut Gestalt, baik strukturalisme maupun behaviorisme sama-sama memiliki kesalahan
karena telah membagi pokok bahasan menjadi beberapa bagian terkait yaitu perilaku menjadi
sebuah elemen-elemen. Pandangan psikologi Gestalt berpusat pada apa yang dipersepsi itu
merupakan sebuah kebulatan. Teori ini juga dikenal dengan teori pembelajaran yang
mendalam.
Eysenck berpendapat dasar umum sifar-sifat kepribadian berasal dari keturunan, dalam
bentuk tipe dan trait. Dia juga berpendapat bahwa semua tingkahlaku dipelajari dari
lingkungan. Menurutnya kepribadian adalah seluruh pola tingkah laku aktual maupun
potensial dari organisme, sebagaimana ditentukan oleh keturunan dan lingkungan. Pola
tingkahlaku itu berasal dan dikembangkan melalui interaksi fungsional dari empat sektor
utama yang mengorganisir tingkah laku; sektor kognitif (intelegence), sektor konatif
(character), sektor afektif (temperament), sektor somatic (constitution).
Klages menyusun teori kepribadian yang dapat digunakan untuk mendekati sifat kepribadian
manusia hingga garis terkecil. Terdapat tiga aspek kepribadian menurut Klages, yaitu materi
atau bahan, struktur dan kualitas atau sifat.