Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK VI

KEPRIBADIAN
ANGGOTA :
Feby Kania Putri Lia Yulianti
01 (2214401008) 02 (2214401013)

Najwa Salma Fathin Ahmad Nurfadila P

03 (2214401018) 04 (2214401031)
“kepribadian”

juga berarti ciri ciri watak yang konsisten, sehingga seorang individu
memiliki suatu identitas yang khas. Kalau dalam bahasa sehari hari
kita mengatakan bahwa seseorang memiliki kepribadian, yang
dimaksudkan ialah bahwa individu tersebut memilik beberapa ciri
watak yang diperlihatkan secara konsisten dan konsekuen, yang
menyebabkan bahwa ia memiliki identitas yang berbeda dari
individu-individu lainnya. Konsep kepribadian yang lebih tajam
tetapi seragam sepertinya belum ada karena konsep tersebut sangat
luas dan merupakan suatu kontruksi yang sukar dirumuskan dalam
satu definisi yang tajam tetapi mencangkup seluruhnya.
Teori Kepribadian
Teori Dalam Psikologi Kognitif
Kita perlu pahami lebih dahulu akan konsep dasarnya, bahwa manusia secara psikologis bisa dianggap sebagai makhluk yang
berciri sebagai berikut (Lihat Bigge, 1984):

(1) Manusia mempunyai instink dan kebutuhan. Pandangan ini mendasari banyak teori tentang konsep manusia itu sendiri
sebagai makhluk yang berinteraksi dengan lingkungannya. Karena dasarnya instink dan kebutuhan, maka segala hal
yang bergerak atau digerakkan oleh kedua dasar itulah yang akan menjadi kenyataannya.
(2) Bahwa manusia dianggap sebagai organisme yang pasif-reaktif terhadap lingkungannya. Segala perilaku kehidupannya
banyak dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggalnya. Orang berbuat itu sebenarnya ia sedang mereaksi suatu
stimulus yang datang dari luar. Jadi perubahan perilaku yang terjadi pada manusia sebenarnya merupakan adanya
hubungan yang lancar antara stimulus dan respons (S-R bond).
(3) Bahwa manusia itu mempunyai kemauan, berinteraksi dengan lingkungannya secara aktif. Ia tidak dianggap sebagai
makhluk yang secara utuh dipengaruhi oleh lingkungannya, akan tetapi justru ia berusaha untuk membentuk
lingkungannya sesuai dengan kemauannya dan seleranya. Ia berusaha untuk memahami lingkungannya, dan oleh karena
itu ia berpikir (homo sapiens).

Dalam konsep kognitif, ada pemahaman khusus yang menerangkan pada situasi kesejamanan (contemporaneity).
Konsep ini dilihat secara psikologis, bukan secara fisik, karena tidak mungkin orang secara fisik berada di dua jaman atau lebih
sekaligus. Namun pada konsepnya secara psikologis, hal itu bisa terjadi.
Penggolongan Manusia Berdasarkan Kepribadian
1. Sanguinis adalah orang yang memiliki sifat selalu gembira, yang selalu Senang Hatinya, mudah untuk membuat
orang tertawa dan bisa memberi semangat pada orang lain tapi orang yang besifat sanguinis memiliki
kelemahannya adalah orang tersebut cenderung impulsive, yaitu orang yang bertindak sesuai emosi dan
keinginannya sendiri tanpa meminta pendapat orang lain.

2. Plegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung tidak beremosi, tidak menampakkan perasaan
sedih atau senang. Adapun Ketika emosinya naik turun tidak ternampak dengan jelas. Orang yang bersifat seperti
ini memang cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik, dia mau introspektif sekali memikirkan ke
dalam bisa melihat menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Dari kelebihan orang
yang bersifat plegmatik sangat mendekati sempurna, namun ada juga kelemahannya orang pregmatik adalah
cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah atau repot sehingga suka mengambil jalan pintas yang paling
mudah dan gampang.

3. Melankolik adalah orang yang banyak terobsesi dengan menginginkan memiliki karya yang paling bagus, yang
paling sempurna dan memang adalah seseorang yang sangat mengerti akan estetika akan keindahan hidup. Orang
yang bersifat Melankolik memiliki perasaan sangat kuat, sangat sensitive. Orang yang termasuk sifat ini adalah
kebanyakan dari Seniman yang memang berdarah melankolik. Namun walaupun memiliki perasaan yang sangat
sensitif, kelemahannya adalah orang yang mudah sekali dikuasai oleh perasaan yang mendasari hidupnya sehari-
hari, seperti perasaan murung.
Faktor yang mempengaruhi
kepribadian
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang
adalah pengalaman. Para ahli membedakan pengalaman
menjadi dua macam:

1. Pengalaman umum (common experiences)


yaitu pengalaman yang dihayati oleh hamper semua
masyarakat atau bawan manusia.

2. Pengalaman khusus (unique experiences)


Yaitu pengalaman yang hanya pernah di alami oleh dirinya
sendiri sehingga ciri khas tertentu dalam lingkungan.
Struktur Kepribadian
Dalam teori psikoanalisis, kepribadian dipandang sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga unsur atau
sistem yakni id, ego dan superego ketiga sistem kepribadian ini satu sama lain saling berkaitan serta
membentuk suatu totalitas.

1. Id, adalah sistem kepribadian yang paling dasar, yang didalamnya terdapat naluri-naluri bawaan.
Untuk dua sistem yang lainnya, id adalah sistem yang bertindak sebagai penyedia atau penyalur
energi yang dibutuhkan oleh sistem-sistem terebut untuk operasi-operasi atau kegiatan-kegiatan
yang dilakukannya.

2. Ego, adalah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu kepada dunia objek
tentang kenyataan, dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan. Ego tebentuk pada
struktur kepribadian individu sebagai hasil kontak dengan dunia luar. Adapun proses yang dimiliki
dan dijalankan ego adalah upaya memuaskan kebutuhan atau mengurangi tegangan oleh individu.

3. Superego, adalah sistem kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan-aturan yang sifatnya
evaluatif (menyangkut baik-buruk).
Adapun fungsi utama dari superego adalah:

• Sebagai pengendali dorongan-dorongan


atau impuls-impuls naluri id agar impuls-
impuls teresbut disalurkan dalam cara atau
bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat.

• Mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang


sesuai dengan moral dari pada dengan
kenyataan.

• Mendorong individu kepada


kesempurnaan.
Topologi Kepribadian
Teori kepribadian yang bersifat tipologis Selain Hipocrates, Galenus juga
lebih menaruh perhatiannya kepada ciri-ciri membagi kepribadian berdasarkan dari
umum dari perilaku seseorang sehingga bias zat cair yang terdapat dalam tubuh
dikelompokkan dalam klasifikasi tertentu. manusia, menurutnya di dalam tubuh
manusia terdapat:
Pendekatan tipologis pernah dilakukan oleh 1. Darah (sangai),
Hipocrates, Bapak Ilmu Kedokteran, pada 2. Empedu kuning (choleri),
abad ke IV SM. Ia mendasari tipologisnya 3. Lendir (flegma),
pada zat-zat yang masing-masing memiliki 4. Empedu hitam (melanchole).
sifatnya sendiri, yaitu:

1. Darah bersifat panas


2. Kuning bersifat kering
3. Lender bersifat dingin
4. Empedu hitam bersifat basah
Mereka membedakan kepribadian
seseorang menjadi empat, yaitu:

Sanguinicus
Cholericus (kolerisi)
(Sanguinisi)
tipe ini miliki banyak darah tipe ini memiliki banyak empedu
dalam tubuhnya. kuning dalam tubuhnya. Tipe ini
biasanya dijuluki sebagai
"pemimpin alami“.
Flagmaticus Melancholicus
(Flegmatisi) (Melankolis)
tipe ini memiliki banyak cairan tipe ini memiliki banyak empedu
lender dalam tubuhnya. hitam dalam tubunya, sehingga
Biasanya dijuluki “Si orang” dengan tipe ini selalu
pembawa damai”. bersikap murung atau muram.
Hipocatres juga mengambil unsur-unsur tipologisnya dari
filsuf alam pada Zaman Yunani Kuno, yaitu Empedocles
yang berpendapat bahwa alam ini terbagi menjadi 4 unsusr
pokok, yaitu:

1. Api yang bersifat panas,

2. Udara yang bersifat dingin,

3. Tanah yang bersifat kering, dan

4. Air yang bersifat basah.

Hipocates menggunakan unsur-unsur ini untuk


pengetahuan ketabiban. Penggolongan ini disebut
penggolongan Hipocrates-Galenus.
CONTOH KASUS
Dua remaja Bekasi alami gangguan jiwa akibat kecanduan Gim HP Jakarta, CNN Indonesia. Dua remaja
di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diduga kecanduan gim (game) di telepon seluler sehingga mengalami
gangguan kejiwaaan. Saat ini keduanya dirawat di Yayasan gangguan jiwa setempat."Ini contoh nyata
penggunaan telepon seluler secara berlebihan sebagai dampak perkembangan gim," kata Ketua Yayasan
Al Fajar Berseri Tambun Selatan, Marsan, Kamis (17/10) tempat dua remaja itu dirawat. Marsan
mengatakan kedua remaja itu sudah sekitar satu tahun dirawat di yayasan yang ia dirikan. Mereka
adalah Nv (17) asal Cikarang Selatan dan Ty (17) asal Cibitung.Dalam kesehariannya mereka hanya
berdiam diri dan sesekali berinteraksi, namun kedua pasien itu seketika bereaksi Ketika melihat telepon
genggam."Jadi, (sehari-hari) cuma biasa saja, diam saja. Makan juga bisa. Cuma kalau ada HP, langsung
direbut, diambil, dimainin. Misalnya, ada HP di-charge, langsung direbut. Ini karena mereka sudah
terlalu ketergantungan dengan gim di HP," ucap dia. Berdasarkan informasi dari keluarga mereka, dua
remaja itu sudah sangat berlebihan menggunakan ponsel. Mereka mengoperasikan gawai dari sejak
bangun tidur hingga malam, menjelang tidur kembali. Ketergantungan itu mengganggu kehidupan nyata
mereka. Tidak jarang mereka pun bolos sekolah."Bahkan buat makan pun mereka kadang lupa. Lebih
parah lagi, kalau dilarang mereka mulai emosional. Bukan cuma marah tapi sampai melawan orang
tuanya. Ada beberapa kasus katanya. Marsan melanjutkan Nv dan Ty bukan pasien gangguan kejiwaan
pertama yang dirawat karena penggunaan gawai. Sebelumnya ada satu pasien lain asal Medan yang
mengalami.
Lanjutannya..

"Namanya Wh. Katanya sudah (mengunjungi) ke beberapa tempat sampai akhirnya ke kami. Empat
bulan"katanya. Menurut dia penggunaan gawai seharusnya sudah mulai dikendalikan. Orang tua
berperan besar mengatasi ini sejak dini."Orang tua harus paham di dalam HP itu kan mengandung
magnet yang bisa merusak otak. Itu mengapa ada dua orang yang tinggal di sini sekarang,"kata dia.Efek
negatif dari penggunaan gawai itu dibenarkan oleh Komisioner Komisi Perlindungan Anak Daerah
(KPAD) Kabupaten Bekasi, Muhammad Rozak. Dia mengaku belum menangani atau menerima laporan
terkait anak yang terganggu jiwanya karena telepon genggam.Meski demikian dalam beberapa kasus
kekerasan terhadap anak, salah satu faktor penyebabnya adalah penggunaan."Sebagai contoh kasus
tawuran, itu awalnya dari HP. Begitu juga kasus pencabulan anak oleh anak yang sebelumnya sering
mengoperasikan telepon genggam, baik mengakses situs porno. Rozak mengatakan setidaknya KPAD
Kabupaten Bekasi menangani tujuh sampai sepuluh kasus per bulan terkait kekerasan anak. Ironisnya
dari hasil penelusuran, sekitar 30 persen di antaranya diawali dari gawai."Bulan ini saja, Oktober, sudah
tujuh kasus. Beberapa di antaranya karena gawai. Sering terjadi tindak kekerasan membuat anak jadi
pelaku pidana pencurian, atau justru pelaku pencabulan.
Pembahasan...
Game atau video game, merupakan salah satu hiburan Namun, anak-anak dan remaja yang kecanduan bermain
yang digemari banyak orang.Tidak sedikit anak-anak game atau bermain game terus-menerus dalam waktu yang
dan remaja kecanduan bermain game, atau bermain lama tanpa ada jeda sama sekali, ternyata memiliki banyak
game dalam waktu lama secara terus menerus, akhirnya dampak negatif bagi kesehatan fisik dan psikologis. Alasan
mereka lebih banyak menghabiskan waktunya untuk pertama, mengapa anak-anak dan remaja tidak boleh terus-
bermain game daripada melakukan kegiatan positif menerus bermain game adalah karena dapat membuat
lainnya, seperti belajar dan bermain atau bersosialisasi mereka kurang banyak bergerak, sehingga lama kelamaan
bersama teman-teman.Sejumlah penelitian telah kemampuan motorik anak atau remaja akan menurun,
menunjukkan bahwa dampak negatif yang disebabkan akibatnya pertumbuhan badannya jadi tidak maksimal dan
kecanduan bermain game pada anak-anak dan remaja, berisiko mengalami obesitas.Selain itu, bermain game
sangat serius. Terdapat pernyataan bahwa bermain game dengan berlebihan akan berdampak negatif pada mata.
memiliki dampak positif, seperti dapat membantu Menatap komputer, laptop, atau layar ponsel secara
mengurangi stres, merasa terhibur, mendapatkan teman berlebihan, dapat membuat mata letih, berair atau sakit,
baru, membantu membuat keputusan lebih cepat, atau bahkan bisa menyebabkan mata minus, yang
bahkan membantu meningkatkan keterampilan bahasa mengharuskan anak mengenakan kaca mata, sampai
asing. Menurut pendapat tersebut, bermain game juga kerusakan saraf mata.
bisa memberikan efek positif bagi anak atau remaja,
yakni ketangkasan strategi, kecepatan reaksi, dan
mengasah kreativitas. Anak juga jadi mengikuti
perkembangan teknologi, yaitu gawai dan internet.
Lanjutannya..

Orangtua perlu menetapkan aturan, kapan anak boleh bermain


game termasuk durasi waktunya, dan jangan membebaskan anak
terus-menerus bermain game. Di lingkungan sekolah harus
diberlakukan aturan agar anak-anak tidak bermain game pada saat
jam-jam istrirahat. Sementara untuk masyarakat luas, harus turut
peduli manakala mendapati atau menemukan anak-anak yang
bermain game di tempat-tempat persewaan game, khususnya pada
jam-jam belajar. Jika sudah ada indikasi anak mulai kecanduan
bermain game, sebaiknya orangtua segera mengambil langkah
tegas dengan membatasi frekuensi bermain game atau bahkan
melarang anak bermain game, dan mendorong anak untuk
melakukan berbagai aktivitas positif baik di rumah atau di luar
rumah.
Thanks!
Do you have any
quesrion…

Anda mungkin juga menyukai