Anda di halaman 1dari 3

KEPRIBADIAN

1. Definisi Kepribadian

Kata kepribadian (personality) berasal dari kata latin: persona. Kata persona menunjukan
pada topeng yang biasa digunakan oleh pemain sandiwara di zaman Romawi dalam memainkan
peranan-peranannya.
Alport mendefinisikan kepribadian yaitu bahwa setiap individu bertingkah laku dalam
caranya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama, sehingga tidak akan ada dua
orang yang bertingkah laku sama, karena setiap individu memiliki kepribadian sendiri.

1. Teori-teori Kepribadian

1. Teori kepribadian psikoanalisis

Dalam mencoba memahami sistem kepribadian manusia, freud, membangun model


kepribadian yang saling berhubungan dan menimbulkan ketegangan satu sama lain. Konflik
dasar dari tiga sistem kepribadian tersebut menciptakan energi psikis individu. Ketiga sistem itu
yaitu:

1. Id, bekerja menggunakan prinsip kesenangan, mencari pemuasan segera impuls


biologis
2. Ego, mematuhi prinsip realita, menunda pemuasan sampai bisa dicapai dengan
cara yang diterima masyarakat
3. Superego (hati nurani) memiliki standar moral pada individu

Selanjutnya, teori frud mengenai dinamika kepribadian, menyatakan bahwa terdapat


sejumlah energi psikis (libido) yang konstan untuk setiap individu. Teori ini berpendapat bahwa
dorongan id yang tidak bisa diterima dapat menimbulkan kecemasan, yang bisa diturunkan oleh
mekanisme pertahanan. Kemudian, teori feud mengenai perkembangan kepribadian menyatakan
bahwa individu melewati tahap psikoseksual (seperti oral, onal, falik) dan harus memecahkan
konflik oedipal.

2. Teori-teori Sifat (Trait Theories)

Yang dimaksud dengan teori-teori sifat pada dasarnya meliputi “psikologi individu”
Gordon Williard Allport “Psikologi Konstitusi William Sheldon” “teori faktor” Roymond
(attell). Teori-teori ini dikenal sebagai teori-teori tipe (type theories).
Bagi Allport, sifat adalah sesuatu yang sesungguhnya eksis namun tidak terlihat. Itu
terletak dalam bagian tertentu dalam sifat saraf. Meskipun tidak terlihat, kita bisa merasakan
kehadirannya dengan mengamati konsistensi dari perilaku seseorang.
Allport membedakan antara sifat umum (general trait) dan kecenderungan pribadi
(personal disposition) sifat umum adalah dimensi sifat yang dapat membandingkan individu satu
sama lainnya, kecenderungan pribadi dimaksudkan sebagai pola atau konfigurasi unik sifat-sifat
yang ada dalam diri individu.

3. Teori kepribadian Behaviorisme

Menurut skinner, individu adalah organisme yang memperoleh pembendaharaan tingkah


lakunya melalui belajar. Kemudian, skinner menguraikan sejumlah teknik yang digunakan untuk
mengontrol perilaku. Kemudian banyak diantaranya dipelajari oleh social learning theoritist,
yaitu:

1. Pengekangan fisik (physical restraints)


2. Bantuan fisik (physical aids)
3. Mengubah kondisi stimulus (changing the stimulus conditions)
4. Memanipulasi kondisi emosional (manipulating emotional conditions)
5. Melakukan respons-respons lain (perforning alternative responses)
6. Menguatkan diri secara positif (positive self reinforcement)
7. Menghukum diri sendiri (self punishment)
2. Teori Psikologi Kognitif
Pandangan tori kognitif menyatakan bahwa organisasi kepribadian manusia tidak lain
adalah elemen-elemen kesadaran yang satu sama lain saling terkait dalam lapangan kesadaran.
Dalam teori ini, unsur psikis dan fisik tidak dipisahkan lagi, karena keduanya termasuk dalam
kognisi manusia. Bahkan, dengan teori ini dimungkinkan juga faktor-faktor di luar diri
dimasukkan (diwakili) dalam lapangan psikologis atau lapangan kesadaran manusia.

3. Tipe-tipe Kepribadian

Pada dasarnya, setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda satu sama lain. Kita
mengenal Hippocrates dan Galenus yang mengemukakan bahwa manusia bisa dibagi menjadi 4
golongan menurut keadaan zat cair yang ada dalam tubuhnya. Yaitu:

1. Melancholicus (melankolisi), yaitu orang-orang yang banyak empedu hitamnya, sehingga


orang-orang dengan tipe ini selalu bersikap murung, pesimistis dan selalu menaruh rasa
curiga
2. Sanguinicus (sanguinisi) yakni orang-orang yang banyak darahnya, sehingga orang-orang
tipe ini selalu menunjukkan waja yang berseri-seri, periang, dan bersikap optimistis
3. Flegmaticus (flegmatisi), yaitu orang-orang yang banyak lendirnya. Orang tipe ini
sifatnya lamban dan pemalas, wajahnya selalu pucat, pesimis, pembawaannya selalu
tenang, pendiriannya tidak mudah berubah.
4. Cholericus (kolerisi), yakni yang banyak empedu kuningnya. Orang tipe ini bertubuh
besar dan kuat, namun penarik darah dan sukar mengenalikan diri, sifatnya garang dan
agresif.

Menurut Jung, tipe manusia bisa dibagi menjadi dua golongan besar yaitu:

1. Tipe extrovert, yaitu orang-orang yang perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya,
kepada orang-orang lain dan kepada masyarakat
2. Tipe introvert, orang-orang yang perhatiannya lebih mengarah pada dirinya pada “aku”
nya

Anda mungkin juga menyukai